NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7. Hukuman Berdiri di Bawah Tiang Bendera

.

Bayu memacu motornya sekuat tenaga, berusaha mengejar waktu. Ia tidak mau terlambat. Ia benar-benar kesal, sudahlah bangun kesiangan, tidak ada sarapan pula.

Saat tiba di depan gerbang sekolah, Bayu melihat pintu gerbang sudah hampir ditutup. Jantungnya berdegup kencang.

"Sial!" umpatnya dalam hati.

Tanpa pikir panjang, Bayu memacu motornya semakin cepat, menerobos masuk sebelum gerbang benar-benar tertutup rapat.

Brak!

Penjaga gerbang, Pak Jono, terkejut dan nyaris terjengkang ke belakang. Ia memegangi dadanya yang berdebar kencang, lalu menatap Bayu dengan tatapan geram.

"Astaghfirullahaladzim! Bayu, kamu ini bagaimana, sih?" teriak Pak Jono kesal. "Kalau Bapak ketabrak gimana? Kamu mau tanggung jawab?"

Bayu tak menghiraukan omelan Pak Jono. Ia hanya melambaikan tangannya sambil terus melaju menuju tempat parkir.

Pak Jono menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil memegangi pinggangnya yang terasa sakit akibat terkejut.

"Aduh, kram lagi nih pinggang," gumam Pak Jono sambil meringis.

Matanya terus mengikuti Bayu yang sudah turun dari sepeda motor lalu berlari menuju kelasnya. Ia menghela napas panjang.

"Perasaan, dulu pas masih kelas satu anak itu nggak kayak gitu? Kenapa naik kelas dua malah berubah jadi berandal?” gumam Pak Jono, mengingat pada awal-awal Bayu masuk sekolah itu. Bayu yang dulu begitu ramah dan santun.

"Ah, sudahlah," gumam Pak Jono, lalu segera menutup gerbang sekolah.

.

Di lain pihak, Bayu tiba di kelasnya dengan napas terengah-engah, karena terus berlari dari halaman parkir sampai depan kelas, tanpa memperdulikan tatapan aneh dari teman-temannya.

"Bay! Kirain lo nggak masuk!" seru salah satu teman satu gengnya, Rio.

Tanpa menjawab, Bayu langsung meletakkan tas sekolahnya di atas meja, lalu menghempaskan bokongnya pada kursi yang terbuat dari kayu jati.

Teman-temannya yang hendak bertanya, urung karena guru telah masuk ke dalam kelas, dan proses belajar mengajar dimulai.

Jam pelajaran pertama berjalan lancar, meskipun Bayu beberapa kali terlihat kesulitan menjawab pertanyaan dari guru.

"Tumben lo nggak bisa jawab, Bay?" tanya Rio, teman sebangkunya, saat guru memberikan soal latihan.

"Iya, aku juga heran. Biasanya kan lo paling jago," timpal Doni, teman satu gengnya yang duduk di belakang.

Bayu hanya menggaruk tengkuknya, enggan menjelaskan.

Saat jam istirahat tiba, Bayu merasa perutnya semakin melilit, tapi mau ke kantin ia tak punya uang. Ia meminta pinjaman uang pada teman-temannya.

"Bro, pinjam duit dong," pinta Bayu dengan nada santai.

"Haa?" Mulut Rio terlihat mengangkat lebar. “Ini serius lo ngomong pinjam duit, Bay? Emang bokap Lo gak ngasih uang saku?" tanya Rio heran.

"Gak ada,” jawab Bayu singkat. “Buruan sini pinjamin!" enggan menjelaskan lebih lanjut. Mana mungkin ia mengatakan kalau dirinya telah memenjarakan ayahnya sendiri, dan kini ia tak punya siapa-siapa untuk dimintai uang.

Sony, teman terkaya di geng mereka, memberikan pinjaman uang sebesar seratus ribu rupiah pada Bayu.

"Nih, buat lo," kata Sony sambil menyodorkan selembar uang berwarna merah. "Tapi ingat ya, Bay, lo harus ganti nanti. Itu jatah gua empat hari."

"Santai, bro! Pasti gue bayar," jawab Bayu sambil menerima uang itu.

"Makasih ya, bro," sambungnya lagi.

"Sip!" balas Sony.

Dengan uang pinjaman di tangan, Bayu dan teman-temannya pergi menuju kantin. Perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Ingin rasanya memborong semua makanan untuk sekalian mengganti sarapan tadi pagi.

Namun, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia tidak lagi memiliki uang sebanyak dulu. Uang seratus ribu yang ia pinjam dari Sony harus cukup ia gunakan untuk lima hari ke depan. Untuk bensin dan saku. Bagaimana caranya mengiritnya? Lalu bagaimana jika dia lapar di rumah nanti?

"Gue pesan nasi pecel aja deh," kata Bayu akhirnya, membuat teman-temannya heran.Karena Bayu bahkan tidak memesan es degan seperti biasa. Bayu hanya minum air putih yang tersedia di teko plastik.

"Kenapa, Yu? Lagi diet lo?" tanya Doni.

"Nggak, lagi pengen aja. Bosan tiap hari mi ayam," jawab Bayu singkat.

Setelah memesan makanan, Bayu dan teman-temannya duduk di salah satu meja di kantin. Ia makan dengan lahap, melupakan sejenak masalah yang sedang dihadapinya.

.

Masalah baru datang saat jam pelajaran kedua. Guru matematika yang terkenal killer, Bu Rina, memasuki kelas dengan wajahnya yang tegas tak terbantah.

"Anak-anak, keluarkan buku PR kalian!" perintah Bu Rina dengan suara lantang.

Para siswa siswi pun bergerak membuka tas masing-masing. Begitu pun dengan Bayu. Namun, jantung Bayu berdegup kencang manakala ia teringat bahwa semalam dirinya tidak mengerjakan PR. Ia terlalu asyik bermain game hingga ketiduran. Biasanya ayahnya selalu mengingatkannya untuk mengerjakan PR sebelum bermain. Kini, ayahnya tidak ada di rumah.

"Mana buku PR kamu, Bayu?" tanya Bu Rina, menghampirinya dengan tatapan tajam.

Bayu menunduk, tak berani menatap mata Bu Rina. "Saya... saya lupa mengerjakan PR, Bu," jawab Bayu dengan suara lirih.

"Lupa?" Bu Rina mengangkat alisnya. "Kamu ini bagaimana, sih? Ini sudah kelas dua, dan kamu lupa mengerjakan PR. Apa kamu tidak tahu sebentar lagi ujian kenaikan kelas tiga? Apa kamu mau tinggal kelas?"

Bayu semakin menunduk, merasa malu dan takut. Bu Rina pasti tidak akan membiarkannya lolos begitu saja.

"Sesuai peraturan yang berlaku. Kamu harus dihukum, Bayu!" seru Bu Rina dengan nada tegas. "Dan kamu sudah tahu kan, hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan PR? Keluar, dan berdiri di bawah tiang bendera sampai jam istirahat tiba!"

Wajah Bayu memerah padam. Ia tidak menyangka akan mendapatkan hukuman seberat ini. Berdiri di bawah tiang bendera di tengah terik matahari, menjadi tontonan seluruh siswa di sekolah.

"Tapi, Bu..." Bayu mencoba membantah, namun Bu Rina tidak memberinya kesempatan.

"Tidak ada tapi-tapian, Bayu! Cepat keluar!" bentak Bu Rina.

Dengan langkah berat, Bayu keluar dari kelas dan berjalan menuju tiang bendera. Tidak ada siswa keluar karena jam pelajaran sedang berlangsung, tapi ia merasa seluruh mata tertuju padanya. Ia seakan merasakan cibiran dan tatapan merendahkan dari semua orang.

"Sial!" umpat Bayu dalam hati.

Ia berdiri di bawah tiang bendera, panasnya matahari yang beranjak naik membakar kulitnya. Bayu mengepalkan tangannya, menahan kekesalan. Ia ingin sekali kabur, tapi ia tahu itu hanya akan memperburuk keadaan. Hukumannya akan semakin bertambah.

"Ini semua gara-gara Ayah!" gerutu Bayu dalam hati. "Kalau Ayah nggak melakukan KDRT, aku nggak akan melaporkannya ke polisi. Kalau Ayah nggak dipenjara, aku nggak akan kelaparan, nggak akan nggak punya uang saku, dan nggak akan dihukum seperti ini!”

Bukannya introspeksi diri, Bayu justru menyalahkan ayahnya atas semua yang terjadi padanya.

1
Ayudya
mampir lagi kak
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih. semoga suka/Kiss//Kiss//Pray//Pray/
total 1 replies
Nar Sih
sdh terbukti salah kok ngk mau ngaku ,dan pasti nya hukuman berat menanti mu pk hasan 🤣
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!