Pertemuan Jingga dengan seorang lelaki bernama Syahrul Ibrahim banyak merubah kehidupannya, yang semula ia pikir akan selama nya MENDUNG ternyata Allah memberikan pelangi yang begitu indah. Tak pernah Jingga merencanakan harus menikah dengan lelaki seperti apa Dan usianya BERAPA, yang ia Tau bahwa jingga membutuhkan seseorang yang dapat melindungi kehormatan dan kesucian dirinya. Kegigihan Arul mengejar Jingga karena ia Tau bahwa jingga layak untuk diperjuangkan, begitu pula dengan Jingga. Ia hanya mau BERJUANG dengan orang yang telah memperjuangkan DIRINYA, Jingga yaqin Arul jodoh yang dipilih untuk dirinya Dari Langit.
Arul sangat BAIK memperlakukan Jingga, walaupun ia seorang Duda. Tidak pernah sekalipun meminta sesuatu yang mengarah pada Hal yang MELECEHKAN Jingga, karena niat Arul adalah membawa Jingga kedalam ikatan suci yang penuh keridhaan-Nya.
Arul Tidak menawarkan CINTA yang sekadar kamuflase atau retorika, setelah mengatakannya selesai tanpa bukti. Arul terus membuktikan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Faiz membuktikan perkataannya, ia hendak mengatakan pada kedua orangtuanya untuk menikahi Bella. Selama ini orangtuanya sibuk menjodohkan Faiz dengan beberapa wanita pilihan mereka, tetapi HATI Faiz tetap dingin, diusia nya menginjak tiga puluh Lima tahun belum juga menikah membuat kedua orangtuanya khawatir.
Mengingat zaman semakin RUSAK, walau mereka tau anaknya bukan lelaki seperti itu. Tetapi wajar ketakutan yang dirasakan orangnya, Faiz tetap santai bahwa ia sedang mencari CINTA sejatinya.
Entah dimana Allah akan datangkan suatu hari nanti, keyaqinan Faiz semakin besar disaat ia melihat Bella. Ada yang berbeda dari diri Bella, Faiz melihat sorot mata yang menyimpan banyak Luka. Tetapi ia balut dengan ketegarannya, tanpa disengaja faiz mendengarkan Bella sedang tilawah Quran dan doa yang dilantunkan Bella saat dimusolah RS.
Apalagi setelah Faiz menyuruh orang-orang kepercayaannya untuk mencari info tentang Bella, Hatinya semakin KUAT untuk memperistrinya. Bella sebenarnya wanita yang BAIK tak banyak menuntut, penurut dan mau untuk diarahkan kejalan kebaikan itu sudah CUKUP bagi Faiz. Bahkan ada peran besar dihubungan Faiz dengan Bella yaitu mama Azizah.
"Pah, mah... Faiz mau NIKAH" Ujarnya
"Beneran sayang...??" Tanya Mama Zahra terkejut
"Beneran mam...masa boongan" Faiz nyengir
"Siapa wanitanya ..?"Tanya papanya dingin
"Namanya Bella...pah" Jawab Faiz
"Kayanya papa pernah dengar nama itu...Hemmm..." Pak Ghozi membuka HP nya, lalu menunjukan pada Faiz "Apa ini orangnya ..?? Sepupu Jingga...?", "iyaa benar pah ini orangnya..." Jelas Faiz
"MASYA ALLAH cantiq...pah, kaya Jingga mirip-mirip gitu ...kok mama ga lihat yaa waktu disana" Ujar mama Zahra, pak Ghozi hanya mengangguk.
"Faiz...kamu Tau siapa Bella...? Latar belakangnya, asal usul dia... penting iz, karena menikah ibadah seumur hidup! " Tegas Ghozi
"Faiz udah Tau semua nya pah..."Jelasnya
"Terus...? Masih mau...?? Kenapa ga dengan Hanna atau Vivi aja iz ..." Tanya Ghozi, karena Ghozi memang Tau siapa Bella.
"Hanna ?? Are you seriously pah?? LEBIHbaik aku jadi jomblo seumur hidup DARIPADA dengan Hanna! Sorry aku ga tertarik, sekalipun dia telanjang didepanku! aku ga akan nafsu...pah! Vivi yang lemot PARAH otaknya kurang berkilo-kilo ?? duhh ga dech pah" Ejek Faiz menyeringai lalu menggeleng-gelengkan kepala mendengar ucapan papanya.
"Kamu udah buta karena CINTA Faiz! Bella itu RUSAK!! Hanna jauh le...", Dipotong Faiz
"Bella jauh LEBIHbaik dari pada Hanna...pah! Hanna melakukan itu suka rela! Sedangkan Bella TER-PAK-SA! dia dijual Mami nya! Bukan suka rela...aku kirim ke HP papa FOTO Bella yang sekarang, aku mengambilnya diam-diam", Jelas Faiz, mama Zahra melihatnya
"MASYA ALLAH...semakin cantiq insya Allah shaliha, mama setuju Faiz" Ujar mama Zahra excited
"Ga...!! papa ga setuju !!! LEBIHbaik dengan Hanna atau Vivi !" Tegas pak Ghozi
"Ka Arul aja yang duda jijik dengan Hanna apa lagi aku yang belum pernah menikah! Aku ga minta persetujuan papa, aku kasihtau ini karena aku Masih menghargai papa sebagai orangtua aku" Tegas Faiz dengan lantang.
"BAIK! kalau itu mau kamu, berarti kamu udah tau konsekwensi nya, kamu harus tinggalkan RS dan rumah ini sekarang!!!" Gusarnya Ghozi
"Aku akan keluar dari RS, aku udah Tau ini pasti terjadi dan aku udah siap dengan segala konsekwensi nya sebelum aku pergi, ingat perkataan Umar bin khattab radhiyallahu'anhu 'Orang yang PALING buruk dimasa lalu akan menjadi orang yang PALING BAIK dimasa depan'! Insya Allah Aku Tidak Salah membuat keputusan memilih Bella untuk menjadi istriku...!" Faiz hendak pergi, tiba-tiba mama Zahra memegang tangan faiz
"Jika faiz keluar dari rumah ini, maka aku pun akan keluar dari rumah ini! Aku saja yang wanita jijik melihat Hanna. Entah ada konspirasi apa kamu dengan Hanna...pah! Surgaku memang ada padamu, tapi kamu bukan Tuhan yang Tidak pernah berbuat dosa! Siapa kamu...pah?! menghakimi masa lalu oranglain. Yang kamu sendiri Tidak LEBIHbaik dari orang yang kamu hina! Ayo Faiz ...kita packing, kita keluar dari sini sama-sama dengan mama!" Tegas mama Zahra,
Faiz tersenyum mengangguk, ia semakin kagum dan menyayangi mama nya sekaligus terkejut dengan keberanian mama yang selama ini pendiam, penurut tiba-tiba bisa berontak. Ada apa sebenarnya dengan mama?. Bathin Faiz
Setelah beberapa menit Faiz dan mama Zahra keluar dari kamar mereka, mereka berdua berjalan. "Tinggalkan Mobil yang aku belikan pada mu Zahra...!"Ujarnya,Faiz miliki Mobil sendiri hasil kerja kerasnya. Maka Ghozi Tidak meminta APAPUN dari Faiz, karena faiz Tau tabi'at buruk papa nya yang suka mengungkit- ungkit
"Tenang aja Tuan Ghozi yang terhormat! Sudah ku taruh dimeja hias kunci dan STNK nya, bahkan yang ada didalam koperku ini hanya pakaian! AKU BUKAN PEREMPUAN YANG BISA KAMU BELI !!! INGAT ITU!!" Jelasnya dengan lantang
"Ayo sayang kita pergi!" Ujar mama Zahra pada Faiz. "Ayo mah..."Sahut Faiz
"ZAHRA...!! SEKALI KAMU KELUAR DARI RUMAH INI...MAKA AKU AKAN MENCERAIKANMU..." Ancam Ghozi,
Zahra berbalik badan "Aku menyambutnya Tuan Ghozi yang terhormat!" Mereka melanjutkan berjalan menuju Mobil, Faiz tersenyum lalu menggandeng bahu CINTA pertamanya.
Faiz melirik mamanya "Mom are you ok?", "HaH...insya Allah mama baik-baik nak...udah jalan atau mama yang nyetir? Kita ngebut nich...mau??", "Eeh...ga mah, aku aja yang nyetir, mama cantiq duduk Manis aja yaa..." Faiz trauma mamanya nyetir dalam kondisi begini, bis kopaja dan metromini aja kalah gila nya dengan sang mama. Bathin Faiz sambil tertawa kecil mengingat kekonyolan mamanya.
Ghozi menghubungi seseorang dan memerintahkannya "Ikuti mereka dan segera kabarkan saya!" Tegas Ghozi didalam telpon.
"Mama mau tinggal dimana?" Tanya Faiz
"Kita tinggal didarmawangsa nak..." Jawab Zahra
"Rumah siapa mah ...?" Tanya Faiz lagi
"Rumah kamu dan istrimu Nanti nya..." Ujar Zahra
"Seriuss nich mah ...??" Faiz menghentikan mobilnya kepinggir.
Zahra memukul lengan anaknya "Nich anak yaa...ga percaya sama mama ..?! Resident Darmawangsa, tetanggaan kamu sama sepupu mu itu...! Cepet jalan...! Kalau ga mama yang nyetir nich!" Panik Faiz "oke...oke...aku nyetir..." Zahra tersenyum melihat ekspresi anaknya. Mobil pun melaju melewati jalan-jalan yang sangat padat tapi lancar kecuali office hours.
"Faiz...STOP!" Tiba-tiba mama Zahra berteriak
"Kenapa mah...?? Faiz bawa Mobil bukan bawa gerobak...mah... hadeehh" Terkejut nya Faiz
"Ada yang mengikuti kita, balik arah kerumah tante Azizah aja dulu. Tunggu sampai kondusif, kamu paham maksud mama ..iz??" Faiz melihat dari kaca spion dalam, ternyata benar yang dikatakan mamanya... Faiz mengangguk, insting mamanya emang luar binasa. Bukan hanya pembalap tapi juga jagoan, rugi papa lepas mama paket komplit pake telor. Hahaha. Dalam bathin Faiz
****
Jingga dan Arul berada dirumah papa Andi, mereka akan kembali lagi keyogya.
"Kami akan kembali keyogya besok, kalian baik-baik Dan rukun selalu. Semoga segera beri kami cucu yaa sayang..?" Ujar pak Andi mengelus kepala PUTRI tercintanya
"Insya Allah kami baik-baik pah... Doa yaa pah, mah semoga kami segera diberi anak, owh yaa rencananya besok jam BERAPA pah...? Udah booking tiket pah ..?"Tanya Arul
"Insya Allah mas, papa go show aja.." Jawab pak Andi
"JANGAN go show pah, nanti repot...biar saya yang booking tiketnya sekarang..." Arul langsung menghubungi Sani
"Papa repotin kamu terus mas.."Ujar pak Andi
"Ga pah...santai aja, ini anak papa juga" HP Arul bunyi
"Maaf pah.. saya angkat telpon dulu" ujar Arul, papa Andi "Silakan mas ...". Setelah selesai Arul duduk kembali, ia menatap istrinya. Sang istri peka dengan tatapan suaminya "Faiz..??" Arul mengangguk, Jingga menarik nafas.
"Mama Zahra Dan Faiz ada dirumah mama...sayang, tadinya mereka mau pulang ke Resident tapi mama Zahra Tau ada yang mengikuti" Jelas Arul, Jingga mengangguk
"Kalian mau pulang kerumah mama Azizah...? Kalau iyaa ga apa-apa sayang, bantu mereka berarti Bella...nak" Ujar pak Andi, Jingga tersenyum lalu memeluk papanya.
"Baik pah, mah kalau gitu kami kesana dulu..." Jingga dan Arul pamit, Mobil segera melaju menjelajahi jalan-jalan yang mereka berdua sedang bergelut dengan pikirannya.
Tiba-tiba Jingga berkata "Mas...kita ke RS dulu, aku khawatir om Ghozi berbuat sesuatu ke mereka..." Arul terkejut pemikiran sang istri bisa kearah sana, tapi masuk akal yang dikatakannya.
Arul langsung menghubungi Faiz "kamu ke RS sekarang! Pindahkan tante Nita ke RS.BHX sebelum papamu bertindak!" Arul menutup telponnya, Jingga menoleh kearah suaminya, Arul mengangguk setuju. Jingga langsung memacu Mobil dengan kecepatan diluar nalar. Arul justru tersenyum lebar, "ternyata mama Zahra punya teman balap nich" Bathin Arul.
"Kalian keluar sekarang Dari RS! Setutup apapun yang kau PAKAI, TETAP saja Tidak dapat menghilangkan noda dalam dirimu!" Tekan Ghozi pada Bella
"Keluarkan mereka semua....cepat!!" Titah Ghozi pada 4 bodyguard nya, disaat Bella hendak disentuh bodyguard nya
"JANGAN SENTUH SAYA ...!!" TERIAK Bella, Jiddan sudah habis dipukuli. Disaat Ghozi hendak menampar Bella,
"Jika om berani menyentuh sepupu saya, saya akan mengahajar om!" Ujar Jingga lantang.
"Seret mereka semua yang mendukung anakkku dengan jalang ini...!" Ghozi LEPAS Kendali, lupa kalau dia sedang di RS nya sendiri.
"Berani menyentuh istri saya, mati kalian...!" Ujar Arul membara,
Ternyata bodyguard itu mengabaikan perkataan Arul, dengan sigap Jingga menarik tangan Salah satu bodyguard Ghozi yang hendak menyentuhnya lalu dibantingnya. Arul terkejut begitu juga dengan Yusuf,
"Hayoo...maju...!!" Jingga memainkan jari telunjuknya, Arul tersenyum lebar melihat istrinya 'istriku sayang ternyata jagoan, lagi-lagi temannya mama Zahra nich' udah dua wanita yang aku lihat lemah lembut ternyata singa. Aku mengkagumi istriku'. Gumam Arul.
"ANDA PENGECUT TUAN GHOZI...! HANYA MENGHADAPI CALON ISTRIKU HARUS MEMBAWA 4 BODYGUARD...! CUUIHH" Faiz muncul dengan suara lantangnya, "Kita selesaikan diluar!" Ujar Faiz geram, Ghozi merasa dipermalukan, ia pergi begitu saja tanpa meladeni ucapan putranya.
"Tolong bawa pasien yang ada didalam segera pindahkan Terimakasih" Faiz mengatakan pada perawat di RS.
Lalu Faiz menghampiri Bella "Maafkan aku terlambat menyadari Hal ini, justru ka Arul yang menghubungiku maafkan aku, sekarang kamu temani tente Nita ke RS BHX yaa sayang ?"Ujar Faiz lembut pada Bella, Bella mengangkat kepalanya terkejut mendengar perkataan Faiz, tetapi hatinya menghangat,
"Aku ga apa-apa mas, mereka udah dihajar Sama Ungge dan bang Arul" Jelas Bella,
"Insting istriku yang membawaku kesini dan menghubungi mu...bro!" Tegas Arul,
"Wah...temannya mama ku ada disini ternyata..."Ujar Faiz,
"Iyaa...bukan hanya jagoan tapi pembalap juga ..bro! Jingga yang nyetir tadi karena insting nya mengatakan papamu ke RS...Eeh bener aja..." Arul Menatap istrinya lalu menghampiri
"Laper sayangku ...? Habis olahraga" Ujar Arul tertawa, Jingga menganggukkan kepala ia pun tertawa.
Bersambung.
