Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Setelah selesai makan dari restoran kami melanjutkan main di mall, Shaka yang terlihat sangat bahagia berjalan dengan riangnya sambil memegang tanganku, sedangkan tuan Arjun hanya mengikuti kami dari belakang bagai seorang ayah yang sedang mengawasi anak anaknya bermain.
tapi pas melewati toko mainan Shaka menghentikan langkahnya, dia melirik kepada papinya " papih aku mau beli robot robotan baru Pi,"
"yaudah ayo kita beli" ucap ayahnya sambil berbelok ke toko mainan tersebut,
disana shaka tidak hanya satu memilih mainan, tapi sampai beberapa dan tuan Arjun hanya membiarkannya.
selesai membeli mainan Shaka mengajak pulang, dan kami pun pulang ke rumah tuan Arjun, sesampainya di rumah, tuan Arjun menyuruh anaknya untuk istirahat tidur siang di kamarnya.
"Shaka ayo masuk kamar tidur siang dulu, ini sudah waktunya kamu istirahat." ucap tuan Arjun sambil memanggil bi Ina pengasuhnya.
"tapi Shaka tidurnya ga mau sama bi Ina, maunya sama kak Nurul" jawab Shaka
"tapi kak nurul nya harus pulang," kata tuan Arjun lagi
"ga boleh pulang ka Nurul nya" jawab Shaka sambil berkaca kaca,
"tar kalau pulang, Shaka ga ada teman lagi" lanjutnya lagi.
"yaudah kak Nurul nya ga dulu pulang deh, tar kakak temenin Shaka main, tapi sekarang Shaka nya tidur dulu yah?" kataku membujuknya.
"iya tapi temenin yah" jawab Shaka
"iya, tapi Kaka harus ijin dulu ke papinya Shaka, boleh apa tidak Shaka tidurnya di temenin kakak" jawabku sambil melirik tuan Arjun.
dan tuan Arjun menganggukkan kepalanya tanda menyetujuinya.
setelah itu lalu kami masuk menuju kamar Shaka, begitu masuk aku melihat ada foto seorang wanita terpajang disana yang mirip dengan wajahku, aku bertanya pada Shaka "Shaka itu siapa?" dan Shaka pun menjawab sambil menguap "itu maminya Shaka kak,"
Shaka lalu mencuci tangan dan kakinya sebelum membaringkan tubuhnya di kasur,
setelah Shaka terlelap aku jadi bingung aku harus ngapain, ku putuskan untuk memainkan hp ku, tapi lama kelamaan mataku mulai berat dan tak terasa aku pun mulai terlelap di sofa yang ada di kamar Shaka.
tak lama kemudian pintu kamar Shaka terbuka, ternyata Arjun diam diam masuk ke kamar anaknya, dia geleng geleng kepala melihat cara tidurnya Nurul yang tidur sambil duduk dengan mulut terbuka.
perlahan Arjun memindahkan Nurul dari sofa ke kasur dengan hati hati, namun saking lelapnya Nurul dia sampai gak merasa ada yang menggendongnya.
setelah memindahkan dan membenarkan tidurnya Nurul, Arjun duduk di sebelah Nurul sambil memandanginya "cantik" kata itu yang keluar dari bibir Arjun.
kemudian dia berkata " kamu memang mirip dengan Ambar, tapi kamu bukan dia, kalian beda" ucapnya lagi sambil merapikan rambut Nurul yang berantakan.
setelah puas memandangi wajah Nurul, lalu Arjun keluar dari kamar anaknya menuju kamarnya untuk istirahat.
"kakak bangun, ini udah sore!" ucap Shaka sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.
aku mulai membuka mata, dan menelisik di sekelilingku, "dimana ini" pikirku.
"kakak ayo bangun" sekali lagi Shaka membangunkan ku.
"Shaka dimana ini?" tanyaku pada shaka
"ini di kamar Shaka kak" jawab Shaka
aku jadi bingung, perasaan tadi aku lagi duduk di sofa dan memainkan hp, lalu aku mengantuk, "kenapa aku jadi tidur di kasur bersama Shaka? Siapa yang memindah kan ku? Atau mungkin aku pindah sendiri waktu tidur?" pikirku dalam hati.
"ah bodoh amat, daripada aku pusing memikirkan hal yang ga aku ketahui jawabannya, mending aku segera bangun, keburu tuan Arjun datang, tar aku tambah malu lagi" hanya itu yang aku pikirkan sekarang dalam benakku.
kemudian aku beranjak dari tempat tidur, dan ku lihat Shaka sudah mau mandi di bantu oleh bi Ina pengasuhnya.
setelah mandi dan berganti pakaian, Shaka menghampiriku dan mengajakku bermain mainan yang baru saja tadi di belinya di mall.
tapi sebelum kami melanjutkan bermain, bi Ina datang dan memberikan sebuah paper bag padaku "mba Nurul ini baju ganti buat mba dari bapak, sebaiknya mba mandi terlebih dahulu di kamar mandi mas Shaka" ucapnya.
aku hanya melongo saja lalu mengikuti apa yang dikatakan oleh bi Ina, ku lihat di dalam paper bag nya ternyata lengkap, ada satu stel baju plus dalamannya dan pas lagi ukurannya.
"kok dia bisa tahu ya ukurannya" ucapku dalam hati.
Setelah membersihkan diri, aku mulai lagi menemani Shaka bermain, dan waktu pun tak terasa sudah sore aja, di saat aku pamit pulang mulai lagi terjadi drama Shaka yang tak mau aku tinggalkan, aku sudah bingung, gimana aku harus membujuknya, di saat aku lagi kebingungan, tuan Arjun datang menghampiri kami.
"kenapa lagi Shaka?" tanyanya
"ini Pi kak Nurul mau pulang" jawabnya
"ya biarin aja, emangnya kenapa" ucap tuan Arjun
"ya ga boleh lah pi, kan kalau ka Nurul pulang, tar Shaka ga ada teman mainnya" jawab Shaka sambil mau nangis
"Shaka kan udah main seharian sama kak Nurul, tar kalau kak Nurul terus nemenin Shaka main gimana kalau dia kecapean terus sakit?, tar ga bisa lagi main sama Shaka, mang Shaka mau?" ucap tuan Arjun menasehati anaknya
"ya ga mau Pi" jawab Shaka lagi
"nah makanya, sekarang biarin dulu kak nurul pulang dulu, besok kan bisa main lagi sama Shaka.
"iya deh boleh, asal pulangnya kita yang anterin yah" ucapnya lagi
"ya ga bisa Shaka, kakak kan bawa motor, tar kalau motornya kakak tinggal disini, gimana besok kakak berangkat kerjanya?" jawabku
tapi Shaka terus saja merengek mau mengantarkan ku pulang, akhirnya ayahnya pun mengalah.
"yaudah kamu pulangnya kita anterin deh, tar motornya saya suruh orang buat anterin" ucap tuan Arjun mengalah.
"baiklah tuan" mau tak mau aku menuruti kemauan Shaka.
kami pun pergi menuju ke kosan ku, tapi di tengah jalan tuan Arjun membelokan mobilnya ke sebuah tempat yang ternyata pasar malam,
"wah tempat apa ini?" tanya Shaka tersenyum bahagia
"ini pasar malam Shaka," jawabku
kemudian kami turun dari mobil, dan masuk ke arena pasar malam, disana banyak wahana bermain dan jajanan berjejer rapih.
Shaka berlari kesana kemari mencoba semua wahana di temani olehku, sedangkan ayahnya hanya mengawasinya seperti biasa, entah takut atau ga minat bermain,
"Kaka aku mau itu" tunjuk Shaka ke gerobak penjual gulali,
lalu tuan Arjun memberikan sejumlah uang kepadaku "nih beli apapun yang Shaka mau" ucapnya
kami pun segera membeli berbagai macam makanan yang menggugah selera, ada gulali ada cimol, ada cilok, ada basreng, ada papeda, ada baso dan berbagai minuman kami beli, sesudah puas bermain lalu kami memutuskan untuk pulang.
di dalam mobil kami memakan makanan yang tadi di beli di pasar malam, Shaka mencoba semua makanannya, sesekali ia menyuapiku dan papinya, tapi herannya kok tuan Arjun mau yah di suapin Shaka makanan kaya gitu.