Erina Anjani , gadis yang tengah terluka karena pengkhianatan kejam kekasihnya memutuskan untuk pergi keluar negeri. Maksud hati ingin berlibur, untuk mengobati rasa sakit atas kecewaan yang ia terima, hari-hari Erina berganti dengan berbagai hal mendebarkan saat dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Yerkhan.
Sering terlibat dalam situasi bersama, bibit cinta secara perlahan tumbuh di antara mereka. Namun sosok Yerkhan yang ternyata menyimpan banyak rahasia membuat Erina ragu untuk melangkah maju.
Bagaimana kisah cinta keduanya? mungkinkah Erina bisa menerima Yerkhan sebagai cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chronicha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa gusar
" Halo, ini aku Jovita, Erina.. kekasihmu, bagaimana ini" ujar Jovita dengan nada yang terdengar panik
" Ya Jovita, tapi maaf aku tidak mengerti apa maksudmu" sahut Erina merasa bingung
" Biar aku saja yang mengatakannya, tenanglah" terdengar suara Ernar yang mencoba mengambil alih telepon,
" Halo Erina, ini aku Ernar. Apa kekasihmu sedang berada disana? bisa bicara dengannya sebentar?" tanya Ernar dengan nada yang terdengar serius
" Kekasihku? dia belum datang. Lagipula bagaimana kalian tahu?" Erina menjawab dengan pertanyaan. Ia semakin bingung karena sepasang suami isteri tersebut mengetahui jika kekasihnya akan datang pada hari ini.
" Dengarkan baik-baik ok, aku dan Jovita menemukan kekasih dan mantanmu selesai berkelahi. Mantanmu sedang bersama kami di rumah sakit, tetapi kekasihmu tiba-tiba saja menghilang. Maka dari itu kami bertanya padamu, karena butuh keterangan darinya untuk melapor" jelas Ernar panjang lebar.
" Tunggu sebentar, aku belum bisa menerka dengan benar, apa yang sebenarnya terjadi?!" nada bicara Erina mulai meninggi karena merasa shock
" Intinya kami harus segera bertemu dengan kekasihmu, jika nanti kau bertemu dengannya, tolong segera hubungi kami lagi ya" ujar Ernar menyudahi panggilannya.
' Tidak, tidak mungkin, perkiraan ku pasti salah, tidak mungkin dia melakukan hal itu' batin Erina sembari menggelengkan kepala.
Ditengah rasa gusarnya setelah mendengar kabar buruk dari sepasang suami isteri yang paling ia percaya saat ini, tiba-tiba terdengar suara deru mobil, yang tepat berhenti di depan halaman rumah.
Dengan cepat Erina segera membuka pintu, bermaksud menghampiri kekasihnya yang baru saja sampai. Namun melihat Yerkhan yang keluar dari pintu mobil dengan noda darah yang masih menempel pada pakaian yang dikenakannya, tentu membuat wanita cantik tersebut urung.
Ia pun masuk kembali, lalu duduk sofa ruang tamu dengan perasaan takut sekaligus penasaran yang mulai menyelimutinya. Hingga beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki yang berhenti tepat di hadapannya.
" Mengapa lama sekali?" tegur Erina mencoba bersikap setenang mungkin, tanpa menatap langsung wajah kekasihnya
" Ada sedikit kendala, tadi ada rusa yang tak sengaja tertabrak" sahut Yerkhan beralasan
" Kau yang menabraknya?" tanya Erina dengan mata yang mulai berkaca-kaca, menahan perasaan takut, setelah mendengar kebohongan dari sang kekasih
" Ya, aku akan membersihkan diri".
Dengan pandangan yang masih sedikit kabur, pria tampan tersebut mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, Erina yang terlanjur merasa kecewa dengan lantang mengatakan hal yang tak ingin sama sekali dibahasnya.
" Katakan yang sejujurnya, apa yang sudah kau perbuat pada Andra, mengapa kalian bisa bertemu?" tanya Erina menoleh kearah kekasihnya
" Siapa yang memberitahumu?" Yerkhan kembali bertanya dengan wajah datar
" Tidak penting dari siapa, aku hanya ingin tahu kebenarannya" jawab Erina dengan air mata yang semakin menggenang
" Jika mengatakan yang sebenarnya, apa kau masih ingin bersamaku?" Yerkhan bertanya dengan raut wajah tanpa ekspresi sedikitpun.
Erina hanya terdiam, sembari menahan rasa takut yang semakin menyelimutinya. Terlebih setelah melihat secara langsung wajah Yerkhan yang menatapnya tanpa ekspresi, membuat wanita cantik itu teringat kembali dengan asumsi liarnya mengenai kondisi sang kekasih.
" Kau tidak akan meninggalkanku kan Zhanim?" kali ini Yerkhan bertanya sembari menyentuh dagu kekasihnya, membuat keduanya saling bertatapan.
Erina hanya terdiam dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi. Wanita cantik itu sangat merasa ketakutan dengan tatapan yang Yerkhan berikan. Begitu kosong dan suram.
" Jangan mendekat !" pekik Erina mendorong Yerkhan untuk menjauh.
Melihat Erina yang ketakutan, serta penolakan yang nyata, membuat pria tampan tersebut kembali merasa sesak. Wajah Erina yang sedari tadi dilihatnya semakin memudar, dengan detak jantung yang kian cepat berpacu seperti ingin meledak.
' Tidak, jangan seperti ini!' batin Yerkhan mencoba menahan diri.
Namun usahanya kali ini terbilang sia-sia. Pria tampan itu kian tersiksa dengan kondisinya. Rasa sesak yang kian menyekat, serta degupan jantung yang sangat cepat, membuatnya susah payah dalam menarik napas. Wajahnya tampak memerah dengan kedua tangan mencengkeram lehernya sendiri.
" Apa yang kau lakukan?! Hentikan!" pekik Erina, merasa terkejut, dengan reflek menarik kedua tangan sang kekasih, ia mengira jika Yerkhan akan melakukan hal yang berbahaya di hadapannya.
" Jangan lakukan itu, hiks..ada apa denganmu?!" ujar Erina bercucuran air mata sembari menggenggam erat kedua tangan kekasihnya.
' Jangan menangis kumohon' batin Yerkhan semakin merasa tertekan dengan raut kesedihan yang mendominasi wajah cantik sang kekasih.
Entah mengapa apa yang dirasakannya kali ini, lebih menyakitkan dibanding sebelumnya. Suara Erina yang menangis sembari berusaha menyadarkannya, semakin samar terdengar. Begitupun dengan penglihatannya yang semakin menggelap.
Erina yang menyadari jika sang kekasih sudah tak sadarkan diri, tentu sangat merasa panik. Dengan tangan yang gemetar, segera ia menelepon bantuan, sembari terus berusaha menyadarkan Yerkhan yang tak bergeming sedikitpun.
Tak sampai beberapa menit lamanya, ambulans pun datang disertai dengan beberapa tim medis yang langsung mengangkut tubuh Yerkhan kedalam mobil, untuk segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
Disepanjang perjalanan menuju rumah sakit, hati Erina yang sangat gusar pun tak henti-hentinya berdoa, meminta agar kekasihnya selamat.
...----------------...
Di rumah sakit, tampak Ernar dan Jovita yang sedang dimintai keterangan oleh dua orang aparat keamanan setempat. Jovita yang mulai tenang, hanya menyimak sembari menggenggam tangan suaminya. Lobi rumah sakit yang luas, begitu suram dimata wanita asal Filipina tersebut.
Hingga beberapa saat kemudian muncul para petugas medis yang terlihat tergesa-gesa mendorong brankar dengan pasien yang sedang terbaring lemah diatasnya. Diikuti dengan seorang wanita cantik yang terlihat menangis.
" Erina!"
Mendengar namanya dipanggil, seketika wanita cantik tersebut menoleh. Tampak dua sosok orang yang sangat dipercayanya sedang bersama dengan dua orang polisi.
" Jovita.."
Dengan setengah berlari, wanita cantik tersebut memeluk seorang teman yang sudah dianggapnya sebagai sahabat. Tubuhnya tampak gemetar, menandakan jika kondisinya saat ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
" Yerkhan hiks.. dia" Erina berusaha berucap, namun suaranya tercekat akibat rasa sesak karena menangis
" Sudah, tenangkan dirimu ok" bujuk Jovita sembari menepuk perlahan bahu teman karibnya.
Hingga beberapa saat setelah selesai membuat keterangan, Ernar pun kembali menghampiri sang isteri yang sedang menenangkan seorang wanita cantik, merupakan pekerja nya sendiri.
" Polisi akan kembali meminta keterangan setelah salah satu dari mereka bisa berkomunikasi" tegur Ernar menyampaikan pesan dari kedua polisi yang sudah pergi
" Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak mengerti" ujar Erina dengan wajah yang meminta penjelasan.
" Aku akan menjelaskan nya, setelah kau merasa lebih tenang ok" sahut Ernar mencoba menenangkan.
Beberapa menit mereka terdiam, tiba-tiba datanglah seorang dokter bersama asistennya menghampiri mereka bertiga.
" Apa anda keluarga pasien?" tegur sang dokter menggunakan bahasa kazak
" Ya benar, bagaimana kondisinya?" tanya Ernar dengan raut wajah penuh harap
" Pasien mengalami overdosis".
ehhh kerasukan /Joyful//Joyful//Facepalm/
. astaga apa ini komen 😭😭😫😫😫😆😆😆😆😆😆
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
jadi puas kesalnya kan 😭🤣🤣🤣
astaga tadi gagal tonjok²an ini gagal anu²an/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/