NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dewi Hijab

Terjebak Cinta Dewi Hijab

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir / Romansa / Bad Boy
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Pearlysea

Hanina Zhang tak pernah menyangka bahwa kepulanganya dari Beijing ke Xi'an justru harus terjebak pada pertemuan dengan iblis jalanan seperti Wang Lei. Pria itu menjulukinya sebagai Dewi Hijab dan memanggilnya dengan Senorita.

Pertemuanya dengan Dewi Hijab menjadi titik balik bagi kehidupan Wang Lei di masa lalu dan masa depannya. Di tengah intrik dan pergulatan dunia mafia sebagai anak buah terpercaya, membuatnya dalam dilema antara mempertahankan karir atau cinta.

💕Karya Original, Dilarang plagiat!!!
💕Follow tiktok dan ig Pearlysea untuk informasi seputar novel.

Yuk baca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlysea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_36 Kepercayaan

"Aku tidak lapar." katanya singkat, tenggorokannya menelan ludah. Hanina tahu gestur itu, Wang Lei sedang berbohong.

"Sungguh tidak lapar?"

Sudut mata Wang Lei melirik Hanina sekilas sebelum kembali menatap ke langit-langit.

"Tidak." jawabnya, tapi kemudian suara keruyuk diperutnya berbunyi, nyaris membuat Hanina tertawa. Gadis itu mengulum bibirnya menahan tawa.

"Perutmu barusan membantahmu Wang Lei, kau tak bisa membohongiku."

Wang Lei menghela napas berat, menutup mata sejenak karena malu setengah mati, tapi dia berusaha tetap datar seolah tak terjadi apa-apa."Itu… hanya reaksi tubuh. Aku tidak lapar."

Hanina melipat tangan di depan dada, mendekat sedikit. "Kalau begitu, aku yang akan makan di sini. Kau boleh hanya duduk dan menonton. Jangan menyesal kalau aromanya membuatmu lebih menderita." katanya seraya bangkit dan berbalik badan.

"Tidak perlu sok perduli. Aku tidak suka kau berpura-pura." suara dingin Wang Lei tiba-tiba menghentikan langkah gadis itu, Hanina menoleh.

"Aku tidak berpura-pura. tapi kalau kau tidak mau aku tidak akan memaksa. Aku minta maaf, jika bersikap sok manis tadi." ucapnya, dia mendengus pelan kembali ke meja makan dengan menarik kursi lalu duduk perlahan.

Pria yang masih terbaring di sofa mengusap wajahnya dengan gerakan pelan namun menekan. Perlahan tubuhnya yang terasa berat berusaha bangkit duduk. Punggungnya bersandar di sandaran dengan kepala menengadah ke atas, tubuhnya terasa nyeri dan sedikit menggigil.

Matanya perlahan melirik ke arah meja makan di mana Hanina sedang menuang lauk pauk ke mangkuk nasinya. Perutnya kembali berbunyi setelah aroma masakan gadis itu kembali menguar menusuk hidungnya, cacing-cacing di perutnya berdemo menuntut jatah asupan.

"Sial!" gumamnya seraya memegang perutnya. Pria berkaos hitam itu perlahan berdiri, berjalan agak sempoyongan mendekati Hanina.

Dia terdiam sejenak, gengsinya masih bertarung dengan kenyataan bahwa perutnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

Hanina tidak menoleh, seolah sengaja membiarkan pria itu memilih, duduk atau tetap keras kepala. Jemarinya yang mungil merapikan nasi dan lauk di mangkuk, lalu meletakkannya tepat di hadapannya sendiri.

"Kalau kau hanya ingin menatap, silakan. Tapi aku tidak akan menawari lagi,"

Wang Lei mendengus, semakin merasa terpojok. Dia kalah, dia memilih menarik kursi dan duduk di hadapan gadis berhijab itu, kemudian pandanganya bergulir ke meja makan dimana ada salah satu menu favoritnya disana, Ikan kuah kecap yang kental berhasil membawanya ke masa lalu, ke masakan ibunya.

Wang Lei menelan ludahnya lagi, aroma ikan kuah kecap itu benar-benar menusuk ingatannya. Bayangan masa kecilnya muncul, ketika ibunya duduk di dapur kecil dengan wajah lelah sembari tersenyum, menyuapinya dengan menu sederhana yang selalu jadi favoritnya.

Hanina memandang lelaki yang mendadak seperti patung menatap salah satu hidangan. Hanina awalnya tak ingin perduli, namun inisiatifnya tiba-tiba muncul. Dengan gesit, gadis itu menata nasi dan sayur di mangkuk lalu menaruhnya di hadapan Wang Lei. Gestur seperti seorang istri yang melayani suaminya.

"Ayo makan. Apa kau hanya akan menatapnya?"

Wang Lei sedikit terkejut dengan tindakan Hanina. Tatapan matanya yang semula penuh gengsi kini mengerjap, seakan tak tahu harus menolak atau menerima.

"Apa kau berusaha membujuku agar monster ini tak memperkosamu?" kata Wang Lei datar, menatap gadis itu dengan tatapan dingin sebelum jemarinya mengambil sumpit di atas meja.

Hanina sempat membeku mendengar kalimat kejam itu. Tangannya yang baru saja ingin meraih gelas terhenti, matanya menatap Wang Lei dengan sorot tak percaya.

"Ya. Sekarang makanlah." jawabnya singkat.

Pria itu menyeringai tipis, mengangkat sebelah alisnya.

"Kau takut?"

Hanina menarik napas dalam, jengah dengan pertanyaan itu akhirnya menatap Wang Lei dengan tajam.

"Apa jawaban yang kau inginkan? aku takut salah, tidak takut juga salah? yang jelas aku pasti akan melawanmu."

"Meski akhirnya aku akan berhasil memperkosamu?"

"Itu tidak akan berhasil, lagipula kau sudah berjanji untuk menjagaku."

"Kau percaya aku akan menepatinya?"

"Ya."

"Lalu kenapa kau masih mempercayai orang lain kalau aku akan memperkosamu, membunuhmu? kau tahu kalau aku mau, aku sudah melakukanya sejak awal."

Hanina diam sejenak, menatap Wang Lei yang kini sudah mulai menyendok nasi ke mulutnya dengan ekspresi dingin.

"Aku tahu... " dia menunduk, lalu menatap Wang Lei dengan hembusan napas dalam.

"Aku hanya sedikit meragukanmu. Aku takut tidak bisa bertemu dengan orang tuaku lagi dalam keadaan utuh." jawabnya dengan lirih.

Wang Lei menatap Hanina, kunyahan di mulutnya melambat, kemudian tanganya meraih gelas lalu meneguknya sedikit sebelum berbicara dengan suara dingin.

"Dengar ini baik-baik. aku tidak akan melukaimu kau tau? aku tetap akan menjagamu, menjaga tubuhmu harga dirimu, dan sebagai gantinya aku hanya minta kamu untuk mempercayaiku, apa sesulit itu? atau kau ingin melihat sisi gelapku, aku bisa membuktinya sekarang. "

"Aku hidup tanpa moral, tanpa sopan santun atau aturan apapun. aku hidup seperti binatang liar, sebatas mencari makan, kesenangan, dan bertarung.Tapi setelah kau ada di sini Hanina, aku selalu memikirkan apa yang harus kulakukan agar kau tetap nyaman, kau membuat hidupku dalam tanggung jawab besar tapi kau malah bersikap seperti itu dan membela orang lain." Wang Lei menggeleng kepalanya, pelan. satu suapan terasa hambar meski rasanya sangat lezat.

Hanina terdiam. Kata-kata Wang Lei terasa seperti hantaman keras, antara ancaman dan pengakuan tulus yang tak pernah dia sangka keluar dari mulut pria itu. Kelopak bawah matanya memerah saat air mata mengembun di manik hazelnya.

"Aku… tidak bermaksud meragukanmu, Wang Lei. Aku hanya takut. Semua ini—kau, keadaan kita, dan rasa tidak pastinya membuatku goyah. Tapi aku tidak pernah benar-benar ingin membela orang lain di hadapanmu. Aku hanya… belum terbiasa percaya sepenuhnya."

Wang Lei menatapnya dalam diam. Kerapuhan yang muncul di mata Hanina membuat pria itu mendengus pelan.

"Aku tidak butuh alasanmu...aku hanya butuh kau berhenti meragukanku. Karena sekali lagi kau melakukannya, Hanina… aku mungkin benar-benar akan menjadi monster, seperti yang selalu kau takutkan."

Hanina mengangguk, menahan air matanya agar tak menetes.

"Kalau begitu… biarkan aku belajar percaya padamu. Pelan-pelan. Jangan paksa aku, tapi jangan tinggalkan aku juga."

Wang Lei membalas dengan gumaman rendah, matanya tetap dingin dan datar, tapi di dalam hatinya ada rasa hangat yang menjalar. Dia menatap Hanina yang tak kunjung menyuapkan nasi ke mulutnya. Tiba-tiba tanganya bergerak, menyumpit sayuran dan memindahkannya ke atas mangkuk gadis itu.

"Kau menyuruhku makan, tapi kau sendiri tak kunjung makan. Apa perlu di suapi?"

1
Siti Nina
Lanjut thor di tunggu kelanjutannya 👍👍👍
Siti Nina
Nah lhoo,,,siapa tuh 🤔 lanjut thor 💪
Siti Nina
Wahh,,,jadi gak sabar nunggu kelanjutan nya makasih thor up nya klw bisa double dong 🙏
Amar Faris
iya bagus banget cerita nya
Siti Nina
Lanjut thor tetap semangat ya karya nya bagus mungkin blm pada tau aja maka nya blm nambah penggemar nya 💪💪💪👍👍👍🤗🤗
Nalira🌻: Huhuu makasih banyak kak suportnya😭❤
total 1 replies
Amar Faris
belum lanjut lagi kak cerita nya
Nalira🌻: sudah update ya kak🙏😌
total 1 replies
Siti Nina
Waduh ketauan gak tuh sama bos nya,,,🤔 lanjut thor semangat ya up nya 💪💪💪
Siti Nina
Ko blm di lanjut thor cerita nya makin seru 🤗
Nalira🌻: Sudah up ya kak sayang😍. Makasih banyak udah setia menunggu kelanjutannya.
total 1 replies
Siti Nina
Jangan mudah percaya sama orang yg baru saja kita kenal,,,benar kata si wang lei klw dia mau merusak si hanina udh dari pertama kali dia lakukan,,,lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Siti Nina
Salah faham
Siti Nina
Bodoh banget kamu hanina percaya pada jalang apa yg akn di lakukan wang lei ya bikin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kena fitnah si xiamei jalang 😏 bagaimana kah kelanjutannya di tunggu thor makin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahh berengsek emg si xiamei
Nalira🌻: Emang paling bener di cekik aja ya 😏
total 1 replies
Siti Nina
Tetep semangat thor dlm berkarya 💪💪💪 cerita nya bagus kok bikin penasaran sama kelanjutannya 👍👍👍
Siti Nina
Wahh,,,ga beres nih si xiomei tapi sayang juga sih gadis suci harus dpt bekas suka celap celup kya si wang lei
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Lanjut thor makin seru cerita nya,,,bikin penasaran gmna akhirnya kisah cinta mereka 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahhh,,,wang lei sudah jatuh cinta nih bagaimana kelanjutannya makin penasaran 🤔 Lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Nalira🌻: Terima kasih masih mampir kak... aku bakal update setiap hari di jam 10 in sya Allah..
total 1 replies
Siti Nina
Wahh kena fitnah nih si wang lei jgn percaya henina dia hanya ingin kamu membenci si wang lei,,,,lanjut thor 👍👍👍💪💪💪
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya thor ttp semangat 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!