Jenderal Istrimu Kabur Lagi!!!

Ares akhirnya memperpanjang masa hukuman Selena karena telah membuatnya marah. Wanita itu selalu memancing emosinya sehingga membuat Ares tidak berdaya. Dia tidak bisa mengabulkan permintaan anehnya dan berusaha mencari cara untuk mempertahankannya.

Dia sadar jika Selena meninggalkannya maka Ares akan menggila.

Tingkat kecocokan yang tinggi sangat mempengaruhi tingkat laku Sentinel dan Guide.

Rasanya dia ingin mengurung, merantainya dan menempel erat supaya tidak berpisah.

Ares tahu pikirannya sangat buruk dan Selena tidak akan menyukainya.

Dia hanya ingin mempertahankan Selena supaya selalu berada di sisinya.

“Ares, ada apa denganmu?” Selena melambaikan tangannya di depan wajahnya.

Tiba-tiba dia merasa takut karena Ares memandangnya seperti mangsa.

“Tidak apa-apa.” Ares menundukan kepalanya dan membiarkan Selena mengelus rambutnya.

Tidak buruk juga dimanjakan.

Sekarang dia mengerti perasaan bawahannya.

Tak heran mereka selalu protes mengenai tempat hiburan.

“Jangan pergi ke tempat yang aneh,” katanya memperingati.

Dia pasti akan menghancurkan tempat hiburan itu jika Selena menginjakan kaki di sana.

Selena menghindari tatapan Ares dan merasa bersalah karena berniat meninggalkan Planet Atlas. “Tidak akan.”

Dia harus menemukan waktu yang tepat untuk menggunakan lubang hitam dan pergi ke Planet Chaos.

“Aku akan membawakan makanan untukmu.” Ares sangat puas dengan perawat Selena dan ingin membalasnya. “Apa yang ingin kau makan?”

“Sup twerky.”

Sudut bibir Ares berkedut ketika mengingat rasa pedas di lidahnya. “Baiklah, aku akan membawakannya.”

Setelah memastikan Ares pergi, Selena mengeluarkan Maomao dari lautan kesadarannya. Sudah lama dia tidak muncul karena Selena sengaja tidak mengeluarkannya. Maomao adalah perwujudan sejatinya sehingga dia takut jika Ares mengetahui isi hatinya.

“Uhm!” Maomao membelakangi Selena karena tidak mau menatapnya.

“Jangan cemberut, aku minta maaf ok.” Selena berusaha membujuknya tapi Maomao selalu menghindarinya.

“Aku harus mengenal tempat ini dulu sehingga tidak bisa mengeluarkanmu dengan bebas,” jelas Selena supaya dia memahaminya.

“Bohong!” Akhirnya Maomao berbicara dengan Selena. “Kau hanya ingin memonopoli partner kita.”

Maomao sangat marah karena dia sudah menunggu-nunggu partnernya dan ingin berinteraksi dengannya. Meskipun dia belum tahu wujud binatang spiritualnya tapi Maomao yakin bisa menjinakkannya. Namun, Selena tidak pernah membiarkannya keluar sejak tiba di Planet Atlas.

“Aku tidak berbohong.” Selena memijat dahinya merasa frustasi. “Planet ini penuh dengan pengawasan dan aku harus berhati-hati dengan semua tindakanku. Ares baru saja mencurigai kekuatanku.”

“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Maomao benci pengawasan karena dia tidak bisa bergerak bebas.

“Kabar baiknya kita bisa pergi ke Planet Chaos,” ucap Selena.

“Benarkah?” Maomao sangat senang hingga dia memutar tubuhnya.

”Tapi kita harus mencari waktu yang tepat supaya tidak dicurigai.” Posisi Ares di militer sangat tinggi dan menghilangnya Selena akan menimbulkan kehebohan besar.

“Oleh karena itu aku membutuhkanmu.” Selena menatap Maomao penuh harap.

“Pergilah dan cari tahu apakah akan ada bencana yang segera terjadi!” Selena masih mengingat perkataan Ares tentang Planet Atlas yang sering dilanda bencana.

“Apakah kau ingin memanfaatkan kekacauan?” Maomao menyadari maksudnya.

“Iya, kita akan pergi saat itu dan militer akan menganggapku sebagai orang yang hilang,” jelas Selena.

“Baiklah, aku akan melakukannya.” Maomao tiba-tiba menghilang dari hadapan Selena.

“Kuharap ada bencana besar,” ucapnya.

Selena tidak tahu bahwa ucapannya sebentar lagi akan terkabulkan.

oOo

“Jenderal kami menemukan jejak aneh di Planet Orchid.”

Jenderal Ares melihat layar hologram yang menampilkan jejak seperti zerg. “Apakah sudah dikonfirmasi?”

“Ya, kami juga menemukan cairan air liur yang tidak jauh dari jejak itu,” lapor bawahannya.

Ares mengerutkan keningnya dan merasa khawatir karena Planet Orchid sangat dekat dengan Planet Atlas. “Kirim tentara untuk menyelidiki tempat itu!”

“Siap jenderal!”

Jenderal Ares sangat sibuk di markas militer dan menangani banyak laporan dari bawahannya. Ada satu laporan yang tidak pernah terlewatkan dari Sentinel yang ingin tempat hiburan ditutup. Dia selalu mengabaikan laporan ini tapi sekarang dia ingin mempertimbangkannya.

“Menurutmu apakah tempat ini harus ditutup?” tanya Jenderal Ares pada ajudan terpercayanya.

“Tidak,” jawab Letnan Gloria singkat.

“Mengapa?” Tangan Jenderal Ares merasa gatal dan ingin menyetujui laporannya.

“Planet ini tidak memiliki banyak hiburan sehingga Guide sering bosan dan dalam suasana hati yang buruk. Menurut data 10 tahun yang lalu, banyak Guide yang meninggalkan garis depan setelah masa wajib militer mereka selesai,” jelas Letnan Gloria.

“Ini memang mengkhawatirkan.” Jenderal Ares sangat memahami betapa pentingnya keberadaan Guide bagi tentara garis depan seperti mereka.

“Tapi haruskah mendatangkan penghibur dari planet lain?” Dulu Jenderal Ares sempat menentang keputusan ini karena orang lain yang bukan bagian dari militer memasuki planet garis depan.

“Apakah ada Sentinel yang mau jadi penghibur?” Bukannya menjawab Letnan Gloria malah melemparkan pertanyaan.

Jenderal Ares mengingat harga diri Sentinel yang terlalu tinggi.

“Hahhhhhhh …….” Jenderal Ares menghela napas panjang dan tidak memiliki pilihan selain mempertahankan tempat hiburan.

Tidak banyak Sentinel yang mau menjadi penghibur kecuali dalam kondisi terdesak. Meskipun mereka cocok dengan Guide belum tentu Guide itu mau mengikat kontrak partner dengan mereka. Apalagi jika berasal dari keluarga miskin yang meperlukan pengeluaran besar tiap kali membeli obat penenang atau menerima guiding di rumah sakit.

Jika menjadi penghibur mereka akan menerima uang sekaligus guiding gratis.

“Jenderal, anda tidak perlu terlalu khawatir karena tidak banyak Guide yang pergi ke sana. Sebagian besar dari mereka pemalu atau menjaga reputasi mengingat latar belakang mereka,” hibur Letnan Gloria.

Mengingat kepribadian Selena, dia yakin wanita itu tidak ingin melewatkan tempat hiburan.

Dipikirannya hanya berisi otot sialan!

“Apakah Guidemu tidak pernah pergi ke sana?” tanya Jenderal Ares dalam suasana hati yang buruk.

“Damian tidak pernah pergi ke tempat itu dan selalu patuh dengan perkataanku,” ucap Letnan Gloria bangga.

“Jangan terlalu bangga, mungkin saja dia diam-diam menyelinap di belakangmu,” sindir Jenderal Ares.

“Tidak akan!” bantah Letnan Gloria. “Dia tidak menyukai tempat ramai sehingga tidak mungkin mendatangi tempat hiburan.”

Letnan Gloria tidak tahu bahwa Guidenya adalah sosok penting dibalik tempat hiburan.

Dia tidak menyadari karakter asli yang telah tinggal selama 10 tahun bersamanya.

oOo

“Pyros Hyperion.”

Sosok agung yang duduk di atas tahta memandang orang dibawahnya dengan tatapan menyelidik.

“Ya, yang mulia.” Pyros Hyperion bersujud dihadapannya dan memanggilnya penuh hormat.

“Apakah anak itu masih bersamamu?”

Pyros Hyperion terteguh dan menyadari siapa yang dimaksud. “Dia berada di rumah saya.”

“Jika ingatanku tidak salah dia sudah berusia 20 tahun dan mengikuti upacara kecocokan,” ujar sosok agung.

“Benar, yang mulia tidak ada Sentinel yang cocok dengannya.” Pyros merasa malu karena anak itu tidak berguna dan tidak bisa dijual sejak dia melakukan pencocokan dini secara rahasia.

“Bawa anak itu!” perintahnya tegas.

“Mengapa?” Pyros merasa bingung karena anak itu sudah tidak berguna sejak kematian ibunya.

“Dia akan menjadi Guideku.”

“APA?!?!”

-TBC-