NovelToon NovelToon
Misteri Badik Punnawara'

Misteri Badik Punnawara'

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Romansa Fantasi / Dan budidaya abadi / Roh Supernatural / Fantasi Wanita / Pendamping Sakti
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Lamakkara

Miang tidak sengaja menemukan membuka kotak terlarang milik leluhurnya yang diusir oleh keluarga seratus tahun lalu. Kotak itu berisi badik keemasan yang bila disentuh oleh Miang bisa berkomunikasi dengan roh spirit yang terpenjara dalam badik itu.
Roh spirit ini membantu Miang dalam mengembangkan dirinya sebagai pendekar spiritual.
Untuk membalas budi, Miang ingin membantu Roh spirit itu mengembalikan ingatannya.
Siapa sebenarnya roh spirit itu? Bisakah Miang membantunya mengingat dirinya?Apakah keputusan Miang tidak mengundang bencana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Lamakkara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah

Di sekolah, teman-teman memberi selamat pada I Miang dan mereka juga berterima kasih karena mengatur kereta untuk mereka.

“Kamu akan mengadakan perayaan di rumahmu, kan?.”Timang bertanya penuh semangat.

“Entahlah. Itu urusan ibu dan para tetua. Tapi aku akan mentraktir kalian nanti.”

“Jadi, siapa saja yang kamu undang?.”

“Semua teman sekelas kita.”

“Ah…selalu iri dengan orang kaya.” Timang mendesah. I Miang terkikik melihat ekspresi Timang.

“Baiklah, waktunya untuk pulang.” I Miang melihat kereta pribadinya telah datang. Kereta yang dipinjam dari rumah telah kembali sejak mereka tiba di sekolah kembali.

“Pulanglah merayakan pencapaianmu dengam paman dan bibi.” Timang masuk 20 besar peringkat yang lulus di kelas junior di akademi zirah.

“ Aku akan mengabarimu kalau sudah menetapkan waktunya.”

Sampai di rumah, Ibu dan para penatua telah menunggu. Ayahnya sendiri masih harus bekerja menangani  beberapa kasus.

“Anak baik. Kamu membuat keluarga bangga.” I Nintang segera merangkulnya ketika I Miang memberi hormat padanya. Dia menyodorkan sekotak inti binatang spiritual.

“Hal kecil ini bisa membantumu mengolah spiritual.”

“ Tadi ayahmu sempat pulang dan mengatakan bahwa perayaan akan dilakukan setelah perjamuan di aula walikota.”Kata ibunya.

Puang Sori berlari kembali dari rumah sakit ketika mendengar anaknya berprestasi baik dalam ujian awal ini.

“Tidak apa. Aku berencana mentraktir teman sekelasku makan diluar.”

“Makan di restoran terapung saja. Saya akan membuat pengaturan untukmu.” Ujar puang Murni.

Restoran terapung miliknya baru buka dan menjadi hits. Dia mendapat ide ini setelah bepergian beberapa waktu lalu dan melihat pasar dan restoran terapung di suatu wilayah di negara tetangga. I Murni lalu menirunya. Kebetulan dia memiliki empang  di kota yang dulunya digunakan untuk memancing. Sekarang dia mengalihfungsikan menjadi restoran untuk empang di bagian depan sedang Empang di belakang masih bisa untuk memancing.

“Puang Wati dan Hining juga bisa merayakan disana.” I Murni yang antusias berkata pada tetua pertama yang merupakan kakek Hining dan tetua ke empat merupakan paman puang Wati.

“Saya juga akan bicara dengan Hining.” Ucap penatua pertama dengan sopan. Dia tahu harga di restoran itu melampaui kemampuannya yang hanya bergantung dari akomodasi penatua keluarga La Wero.

“Tentang tawaran baik puang Murni, aku akan mendiskusikan dengan keluarga kedua terlebih dahulu.”

Sedangkan untuk keluarga cabang kedua, selain puang Wati masih ada dua tuan muda yang kini tengah belajar di sekolah lanjutan di ibukota dan sekte ‘Sipakalebbi’. Sekte itu setara dengan sekolah atau sekolah lanjutan bahkan ada sekte yang menggabungkan sekolah umum dan sekolah lanjutan sekaligus. Hanya saja, di sekte pengolahan spiritual lebih diutamakan daripada pendidikan umum. Selain itu, para murid sekte juga lebih mandiri karena karena tinggal di asrama sekte. Tidak ada sekte di kota Leppa namun ada dua di kota besar Witto yang menaungi kota Leppa.

“ Saya tahu yang dipikirkan kedua penatua.” I Murni tertawa melihat sikap kikuk keduanya.

“Saya tidak akan memungut biaya bagi perayaan mereka kalau diadakan di rumah makan terapung. Anggap saja itu hadiah kelulusan mereka.”

Kedua penatua mengangguk tegas setelah mendengar perkataan I Murni.

“Ini juga memberi wajah pada keluarga La Wero, sudah sewajarnya aku berkorban sedikit.” Lanjut I Murni.

Di keluarga La Wero, ada dua pengusaha besar yang menjadi tulang punggung keluarga dalam hal finansial, Itu adalah La Dacong dan I Murni. Kedua orang ini juga tidak memiliki anak dan sebagian besar waktu digunakan mengolah bisnis. Walaupun puang Nintang juga memiliki banyak toko itu sebagian besar di kota Leppa dan sekitarnya berbeda dengan kedua orang ini yang telah berbisnis antar kota di seluruh kerajaan. La Dacong bahkan memiliki akar bisnis di beberapa negara tetangga dan mulai meramba kota kekaisaran.

“Ini.” La Dacong meletakkan kotak besar kepangkuan  I Miang. “Barang –barang ini berguna untuk pengolahan spiritual.”

La Dacong sangat berbakti untuk keluarga dan mengorbankan masa mudanya untuk menikah. Terutama pada La Guritcie yang menjaganya sejak kecil dan I Nintang yang merawatnya selama balita. Dia memperlakukan anak-anak  La Guritcie seolah anaknya.

I Miang membuka dan melihat banyak barang di dalam. Ada senjata rahasia, kita pengolahan spiritual, botol ramuan dan beberapa jimat.

“Ini hadiah besar!.” Pekik I Miang dalam hati. La Dacong selalu murah hati.

“Paman, ini sangat berharga. Terima kasih.” Kata I Miang antusias.

“Saya mendapatkan barang-barang ini saat saya berkeliling. Ini tidak bisa saya gunakan ada baiknya kalian generasi muda memanfaatkan dan mendapatkan peluang.”

Mereka satu-persatu meninggalkan rumah kepala keluarga, terutama  penatua pertama dan tetua ke empat karena mereka juga harus mengucapkan selamat pada murid yang lulus ujian di rumah.

“Kamu beristirahtlah. Besok kamu akan sibuk  mengatur perjamuan untuk teman-temanmu.”Puang Sori mengelus kepala anaknya.

“Ingat untuk tetap rendah hati dan jangan lengah untuk terus berlatih. Tantangan di masa depan lebih berat. Selain itu, sebagai puteri dari keluarga inti dan anak dari kepala keluarga kamu memiliki tanggung jawab besar dari generasi muda keluarga La Wero lainnya. Kamu juga akan menjadi panutan yang lain jadi harap jaga etikamu.” Nasehat ibunya.

“Ibu akan mengunjungi beberapa murid keluarga yeng telah lulus ujian dengan baik kali ini.” I Miang mengangguk.

Melihat ibunya pergi, I Miang juga mengeluarkan beberapa barang dari tempat penyimpanannya. Selain tas sihir, I Miang juga memiliki batu delima spiritual yang memiliki ruang penyimpanan seluas lima meter persegi yang diberikan kakaknya. Itu sedikit lebih luas dari tas sihir tingkat menengah pemberian ayahnya. Tas sihir tingkat menengah hanya memiliki  tiga meter persegi dan tas sihir biasa hanya memiliki luas  2 meter persegi.

Selain tas sihir ada juga tas penyimpanan spiritual  yang awalnya hanya memiliki luas 1 meter persegi dan bisa ditingkatkan menggunakan batu spiritual atau Kristal spiritual.  Penyimpanan lain yang biasa digunakan orang dewasa adalah cincin penyimpanan spiritual yang memiliki luas penyimpanan sesaui harganya. Cincin penyimpanan biasa bernilai ribuan emas yang biasanya hanya memiliki tiga meter persegi.

Tas sihir lebih murah dibandingkan  penyimpanan spiritual karena  tas sihir masih mencolok dan mudah dicuri sedang penyimpanan spiritual tidak mudah diketahui seperti cincin penyimpanan spiritual hanya akan diketahui kalau diperiksa dengan teliti karena cincin penyimpanan akan terlihat sama dengan cincin lainnya. Sama seperti batu penyimpanan I Miang yang telihat seperti batu biasa. Selain itu, pada penyimpanan spiritual khusus perlu perlakuan khusus sehingga hanya pemiliki yang memiliki akses untuk membukanya.

I Miang sudah menerima banyak barang-barang dari kakak, paman, bibi dan penatua lainnya. Jadi dia akan memiliki untuk menjadi hadiah ucapan selamat untuk teman-temannya.

Saat membuka barang-barangnya, I Miang menemukan kota tua yang telah lama tidak tersentuh.  I Miang ingat itu pemberian kakak pertamanya, La Adda sebagai hadiah ulang tahun ke tujuh.

“Kakak akan pergi jauh dan lama untuk sementara waktu mungkin tidak kembali merayakan ulang tahunmu bertahun-tahun ke depan. Di dalam ini, ada banyak barang. Kamu memiliki satu setiap tahun sebagai hadiah dariku.”

La Adda, anak dari pernikahan pertama La Guritcie dengan seorang wanita bangsawan di ibukota. Setelah istrinya meninggal karena sakit, La Adda belum satu tahun saat itu. Dua tahun kemudian La Guritcie menikah lagi dengan puang Sori. Agar La Adda tidak merasa dikucilkan, Puang Sori minum obat untuk menunda kehamilan sampai La Adda berusia lima tahun saat dia hamil dan dia telah berusia enam tahun ketika La Topa lahir.

La Adda memiliki prestasi yang baik di sekolah meskipun dia acuh tak acuh dan kadang menjadi pengganggu bagi tuan muda nakal. Baik La Guritcie dan puang Sori lebih toleran padanya.

Meski menjadi ketua genk pengganggu, La Adda sangat mencintai adik-adiknya. Dia akan mengajari La Topa berkelahi dan melindungi diam-diam I Nia, anak kedua puang Sori. Dia telah berada di sekolah kerajaan cabang kota besar Witto ketika I Miang lahir.

Di ulang tahun yang  ke tujuh I Miang, dia telah menjadi ksatria kerajaan. Namun, setelah kembali ke ibukota dia mengundurkan diri dan bertekad menjadi pendekar mandiri dan berkeliling untuk mencari pengalaman.

Puang Sori menempu perjalanan jauh untuk mengantarkan banyak pil dan ramuan. Dia telah menganggap anak pembangkang itu sebagai anak sulungnya dan anak itu ingin keluar menantang dunia, separuh hatinya sakit membayangkan penderitaan.

Walaupun mereka saudara tiri, La Adda selalu mencintai mereka, adik-adiknya.  I Miang sedikit sedih mengingat kakak sulungnya itu.  Dia mengeluarkan kotak itu dan membukanya. Ada banyak mainan, pakaian, dan senjata kecil. Itu pasti dimaksudkan sebagai hadiah saat dia masih kecil. Peti kayu ukuran setengah meter persegi itu memiliki tiga tingkatan. Tingkatan pertama berisi barang remeh temeh untuk anak-anak. Tingkatan kedua ada berbagai jenis senjata dan bila besi hitam. Miang mengamati senjata-senjata itu dan tahu kalau itu senjata tingkat langit paling rendah dan masih bisa ditingkatkan. Dua diantaranya bahkan senjata spiritual tingkat raja. Satu lainnya senjata spiritual tingkat dewa. I Miang terkesiap melihat hadiah dari kakaknya. Ini sangat berharga.

Tanpa sadar, I Miang memasang penghalang sebelum melihat  tingkat ketiga. Di tingkat ini, ada kitab pengelolaan kaisar surgawi dan pengelolaan tubuh kaisar iblis surgawi. Kitab badik kaisar abadi. Beberapa inti binatang spiritual tingkat tinggi , inti binatang iblis, dan sebuah telur hitam. Ya, itu telur hitam! Ini pertama kalinya dia melihat telur hitam pekat.

I Miang memeriksanya dengan aura spiritual. Telur ini masih baik dan dia merasakan kehidupan di dalam sana namun itu sangat lemah. Dia mengirim beberapa energy spiritual kedalam telur itu sebelum memindahkannya ke batu ruang penyimpanan spiritualnya. Ruang penyimpanan sihir akan memperlambat proses perubahan barang tapi penyimpanan spiritual mempertahankan kondisi awal barang.

Melemahnya kehidupan telur itu mungkin karena dia menyimpannya di tas sihir bukan di ruang penyimpanan spiritual. I Miang juga berpikir apakah mungkin telur itu bertahan padahal ini telah enam tahun sejak kakaknya memberikan peti itu.

Usai memilih dan memilah-milah barang, dia  menugaskan pelayannya untuk mengantar barang ke murid-murid keluarga La Wero. Untuk Puang Wati dan Hining, dia mengantar sendiri mengingat keduanya sering berdiri berbicara untuk membelanya.

Di rumah tetua ke empat, suasana juga hidup, ada banyak yang mengirim selamat. Beberapa teman dari sekolah kerajaan juga datang memberikan selamat pada puang Wati. I Miang tidak tinggal lama karena akan mengunjungi teman lainnya.

Di rumah penatua pertama, meski tak semeriah rumah tetua ke empat, penatua pertama juga harus mengatur pelayan menerima banyak hadiah ucapan.  I Miang mengajak Hining mengunjungi I Rabia dan teman sekolah lainnya. I Rabia lulus meski hampir menjadi yang terakhir. Kakek neneknya tetap bahagia.  Mereka dari awal tidak berharap banyak pada cucu manja mereka. Bahkan berpikir, I Rabia bakal mengulang dua atau tiga tahun di tahun junior dan tahun senior. Ternyata, cucu ini masih bisa lulus pada ujian awal pertama kalinya. Ini masih kebahagiaan.

1
Irul Munawirul
calabai=banci🤪😆 semangat daeng
Mia Lamakkara: terimakasih dukungannya
total 1 replies
kutu
Luar biasa
Mia Lamakkara: terima kasih supportnya
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
ladia120
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
Suzanne Milla
Gemes deh!
Mưa buồn
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!