Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Aku dan mas Bram menuju rumah sakit,kami akan memeriksakan keadaan calon buah hati kami
sesampainya di rumah sakit,ibu hamil sudah menunggu antrian
"mas kan dokter kandungan,kenapa GK USG sama mas saja sih"
"takut kebablasan"
"maksudnya" ucapku sedikit tak mengerti
"takut jadi ke mana mana,mas selalu tak tahan bila melihat kamu polos"
Wajahku memerah,aku benar-benar malu di buatnya,
tak lama namaku di panggil, segera aku dan mas Bram memasuki ruangan,mas Bram memperhatikan layar monitor di mana nampak anak kami yang begitu aktif di dalam perutku
aku begitu bahagia melihat perkembangan calon anak kami,
Setelah selesai pemeriksaan,aku dan mas Bram berniat berjalan-jalan menikmati udara segar
"sayang,apa kamu tak ada permintaan khususkah, seperti ngidam apa"
Aku menggelengkan kepalaku,
"mas,aku ingin es teller sepertinya segar di cuaca seperti ini"
Mas Bram celingukan mencari es teller di mana yang menjual,aku tertawa melihat tingkah mas Bram
"kenapa tertawa seperti itu"
"itu mas penjual es tellernya"ucapku sambil terkekeh
Mas Bram bergegas menuju penjual es teller,aku menunggu di dalam mobil
tampak mas Bram membawa makanan dan es teller yang aku pesan
Aku langsung melahap es teller sampai habis tak bersisa
"mas gak di bagi ya" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya
Aku terkekeh geli,
"mas GK bilang"
"mama tega GK kasih papa sayang"
mas Bram menyuapiku dengan telaten sekali,aku selalu lahap bila mas Bram menyuapiku
semoga saja mas Bram selalu siaga untukku dan anak kami,
Sesampainya di rumah aku segera membersihkan diriku,mas Bram tampak serius dengan laptopnya
Aku memeluknya dari belakang,
"wangi sekali sayang,kamu mau meneruskan kuliah kedokteranmu setelah melahirkan"
"bagaimana baiknya menurut mas saja"
"mas harap bila kamu meneruskan kuliah,kamu jangan lupa anak kita" ucapnya sambil mengelus perutku
"kalau lupa mas bolehkah" ucapku sambil terkekeh
"kalau kamu lupa mas,mas akan cium kamu sampai minta ampun"
Aku tersenyum mendengarnya,aku cium pipi mas Bram dengan gemasnya
"mas,mau makan apa,aku masak ya"
"jangan sayang,nanti mas yang masak,kamu jangan terlalu lelah"
"aku hamil mas,bukan sakit"
"jangan ngeyel Nadia"
"setelah mas selesai,mas yang masak"
"tapi kan mas sudah lelah bekerja"
"sudahlah jangan membuat kita jadi berdebat"
"mas,kenapa kita tidak cari art saja"
"rencana mas juga begitu sayang"
Aku benar-benar tidak boleh melakukan apapun, membantu mas Bram memotong sayuran pun tidak boleh
Aku bosen sekali hanya memperhatikan mas Bram yang sibuk dengan masakannya
Mas Bram dan aku segera menyantap makanan kami,mas Bram pandai memasak hidangan yang lezat
Aku selalu lahap,
Apalagi susu buatan mas Bram yang membuat aku ketagihan,mas Bram benar suami idaman
Dia pria yang kaya,yang selalu membantu pekerjaan rumah,
Aku bersyukur bisa bertemu dengan mas Bram
Saat mas Bram di toilet,aku mengupas mangga dan beberapa buah yang ingin aku nikmati
Tapi entah kenapa pisau yang aku pakai mengiris tanganku,saat melihatku dengan tangan berdarah mas Bram begitu terkejut
mas Bram langsung mengobati tanganku,aku meringis kesakitan,mas Bram tampak khawatir denganku
"Nadia,lain kali kalau mau apa bilang mas ya"
Aku hanya mengangguk saja