"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di suruh pulang.
Tantri bertemu dengan Kevin terkahir kalinya saat di rumah sakit saat ia hendak menjenguk Zia bersama Mala dan sampai saat ini dia tidak melihat lagi Kevin. Tantri menjalani hidup seperti bisa dan hari ini Zia sudah di perbolehkan pulang dan Tantri hendak menjemputnya bahkan dia sengaja minta cuti. Tibanya di rumah sakit Tantri melihat Zia sedang duduk di atas tempat tidur dan sudah siap untuk pulang.
"Kirain kamu gak akan datang, " ucap Zia saat melihat Tantri masuk.
"Datang dong, gak mungkin aku gak datang, " balas Tantri.
"Adrian mana? " tanya Tantri sambil duduk di samping Zia karena semuanya sudah selesai.
"Lagi ngurusin administrasi sama ambil obat, " jawab Zia.
Tantri terdiam dan Zia tau apa yang ada dalam pikiran sahabatnya itu.
"Kamu tenang saja, Kevin dia gak datang karena lagi sibuk, " beritahu Zia dan Tantri melirik Zia.
"Apa sih yang membuat kamu tidak mau kembali lagi sama dia? " tanya Zia pada Tantri.
Tantri melirik Zia lalu bangkit dan melangkah mendekati jendela.
"Aku gak mau membuat Kevin malu dan merasa di jadikan pelarian, " jawab Tantri.
"Tapi dia masih mencintai kamu dan aku yakin dia bisa Terima kamu, " ucap Zia.
Tantri membuang nafas lalu mendekati Zia dan menyentuh pundak Zia.
"Sekarang yang terpenting kamu dan anak kamu karena akhirnya Adrian lah ayah dari anak ini, " ucap Tantri sambil menyentuh perut Zia.
Adrian masuk dan dia hanya tersenyum melihat Tantri ada di kamar Zia.
"Untuk sementara Zia tinggal sama lo saja, " ucap Adrian membuat Tantri bingung.
"Kenapa? " tanya Tantri.
"Gue harus selesaikan dulu pekerjaan disini baru nanti gue bawa Zia pulang, " jawab Adrian.
"Memang bapak tinggal dimana? " tanya Tantri lagi.
"Sama Kevin di sebuah villa dan gue gak tega jika ninggalin Zia di ruang sendiri saat gue kerja, " jawab Adrian.
Tantri hendak membalas ucapan Adrian namun langsung di tahan Zia dan akhirnya Tantri tidka membalas ucapan Adrian lagi.
"Satu minggu lagi kerjaan ini selesai dan gue langsung bawa Zia pulang ke rumah orang tuanya, " beritahu Adrian.
"Kamu mau ikut pulang? " tanya Zia pada Tantri.
"Aku pikir-pikir dulu, " jawab Zia.
Mereka pun keluar dari rumah sakit dan langsung masuk kedalam mobil lalu meninggalkan rumah sakit menuju kontrakan Tantri. Tibanya di kontrakan Adrian terkejut ternyata kontrakan Tantri sangat kecil.
"Kalian betah tinggal disini? " tanya Adrian.
"Memang kenapa?, toh gak ada bedanya sama di rumah kami, " jawab Tantri dan Zia di hanya tersenyum.
Adrian pun tidak bicara lagi dia menyimpan barang Zia lalu dia mendekati Zia.
"Ingat apa kata dokter jangan terlalu capek, " ucap Adrian mengingatkan Zia.
"Iya aa sayang, " balas Zia membuat Tantri tersenyum namun di tahan karena takut mengganggu mereka.
"Ya sudah aku pulang dulu, " pamit Adrian pada Zia lalu dia melihat ke arah Tantri dan berkata "aku titip Zia, ".
" Siap pak bos, "balas Tantri dan Adrian hanya mengangguk.
Setelah Adrian pergi Tantri mendekati Zia lalu membantu Zia membereskan bajunya.
" Aku harap kamu bisa seperti ku, "ucap Zia.
" Aku senang melihat kalian akhirnya akur lagi dan masalah kalian selesai. Aku hanya bisa mengandalkan keberuntungan saat ini, "balas Tantri.
" Tapi kamu masih cinta kan sama Kevin? "tanya Zia membuat Tantri menatap Zia.
Tantri bangkit lalu hendak pergi namun di tahan Zia.
" Kamu jujur sama aku? "tanya Zia.
" Dia laki-laki satu+satunya yang aku cintai namun perbedaan di antara kamu sangat jauh, "jawab Tantri lalu keluar dari kamar Zia.
Hari berlaku begitu saja Tantri bekerja seperti biasa namun rasa penasaran menyelimuti dirinya karena sejak hari itu dia benar-benar tidak melihat Kevin sama sekali. Karena penasaran akhirnya Tantri memberanikan diri untuk melihat ke ruangan Kevin namun dia kaget yang ada di ruangan itu bukan Kevin melainkan Adrian.
"Maaf cari siapa ya? " tanya seseorang mengangetkan Tantri.
"Em.. gak ada, " jawab Zia.
"Kalau mencari pak Kevin dia gak ada di kantor dan saat ini yang ada di kantor hanya ada pak Adrian wakil dari Pak Kevin, " beritahu orang itu.
"Oh kalau begitu saya permisi, " ucap Tantri lalu pergi.
Tantri terus berpikir kemana perginya Kevin kenapa setelah kejadian itu dia tidak bertemu lagi dengan dia. Namun Tantri gak mau tau mungkin dia ada urusan.
Setelah makan malam Tantri duduk di atas tempat tidur sambil bersandar di sandaran kasur dia berpikir apa yang harus dia lakukan untuk kedepannya. Namun tiba-tiba ponselnya berdering, Tantri langsung melihat nama di layar ponselnya dan ternyata itu sangat ayah. Tantri mengangkat panggilan itu dan ternyata sang ayah minta Tantri untuk pulang karena ada sesuatu yang harus di bicarakan. Akhirnya Tantri setuju untuk pulang bareng Zia hari sabtu ini. Tantri sudah minta izin pada sang atasan dan entah kenapa begitu mudah dia di beri izin.
Hari ini Tantri dan Zia sudah bersiap untuk pulang dan tinggal menunggu Adrian menjemput mereka. Sepanjang jalan Tantri hanya diam dan itu membuat Zia bingung seperti ada yang di sembunyikan Tantri karena dia sepertinya tidak senang untuk pulang.
"Apa yang membuat kamu khawatir seperti itu?" tanya Zia.
"Aku merasa akan terjadi sesuatu, " jawab Tantri.
"Kok kamu punya pikiran seperti itu? " tanya Zia.
"Abah memaksa aku untuk pulang dan dia tidak memberitahu apa alasannya dan itu membuat aku curiga, "
"Apa jangan -jangan dia mau menjodohkan kamu lagi? " tebak Zia.
"Nah itu yang aku khawatirkan, " balas Tantri.
"Aku ikut sedih, " balas Zia dan Tantri tersenyum.
Setelah menempuh waktu kurang lebih empat jam akhirnya mereka tiba di kampung halaman Tantri dan Zia. Adrian mengantarkan Tantri dulu ke rumah baru mereka pulang ke rumah orang tua Zia.
Tantri turun dan dia menatap rumah di depannya yang banyak berubah dan Tantri pun langsung melangkah mendekati pintu rumah itu lalu mengetuk pintu rumah tak lama pintu terbuka dan muncullah sosok wanita cantik di isinya dengan jilbab panjang yang tak lain ibunya.
"Umi, " ucap Tantri lalu memeluknya begitu pun sang ibu memeluk Tantri dan menangis.
"Suruh Tantri masuk umi, " suara sang ayah yang menyuruh mereka masuk.
Tantri pun masuk dan langsung menyalami sang ayah.
"Duduk, " titah sang ayah pada Tantri.
Tantri pun duduk begitu pun sang ibu namun Tantri punya perasaan tak enak.
"Abah ingin memberitahu kamu, kemarin ada orang datang ke rumah dan mereka ingin melamar kamu untuk anaknya, " ucap sang ayah dan itu membuat Tantri kaget dan benar saja apa yang Tantri pikirkan itu.