Kisah Kyra Maheswari, seorang wanita jenius yang meninggal karena kecelakaan pesawat.
Jiwanya memasuki raga seorang gadis berusia 17tahun yang bernama Kyra Danuartha. Gadis malang yang dibenci oleh ayah dan kakak laki-lakinya karena kelahirannya membuat istri dan ibunya meninggal.
Maka inilah kisah Kyra yang akan menjungkir balikkan kehidupan mereka yang sudah membuatnya tidak bahagia.
Dengan dibantu oleh SISTEM tanpa misi-misi yang tidak jelas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa Wibowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilabrak Tante-Tante
🔹🔹🔹🔹🔹
Seminggu telah berlalu, Sandra dan Guru BK juga sudah dikeluarkan dari Sekolah. Apalagi Naresh juga mendengar hal tersebut, dia membuat kedua orang ini tidak diterima disekolah manapun.
Sandra kembali ke tempat asalnya, Sandra menyesali segala perbuatannya selama ini. Dia menerima akibat dari yang semua tindakan serakah nya.
Sedangkan Guru BK itu juga langsung diceraikan oleh istrinya. Dia harus keluar rumah tanpa membawa apapun.
Saat ini Naresh berada di kantornya sedang memberikan arahan kepada para asistennya. Ya Lucy dan Tomy telah kembali ke tanah air.
Lucy dan Tomy akan membantu Kaivan menghandel beberapa pekerjaan di sini. Karena Papinya Abimanyu Danadyaksa sudah mulai menyerahkan perusahaan di tangan Naresh.
Jika sebelumnya Naresh akan dengan santai memegang Danadyaksa grup, karena hidupnya hanya berisi tentang kerja mengembangkan perusahaan.
Tapi kini dia telah memiliki kekasih, dia tidak mau jika dia akan kesulitan menghabiskan waktu dengan kekasihnya jika dia disibukkan dengan dua perusahaan besar.
Walaupun dia tahu jika kekasihnya bukan tipe wanita yang akan menuntut agar dirinya selalu bisa meluangkan waktu untuknya. Kyra, kekasihnya sangat paham dengan kesibukannya.
Seperti halnya Kyra yang memahami kesibukannya, dia juga paham dengan segala kegiatan Kyra.
Kehidupan Kyra hanya berputar antara Dia, Sahabatnya dan Cafe yang baru dimilikinya.
Sore ini Kyra berniat untuk mengunjungi Cafenya. Brigita mengatakan jika renovasi ruangan dan lantai dua telah selesai.
Pemilik lahan kosong disebelah juga sudah setuju dengan harga yang ditawarkan Brigita. Jadi Kyra akan pergi untuk memberikan desain gambar untuk perluasan cafe pada Brigita.
Saat turun dari mobilnya, Kyra tiba-tiba dihentikan oleh dua orang wanita.
"Kamu berhenti."
Kyra melihat Rasti dengan seorang wanita yang kalau tidak salah ingat dia adalah wanita yang pernah ditolongnya dulu.
Jadi wanita ini emaknya tante-tante ga jelas ini. Ga jadi like ah.
"Ini dia tante, ini cewek yang sudah menggoda Naresh." Rasti menujuk Kyra.
Tante Naomi menatap Kyra dengan seksama, dia ingat jika gadis di depannya ini adalah gadis yang pernah menolongnya waktu itu.
"Kamu Kyra kan?"
"Iya tante. " Kyra tersenyum, bagaimana juga Tante Naomi adalah orang tua.
"Apa benar yang dikatakan Rasti jika kamu menggoda Naresh?" Tante Naomi bertanya dengan nada baik.
"Hah? " Kyra mengerutkan keningnya.
"Maksudnya gimana ya tante? "
"Halah ngaku kamu, kamu kan yang menggoda Naresh, hingga Naresh tidak mau pulang kerumahnya." Rasti berkata dengan semangat menggebu.
"Tante berisik iih. " Kyra melirik Rasti dengan pandangan tidak suka.
Tante Naomi juga sedikit kurang suka dengan kelakuan Rasti. Kesannya seperti wanita tanpa attitude.
"Rasti berkata jika dia melihat kamu dan Naresh bersama di hotel."
Tante Naomi sebenarnya kurang percaya jika putranya akan melakukan tindakan tercela dengan gadis di depannya ini.
"Kita bicara di dalam saja tante, diluar sini panas." Kyra mengajak Tante Naomi masuk kedalam Cafenya.
"Hmm." menurut Tante Naomi itu juga ide yang bagus, tidak baik berbicara sambil berdiri.
Apalagi mereka menjadi pusat perhatian banyak orang dengan ucapan keras Rasti.
Tante Naomi segera mengikuti Kyra masuk kedalam cafe, Rasti segera mengikutinya.
"Kita keatas saja tante, biar lebih enak ngobrolnya. Oh ya tante mau minum apa?"
"Greentea saja. " Jawab Tante Naomi.
"Galih." Kyra memanggil salah satu pegawai cafenya.
"Ya Bos Cantik." Galih segera berjalan menghampiri Kyra.
Kyra terkekeh, "Tolong Greentea dua ya! "
Kyra menoleh ke Tante Naomi, "Tante mau panas apa dingin? "
"Dingin." Tante Naomi menjawab sambil berfikir, apa ini cafe milik Kyra.
"Ok, tolong Greentea dingin dua ya, bawa ke lantai atas, oh sama milescrepe greentea dua. Terimakasih Galih. "
"Siap laksanakan Bos Cantik." Galih memberi gaya hormat pada Kyra.
"Aku coffe latte. " Rasti ikut memesan.
"Oh tante juga ikut masuk to. " Kyra lalu menoleh kearah Rasti.
"Ya sudah tambahkan itu juga ya Galih." Galih mengangguk.
"Mari tante. " Kyra segera memimpin Tante Naomi dan Rasti untuk menuju lantai dua.
Setelah tiba dilantai dua, Kyra membawa dua orang itu duduk di ujung ruangan. Tante Naomi mengamati seluruh ruangan cafe yang terlihat sangat aesthetic.
Rasti berkerut karena menurutnya suasana cafe ini berbeda dari saat dia kesini dengan Sintya waktu itu.
"Silahkan duduk tante."
Tante Naomi dan Rasti duduk di depan Kyra.
"Sekarang jelaskan, ada hubungan apa kamu sama Naresh. " Rasti langsung menyemburkan bisanya.
"Sebelum saya menjawab, ijinkan saya bertanya dulu, Tante Naomi dan Tante siapa ini saya tidak tahu ini siapanya Om Naresh ya? " Kyra ingin memastikan dulu siapa dua wanita di depannya ini.
"Saya Maminya Naresh." jawab Tante Naomi dengan tenang.
Hal itu membuat Kyra membelalakkan matanya, jadi Tante Naomi ini emaknya Om Ganteng.
"Aku orang yang akan dijodohkan dengan Naresh." Ucap Rasti dengan bangganya.
Hal tersebut membuat Kyra dan Tante Naomi mengeluarkan ekspresi yang berbeda. Jika Kyra hanya memutar matanya, maka Tante Naomi sedikit mengernyit.
Dia tidak pernah berniat menjodohkan putranya dengan siapapun. Dia hanya ingin mengenalkan putranya dengan anak-anak temannya.
"Tante yakin emaknya Om Naresh?" Kyra menatap Tante Naomi dengan tidak percaya.
"Ya." Tante Naomi menjawab singkat.
"Kandung? " Kyra terus memastikan. Masalahnya Tante Naomi ini masih terlihat sangat muda.
Tapi jika dilihat lebih dekat, memang ada sedikit kemiripan antara Tante Naomi dan Naresh. Terutama pada bentuk mata mereka.
"Ya."
"Hmm, masalahnya Om Naresh sama Tante kok malah kayak kakak adik ya."
"Lancang kamu bertanya seperti itu, menurutmu kamu ini siapa? " Rasti menunjuk Kyra karena emosi dengan pertanyaan Kyra pada Tante Naomi.
"Berisik, kalau tante masih tidak bisa diam, saya akan menyuruh pegawai saya untuk mengusir tante dari sini. " Kyra menatap tajam Rasti.
"Jangan sombong kamu, cafe ini pasti Naresh yang membelikannya untukmu."
"Lihat tante gadis ini pasti sudah meminta banyak hal pada Naresh. " Rasti masih tetap berceloteh.
Tante Naomi memang sedikit curiga jika gadis semuda Kyra sudah mampu memiliki cafe, tapi dia tidak mau asal menuduh. Karena dia sendiri juga belum mengenal siapa Kyra.
"Cukup Rasti, jangan membuat onar disini. "
"Tapi Tan\_"
Tante Naomi hanya mengangkat tangannya, Rasti terpaksa untuk diam. Dia menatap Kyra dengan penuh emosi.
Kyra hanya melirik Rasti dengan malas, lalu segera beralih ke Tante Naomi. "Jadi tujuan Tante kesini untuk menanyakan hubungan saya dengan Om Naresh? "
"Om Naresh? " Tante Naomi bingung cara panggil Kyra pada putranya.
"Yes, i call him 'OM'. " Jawab Kyra santai.
Hal itu justru membuat Naomi semakin curiga, karena jaman sekarang sugarbaby memanggil sugardaddy dengan panggilan 'OM'.
"Tante denger sendiri kan, dia ini adalah penggoda Om Om. " Rasti mulai ikut bicara lagi, kali ini dia tersenyum penuh kemenangan.
Saat akan berbicara lagi, terdengar ada panggilan masuk dari ponsel Kyra.
"Nah kebetulan ini anak tante telfon, saya angkat ya tan. " Kyra menunjukkan layar ponselnya yang tertera nama Om Ganteng calling.
Tante Naomi mengangguk lalu meminta mode Handsfree.
"Hallo Om."
"*Hallo dear*."
Tante Naomi dan Rasti terkejut dengan nada lembut Naresh.
"Om lagi dimana? " Kyra bertanya dengan nada lembut.
"*Masih dikantor sayang, ini baru selesai meeting. Kamu sendiri dimana? Jadi ke cafe*?"
Tante Naomi shock mendengar setiap nada lembut dari putranya. Putranya yang kaku bisa bersuara lembut. Dia lalu memandang Kyra penuh arti.
"Jadi dong, ini baru nyampek."
"Tante mau ngomong? " Kyra bertanya dengan suara rendah pada Tante Naomi, dan diangguk'i olehnya.
"Om ada yang mau bicara."
"*Siapa sayang*? "
"Naresh."
Diujung sana Naresh terkejut mendengar suara Maminya.
"*Mami*." nada suara Naresh terdengar naik 1 oktaf karena terkejut.
"Jadi kamu di kantor? Kenapa tadi Kaivan bilang kamu di Kalimantan sedang menimbang kelapa sawit? "
Kyra hampir tersedak mendengar ucapan Tante Naomi.
"*Mami, mami kenapa bisa bersama kekasihku*? " Nada bicara Naresh berubah kaku.
"Bukan urusanmu."
"*Mami please jangan apa-apakan Kyra, urusan Mami sama Naresh*."
"*Kaivan kamu urus sisanya, aku mau pergi*."
"*Bos mau kemana buru-buru*?"
"*Perang*."
Terdengar Naresh meneriaki Kaivan untuk mengurus pekerjaannya, terdengar juga Naresh seperti buru-buru pergi.
🌻🌻🌻🌻🌻
\#***Terimakasih banyak buat semua yang selalu kasih author Semangat, buat yang selalu Rajin Vote, sama buat semua Komenan kalian😇😇😇***
\#***Semoga kita semua Diberikan Kesehatan Lahir Batin, Dilancarkan Rezekinya, dan Dimudahkan Segala Urusannya 🙏🙏🙏🤲***