NovelToon NovelToon
Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fakrullah

Masuk ke situs gelap. Cassia Amore nekat menjajakan dirinya demi bisa membiayai pengobatan ibunya. Kenekatan itu membawa Amore bertemu dengan Joel Kenneth pengusaha ternama yang namanya cukup disegani tak hanya bagi sesama pengusaha, namun juga di dunia gelap!

“Apa kau tuli, Amore?” tanya Joel ketika sudah berhadapan langsung tepat dihadapan Cassia. Tangannya lalu meraih dagu Cassia, mengangkat wajah Cassia agar bersitatap langsung dengan matanya yang kini menyorot tajam.

“Bisu!” Joel mengalihkan pandangan sejenak. Lalu sesaat kembali menatap wajah Cassia. Maniknya semakin menyorot tajam, bahkan kini tanpa segan menghentakkan salah satu tungkainya tepat di atas telapak kaki Cassia.

“Akkhhh …. aduh!” Cassia berteriak.

“Kau fikir aku membelimu hanya untuk diam, hmm? Jika aku bertanya kau wajib jawab. Apalagi sekarang seluruh ragamu adalah milikku, yang itu berarti kau harus menuruti semua perkataanku!” tekan Joel sangat arogan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fakrullah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER—22

Cassia berjalan sendirian. Langkahnya mantap, tapi hatinya masih rawan. Presentasi tadi mengguncang syarafnya—ia ingin sedikit udara. Ia butuh sesaat untuk memastikan dirinya tidak bergetar lagi.

Namun langkah itu terhenti ketika ia mendengar suara yang tak ia harapkan.

“Cassia.” Suara setengar napas itu seperti tangan dingin yang menggenggam tengkuknya.

Pelan, tapi membuat bulu kuduknya berdiri.

Rendra muncul dari balik pilar lorong. Seolah ia sengaja menunggu.

“Pak Rendra.” Cassia mengedip sekali, menegakkan badan. “Bapak butuh sesuatu?”

“Ya.” Ia tersenyum — senyum yang tidak pernah terlihat baik di mata siapapun.

“Aku ingin bicara soal performamu tadi.”

Cassia menyiapkan dirinya untuk kritik profesional. Ia salah.

Rendra mengangkat dagunya sedikit, menilai.

“Presentasimu bagus. Kamu membuat Presdir J terlihat hebat.”

Cassia mengangguk kecil. “Terima kasih.”

“Tapi kamu tahu kan…” Tatapannya menyapu tubuh Cassia seperti noda. “Tidak semua penilaian di ruang rapat soal kinerja.”

Cassia membeku. “Pak, saya—”

“Jangan pura-pura tidak tahu gunanya tubuhmu.” Senyum itu berubah jadi cibiran.

“Sejak kapan sekretaris di perusahaan ini secantik itu? Ah… sejak kamu mencoba memanjat lebih tinggi.”

Cassia ingin berbalik. Tapi Rendra memblok jalannya.

Ia mencondongkan tubuh. “Aku sudah berpuluh tahun kerja di sini. Perempuan-perempuan di bawah sepertimu selalu sama.” Suara itu dingin. Kejam.

“Kamu menjual senyum… lalu menjual diri.”

Cassia mengatur napas dengan susah payah.

“Aku bekerja. Tidak lebih.”

“Kupastikan kamu bekerja sangat baik… di kasur bosmu.” Ia tertawa pelan, penuh penghinaan. “Kau pikir kami tidak tahu? Semua orang memperhatikan cara Presdir J menatapmu.”

Cassia mencoba melangkah. Rendra menangkap pergelangan tangannya. Kuat. Menyakitkan.

“Pak, lepaskan.” Nada suaranya mulai retak.

“Diam.” Rendra mendekat lebih lagi. Nafasnya bau kopi basi dan arogansi. “Kamu seharusnya berterima kasih. Aku menawarkan kesempatan.”

Tangannya turun ke pinggul Cassia—seenaknya. Cassia berusaha menepis, namun genggamannya terlalu kuat.

“Aku bisa membayarmu lebih dari gaji yang Joel beri untuk membuka kakimu buatnya.”

Suara itu berbisik tepat di telinganya. “Dan jangan bilang kau belum melakukannya. Perempuan seperti kamu selalu mulai dengan ‘tidak’, lalu berakhir dengan ‘lagi’.”

Cassia merasa perutnya bergolak. Ia ingin muntah. Membeku. Atau hilang.

“Pak, saya serius… lepaskan saya!” Suaranya meninggi. Putus asa.

Rendra menekan tubuh Cassia ke dinding.

Bahunya tertahan. Napas Cassia tercekik oleh rasa takut.

“Makin keras kamu menolak, makin mahal kamu terlihat.” Tangannya meremas pinggang Cassia kasar. “Kamu punya tubuh yang layak diperjuangkan dengan uang. Tapi jangan sombong, Cassia. Nilaimu cuma sebentar. Setelah itu kamu jadi akan ditinggalkan.”

Air mata yang Cassia tahan pecah juga.

Bukan karena takut—karena rasa tak berharga yang menampar dari dalam.

“Kenapa kalian tidak pernah melihatku sebagai manusia…” Suara itu hanya terdengar di dalam kepala Cassia.

Tubuhnya gemetar. Rendra memaksa wajah Cassia menghadapnya dengan mencengkeram dagunya.

“Tunjukkan ekspresi itu pada pelangganmu nanti. Mereka suka yang menangis.”

Cassia terisak. “Tolong…”

“Jangan pura-pura bersih.” Ia menurunkan suara, sangat pelan. “Kamu lahir untuk dipakai, Cassia.”

BRAK!

Tangan Rendra tiba-tiba hilang dari tubuhnya.

Terlempar begitu saja—tubuh Rendra menghantam dinding keras.

Cassia terpaku, napas tercekat. Ia belum paham apa yang terjadi.

Lalu ia mendengar langkah itu.

Satu.

Demi.

Satu.

Langkah yang selama ini selalu ia dengar dari jauh — langkah yang membuat semua orang memberi jalan.

Joel.

Ia berdiri di sana. Napasnya teratur, tapi matanya… gelap dan berbahaya.

Rendra terengah. “Pak… saya hanya—”

Joel tidak berbicara dulu.

Ia menatap pergelangan Cassia yang memerah. Matanya langsung berubah—menjadi sesuatu yang sangat dingin.

“Lepaskan dia?”

Joel mengulang kata itu, suara rendah bergelombang dari dada. Lambat. Terukur.

Namun mematikan.

“Dia sudah saya—”

Joel mencengkeram kerah Rendra dan mengangkatnya setengah ke udara.

“Sekali lagi…” Bibirnya hampir menyentuh telinga Rendra. “…kau sentuh dia, atau kau bicara tentang dia begitu…” Tarik napas pendek. “…aku akan potong tanganmu dan kubiarkan kau hidup cukup lama untuk menyesalinya.”

Rendra pucat pasi. Tak bisa menjawab apa-apa.

Joel melemparnya ke lantai. Tidak kasar.

Tapi jelas tidak ada nilai Rendra sebagai manusia di matanya.

“Pergi sebelum aku mengubah pikiran.”

Rendra merangkak. Bergegas kabur tanpa menoleh.

Keheningan kembali. Hanya suara napas Cassia yang kacau.

Joel menoleh pelan. Begitu pelan seolah takut menakuti Cassia lebih dari yang sudah terjadi.

Ia mendekat dua langkah. Cassia mundur setengah langkah—refleks. Itu menusuk Joel lebih dari pukulan apa pun.

“Cassia…” Namanya terdengar seperti doa yang patah. Bukan panggilan. Tangannya terangkat, ragu. Lalu ia turunkan lagi.

Joel menelan ludah yang terasa pahit.

“Kamu tidak sendirian.” Nada suaranya pecah di ujung. Cassia memejamkan mata. Air mata jatuh tanpa ia sempat menahannya.

Untuk pertama kalinya… ia membiarkan seseorang melihat lukanya.

Joel berdiri lebih dekat. Cukup dekat hingga Cassia bisa merasakan kehangatan seseorang yang tidak ingin menyakiti.

“Maaf.” Cuma satu kata. Tapi kerasnya seperti satu dunia yang runtuh.

Cassia membuka mata perlahan. “Jangan meminta maaf…” Suaranya goyah. “…hanya karena anda datang lebih lambat.”

Joel menatapnya lama. Dan untuk sesaat—senyum yang menyayat melewati wajahnya.

“Aku seharusnya datang lebih cepat.”

Satu kalimat. Sangat pelan. Tapi penuh penyesalan sampai ke tulang.

Cassia terisak lagi—kali ini bukan hanya karena Rendra.

Dan ketika Joel akhirnya menyentuh pergelangan tangan Cassia—pelan, seolah ia memegang sesuatu yang rapuh—Cassia tidak menjauh.

Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama... ia merasa aman. Meski hanya dalam hitungan napas.

1
kalea rizuky
terlalu bertele tele np g cpet ketauan jd g mood baca ttep oon
Fakrullah (@fakhiral2013): Sabar... orang sabar tanahnya lebar 🤣 Sebenarnya cerita ini banyak plot twist nya, yang nanti akan kebuka seiring berjalannya cerita🥰
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Fakrullah (@fakhiral2013): Wahh... terima kasih Kak Randa🥰
total 1 replies
Farah
Jasmine lukcnut
F A N A
Untung aja nggak jadi
Fakrullah (@fakhiral2013): Orang Konoha memang banyak untungnya 🤭🤣
total 1 replies
F A N A
Gila!
Fakrullah (@fakhiral2013): Gila kenapa hayo?🤣🤣
total 1 replies
Tara
kasian Luke. pasti kecewa berat jika tau suda tidak perawan lagi🫣😱😓🤔
Fakrullah (@fakhiral2013): Enggak perlu dikasihani Luke mah🤭
total 1 replies
F A N A
Mulai suka? atau memang udah suka😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!