Setelah peperangan antara Dewa dan Iblis sepuluh ribu tahun lalu, Klan Iblis perlahan mulai kehilangan kekuasaannya dan membuat Klan Dewa berkuasa penuh atas enam dimensi.
Perilaku mereka semena mena dan membunuh sesuka hati mereka , semua orang terkena dampaknya terutama Dimensi Siluman. Di dalam Dimensi Siluman, terdapat sebuah Klan bernama Klan Xiao.
Sebagai salah satu Klan yang paling dihormati di Dimensi Siluman, Klan Xiao sangat sombong. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Kelima Klan Xiao, Xiao Yang diperlakukan dengan buruk oleh Klannya dan hanya hidup saling mengandalkan dengan adiknya yang sakit parah.
Sampai akhirnya suatu bencana menimpa adiknya dan menyebabkan kematian adiknya, dari sini merupakan titik balik kebangkitan Xiao Yang. Akankah Xiao Yang berhasil membalaskan dendam kematian adiknya dan menstabilkan kondisi dunia lagi?
Genre : Balas Dendam, kebangkitan kekuatan, Kekuatan Iblis, Kultivasi, Petualangan, Peperangan Dewa - Iblis.
Up : Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 - Su Yushu
Sekarang hanya tersisa Pria Tua Yang seorang dan Xiao Yang meregangkan kepalanya lalu tersenyum manis ke arah Pria Tua Yang itu.
"Kamu jangan mendekat! Aku akan meminta menantuku untuk membalaskan dendam ku! " Teriak Pria Tua Yang dan ingin melarikan diri.
"Ingin melarikan diri, hm? Kamu sudah terlambat! " Balas Xiao Yang.
Xiao Yang mengayunkan tangannya dan sebuah asap hitam menjerat leher Pria Tua Yang itu dari belakang seperti sebuah tali lalu menyeretnya ke belakang. Pria Tua Yang itu terseret ke tanah dan meronta-ronta tetapi tidak mampu untuk berteriak karena lehernya tercekik.
"Aku ingin melihat sekaya apa kamu, kebetulan sekali bahwa aku sedang mencari banyak uang. " Ucap Xiao Yang tersenyum sinis.
Xiao Yang mencekik Pria Tua Yang itu dengan kekuatan dan Pria Tua Yang menjatuhkan kepalanya dengan terkulai. Xiao Yang mengambil cincin ruang pria tua itu lalu melempar pria tua itu ke tanah dengan jijik.
Xiao Yang melirik ke arah cincin ruang itu lalu melihat isinya sebelum akhirnya sebuah senyum muncul kembali di wajahnya dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa bahagia dengan pendapatan tambahan hari ini.
Awalnya Xiao Yang hanya ingin membantu seorang gadis yang menyedihkan menurutnya, siapa yang menyangka bahwa langit juga kasihan padanya yang sangat miskin ini sehingga memberikan sebuah kantong uang yang gemuk seperti Pria Tua Yang ini.
Setelah berkhayal akan lama, Xiao Yang akhirnya ingat bahwa dia telah menyelamatkan seorang gadis dari tangan Pria Tua Yang itu. Jadi dia segera menoleh ke belakang dan melihat bahwa gadis yang dia selamatkan sedang pingsan karena tidak tahan dengan aura kegelapan yang digunakan oleh Xiao Yang.
Xiao Yang memegang kepalanya dan merasa canggung, dia merasa tidak enak hati. Sebelumnya dia terlalu bersemangat untuk memamerkan kekuatannya sehingga melupakan bahwa di belakangnya ada seorang gadis lemah yang tidak berdaya.
"Aduh, maafkan aku gadis kecil. Aku akan membawamu ke penginapan ku untuk menunggumu sadar dulu. " Ucap Xiao Yang dengan penyesalan lalu menggendong gadis itu.
Xiao Yang dengan Langkah Setapak Awannya dengan cepat sampai di kamar penginapannya dan melihat Xiao Jin yang sedang tertidur pulas dengan perut yang besar.
"Xiao Jin, menyingkirlah dulu dari atas ranjang! Utamakan seorang gadis yang tak berdaya dulu! " Seru Xiao Yang.
Xiao Jin membuka matanya dengan malas dan melihat Xiao Yang dengan tatapan curiga seolah olah Xiao Yang baru saja menculik seorang gadis baik baik.
"Jangan salah paham, aku berusaha menyelamatkannya. Tapi karena aura kegelapan ku, dia jadi pingsan. Aku tidak tega untuk meninggalkannya di jalanan , takut bahwa dia akan mengalami hal yang buruk. Jadi aku membawa nya kembali dulu. " Jelas Xiao Yang.
Xiao Jin menganggukkan kepalanya dan turun dari atas ranjang sehingga Xiao Yang bisa meletakkan gadis kecil itu di atas ranjang.
"Xiao Jin, apakah menurutmu dia baik baik saja atau aku perlu memanggil tabib untuk memeriksa keadaannya? " Tanya Xiao Yang.
Xiao Jin mendekati gadis itu lalu dengan tangan besarnya meraih pergelangan tangan gadis itu dan memeriksa denyut nadi nya.
"Apakah dia baik baik saja? " Tanya Xiao Yang.
Xiao Jin menganggukkan kepalanya, setelah itu barulah Xiao Yang bisa menghela nafas dengan lega. Jika tidak maka rasa bersalah akan bersarang di dalam hatinya dan dia juga tidak akan bisa hidup dengan tenang di masa depan.
Karena gadis kecil itu baik baik saja maka mereka hanya perlu menunggunya untuk kembali sadar dan menanyakan tujuannya selanjutnya. Xiao Yang berpikir jika gadis itu ingin pergi maka Xiao Yang akan mengajarkan sedikit ilmu bela diri dan memberikannya uang untuk hidup selama bertahun-tahun panjang.
Tapi kembali lagi pada keputusan gadis itu setelah dia sadar. Xiao Yang merasa agak mengantuk dan tertidur di lantai sembari menyandarkan punggungnya di dinding.
Tidak lama kemudian, gadis itu membuka matanya dan menggerakkan tubuhnya dengan susah payah. Seolah olah ada benda puluhan kilogram yang menekan tubuhnya saat tuan muda yang menyelamatkannya itu menyerang Tuan Yang dan antek anteknya. Sehingga gadis itu jatuh pingsan dan setelah dia bangun sekarang, tubuhnya masih terasa sakit sakit.
Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri dan menyadari bahwa ini adalah sebuah tempat yang tidak dikenalnya. Sebelum akhirnya gadis itu menyadari bahwa Tuan Muda yang menyelamatkannya tadi ada di sini juga dan sedang tidur di lantai.
Gadis itu merasa agak bersyukur ketika melihat bahwa seluruh pakaiannya masih tersusun dengan rapih tanpa ada bekas dibuka dengan paksa. Tuan Muda yang menyelamatkannya memang adalah seseorang yang baik dan murni, dia benar benar beruntung karena bertemu dengan pria yang baik hati semacam ini.
Xiao Yang merasa bahwa ada sesuatu yang bergerak sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk membuka matanya, lalu melihat gadis kecil yang dia selamatkan tadi sudah bangun dan duduk di tepi ranjang.
"Gadis kecil, kamu sudah bangun? Kenapa kamu tidak memanggilku? " Tanya Xiao Yang sembari merapihkan rambutnya.
"Tuan muda telah menyelamatkan ku sebelumnya dan aku juga melihat bahwa Tuan Muda tampak sangat lelah, bagaimana mungkin aku berani untuk mengganggu istirahat Tuan Muda? " Tanya gadis itu dengan canggung.
"Kamu jangan memanggilku Tuan Muda, aku hanya seseorang tanpa latar belakang. Namaku Xiao Yang, kamu bisa memanggilku Kakak Yang. Oh ya, berapa usiamu tahun ini? " Tanya Xiao Yang dengan penuh rasa antusias.
"Ehm, tahun ini aku berusia 14 tahun. Baiklah kalau begitu aku akan memanggilmu Kakak Yang. " Balas gadis itu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan panggilan baru ini.
"Oh 14 tahun ya? Kalau begitu maka kamu seusia dengan adikku. Aku mempunyai adik perempuan, dia seharusnya seumuran denganmu sekarang. " Ucap Xiao Yang dengan agak sedih ketika membayangkan bahwa Xiao Yue seharusnya bisa tumbuh menjadi gadis yang cantik seperti gadis yang dia selamatkan hari ini.
"Seharusnya? Kenapa seharusnya? " Tanya Gadis itu dengan bingung.
"Adikku telah meninggal dua tahun lalu sehingga aku tidak mengetahui pastinya, namun jika dia masih hidup maka seharusnya dia seumuran denganmu sekarang. Namanya adalah Xiao Yue, kalau begitu maka kamu juga harus menyebutkan namamu, siapa namamu gadis kecil ? " Tanya Xiao Yang dengan rasa penasaran.
"Kalau begitu maka aku turut merasa sedih atas kehilangan yang dirasakan oleh Tuan Muda, mengenai namaku dipanggil Yushu dengan marga Huo namun Tuan Muda sudah melihat sendiri kan perlakuan Ayahku kepadaku? Maka aku akan menggunakan marga Ibuku, yaitu Su. Jadi namaku pada saat ini adalah Su Yushu. " Ucap gadis kecil itu dengan lincah menjelaskan semuanya.
