NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 35

"Sudah cukup sandiwara mu, Monika!" seru Junet dengan nafasnya yang memburu kesal.

Monika beranjak dari duduknya, menyimpan kembali kotak p3k yang sudah selesai ia gunakan untuk mengobati luka luka dari tubuh Junet

"Sandiwara apa maksud mu, mas?" tanya Monika dengan tatapan menyelidik.

Grap.

Junet mencekal lengan Monika dengan erat, dengan satu tangan yang lain mencengkram wajah Monika.

"Katakan pada ku, siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu ingin melihat Tati hancur? Ada masalah apa sebenarnya kamu dengan Tati?" cecar Junet dengan rahang menggeretuk kesal.

"Mas, lepaskan tangan mu dulu! Ini sakit! A...aku cuma wanita mas, aku hanya ingin kamu. Aku iri melihat Tati bahagia dengan mu. Aku yang lebih dulu mengenal mu. Ha...hanya itu mas!" kilah Monika dengan meringis.

"Bohong! Jangan kamu pikir aku ini bodoh, Monika! Aku mendengar semua yang kamu dan ayah angkat mu katakan. Kenapa kamu sedendam itu dengan keluarga Tati? Apa salah orang tuanya pada mu?" desak Junet lagi.

Deg.

Monika menelan salivanya dengan sulit, menelisik wajah Junet.

‘Sialan, Junet pake mendengarnya lagi! Kalo sudah seperti ini. Gak bisa lagi aku menutupi darinya! Ini semua gara gara papa Hadi. Andai aja pria tua itu gak datang ke kantor untuk menemui ku!’

"Jawab! Jangan diam saja, Monika!" bentak Junet.

"I...iya iya, a...aku akan jawab. Tapi lepaskan dulu tangan mu, mas! Wajah dan tangan ku sakit!" beo Monika dengan tatapan mengembun, merasakan sakit pada wajah dan tangannya.

"Sekarang katakan dengan sejujurnya pada ku, Monika!" sentak Junet usai melepaskan cengkraman tangannya dari wajah Monika dengan kasar.

Monika mengelus wajah dan tangannya. Seakan jemari Junet tertinggal di sana, memberi noda luka bekas cengkramannya.

‘Sialan si Junet, wajah ku sakit sekali. Gak tau apa baru beberapa hari lalu aku melakukan perawatan wajah.’ gerutu Monika menahan rasa kesal di dadanya.

Monika mengerdikkan dagunya, "Apa lagi yang ingin kamu dengar dari ku, Junet? Kepahitan hidup ku? Alasan aku melakukan semua ini pada Tati dan keluarganya?"

Junet tersenyum sinis, "Kepahitan hidup, yang pasti aku gak ingin dengar sandiwara hidup mu! Aku ingin dengar kamu punya alasan apa untuk membuat Tati menderita!"

Monika melangkah maju, mengikis jarak antara dirinya dengan Junet. Berniat merayu, menggoda kekasihnya yang tengah marah padanya.

"Semua orang punya alasan untuk setiap kejahatan yang dilakukan, Junet! Sama seperti mu! Aku tau hubungan mu gak baik kan dengan Tati, di situ pula aku ada celah untuk merebut mu kembali dari Tati. Lagi pula, hanya aku kan wanita yang selama ini kamu cintai, Junet?"

Jemari Monika menggeliat nakal di dada bidang Junet, "Kamu itu jauh lebih berarti jika bersama dengan ku, Jun! Kehadiran mu gak di hargai orang tua Tati. Untuk apa lagi kamu bertahan?"

Junet tersenyum sinis, kedua tangannya menghentikan jemari nakal Monika yang bergerak liar di dadanya dengan mencekal pergelangan tangan Monika.

"Jangan sok tau kamu, Monika!"

Monika berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Junet, "Aku melihatnya sendiri, Jun! Mereka tidak merestui hubungan mu dengan Tati kan? Kamu itu gak ada apa apanya di mata orang tua Tati. Dan lagi, sekarang gak ada yang bisa menentang hubungan kita. Kamu sudah punya segalanya! Kamu bisa menunjang gaya hidup mu sendiri. Dan aku, aku bisa memberikan cinta, perhatian, dan kasih sayang untuk mu! Dengan kita bersama, kita bisa membangun keluarga yang utuh, Jun! Ada papa Hadi yang siap membantu mu melebarkan usaha mu, Jun! Usaha mu akan berkembang!"

‘Dasar rubah betina!’ umpat Junet dalam benaknya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan dengan ku, Monika! Katakan pada ku sekarang juga, kenapa kamu sangat membenci orang tua Tati hah!" teriak Junet, membuat Monika ketakutan.

"Mereka yang sudah menghancurkan keluarga ku, membuat aku sebatang kara. Mereka akar dari kepahitan ku, Jun!" teriak Monika dengan penuh emosi, dengan pancaran kebencian di matanya.

Junet menatap sinis Monika, menghempaskan wanita itu hingga jatuh ke lantai.

Brugh.

"Jangan menjual air mata palsu di depan ku, Monika! Aku sudah banyak melihat wanita seperti mu!"

Monika berusaha menjelaskan pada Junet, perjalanan hidupnya yang tidak lah mudah. Meski ia sendiri sama sekali tidak mengingat nya.

Monika hanya mendengar kepahitan hidupnya dari Hadi. Pria yang mengadopsinya dari panti asuhan di saat usianya 5 tahun.

"A...aku tidak sedang menjual air mata palsu, Jun! Keluarga ku hancur karena keserakahan orang tua Tati! Tante Talita dan om Temmy, keduanya begitu serakah. Gak ingin membagi keuntungan perusahaan dengan mama dan papa ku. Mereka yang membuat keluarga ku hancur. Papa ku tewas dalam sebuah kecelakaan kapal, dan mama harus membayar tagihan atas hutang papa yang selama ini gak pernah ia ketahui uangnya untuk apa. Sementara mama yang gak sanggup hidup dari kejaran para penagih hutang. Mama memilih mengakhiri hidup dengan meminum cairan pembasmi serangga. Sementara aku, aku di titipkan di panti asuhan."

Monika terlihat begitu emosional.

"Aku bersumpah, aku tidak berbohong pada mu, Jun!" ungkap Monika dengan tatapan meyakinkan.

"Kamu sungguh pengarang yang apik, Monika! Apa kamu pikir aku akan percaya dengan apa yang kamu ceritakan pada ku?" tanya Junet dengan seringai di bibirnya.

"Kamu bisa datangi panti asuhan di mana aku di titipkan. Tante Talita pernah berjanji akan mengadopsi ku sebagai putrinya. Tapi setelah beberapa bulan terlewat dari tanggal yang dijanjikan tante Talita. Aku dengar tante Talita dan om Temmy akan segera punya anak. Disaat itu aku sadar, aku tidak akan pernah menjadi bagian dari keluarga mereka." jelas Monika dengan binar kecewa di matanya.

Monika menghapus air mata di pipinya dengan kasar, "Papa Hadi mengadopsi ku, menjadikan aku putrinya." lanjutnya.

"Kamu yakin itu perjalan hidup mu, Monika? Bukan karangan mu?" tanya Junet penuh selidik.

Monika menggeleng, "Aku yakin itu perjalan hidup ku, meski aku sendiri gak tau pasti. Di usia berapa aku, saat papa mengalami kecelakaan. Di usia berapa aku, saat mama dinyatakan tewas mengenaskan karena minum cairan pembasmi serangga."

"Siapa yang menceritakan semua itu pada mu, Monika?"

Monika menelan salivanya dengan sulit, "Papa Hadi, beliau lah satu satunya teman mendiang papa yang bersedia memberikan cinta, kasih sayang dan rumah untuk ku. Papa Hadi yang membawa ku pergi dari panti asuhan."

"Apa kamu yakin, pria itu memberikan cinta, kasih sayang, rumah untuk mu pulang, Monika?" tanya Junet

Monika mengepalkan tangannya erat, ‘Bukan rumah untuk ku pulang, tapi rumah tempat aku mendapat siksaan dari papa angkat ku! Aku pikir, setelah menjadi putri angkat papa Hadi.

Hidup ku akan jauh lebih baik tapi ternyata aku salah. Itu merupakan awal dari kerasnya hidup yang aku jalani! Awal kebencian ku melihat orang lain bahagia, sementara aku tersiksa dan menderita!’

"Kenapa kamu bertanya seperti itu, Jun?" tanya Monika.

"Apa kamu pura-pura gak mengerti, Monika? Jika hubungan kalian sebatas ayah dan anak angkat, bagaimana bisa pria yang kamu sebut papa bisa sedetail itu mengingat masa lalu mu. Sementara kamu sendiri, meragukannya!" seru Junet.

Kalau bicara seperti itu, Junet terlihat seperti orang benar. Padahal hal ini hanya sebatas orang licik, yang paham tentang orang licik lainnya.

***

Bersambung …

1
Cute Alpa
nice
Stella
Bagus
Lisa
okelah
Anya
oke sih
Putri
bagus juga
Azzura
suka cerita ini
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!