Sarah adalah perempuan ABG yang belum mengenal cinta, dia siswi SMP yang beranjak remaja. Di dalam kelasnya Sarah termasuk siswi yang berwajah hitam manis diantara teman temannya namun mempunyai sifat cuek dan jaim
Diantara beberapa siswa bahkan menyukainya, dan berharap mendapat tempat yang spesial di hati Sarah
Bagaimana kisah selanjutnya dan siapakah yang berhasil mendekati Sarah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnia nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Hari ini aku bangun pagi, lebih pagi dari biasanya. Aku membuatkan minuman teh dalam mug besar untuk ayahku.
udara pagi ini cukup dingin, embun embun masih membasahi rerumputan
Di desa ini adanya banyak perubahan, dari yang dulunya semak belukar, tidak ada listrik, sekarang sudah berbeda, bahkan rumah yang kami tempati sudah berdinding kokoh.
Dulu sewaktu masih jarang orang yang memiliki handphone, untuk menghubungi ke jakarta saja kami harus berada di dataran yang lebih tinggi agar mendapatkan signal.
Pagi itu selesai sholat subuh dan melantunkan ayat suci Al-Quran, seperti biasa ayahku menyalakan televisi untuk menonton berita.
ketika sedang serius menonton tv tiba tiba hp berdering, ibu mengangkatnya. Ternyata yang menelpon adalah Ka Zia, ia mengabarkan kalau besok dia akan datang ke Lampung.
Aku sangat bahagia mendengarnya, karna sudah lama kami tidak bertemu sejak terakhir acara pernikahan ka Beni.
Aku beranjak ke belakang untuk mencuci baju setelah itu aku menjemurnya di samping rumah. seperti hari hari biasanya, aku menyapu halaman yang sangat luas, sampah di halaman hanyalah dedaunan yang jatuh dari pohon jambu, mangga dan rambutan.
Selesai juga pekerjaan ku, buru buru aku mandi karena hari ini adalah hari pertamaku kursus komputer bersama Lia.
selesai berganti pakaian lalu aku sarapan bersama ayah dan ibuku.
sarapan selesai, aku bergegas membersihkan meja dan menumpukan piring kotor bekas makan tadi
"Hari ini kamu masuk jam berapa sar?" tanya ayah
"jam 10 yah tapi aku nunggu Lia jemput" ujarku
"biar ibu yang cuci piringnya, kamu bersiaplah biar pas lia kesini kamu sudah siap" ujar ibu
" kalau begitu ayah jalan duluan ke ladang ya, banyak coklat yang sudah pada matang, sayang nanti kalau di makan musang" ujar ayah
"oh ya Bu, nanti kalau ibu bidan kesini mau beli pohon Kamboja kita yang sudah ayah stek, tolong panggilkan ayah di ladang ya, ayah akan ke ladang sebelah rumah jaya"
Kebun kami kurang lebih seluas dua hektar, jika ingin mencari ayah di ladang kami harus berteriak mencari keberadaannya di bagian sebelah mana.
Jam 8.30 pagi, Lia sudah menjemput ku dengan sepeda motornya
aku berpamitan pada ibu karna ayah sudah berada di ladang.
***************
Di kota jakarta
pov Zia
hari ini hari pertamaku cuti bekerja, aku berniat pergi ke Lampung menemui ayah ibu dan juga adikku disana, jujur, selama ini aku belum pernah menginjak kan kakiku disana karena kesibukanku yang pada waktu itu baru mulai bekerja. Aku kesana dengan menggunakan travel, siang ini aku ingin pergi ke salah satu mall yang terkenal di jakarta, terlebih dahulu.
Tujuan utamaku ke mall hanya untuk membelikan pakaian dan sepatu untuk adikku, Sarah, sebagai oleh olehku untuknya.
Cuaca jakarta hari ini cukup panas, aku menghela napas panjang sambil melihat ponsel, sebelumnya aku ingin mengajak sepupuku Dini anak dari paman Herman, tapi dia tidak bisa. Biasanya Dini selalu menemaniku untuk sekedar olah raga pagi ataupun nonton di bioskop.
Taxi yang ku naiki memasuki lobby utama, ketika sampai aku langsung membayarnya.
Aku memasuki mall, udara terasa segar dan aroma kulinernya harum menyeruak ke indra penciumanku. Aku menjelajahi beberapa toko untuk mencari barang yang cocok untuk Sarah. Aku melihat di satu toko yang mendisplay berbagai model pakaian dan sepatu model terbaru dengan warna warni yang cerah, aku tertarik dengan beberapa setelan pakaian yang ku yakin Sarah pasti juga menyukainya. Tanpa terlewat aku juga membelikan satu Stel pakaian untuk Dini.
Setelah ku rasa cukup, aku bergegas ke kasir untuk membayarnya.
aku pergi ke lantai atas, disana terdapat banyak tempat makanan. Aku memasuki restoran siap saji dan memilih beberapa makanan yang ada di daftar menu.
Tak cukup lama seorang waiters datang membawakan makanan dan minuman yg ku pesan.
Aku makan dengan lahap, aku merasa lapar sekali karna dari pagi aku belum sarapan dan sibuk dengan persiapanku yang akan pergi ke Lampung.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, aku memutuskan untuk segera pulang kerumah paman Herman.
Setelah memasuki area padat penduduk, rumah paman Herman sudah tampak dari kejauhan beberapa meter.
"Pak nanti berhenti depan pagar hitam itu ya" ujarku
"Baik" sahut pak supir
Taxi berhenti tepat di depan pagar rumah pamanku, aku segera membayar dan beranjak keluar dari taxi itu. Dirumah paman tampak ramai dan terparkir sebuah kendaraan bermotor.