Haunting

Plaaakkk...

  Suara tamparan keras menggema di ruang tamu keluarga Beni Wiryono,rumah orang tua Aya.

  Ken yang mengantarkan Aya pulang kerumahnya langsung mendapatkan tamparan keras dari bapak cewek yang dalam sekejap mejungkir balikan keadaannya.

   "berani,beraninya kamu membawa lari anak perempuan saya,hah!."bentak pak beni penuh kemarahan sambil mencengkram kuat kerah kaos Ken.

   "pak lepasin..!."Lea maju mencoba melepaskan genggaman tangan bapaknya ke kaos Ken.

  "mas ken gak salah pak."Lea pasang badan didepan Ken yang baru menginjak kaki dirumahnya langsung kenak amuk bapaknya.

  "diam kamu !."

  "Bu,bawa Lea masuk!."perintah pak beni pada sang istri.

   "aku gak apa-apa.kamu tenang.ok."Ken mengelus punggung Lea mencoba menenangkan Lea yang tampak begitu khawatir dengan dirinya.

  "gak Bu,Lea gak mau ninggalin mas Ken sendiri disini."Lea meronta-ronta saat ibunya menyeretnya masuk ke dalam.

   "dasar bajingan!."

   dumm....

  Tiba-tiba Dion dari arah belakang berlari dan langsung meninjau pipi Ken dengan keras,Ken yang tak siap langsung sempoyongan dan hampir terjatuh dibuatnya.untung Ken bisa menyeimbangkan tubuhnya.

  "mas Ken..!."teriak Lea berlari menolong Ken yang hampir terjungkal ke belakang.

  "Lea...!sini kamu!."Dion tak terima Lea malah membela Ken,seketika tangannya menyeret tangan Lea menjauhi Ken.

  "lepasin!."Lea menghempaskan tangan Dion,kasar.

  "jangan sentuh aku brengsek!."umpat Lea begitu benci melihat cowok di depannya itu.

  "jaga mulutmu Lea!."sentak sang bapak tak suka mendengar nada bicara putrinya itu pada calon suaminya.

   "ada apa ini?."mama Dion,Bu Monik,yang baru saja datang dengan papanya Dion,pak Widodo,cukup terkejut dengan keributan yang sedang terjadi dirumah calon besannya.

   "kamu berani mengumpati aku hanya gara-gara aku mukulin selingkuh kamu ini,hah!."kata Dion yang sudah tak bisa membendung amarahnya pada cewek yang dari tadi membuatnya kelimpungan mencarinya.

   "selingkuhan?."

    Hahahahah...

   Lea tertawa mendengar tuduhan Dion padanya.

  "jangan salahin gue!karena bukan gue yang memulai duluan."lanjutnya menatap Dion tajam seperti menantang cowok didepannya itu dion.

  "kamu...."Dion menunjuk ke muka Lea tapi seperti masih menahan diri.

   "sial."umpat Dion kesal dengan sikap calon istrinya itu.

  "aku mau membatalkan rencana pernikahanku dengan Dion ."menoleh ke Dion sejenak.

  "karena aku akan menikah dengan laki-laki disebelah ku ini."ucap Lea lantang.menggandeng lengan Ken dan tanpa keraguan Lea mengumumkan keinginannya menikahi Ken.

    Byarr .....

  Dion membelalak kaget mendengar keinginan yang Lea ucapkan barusan.tubuhnya dimembeku.Dion seakan tak percaya dengan apa yang sedang terjadi sekarang.

  Pak Beni dan Bu Laila pun sama kagetnya dengan Dion.begitu juga ke dua orang tua Dion.pak Widodo dan Bu Monik.

  "apa maksudmu Lea?."tanya sang bapak dibuat kebingungan akan ucapan putrinya itu.

  "aku ingin menikah dengan mas Ken,pak."ulang Lea menegaskan lagi.

  "apa kamu sudah gila?."teriak Dion seakan ingin meledak.Dion maju mau mendekati Lea.

   "jangan kasar sama cewek!."Ken menahan Dion agar tak menyentuh Lea lagi.ken dari tadi berusaha sabar melihat sikap arogan tunangan Lea itu

  "apa loe! ."Dion tak terima dan langsung mendorong tubuh Ken.

    Ken menatap tajam ke arah Dion, tubuhnya sudah mau maju..

    "mas...!."Lea mencegah lengan Ken. Lea hanya gak mau Ken berantem lagi dengan Dion.

   Ken menoleh kearah Lea, Lea menggelengkan kepalanya seperti menyuruh Ken untuk membiarkan Dion dan tak membalas kelakuan Dion.

  "sabar Dion sabar."Bu Monik memegang tangan Dion mencegah putranya itu berbuat lebih parah lagi dan mencoba meredakan emosi putranya.

  "Lea,apa yang kamu bicarakan?."tanya Bu monik yang tak mengerti dengan apa yang terjadi pada calon menantunya itu.

  "kamu sudah kabur ninggalin anak saya sekarang malah minta nikah sama laki-laki lain.apa begitu murahnya kamu."lanjutnya begitu kesal dengan ulah Lea saat ini.

  "murahan?."ulang Lea tersenyum remeh mendengar kan kata-kata itu bisa keluar dari mulut ibu dari cowok yang dulu sangat ia cintai.

   "Tante pingin tahu kenapa aku bisa jadi seperti ini?."ucap Lea,tampak sinis melihat kearah calon menantunya itu.

   "tanya sama anak tersayang Tante itu,apa yang udah dia lakukan padaku?."Lea menantang mamanya Dion untuk balik bertanya kepada putranya.

   "jelasin sama mama Dion,apa yang terjadi dan apa maksud perempuan itu?."Bu Monik pun langsung menoleh ke putranya dan menanyakan apa maksud dari ucapan Lea.

   "aku...ak..ku..."Dion seperti terbata-bata saat mau menjelaskan.

   "ngomong yang bener Dion!."teriak bu monik menjadi murka.

   "sepertinya,putra Tante itu sedang terserang gagu.jadi biar saya yang memberi tahu kepada kalian semua apa yang sebenarnya terjadi."ejek Lea, ucapannya semakin pedas.

  "kalau tadi anda bilang saya murahan.lalu putra anda ini disebut apa?."Lea menyodorkan handphonenya dan memperlihatkan adegan panas Dion dan Salsa sepupunya,yang dia rekam saat di ruang kerja Dion.

     Duuuarrrrr.....

   Bu Monik membelalak kaget melihat video yang sedang diputar di handphone Lea.

   "ini apa Dion?."Bu Monik gemeteran dan membekap mulutnya seperti tak percaya dengan apa yang dia lihat.putra kebanggaannya ada didalam video yang melakukan beradegan tak pantas dengan perempuan lain dan direkam oleh calon istrinya sendiri.

   "ada apa ma?."akhirnya pak widodo ikutan bergerak maju dan melihat layar di handphone Lea.

  Pak beni dan Bu Laila yang penasaran pun ikut maju bergrumbul,melihat video yang mempertontonkan adegan panas calon menantunya itu dengan keponakan mereka sendiri.

  Dion mematung seperti tak bisa berkutik lagi.Dion tak menyangka bahwa Lea mengvideo dirinya dan salsa saat itu.

   "apa ini beneran video kamu?."tanya pak Widodo pada putranya itu.geram.

  "bukan hanya perselingkuhan yang dilakukan putra ada pada saya tapi ini...."Lea membuka bahunya, menampakkan luka goresan dibahunya karena ulah Dion di apartemen Dion tadi sore.

   Lalu tangan Lea bergerak ke lehernya,ada bekas ciuman dari Dion yang menghiasi leher jenjangnya yang putih bersih.setelah itu Lea juga menunjukkan robekan kecil disudut bibirnya.dan beberapa luka lebam ditubuhnya karena perlakuan kasar Dion yang mau memperkosa dirinya tadi.itulah alasan Lea kabur dari Dion.

  Pak beni mengepalkan tangannya kuat mendengarkan penjelasan dari putri sulungnya itu.wajahnya sudah terlihat marah.amarahnya memuncak.

  "apa yang kamu lakukan pada putri ku,keparat!."pak beni mencengkram kerah jaket Dion dan mendorong laki-laki itu hingga menabrak dinding rumahnya.

   "om...sa..ya ..bisa jelasin."Dion kalut dan kebingungan sekarang.karena kedoknya sudah terbongkar.

  "begitu banyaknya bukti yang ada ,kamu mau jelasin apa?."bentak pak beni,murka.

 "bukan begitu om."Dion masih bisa berkelit.

   "tenang pak beni tenaga."pak widodo mencoba melerai dan membebaskan putranya dari cengkraman calon besannya itu.

  "kamu masih membela putra keparatmu ini?."sindir pak beni beralih je pak Widodo dengan tatapan tajam.

"bukan begitu pak Beni.tapi ini bisa kita bicarakan baik-baik."pak Widodo menjelaskan maksud melerai.bukan untuk membela putranya tapi tak ingin menimbulkan keributan dan mengajak calon besannya itu untuk membicarakan masalah ini dengan baik-baik.

"gak ada yang perlu diomongi lagi pak Widodo."

"maaf,saya tidak bisa menikahkan putri saya dengan putra kesayanganmu ini."putus pak Beni yang tentu sudah tak sudi memberikan putrinya kepada laki-laki seperti Dion.

"tapi om..."

"ini semua salah paham om..ini gak semuanya benar."Dion masih mencoba membela dirinya dan tak ingin rencana pernikahannya gagal begitu saja.

"saya sudah tak ingin mendengar omong kosong mu lagi."

"maaf pak Widodo, silaturahmi kita sampai disini.tolong bawa keluarga mu pergi dari rumah saya."usir pak Beni yang benar-benar sudah kecewa dengan Dion, laki-laki yang dia gadang-gadang akan jadi imam yang baik untuk putrinya malah mau menorehkan luka terdalam pada putri sulungnya.

"tapi om..."

"sudah Dion,ayo kita pulang!."pak Widodo yang sudah terlalu malu langsung menyeret putranya itu dan mengajak istri untuk keluar dari rumah pak Beni.

"tapi pa..."

"diam!dasar anak gak tau diri!bikin malu keluarga aja kamu Dion!."gertak pak Widodo,kesal dengan putranya itu.

Dion dan keluarga pun pergi meninggalkan kediaman pak Beni.

tubuh Lea langsung merosot ke lantai, bahunya mulai bergetar.isakan tangis dari Lea mulai terdengar.

Sebenarnya Lea sudah dari tadi menahan diri untuk tidak menangis.entah dari mana keberaniannya itu muncul saat mengungkapkan kebusukan calon suaminya, Dion dihadapan keluarganya dan keluarga Dion.hanya saja tadi Lea begitu murka kala mamanya Dion menyebut murahan.itu yang menjadi tolak balik keberaniannya muncul dan Lea melawan rasa takut dan traumanya paska kejadian di apartemen milik Dion tadi.