Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.
"Darah dibalas dengan darah."
"nyawa dibalas dengan nyawa."
"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
"Itu tadi cucu lo?" tanya Rio kepada Opa Dave yang sedang menatap cucunya yang sedang adu bacot dengan Monica, cucu dari Rio.
"Ya iya lah, gimana? terpesona lo sama cucu gua?" sinis Opa Dave.
"Terpesona biji mata lo, sifat dia sama ya kaya lo. Sekali ngomong bikin mental orang jatuh aja," ucap Rio.
"Oh jelas, apalagi lo yang menghancurkan hubungan persahabatan hanya untuk seorang wanita," ucap Opa Dave dengan datar.
"Sadar diri anjing, ini juga lo yang mulai duluan! coba aja lu gak nikung gua buat dapetin Angel. Ini semua gak akan terjadi!" bentak Rio.
"Dih ngapain lo nyalahin gua? seperti apa kata pepatah yang mengatakan, sebelum janur kuning melengkung. Menikung orang itu masih bisa!" tegas Opa Dave.
"Gua juga mau ngelamar dia sialan, tapi malah lo tikung," kesal Rio.
"Ya jangan nyalahin gua bangsat, lo nya aja yang kurang gercep. Lo tau sendiri 'kan Angel itu incaran semua cowo, dan lo sebagai LAKIK ya harus gercep, bukannya pas udah sama orang lain lo malah nyalahin orang lain juga," sinis Opa Dave.
"Oh jadi selama ini lo kira gua bukan LAKIK gitu?" tanya Rio yang agak kesal dengan ucapan Opa Dave yang memang benar adanya.
"Iya, gua emang ngira lo bukan LAKIK. Lo cuman pengecut, yang berani datang ke sini cuman buat adu bacot doang," ucap Opa Dave yang tak kalah sinisnya.
Mommy Siska dan Oma Angel yang dari tadi cuman menyimak pun lama-lama jadi kesal sendiri, gak kesel gimana coba. Katanya ketua Mafia yang besar dan beringas tapi pas mau bertempur malah adu bacot, tidak efik emang.
Karena mereka berdua sudah terlampau kesal dan kesabaran mereka sudah habis, pada akhirnya mereka berdua pun berteriak.
"KALIAN INI MAU ADU JOTOS APA ADU BACOT SIH?" tanya mereka berdua dengan kesal.
"Lah kok ngamuk?" tanya Opa Dave dan Rio bersamaan.
Mommy Siska dan Oma Angel pun lama-lama bisa darting, Daddy David yang melihat itu pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah absurd milik ketua mafia yang sangat-sangat kekurangan kewarasan.
"Paman Rio ada urusan apa? hingga kalian membuat kerusuhan di acara pernikahan saya?" tanya Daddy David dengan muka datar yang selalu menghiasi wajahnya.
"Oh itu, saya hanya gabut saja," ucap Rio dengan watadosnya.
"ANJING."
"BABI."
"TOLOL."
Umpat Opa Dave, Oma Angel, dan Mommy Siska mendengar jawaban dari Rio yang dengan watadosnya bilang gabut??!!!!
"Bener-bener bangsat lo ye," umpat Opa Dave dan menggeplak kepala Rio.
"Canda setan, gua ke sini cuman mau bantu cucu gua aja," ucap Rio sambil mengelus kepala botaknya yang tadi di geplak oleh Opa Dave.
"Monica maksud lo? mau apa dia sampai datang-datang ke sini," ucap Opa Dave yang gak tau atau pun pura-pura gak tau.
"Gak usah pura-pura gak tau anjing, dia ke sini mau bunuh dan balas dendam ke cucu lo. Aqila Putri Fernandes," ucap Rio.
"Lah terus lu ngapain ikut-ikutan ke sini?" tanya Opa Dave.
"Gua cuman mau nontonin aja, sekalian mau liat seberapa jagonya jalang kecil itu buat bunuh cucu lo itu," ucap Rio dengan santainya.
"Dih kakek apaan lo? ngatain cucunya sendiri dengan sebutan jalang," ucap Opa Dave yang merasa bahwa mantan sahabat dan musuh bebuyutan ini dengan santainya mengatai cucunya sendiri dengan sebutan jalang?
"Dih emang bener kok apa yang gua bilangin, gua abis main ranjang sama dia. Eh bukan sama dia juga sih sama dua orang temannya lagi," ucap Rio dengan watados.
"Dih gila anying, lo perkosa cucu sendiri sama temen-temennya? geser otak lo kayanya," ucap Opa Dave yang tak habis pikir dengan pikirannya Rio.
"Bener biadab lo sebagai manusia," ucap Mommy Siska dengan datarnya.
"Biadab biji mata mu, itu dia sendiri yang nawarin tubuhnya buat gua kalo gua mau turunin anggota gua buat nyerah kalian. Jadi apa salahnya kalo gua iyain? lagian juga udah mau sama mau," ucap Rio dengan tampang tak bersalahnya.
"Ya terus ngapain lu kirimin semua anggota lo ke sini yang jelas pasti mereka bakalan mati, dan lo malah ena-ena?" tanya Opa Dave yang agak frontal.
"Kan yang matinya juga mereka bukan gua," jawab Rio.
"Gak punya hati lo!" sarkas Oma Angel.
"Hei manis, kamu tak lupakan bagaimana jalannya dunia kegelapan? mana ada mereka punya hati hanya untuk orang yang gak penting?" tanya Rio membuat yang lain geram.
Mereka kesal karena Rio malah menyepelekan nyawa para anggotanya, memang ketua yang biadab.
"Lo itu memang iblis ya," sinis Opa Dave.
"Ngaca anying! lo menilai orang lain tanpa lo nilai diri lo sendiri," ucap Rio tak kalah sinis nya.
"Gua akuin gua emang suka bunuh orang tapi itu juga orang-orang yang emang pantas buat mati. Lah elu? menyia-nyiakan nyawa anggotanya sendiri dan malah pelampiasan nafsu bejat lo ke wanita lain. Nikah makanya tolol," ucap Opa Dave yang kesal sendiri.
"Dih kalo cuman buat ena-ena doang mah ngapain cari istri, toh zaman sekarang kalo cuman buat melampiaskan hasrat nafsu tinggal sewa jalang aja. Sekarang mah udah banyak pelacur entah itu di club atau pun di sosmed," sinis Rio.
"Lo jangan hina-hina cewe sialan," umpat Mommy Siska yang tak terima jika kaumnya di hina seperti itu.
"Loh apa yang gua omongin kan emang bener, sekarang mah cewe bisa di beli dengan uang. Mereka ngejual harga dirinya hanya demi popularitas, demi kelanggengan hubungan yang baru aja pacaran. Gak jatah gak langgeng," ucap Rio seadanya.
"Papi ingat 'kan Siska untuk bunuh si tua bangka ini," ucap Mommy Siska dengan datarnya dan mendapatkan anggukan dari Opa Dave.
Jujur saja Mommy Siska tidak terima, meski pun emang iya kenyataannya memang seperti itu. Tapi tetap saja dia tak terima.
"Serah lo, sekarang mau lo apa?" tanya Opa Dave.
"Gua mau nontonin mereka," ucap Rio sambil menatap Aqila dan Monica yang akan duel samurai.
"Dan lo gak akan bales dendam ke gua?" tanya Opa Dave.
"Enggak mood gua ntar aja kalo gua mau, lagian juga ini bukan waktu yang tepat buat bales dendam ke elu," ucap Rio sambil menatap ke arah Monica dan Aqila.
"Oke gua tunggu pembalasan dendam lo," putus Opa Dave.
"Nah gitu dong, sekarang kita tontonin aja mereka. Kita liat siapa yang bakalan mati," ucap Rio dan Opa Dave pun malah ikutan menonton dan diikuti oleh yang lainnya.
Mungkin para orang tua sudah paham akan situasi ini, mereka membiarkan saja ini sebagai pertarungan para anak cucunya. Dan lihat endingnya siapa yang bakalan pergi ke alam baka duluan.
Sadis sih memang, tapi ini emang konsekuensi nya dalam pertarungan mau pun pertempuran. Yang mati dia yang kalah!!!!