NovelToon NovelToon
KEJEBAK CINTA

KEJEBAK CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia / Mantan
Popularitas:672
Nilai: 5
Nama Author: Bunny0065

Sebagai murid pindahan, Qiara Natasha lupa bahwa mencari tahu tentang 'isu pacaran' diantara Sangga Evans dan Adara Lathesia yang beredar di lingkungan asrama nusa bangsa, akan mengantarkannya pada sebuah masalah besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunny0065, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meninggalkan Asrama

Selesai menulis surat pengunduran diri atas namanya dan Natasha. Sangga menyelundupkan amplop putih ke celah pintu bawah ruangan kepsek, beres menuntaskan langkah pertama, Sangga menutup kepala dengan tudung sweater, kembali menelusuri lorong sepi menuju gedung kesehatan.

Pukul 00:00 malam, cocok digunakan tidur, tetapi lain dengan remaja nekad kabur, kesunyian malam dijadikannya waktu tepat merampok obat-obatan.

Pintu depan digembok, Sangga meraba-raba kaca jendela terpasang di ruang kesehatan dan mendapati jendela paling tengah longgar kurang terkunci.

Disangkalnya sisi jendela menggunakan kunci lemari, terbuka. Sangga memaksa naik mengabaikan anggota tubuhnya lecet ketika mendarat di lantai.

Cahaya temaram di seluruh ruangan membuatnya terpaku.

Berbekal keberanian, Sangga menyalakan lampu senter hp dan berkeliaran mencari obat serbuk ngantuk serta suntikan kosong.

15 menit, Sangga menyelesaikan misinya dan meninggalkan gedung dengan jendela tertutup sedia kala.

Alasan Sangga nekat membobol gedung kesehatan adalah untuk mencampurkan obat tidur ke cangkir kopi milik Pak Satpam yang sedang berjaga depan gerbang asrama.

Menghalangi acara kabur.

Singkatnya, ketika bapak bertopi biru kehausan dan meneguk kopi yang sudah dicampuri serbuk ngantuk, persembunyian Sangga di bawah kolong pos untungnya tidak diketahui oleh penjaga gerbang.

Kaki Pak Satpam nampak bergetar goyah, obatnya bereaksi sempurna, rupanya cangkir di pegangan Pak Satpam jatuh pecah ke permukaan paving.

Bruk.

Suara jatuh Pak Satpam membuat Sangga merangkak keluar dari persembunyian, memastikan penghambatnya benar-benar pingsan.

Cepat-cepat Sangga menyedot air kopi menggunakan suntikan curiannya dan membuang cairannya ke hamparan tanah yang ditumbuhi tanaman hijau dekat halaman.

"Harusnya dengan cara merepotkan ini, gue enggak ketahuan melarikan diri," monolog Sangga.

Berhasil melumpuhkan Pak Satpam, Sangga mendekati pos sepi jaga asrama putri, aman.

Lorong berpenerangan putih yang kanan—kiri temboknya terdapat puluhan pintu kamar tertutup rapat cukup menjelaskan kepada Sangga bahwa situasi mendukung, takkan ketahuan.

Diselimuti kewaspadaan Sangga mengetuk pelan pintu kamar Natasha sebanyak belasan kali akibat tak kunjung di buka.

Hingga akhirnya,

Sangga mendorong masuk Natasha ke kamar lagi, seperti maling takut ketangkap basah, pintu sengaja di kunci kembali.

"Ada keperluan apa mampir tengah malam? Mau ngintip cewek-cewek lagi bobo? Ngaku!" selidik perempuan berwajah bantal.

"Gue mengendap-endap ke sini berusaha bawa Lo kabur. Dengerin suami ngomong, gue lakuin ini penuh keterpaksaan, kepala gue udah tertekan banget, gue enggak mampu tinggal seatap lagi dengan bunda dan Adara. Gue udah mutusin, sementara waktu ninggalin mereka agar pada nyadar betapa kehadiran gue berarti di hidup bunda, dan gue menderita di perlakukan tak wajar oleh Adara. So, malam ini tolong temani gue pergi."

*

Sepasang tangan Natasha tersembunyi di saku sweater Sangga kenakan.

"Lo mau bawa gue ke mana?" tanya Natasha, suaranya bergetar kedinginan.

"Nikah sambil sekolah bukan harapan gue cepat lambat orang-orang akan tau status kita. Gue enggak mau ambil resiko, daripada bertahan lama di bangku kelas sebelas, kita putus sekolah aja dan pergi ikut Papa, Lo," sahut Sangga disela mengemudi motor.

"Kalau ini jalan keluar dari segala permasalahan Lo, gue sedia ikut ke mana Lo pergi," balas Natasha.

"Ke mana pun?"

"Iya. Ke mana pun, asal di situ gue enggak sendiri."

"Yang tau kepergian kita cuma bunda selebihnya orang lain enggak tau, kenapa reaksi Lo biasa, enggak marah-marah, mencekik leher gue, pukul, tendang atau semacam lainnya?" ujar Sangga.

"Buat apa bereaksi berlebihan kalau sesuatu paling berharga udah bersama gue, walaupun keputusan Lo memutuskan studi, itu enggak sebanding dengan hubungan kita," jelas Natasha semakin lengket menempelkan dagu di pundak suaminya.

Sangga mengembang senyum, perasaan gundahnya terbalut hangat.

"Lo mengakui hubungan kita?"

"Iya, gue mengakui bahwa Sangga Evans adalah suami terbaik Natasha."

Senyum Sangga tak dapat pudar. "Nikah muda dapatnya istri muda, kita imbas."

"Sama-sama bocah, unyu tau!"

"Iya unyu, masalahnya di antara kita cara pemikirannya belum ada yang matang, kata bapak penghulu, kehidupan setelah menikah ibarat survival. Gue sering mikir, gimana seandainya suatu hari nanti Lo atau gue tanpa sengaja bikin kesalahan karena faktor pemahaman kita belum dewasa, lalu akhirnya pisah."

"Tinggal salaman tangan saling maafin," jawab Natasha.

"Gimana kalau kesalahannya fatal, contohnya diam-diam menduakan? Apa namanya, selingkuh?"

"Enggak akan dimaafin karena setau gue, selingkuh itu penyakit."

Tiba di kediaman megah berhalaman luas, gadis memakai bando kelinci senada memakai baju tidur bermotif kodok, menjatuhkan dua ransel ke permukaan tanah.

"Gue tekan bel rumah," ucap Natasha melangkah duluan.

"It's okay."

Sangga memungut ransel miliknya dan ransel perempuannya, kemudian menyusul gontai.

"Den ganteng, makasih udah antar selamat majikan Bibi," ucap wanita bertubuh gempal.

Sangga mengangguk dengan senyuman tipis, kelopak matanya sudah lumayan berat ingin segera tidur.

"Bi, ngobrolnya besok aja ya, kita capek sepanjang perjalanan nahan kantuk, kita mau langsung istirahat," kata Natasha menolak bercerita.

"Ndak apa-apa Non, Bibi mengerti. Silakan masuk!" senang Bi Inem membuka lebar pintu rumah.

Natasha menuntun Sangga masuk ke dalam rumah.

"Papa ada di rumah, Bi?" tanya Natasha.

"Ndak ada Non. Tuan kerja lembur," jawab Bi Inem sambil mengunci pintu.

"Ya udah, Bibi lanjut tidur," titah Natasha.

"Baik, Non."

Bi Inem balik ke kamar, begitu pula dengan pasangan muda yang menghilang setelah mencapai ujung tangga penghubung lantai dua.

Natasha memutar pintu kamar dan menguap kecil.

"Tidurnya jangan ngorok, gue enggak suka," kata Natasha.

"Emang gue ayam," ujar Sangga menaruh ransel di lantai.

Pintu ditutup, Natasha membaringkan tubuh lelahnya di atas spring bed.

"Lo punya simpanan baju tidur cowok? Gue enggak nyaman mau ganti." Sangga kegerahan.

"Adanya baju Papa mau coba?" tawar Natasha.

"Enggak deh, size baju Papa Lo besar-besar, adanya kedodoran di tubuh gue," tolak Sangga.

"Kalau ujungnya nolak ngapain nanya," sebal Natasha.

Kekehan Sangga mengalun bak melodi membuat Natasha merotasi'kan bola mata.

"Kita tidur setempat ya? Gue penasaran gimana rasanya meluk cewek semalam suntuk ketemu pagi," kata Sangga sambil melepas sweater, menyisakan kaus merah berlengan pendek.

"Dengan syarat tau batasan."

"It's okay."

Sangga naik ke tempat tidur, rebahan di samping pemilik kamar.

"Boleh peluk?" ijin Sangga.

"Boleh."

Dapat kesempatan, Sangga menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Natasha dengan sebelah tangan memeluk erat pinggang.

"Wangi Lo enggak pernah gagal bikin gue mabuk," racau Sangga.

"Maka dari itu gue ingetin, jangan melampaui batas. Cepetan tidur, udah larut."

Kurang kenyang menghirup wanginya saja, Sangga iseng menggigit kulit leher Natasha.

Mulai terbiasa mendapat gigitan dan hisapan pada area leher, Natasha hanya melenguh pelan meredam seluruh sensasi dirasakannya.

Dengkuran halus menerpa leher, Natasha menatap lekat wajah damai Sangga saat didapati sudah tertidur pulas.

'Apa Lo tulus mencintai gue?'

1
Không quan tâm🧚‍
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Naruto Uzumaki
Bosen gak ada akhirnya!
Bunny Bear: Belum juga selesai, memang alur agak lambat sih
total 1 replies
minsook123
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!