Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt telah kehilangan minatnya terhadap wanita setelah mantan tunangannya menikah dengan kerajaan lain. Ratu, yang melihat putranya seperti tidak berminat menikah, memiliki ide untuk menjodohkannya dengan putri seorang duke wilayah Nightshade. Namun, duke tersebut ternyata membenci kekaisaran karena kaisar sekarang mengambil tahta kakaknya melalui kudeta.
Arthur, yang tidak menyadari hal ini, tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis yang menarik hatinya. Seraphina Elara de Nightshade, putri dari duke Alexander Victor de Nightshade, merasa terkekang dari segala aturan dan peraturan sebagai seorang wanita. Ia berminat untuk pergi ke ibukota dan hidup bebas dari keluarganya.
Ketika Seraphina bertemu dengan Arthur, seorang pria yang aneh dan menarik, hidupnya mulai berubah. Apakah cinta mereka dapat mengatasi konflik antara keluarga mereka, atau apakah kebencian dan dendam akan menghancurkan kesempatan mereka untuk bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan atas Kegiatan Ilegal: Ela dan Axel Menang
Ela memandang ayahnya dengan mata yang penasaran, merasa lega bahwa ayahnya akan mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan ilegal itu. "Aku percaya kamu, ayah," ujar Ela dengan suara yang lembut.
Alex memandang Ela dengan mata yang tajam, merasa bangga dengan keberanian dan keteguhan putrinya. "Aku juga percaya kamu, Ela," ujar Alex dengan suara yang serius. "Kamu telah membuktikan bahwa kamu bisa berdiri tegak dan mandiri."
Saat itu, Dion memasuki ruangan dengan wajah yang serius. "Yang mulia duke, aku telah menerima informasi bahwa pasukan kegiatan ilegal itu sedang bergerak menuju kastil," ujar Dion dengan suara yang serius.
Ayah Ela memandang Dion dengan mata yang tajam. "Kita harus siap untuk menghadapi mereka," ujar Alex dengan suara yang serius. "Ela, kamu harus pergi ke tempat yang aman dan tidak boleh keluar dari sana sampai kegiatan ilegal itu dihentikan."
Ela memandang ayahnya dengan mata yang penasaran. "Aku tidak ingin pergi, ayah," ujar Ela dengan suara yang lembut. "Aku ingin membantu kamu menghentikan kegiatan ilegal itu."
Alex memandang Ela dengan mata yang tajam. "Kamu tidak bisa membantu kami, Ela," ujar ayah Ela dengan suara yang serius. "Kamu harus pergi ke tempat yang aman dan tidak boleh keluar dari sana sampai kegiatan ilegal itu dihentikan."
Ela memandang ayahnya dengan mata yang penasaran, merasa sedikit kecewa bahwa ayahnya tidak membiarkannya membantu. Tapi, dia juga memahami bahwa ayahnya hanya ingin melindunginya.
Ela memutuskan untuk mengikuti perintah ayahnya dan pergi ke tempat yang aman. Dion mengantarkan Ela ke tempat itu dan memastikan bahwa Ela aman sebelum kembali ke istana untuk membantu ayah Ela menghadapi pasukan kegiatan ilegal.
Saat Ela berada di tempat yang aman, dia tidak bisa tidak merasa khawatir tentang apa yang sedang terjadi di istana. Dia berharap bahwa ayahnya dan Dion bisa menghentikan kegiatan ilegal itu dan membawa orang yang berkuasa di baliknya ke pengadilan.
Tiba-tiba, Ela mendengar suara-suara yang aneh dari luar tempat yang aman. Dia memandang sekeliling dan melihat bahwa tempat itu telah dikelilingi oleh pasukan kegiatan ilegal.
Ela merasa takut dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia berharap bahwa Dion dan ayahnya bisa datang dan menyelamatkannya sebelum terlambat.
Saat itu, Ela mendengar suara yang familiar dari luar tempat yang aman. "Nona Ela, aku datang untuk menyelamatkanmu!" teriak suara itu.
Ela memandang sekeliling dan melihat bahwa Axel telah datang untuk menyelamatkannya. Dia merasa lega dan berharap bahwa Axel bisa membantunya menghadapi pasukan kegiatan ilegal.
Axel memasuki tempat yang aman dengan pedang di tangan, siap untuk menghadapi pasukan kegiatan ilegal. Ela memandang Axel dengan mata yang penasaran, merasa lega bahwa Axel telah datang untuk menyelamatkannya.
"Aku tidak bisa percaya kamu bisa menemukanku," ujar Ela dengan suara yang lembut.
Axel memandang Ela dengan mata yang tajam. "Aku tidak akan membiarkan kamu dalam bahaya," ujar Axel dengan suara yang serius. "Kita harus pergi dari sini sekarang juga."
Ela mengangguk dengan tegas dan mengikuti Axel keluar dari tempat yang aman. Mereka berdua dihadang oleh pasukan kegiatan ilegal, tapi Axel berhasil mengalahkan mereka dengan pedangnya.
Setelah mengalahkan pasukan kegiatan ilegal, Axel dan Ela berlari menuju istana ayah Ela. Mereka berdua tiba di istana dan melihat bahwa ayah Ela dan Dion sedang menghadapi pasukan kegiatan ilegal.
"Ayah!" teriak Ela dengan suara yang keras.
Ayah Ela memandang Ela dengan mata yang tajam. "Ela, kamu harus pergi dari sini sekarang juga!" ujar ayah Ela dengan suara yang serius.
Tapi Ela tidak mau pergi, dia ingin membantu ayahnya dan Dion menghadapi pasukan kegiatan ilegal. Axel memandang Ela dengan mata yang tajam, dan dia tahu bahwa Ela tidak akan pergi dari sini.
Axel memutuskan untuk membantu Ela dan ayahnya menghadapi pasukan kegiatan ilegal. Mereka berdua bergabung dengan ayah Ela dan Dion dalam pertempuran melawan pasukan kegiatan ilegal.
Pertempuran itu sangat sengit, tapi Axel dan Ela berhasil mengalahkan beberapa anggota pasukan kegiatan ilegal. Ayah Ela dan Dion juga berhasil mengalahkan beberapa anggota pasukan kegiatan ilegal.
Tapi, tiba-tiba, seorang pria yang terlihat seperti pemimpin pasukan kegiatan ilegal muncul di lapangan pertempuran. Pria itu memiliki pedang yang sangat tajam dan terlihat sangat berbahaya.
"Kamu adalah orang yang berani melawan kami," ujar pria itu dengan suara yang serius. "Aku akan menghancurkan kamu semua!"
Pria itu kemudian menyerang ayah Ela dengan pedangnya. Ayah Ela berhasil menghindari serangan itu, tapi pria itu terus menyerangnya.
Ela memutuskan untuk membantu ayahnya. Dia menyerang pria itu dengan pedangnya, tapi pria itu terlalu kuat. Pria itu berhasil mengalahkan Ela dan membuatnya terjatuh ke tanah.
Axel melihat Ela terjatuh dan menjadi marah. Dia menyerang pria itu dengan pedangnya dan berhasil mengalahkannya. Pria itu terjatuh ke tanah dan tidak bisa bergerak lagi.
Ayah Ela memandang Axel dengan mata yang tajam. "Terima kasih, Axel," ujar ayah Ela dengan suara yang serius. "Kamu telah menyelamatkan kami semua."
Ela memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Axel, kamu sangat berani," ujar Ela dengan suara yang lembut.
Axel memandang Ela dengan mata yang tajam. "Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan," ujar Axel dengan suara yang serius.
Setelah mengalahkan pemimpin pasukan kegiatan ilegal, Axel dan ayah Ela memutuskan untuk menyerahkan pria itu ke pengadilan untuk diadili atas kejahatannya.
Ela memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Axel, apa yang akan terjadi selanjutnya?" tanya Ela dengan suara yang lembut.
Axel memandang Ela dengan mata yang tajam. "Kita akan menyerahkan pria itu ke pengadilan dan memastikan bahwa dia diadili atas kejahatannya," ujar Axel dengan suara yang serius.
Ayah Ela memandang Axel dan Ela dengan mata yang tajam. "Kita juga harus memastikan bahwa kegiatan ilegal itu dihentikan dan tidak ada lagi korban," ujar ayah Ela dengan suara yang serius.
Ela memandang ayahnya dengan mata yang penasaran. "Apa yang akan terjadi dengan ibuku?" tanya Ela dengan suara yang lembut.
Ayah Ela memandang Ela dengan mata yang tajam. "Kita akan memastikan bahwa ibumu diadili atas kejahatannya juga," ujar ayah Ela dengan suara yang serius.
Ela memandang ayahnya dengan mata yang penasaran, merasa sedikit lega bahwa keadilan akan ditegakkan.
Saat itu, Dion memasuki ruangan dengan wajah yang serius. "Yang mulia duke, aku telah menerima informasi bahwa pasukan kegiatan ilegal itu telah dihentikan dan tidak ada lagi korban," ujar Dion dengan suara yang serius.
Ayah Ela memandang Dion dengan mata yang tajam. "Baiklah, Dion," ujar ayah Ela dengan suara yang serius. "Kita telah berhasil menghentikan kegiatan ilegal itu dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan."
...To Be Continued...
Note:
Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih.