NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Stp 13

Universitas Tidaria adalah universitas terbesar di kota Tidaria. Kampus yang memiliki luas sebesar tiga puluh dua hektare itu memiliki banyak ruang hijau, karena sekaligus dijadikan paru paru kota. Tidaria adalah kampus elite dengan fasilitas super lengkap.

Di sebuah ruang terbengkalai bekas laboratorium yang jauh dari bangunan pusat kampus itu, terlihat tiga orang wanita yang sedang menyeret seorang gadis ke dalam ruangan itu.

Sharon dan Alda menyeret Hiera ke dalam ruangan itu diikuti Lisa dari belakang. Lisa meliarkan pandangan ke sekeliling halaman, memastikan tidak ada orang yang melihat mereka.

Setelah dirasa aman, gadis bertubuh sintal itu menutup pintu kemudian menguncinya. Dia pun menyeringai melihat ke arah Hiera. Dia sedang butuh samsak tinju. Di antara yang lain, Lisa memang suka paling kejam menyiksa Hiera.

Lisa mengeluarkan sebuah pisau lipat dari tangannya. Tatapannya tajam penuh kebencian pada Hiera.

"Kau berani berbuat ulah di rumah sohib kami, sekarang terimalah pelajaran dari kami." Ucapnya sambil mendekatkan diri pada Hiera yang berada dalam cengkraman dua gengnya.

Bibir Hiera melengkung sinis. Tatapannya seolah menantang Lisa.

Lisa merasa geram. Dia coba menggertak mental Hiera dengan menempelkan pisau lipat itu pada leher Hiera. Namun gadis itu bergeming. Kilat matanya semakin kelam.

"Berani kau menatapku?! Sudah berani menantang sekarang ya! Kita lihat, apa kau masih bisa menatapku jika pisau ini menggores pipi mulus mu?" Tangan Lisa memainkan pisau lipatnya pada pipi Hiera.

"Ayo kita rusak aja wajah si cupu, biar dia tidak bisa mengangkat mukanya lagi di depan umum!" Seringai Alda. Dia semakin mengencangkan cekalan nya pada Hiera, berharap Lisa segera merusak wajah gadis itu.

Tangan Lisa akan menggoreskan pisau itu ke pipi Hiera, namun tak dia sangka, gadis itu bergerak dengan cepat. Sharon terpental ke belakang. Tangan Hiera secepat kilat mencekal tangan Lisa yang menggenggam pisau dan tahu tahu pisau itu telah menggores wajah Alda, hingga gadis itu meraung kesakitan.

Alda memegangi pipinya yang menganga besar akibat sayatan pisau itu. Darah segar menetes dari pipinya membasahi lantai. Dapat dipastikan wajah gadis itu akan cacat selamanya.

Mata Lisa membulat, "apa yang kau lakukan?!" Raung nya, tak terima temannya dilukai seperti itu.

Tatapan matanya beradu dengan mata dingin Hiera yang berkilat menyeramkan. Membuat hati Lisa bergetar ketakutan.

Lisa menepis rasa takutnya, dia harus membalas rasa sakit yang diterima Alda yang masih menjerit jerit kesakitan.

Lisa berusaha menyerang Hiera dengan pisaunya, Namun Hiera dengan cekatan menarik tangan gadis itu, hingga gadis terjerembab menabrak dinding.

"Ayo Lisa! Masa kamu kalah sama si cupu yang lemah itu!" Teriak Sharon menyemangati.

Hiera yang posisinya membelakangi dua sahabat Lisa itu menyeringai dengan senyum mengejek. Wajahnya menggambarkan kebengisannya.

"Iya Lisa, mana sifat kejam mu, oh aku rindu,,, " Suara Hiera dikecilkan mengejek.

Lisa memandang Hiera dengan rasa heran. Tangannya yang memegang pisau lipat itu bergetar, tubuhnya pun ikut gemetar. Dia merasa Hiera yang berada di depannya ini bukan Hiera yang dulu mudah ditindas.

Sudut bibir Hiera terangkat membuat garis sinis, senyum dingin yang membuat Lisa semakin menggigil.

Hiera melangkah ke Sudut ruangan dimana teronggok sebuah balok kayu sebesar tongkat base ball. Kemudian dia kembali menghampiri Lisa

"Tongkat ini dulu membuatku koma selama seminggu, tubuhku terbaring tak berdaya berbalut perban. Pukulan mu membuat beberapa organ dalam ku rusak" kenang Hiera dengan wajah sendu.

"Sekarang, aku ingin kau merasakan hal yang sama denganku, Lisa!" Hiera menatap bengis wajah Lisa.

Lisa merasa hatinya menciut ketakutan. Tubuhnya benar benar menggigil. Namun Lisa bangkit, dia berusaha melawan.

Lisa menyerang Hiera dengan pisaunya penuh amarah, namun dengan lincah Hiera berkelit ke samping kemudian sambil terkikik menarik kerah belakang Lisa, dan sekuat tenaga melempar gadis bertubuh sintal itu membentur tembok.

Kaki Hiera perlahan mendekati Lisa sambil tangannya memutar mutar tongkat kayu itu.

Sementara Alda dan Sharon memandang ngeri ke arah Hiera. Mereka sungguh terkejut melihat Hiera seperti bukan dirinya.

Lisa tertatih bangkit sambil memegang dadanya yang terasa sesak. Dia menatap Hiera dengan terkejut. Lisa merasa yang di depannya itu bukan Hiera, tapi malaikat maut.

"Siapa Kam.. AAAAAAAHHH!" Jerit Lisa saat tendangan menghantam perutnya.

"Seperti itu yang kurasa saat kaki busuk mu menendangku". Hiera mendekati Lisa kemudian mencengkram rambut gadis itu, menariknya dengan sedikit kekuatan. Lisa meringis menahan rasa sakit di perut dan kepalanya.

"Lisa, aku tak tahu apa salahku padamu. Tapi kau dengan kejam memukuli ku dengan tongkat ini!" Hiera menatap tajam kedua bola mata Lisa yang bergetar ketakutan.

"Kau tahu, rasanya hampir mati saat itu. Seluruh tubuhku terasa remuk, tapi KAMU! DENGAN KEJAM TERUS MEMUKULKU!" Raung Hiera, suaranya terdengar seperti dari dimensi lain. Sebelah tangan Hiera mendorong Lisa hingga tersungkur ke lantai. Dan tanpa membuang waktu Hiera mengangkat tongkatnya tinggi tinggi.

Hiera menatap nyalang, aura kejam menguar hingga membuat ketiga wanita di ruangan itu mengigil.

Sharon berteriak ketika tongkat Hiera memukul perut Lisa. Dia berlari ke arah Hiera hendak menyerangnya.

Sebuah tendangan Hiera mendarat di perut Sharon, membuat tubuh gadis itu terpental dan menabrak dinding.

"Rupanya kau sudah tak sabar menunggu giliran ya? Tenanglah, setelah ini giliran mu!" Ucap Hiera dengan lembut, namun menghadirkan kengerian bagi yang mendengarnya.

Jeritan jeritan histeris terdengar dari mulut Lisa ketika Hiera memukulinya dengan kayu itu begitu brutal. Kayu mendarat keras di setiap inci tubuh Lisa, membuat tubuh Lisa serasa remuk tak bertulang.

"Aaaaaaaaaagh!

"Aaaaaaaaaaaagh!

"HENTIKAN! KU MOHON HENTIKAN!

Teriakan Lisa semakin kencang, tapi tubuhnya tidak bisa bergerak. Sedangkan Hiera masih dengan semangat memukulkan tongkat kayu itu ke kaki Lisa.

Darah telah mengucur dari berbagai bagian tubuh Lisa.

Hiera tersenyum sinis menatap kondisi Lisa. Lisa berurai air, tubuhnya begitu mengenaskan.

"Bagaimana rasanya? Apa kau puas?" Tanya Hiera dengan sorot mata kelam.

"Lisa terisak. Ia sangat ketakutan. Jantungnya benar benar tak normal lagi, berdenyut kencang dan nyeri.

"Ampuun, ampun Hiera, maafkan aku!"

Hiera tersenyum sendu. Begitu mudah dia bilang maaf.

Dulu, Hiera pun seperti ini, berdarah darah hingga tak sadarkan diri. Bibirnya beribu mengucap ampun, Namun gadis bengis di hadapannya ini tak pernah menggubris, malah menambah siksaannya.

"Dulu aku berteriak, merintih meminta ampun. Tapi kau seolah tuli. Sekarang apakah aku harus mendengarmu?" Hiera kembali mengangkat kayu itu.

"HIERAAAA HENTIKAN! JANGAN SENTUH LISA!" Jerit Sharon dan Alda berbarengan. Mereka melihat Lisa menggigil ketakutan. Di antara mereka, Lisa adalah yang paling kejam memperlakukan mangsanya. Namun sekarang di depan Hiera Gadis berambut pirang itu kalah telak nyaris tanpa perlawanan.

"Sst  Sst Ssst! Gak usah berisik, sudah ku bilang  nanti juga akan ada giliran kalian". Ucap Hiera pelan dan mendayu, tapi mampu membuat kedua gadis itu merinding.

"Hi,,, Hiera jangan bercanda! Kau tahu ini adalah tindakan kriminal! Aku akan melaporkan perbuatanmu!" Alda mencoba mengancam Hiera.

Hiera malah terkikik dan menatap mereka dengan Sinis, membuat kedua gadis itu merasa jantungan. Hiera benar benar berubah.

"Jadi, kalian mampu membuat polisi menangkap ku? Maka cobalah! Hiera tersenyum mengejek. "Tapi, kau juga nanti akan tahu akibatnya". Nada ucapan Hiera lembut tanpa ancaman, tapi sukses membuat hati kedua gadis itu mengkerut.

Hiera kembali memandang Lisa dengan ekspresi dingin. Tangannya meraba dada Lisa kemudian menepuk-nepuknya.

"Dulu kau memukul dadaku hingga aku koma. Apa kau tahu jantungku nyaris tak berfungi waktu itu?"

Lisa menggelengkan kepalanya. "Tidak Hiera, maafkan, ampuni aku".

"Maaf itu gampang diucapkan, tapi...". Bola mata Kaiyo berubah semakin kelam. Tubuh Lisa semakin gemetar, air matanya semakin bercucuran dengan hidung penuh penuh lendir menjijikan.

"Kau tahu? Siksaanmu telah membuat ku tak punya perasaan, aku kejam ya?" bibir Hiera menyeringai. Kilat matanya begitu mengerikan. Dengan tenaga yang ia miliki, dia memukulkan telapak tangannya ke dada Lisa dengan begitu kuat.

"AAAAAAAAAAAAAAARRGGGGGGH!!!" Lolongan panjang Lisa terdengar mengerikan.

1
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!