NovelToon NovelToon
Ketika Rahim Di Hakimi : Aku Di Ceraikan Suami Ku Karena Aku Di Tuduh Mandul

Ketika Rahim Di Hakimi : Aku Di Ceraikan Suami Ku Karena Aku Di Tuduh Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:64.9k
Nilai: 5
Nama Author: korokoro

Amaya (Maya) , adalah seorang wanita paruh baya berusia 34 tahun.
Usia pernikahan yang hampir menginjak 10 Tahun, Maya dan Suaminya Andi, dan belum juga di karuniai seorang anak inilah yang menjadi Kehidupan rumah tangganya tidak lagi harmonis.
Maya juga selalu di perlakukan seperti orang asing, oleh suaminya.
Sampai akhirnya, Andi menggugat cerai Maya.
Maya yang selalu di cap sebagai Perempuan Mandul, harus memulai babak baru di kehidupannya setelah Andi menceraikannya.
Apa yang akan di alami maya setelah perceraian nya? Apakah Maya bisa bertahan dengan kesenderiannya? Bagaimana maya bisa menyikapi hujatan dan cacian orang-orang di sekitarnya setelah bercerai dari Andi?
***
Ini adalah novel pertama aku di genre wanita kuat-Drama Rumah Tangga.
Mohon dukungannya dengan selalu memberikan like dan komentar membangun. Happy Reading... 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

... Biarkan Orang Tuamu yang Memberikan Jawaban.

Pertemuan Andi dan Maya pagi ini, berakhir dengan sedikit kericuhan. Niat Andi yang semula ingin membicarakan jalan lain soal perceraian nya, akhirnya berantakan.

Keputusan akhir, Maya dan Andi akhirnya resmi bercerai.

Ada perasaan kesal di hari seorang Andi, apalagi saat ia tahu, kalau Maya baru saja di lamar oleh seorang pemuda yang usianya masih sangat muda.

Wajah Andi yang kesal mengingat kejadian pagi tadi, masih tampak saat dirinya bertemu Devina siang ini di sebuah restauran di hotel bintang lima yang nanti nya akan menjadi tempat resepsi pernikahan mereka.

"Kenapa? Muka kamu kok di tekuk begitu." Tanya Devina yang menyadari, kalau calon suaminya sedari tadi murung dan terlihat kesal.

Andi mengerjap sambil mengusap mukanya. "Gak papa, aku cuma capek mungkin. "

"Kamu, gak lagi mikirin mantan istri kamu itu kan?" Tanya Devina lagi sambil menatap tajam wajah calon suaminya.

Andi mengangkat matanya, menatap balik manik seorang Devina yang berkilauan dengan tatapan penuh curiga. "Enggak."

Devina mengangguk, kemudian ia memindai sekitaran restoran, mencari orang yang sedari tadi ditunggu nya.

Tidak lama kemudian, seorang lelaki gagah, dengan setelan kemeja putih di balut jas, datang menghampiri Devina dan Andi.

"Bryan ..." Sapa Devina sambil berdiri dan menghampiri lelaki berperawakan tinggi dan seperti ada darah campuran luar negeri dari kulit yang putih, wajah dan matanya yang berwarna kebiruan.

"Devina... Sorry, aku terlambat ya." Ucapnya sambil memberikan pelukan dan ciuman di pipi kanan kiri Devina.

Andi melirik sinis, melihat keduanya yang begitu akrab.

"It's Ok, cuma baru sepuluh menit aja aku nunggu." Jawab Devina, wajahnya sumringah dan ramah kepada Bryan. "Kenalin ini Andi, calon suami aku."

Andi menyodorkan tangannya.

"Finally. Selamat, Andi. Devina ini susah sekali mau diajak serius. But, you're the one, yang bisa membuat Devina luluh." Bryan menjabat tangan Andi sambil menyapanya dengan ramah.

Andi tersenyum. "Lucky me.(beruntungnya aku)" Jawab Andi pelan.

"So... Kita mulai dari mana." Ucap Bryan lagi sambil mempersilahkan mereka kembali duduk.

Obrolan mengenai resepsi pernikahan Devina dan Andi yang rencananya akan di laksanakan di salah satu gedung di hotel ini pun di mulai.

Devina terlihat luwes dan akrab kepada Bryan.

Sambil membicarakan rencana resepsi yang akan di adakan dua bulan lagi, berkali-kali Devina tertawa dan terlihat sangat Wellcome kepada Bryan, yang membuat Andi sedikit tersisih dari obrolan mereka berdua.

Tidak banyak yang bisa Andi bicarakan, bahkan diskusi rencana resepsi seperti nya bukan inti dari obrolan Devina dan Bryan.

Andi sempat mendengar kalau mereka berdua adalah teman satu kampus saat Devina kuliah dulu di Australia. Banyak pembicaraan yang malah membahas soal kedekatan mereka dulu.

Andi merasa seperti orang ketiga yang tidak berguna dan cuma numpang duduk. Devina sama sekali tidak mempedulikan Andi.

...****************...

"Kamu gak perlu berbuat seperti itu untuk membela ku di depan mas Andi." Gumam Maya sambil menundukkan wajahnya.

Raga yang duduk di sampingnya, hanya terdiam. Setelah dirinya mengungkapkan apa yang jadi niat nya, kali ini dirinya merasa canggung di depan Maya.

"Maaf." Gumamnya pelan.

Setelah mereka memutuskan untuk pergi dan tidak mengikuti persidangan, Maya membawa Raga ke terminal bus terdekat untuk segera kembali ke pondok meninggalkan urusannya dengan Andi di kota ini.

Mereka duduk bersisian di dalam mobil bus yang untungnya tidak begitu ramai.

Keduanya banyak diam, hanya sesekali saling melirik lalu kembali menundukkan wajah. Sampai akhirnya Maya memutuskan untuk menanyakan maksud dari ucapan Raga.

Maya melirik lemas ke wajah pemuda yang duduk disampingnya."Sebenarnya apa maksud kamu?"

Raga menarik nafas pelan, sambil terus menjaga pandangannya, akhirnya Raga mengatakan kebenarannya. "Saya, sungguh-sungguh ingin melamar mbak Maya setelah masa Iddah mbak Maya selesai." Jawab Raga.

"Kamu sadar apa yang sedang kamu bicarakan?" Ucap Maya.

Raga memberanikan diri menatap Maya. "Saya sadar. Saya yakin dengan apa yang saya bicarakan."

"Kamu kasihan sama saya?"

Kali ini, Raga mengangkat kepalanya, menatap wajah perempuan yang memang usianya sepuluh tahun lebih tua darinya. Raga mencoba mencari jawaban dari pertanyaan Maya, dengan memberanikan diri menatap manik mata Maya sedalam mungkin.

"Bilang kalau kamu cuma kasihan sama saya." Tegas Maya yang membalas tatapan Raga.

Tidak ada penolakan kali ini, keduanya membiarkan matanya saling bertemu diatas mobil bus yang tengah melaju menuju jalan pulang ke pondok pesantren.

"Dengan cara apa saya bisa buktikan kalau perasaan saya ini bukan rasa kasihan." Ucap Raga yakin.

Maya tidak menyangka. Jawaban Raga barusan malah menimbulkan pertanyaan lain. Hatinya menghangat ketika melihat sorot mata tajam dari pemuda yang sebenarnya memiliki wajah tampan. Hampir saja dirinya hanyut oleh kelembutan mata coklat dari seorang Raga.

Maya segera mengalihkan pandangannya. Ia mengembuskan nafasnya pelan. Mencoba mencari jawaban apa yang harus ia katakan.

"Maaf kalau saya tidak sopan. Tapi, saya bersungguh-sungguh dengan apa yang saya katakan." Ucap Raga lagi.

Maya terdiam, hatinya berkecamuk. Kepalanya riuh, satu sisi dirinya merasa bahagia karena ada orang lain yang masih bisa peduli kepada dirinya, tapi di sisi lain, Maya merasa sangat bersalah apabila harus menyeret pemuda yang masih sangat muda dan masih panjang perjalanannya ini ke kehidupan seorang Maya yang hancur. Pikirnya.

"Kamu belum jawab pertanyaan ku di depan mantan suami kamu tadi." Raga bersikukuh. Yakin dengan perasaan nya.

"Mas--Raga, kamu tahu hidup aku seperti ini. Apa yang diharapkan dari perempuan yang hancur sepertiku ini?" Jawab Maya terbata.

Raga ingin sekali memegang tangan Maya, tapi ia tahu batasan, ia tidak ingin dianggap tidak sopan, dan lagi Maya belum menjadi mahram nya. "Tidak ada, aku tidak mengharapkan apa-apa." Jawab Raga pelan.

Semakin lama, hati Maya semakin bergetar hebat. Setiap jawaban yang keluar dari mulut Raga, selalu berhasil menyentuh rasa yang tadinya Maya pikir sudah mati. Perasaan yang hanya pernah dirasakannya sepuluh tahun lalu, saat Maya benar-benar mencintai seorang Andi.

"Sesampainya di pondok, aku akan minta ustadz Fajar untuk menjadi wali ku melakukan ta'aruf dengan mu. Sampai masa Iddah kamu selesai, aku akan langsung menikahi mu."

Maya terdiam. Air matanya mulai menggenang, semuanya seperti bercampur aduk di hati Maya. Entahlah.

"Aku, ingin kenal dengan keluarga mu. Setelah itu aku baru bisa menjawab semua pertanyaan kamu." Bisik Maya pelan.

"Kenalkan aku sebagai seorang janda miskin, lemah dan rapuh yang tidak bisa memiliki anak, setelah itu, biarkan orang tua kamu yang memberikan jawabannya." Maya menutup pembicaraan.

Dari sudut matanya, Maya melihat Raga yang tersenyum sambil mengangguk setuju dengan syarat yang diberikan Maya.

Setelah pembicaraan tadi, keduanya memutuskan untuk tidak lagi membicarakan apapun soal perasaan ini sampai mereka tiba di tujuan.

...****************...

1
Arin
Semoga segala tipu daya dan muslihat Andi bisa terbongkar. Dan Raga bisa menyelesaikan fitnah yang mengarah kepada dirinya......
Riaaimutt
dia lupa kalo gak ada kejahatan yang sempurna
Lee Mba Young
Wah berhasil tu andi njebak raga, salah maya sih udah tau ular di bawa ke rumah aneh juga. bawa sial buat raga, jd istri orang kaya terkenal mlh gk pinter bnget.
Retno Harningsih
up
Soraya
lanjut thor
Soraya
karakter nya Maya polos apa Oon sih thor Raga juga katanya mau ngawasin si Andi
korokoro: terlalu polos, jadi oon 😂
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Sunaryati
suka
Arin
buktinya malah menjalankan rencana jahat lainnya bareng Andi anaknya
Arin
Bagus Raga.... harus tegas. Jangan biarkan Bu Ratna tinggal lama dekat keluargamu. Yang namanya orang pernah berbuat kejam sama seseorang, memang bisa kita maafkan. Tapi apa iya orang itu akan langsung sadar dengan kesalahan nya sendiri.....
Retno Harningsih
up
Sunaryati
Jangan sampai Usaha Andi berhasil Thoor, kapan Maya bahagianya
Lee Mba Young
Ealah orang kaya tp gmpang di bodohi, kan tinggal kasih duit trus suruh satpamnya anterin cari kosan, emang pesawat lngsung bisa beli tiket dadakan, iya kl ada yg cancel kl enggak aneh.
baik sm orang boleh tp ya jng bodoh gk ada mawas dirinya jd mlh cenderung oon.

tinggal kasih uang sewa kontrak an beres.
aneh raga dan maya ini mudah di begoin orang pdhl orang bisnis pasti otak encer
Retno Harningsih
up
Soraya
lanjut lagi thor
Retno Harningsih
up
Riaaimutt
typo 🙏🏾
Riaaimutt
lah.. ternyata
Sunaryati
Devina keguguran jadi cepat bisa cerai, Andi
Sunaryati
Lha berarti Andi mulai korupsi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!