NovelToon NovelToon
HUJAN DI REL KERETA

HUJAN DI REL KERETA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Romantis
Popularitas:788
Nilai: 5
Nama Author: Toekidjo

Hujan deras membasahi batu kerikil dan kayu bantalan rel kereta, sesekali kilatan petir merambat di gelapnya awan.

Senja yang biasanya tampak indah dengan matahari jingganya tergantikan oleh pekatnya awan hitam.

Eris berdiri ditengah rel kereta tanpa mantel hujan, tanpa payung, seluruh pakaiannya basah kuyup sedikit menggigil menahan dingin.

Di Hadapannya berdiri seorang gadis memakai gaun kasual berwarna coklat.

Pakaiannya basah, rambutnya basah, dan dari sorot matanya seperti menyimpan kesedihan yang mendalam, seolah menggambarkan suasana hatinya saat ini.

Wajahnya tertunduk lesu, matanya sembab samar terlihat air mata mengalir di pipi bercampur dengan air hujan yang membasahinya.

“Eris, apapun yang terjadi aku tidak ingin kehilangan kamu” ucap Fatia

Bagaimana kisah lengkapnya?
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Toekidjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama Kerja

Tok-tok-tok, terdengar bunyi ketukan pintu

“Silahkan masuk” ucap pak Kasnab

“Bapak memanggil saya” ucap pak Aryo

“Benar pak, perkenalkan ini ibu Fatia staf akuntansi yang baru. Nantinya akan menggantikan ibu Khodijah yang sebentar lagi pensiun” pak Kasnab berkata sambil memperkenalkan Fatia kepada pak Aryo

“Baik pak, kebetulan saya tadi sudah berkenalan dengan ibu Fatia dipintu depan” jawab pak Aryo

“Selama satu minggu atau paling lambat dalam satu bulan ini, kamu akan menjalani masa orientasi kerja, tentunya akan didampingi ibu Khodijah secara langsung” ucap pak Kasnab kepada Fatia

“Baik pak” jawab Fatia

“Baiklah jika begitu, dari saya cukup. Kamu bisa langsung ke ruangan ibu Khodijah diantar pak Aryo” ucap pak Kasnab sembari mempersilahkan meninggalkan ruangan

“Terima kasih pak” jawab Fatia kemudian melangkah keluar ruangan

Setelah menutup pintu ruangan kepala stasiun, pak Aryo bersiap mengantarkan Fatia

“Mari ibu saya antarkan keruangan ibu Khodijah” ucap pak Aryo

“Mari pak” jawab Fatia

Setelah Melewati beberapa pintu dikanan kiri lorong, kemudian melewati koridor yang dikanan kirinya taman, Fatia masuk kesebuah bangunan yang gaya arsiteknya lebih modern dari gedung utama didepan. 

“Silahkan masuk ibu” ucap pak Aryo sembari membukakan pintu, didalam gedung tersebut terdapat beberapa ruangan, kemungkinan ruang divisi berbeda.

“Ini ruangan bagian keuangan, saya hanya bisa mengantar sampai disini ya bu” ucap pak Aryo sambil menunjukan tulisan BAGIAN KEUANGAN

“Baik pak, terima kasih” jawab Fatia

Setelah bapak Aryo pergi, Fatia segera mengetuk pintu

Tok-tok-tok

“Silahkan masuk” terdengar suara dari dalam ruangan

Fatia segera membuka pintu

“Selamat pagi, saya Fatia ingin bertemu dengan ibu Khodijah” ucap Fatia sembari memperkenalkan diri

“Halo Fatia, saya Khodijah mari-mari saya sudah menunggumu” ucap seorang ibu-ibu yang sedang duduk disalah satu meja

“Baik ibu” jawab Fatia

Ruangan kantor bagian keuangan tidak begitu besar, kemungkinan sekitar empat kali empat meter, ada tiga meja didalam ruangan tersebut.

Yang mana posisi mejanya semuanya menghadap ke dinding, dua meja saling berhadapan dan satu meja lagi berada ditengah dinding yang lain. Disamping masing-masing meja terdapat rak dan filing cabinet sepanjang sisa dinding.

“Sebelumnya perkenalkan dulu team keuangan kita, yang meja depan itu Agus dia bagian kontrol stok” ibu Khodijah menjelaskan.

“Kemudian yang duduk dimeja tengah beliau adalah kepala keuangan kita Bapak Joy” ibu Khodijah melanjutkan

“Baik, Halo salam kenal” ucap Fatia sembari melipat kedua telapak tangan didepan dada..

“Fatia selamat bergabung” ucap Agus

“Iya, mohon bantuanya ya” jawab Fatia

Sedangkan pak Joy hanya diam, masih sibuk dengan layar komputernya.

“Pak Joy” ucap ibu Khodijah setengah berteriak

Pak Joy ini memang orangnya super cuek,  bisa dibilang jarang ngobrol saat jam kerja. Tapi kalau di luar jam kerja layaknya orang pada umumnya.

Dengan agak kaget pak Joy menjawab

“Oiya.. selamat bergabung Fatia, SEMANGAT!!!!” kemudian kembali sibuk dengan layar komputernya

“Baiklah kalau begitu, untuk jobdesknya pastinya kamu sudah tau ya. Paling aku hanya menjelaskan bagian-bagianya saja” ucap ibu Khodijah

“Baik, ibu..” ucap Fatia

“Nantinya semua dokumen bisa kamu simpan dirak dan filling cabinet ini” ucap ibu Khodijah

“Baik ibu” jawab Fatia

“Disamping telepon sudah tercatat nomor - nomor penting dan ekstensi setiap divisi” ucap ibu Khodijah

“Baiklah kalau begitu, kamu bisa mulai pekerjaanmu. Selama satu minggu atau satu bulan ini aku akan menemanimu, tanyakan saja jika ada hal yang tidak kamu mengerti” ucap ibu Khodijah menjelaskan

“Baik ibu, saya bisa mulai bekerja. Mohon bantuannya, Terima kasih” ucap Fatia kemudian duduk didepan komputer dan mulai bekerja.

Tanganya begitu cekatan, membuka dokumen-dokumen keuangan kemudian memasukkannya kedalam aplikasi.

Tidak banyak pertanyaan yang ditanyakan, seolah sudah memahami betul apa yang harus dilakukan.

Dimeja yang lain Agus juga tampak sibuk dengan layar komputernya, sesekali mencuri pandang ke arah Fatia karena posisi meja mereka berhadapan.

“Sungguh cantik” gumam Agus dalam hati.

Tampaknya Agus menaruh hati kepada Fatia

Ibu Khodijah yang sedari tadi sibuk memilah-milah dokumen kemudian mengelompokkan sesuai jenisnya, sesekali juga memperhatikan gerak-gerik Fatia. 

“Ibu, ini ada beberapa file yang sudah diprint. Saya sudah kelompokan sesuai jenisnya. Apakah ibu mau mengeceknya kembali” ucap Fatia

“Taruh disitu aja dulu, nanti saya coba cek lagi. Untuk kedepannya kamu langsung arsipkan saja ya” jawab ibu Khodijah

“Baik Bu” ucap Fatia sembari menaruh file-file hasil print keatas meja kemudian kembali kemejanya

Tidak berapa lama Ibu Khodijah melakukan pengecekan terhadap file-file hasil print yang dilakukan Fatia

“Anak ini, baru bekerja tapi seolah sudah hafal betul dengan pekerjaannya. Semua file nya tidak ada yang salah, pengelompokannya juga sesuai semua” bisiknya dalam hati

“Jika seperti ini, tidak perlu waktu satu bulan bahkan satu minggu pun tidak perlu” ucap ibu Khodijah dalam hati

**********************

Sementara itu ditempat lain*

Eris tengah berada didalam sebuah ruangan, dimana ruangan tersebut dipenuhi dengan kabel. Terlihat dia sedang merapikan satu-persatu kabel dan memberinya tanda.

“Roger, kijang dua tolong masuk. Ganti” ucap Eris sembari mengarahkan walky-talky ditanganya ke arah mulut

“Roger, kijang dua ready Standby, Ganti” terdengar suara dari talky-walky

“Roger, Kijang dua  posisi dimana, Ganti” ucap Eris

“Roger, posisi diruang kontrol, kabel cctv standby lan tester, Ganti”

Begitulah kira-kira percakapan dengan menggunakan walky-talky dari satu kabel ke kabel lainya, dari ruangan satu berganti ke kabel ruangan yang lain.

“Pak Eris bagaimana perkembangannya” tanya kepala proyek yang kebetulan lewat diruangan itu

“Hari ini saya fokuskan ke perkabelan dulu pak, untuk sementara ini ruang office semua kabel data lengkap, sudah test dan ditandai, ruang kontrol juga sudah. Tinggal ruang enginer, ruang gudang penyimpanan, ruang kasir, dan beberapa ruangan lain yang belum” jawab Eris menjelaskan

“Untuk hardware bagaimana” tanya kepala proyek

“Untuk hardware, posisi masih digudang penyimpanan pak. Kemungkinan baru besok saya lakukan pengecekan, tapi saya harus pastikan untuk perkabelanya selesai terlebih dahulu” jawab Eris

“Baiklah jika begitu” tolong bantuannya ya, jika ada kekurangan bisa infokan” ucap kepala proyek

“Baik pak” jawab Eris

Setelah kepala proyek pergi, Eris melirik kearah jam ditanganya, sebelas tiga puluh “waktunya istirahat” bisiknya dalam hati. Kemudian mengangkat walky-talky nya dan berkata 

“Break time, Kijang satu meluncur ke kantin” Ucap Eris

“Kijang dua, otw” jawaban dari walky-talky

Setelah itu Eris mengambil bekal kotak makan siang dan botol minum dari dalam tas selanjutkan berjalan ke kantin.

Sesampainya dikantin, Eris mencari meja yang masih kosong kemudian duduk disana. Menunggu rekan kerjanya Subehan yang belum kelihatan batang hidungnya.

Subehan ini adalah orang dibalik suara dari talky-walky yang sedari tadi berkomunikasi dengan Eris.

“Hei, kok belum dimakan bekalnya” ucap Subehan

“Ah lu, ditungguin juga kemana aja lama beud dah” jawab Eris kesal

“Maaf-maaf ke toilet dulu tadi” subehan berkata sembari mengeluarkan bekal kotak makan siang yang dibawa.

Selesai makan siang Eris dan Subehan berbincang sejenak sampai jam istirahat selesai.

Kemudian melanjutkan pekerjaan mereka.

1
Astarestya
/Sob/
Astarestya
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!