NovelToon NovelToon
Antagonis Nyeleneh

Antagonis Nyeleneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Hazel nyasar masuk ke dalam novel sebagai karakter antagonis yang semestinya berakhir tragis dengan bunuh diri. Namun, nasib memihak padanya (atau mungkin tidak), sehingga dia malah hidup adem ayem di dunia fantasi ini. Sialnya, di sekelilingnya berderet cowok-cowok yang dipenuhi dengan serbuk berlian—yang terlihat normal tapi sebenarnya gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Bidadari

Lampu jalanan memancarkan cahaya kuning lembut, menciptakan bayangan yang bergerak pelan di atas aspal yang licin. Malam itu begitu tenang, hanya suara dedaunan yang bergerak pelan mengikuti alunan angin malam yang terdengar. Dedaunan kering yang jatuh dari pohon-pohon besar di sekitar mereka menari di udara sebelum akhirnya jatuh dengan lembut ke tanah.

Di bawah salah satu lampu jalanan yang bersinar lembut, Hazel dan Davian berdiri, terlibat dalam percakapan yang tampaknya semakin menarik. Wajah Hazel tampak penasaran, alisnya terangkat, dan matanya yang besar menatap Davian dengan penuh keingintahuan.

"Lo beneran anak orang kaya?" tanyanya, suaranya penuh dengan keraguan dan sedikit tidak percaya.

Davian yang mendengar pertanyaan itu hanya bisa tertawa kecil. Tawanya terdengar renyah, membuat Hazel sedikit tersenyum.

"Woh, jelas dong. Lebih kaya dari Tania," katanya dengan bangga, hidungnya kembang kempis seolah-olah ia baru saja memenangkan penghargaan.

Ekspresi wajahnya penuh dengan keyakinan, bibirnya menyunggingkan senyum lebar, dan matanya bersinar dengan kebanggaan.

"Wah, seriusan?" Hazel terkejut, matanya semakin membesar dan mulutnya sedikit terbuka.

Dia menatap Davian dengan tatapan kagum, tak menyangka temannya itu memiliki latar belakang yang begitu menarik. Davian hanya mengangguk sambil mengangkat dagunya sedikit, memberikan kesan bahwa ia memang layak untuk dibanggakan.

"Kita temenan ya?" ajak Hazel dengan antusias, suaranya sedikit bergetar karena kegembiraan.

Namun, keasyikan mereka tiba-tiba terhenti ketika sebuah mobil hitam mewah meluncur pelan dan berhenti di samping mereka. Suara mesin yang halus dan desis rem mobil itu membuat Hazel dan Davian sama-sama terdiam. Pandangan mereka beralih ke arah mobil itu, hati mereka berdebar-debar dengan rasa penasaran dan sedikit waspada.

Pintu mobil terbuka, dan dari dalam keluar seorang perempuan cantik dan anggun. Dia mengenakan gaun elegan yang berkilau di bawah cahaya lampu jalanan, rambutnya yang panjang dan berombak tertata rapi, dan wajahnya tampak bersinar. Langkahnya lembut namun penuh keyakinan, setiap gerakannya memancarkan aura kemewahan dan keanggunan.

Pintu mobil terbuka, dan turunlah seorang perempuan cantik dan anggun. Langkahnya ringan namun mantap, rambut panjangnya tergerai indah di bawah sinar lampu jalanan. Gaunnya yang elegan menambah aura kemewahan yang ia bawa, membuat Hazel terpesona.

"Bidadari," ucap Hazel dengan suara nyaris berbisik, masih fokus pada sosok itu.

Perempuan itu mendekat dengan senyum lembut di wajahnya. "Davian, dia siapa?" tanya perempuan itu sambil mengelus pelan kepala Davian.

Davian, yang tadinya berdiri tegak, menurunkan dua kantung belanjaannya dan memeluk erat tubuh perempuan itu. Hazel terbengong melihat kejadian itu, tidak menyangka melihat Davian begitu akrab dengan perempuan tersebut.

Setelah pelukan mereka terlepas, Hazel menatap Davian dengan tatapan penuh tanya, menuntut penjelasan. Sebelum Davian sempat menjawab, perempuan itu bertanya lagi, "Dia siapa?"

"Saya Hazel, Tan. Saya temannya Davian," jawab Hazel cepat sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Perempuan itu menerima uluran tangan Hazel dengan ramah. "Saya Renata, bundanya Davian," katanya dengan senyum yang menenangkan.

"Wah, pantesan Davian ganteng, bundanya cantik kayak bidadari," ujar Hazel dengan wajah berseri-seri, tak bisa menahan kekagumannya.

Bundanya Davian tertawa kecil, suara tawanya lembut dan menenangkan. "makasih. Kamu juga manis," jawabnya dengan penuh kehangatan.

"Apasih, malah gue baper digombalin sama emaknya," batin Hazel sambil cengengesan, merasa geli sendiri dengan pikirannya.

Dia merapikan rambutnya yang terlepas, menyelipkannya ke belakang telinga dengan gerakan cepat namun gemulai, berusaha menyembunyikan rasa malunya. Matanya sesekali melirik ke arah perempuan itu, kemudian kembali ke Davian dengan tatapan yang bercampur antara kagum dan malu.

Davian yang melihat reaksi Hazel hanya bisa tersenyum kecil. Dia mengangkat alisnya, menatap Hazel dengan ekspresi yang menunjukkan rasa penasaran dan keheranan. "Kenapa lo, Zel?" tanyanya dengan nada setengah bercanda, tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya, mencoba bersikap santai.

Hazel menggelengkan kepala sambil tersenyum, berusaha menenangkan dirinya. "Nggak apa-apa, Davian. Bunda lo keren banget sih," jawabnya dengan nada yang berusaha terdengar santai. Meskipun begitu, pipinya masih sedikit memerah, memberikan kesan bahwa dia masih merasakan malu yang tertahan.

Davian tertawa kecil, tawa yang ringan dan menular. Bahunya sedikit terangkat, menunjukkan betapa ia menikmati momen itu. "Iya, dia emang keren. Lo suka banget sama pujiannya ya?" tanyanya sambil menyikut ringan lengan Hazel, mencoba menggodanya sedikit.

Hazel hanya bisa cengengesan lagi, berusaha menyembunyikan rasa malunya. Dia menundukkan kepala sebentar, kemudian kembali menatap Davian dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya.

"Ya, siapa yang nggak suka digombalin sama bidadari?" jawabnya setengah bercanda, matanya berbinar-binar mencoba mengalihkan perhatian dari rasa malunya.

Dia melangkah sedikit mendekati Davian, berusaha lebih dekat untuk menguatkan kesan santainya.

Renata tersenyum melihat interaksi mereka, senyum yang menambah keanggunan pada wajahnya. Dia melangkah lebih dekat ke mereka, gerakannya anggun dan penuh percaya diri.

"Kalian ini lucu banget," ucapnya lembut, suara yang hangat dan penuh dengan keramahan.

***

Di kamar yang nyaman, Hazel tengah menikmati jajanan sembari mendengarkan video pembelajaran kimia yang direkomendasikan oleh Tania. Suara dari video itu terdengar jelas, "Faktor yang mempengaruhi laju reaksi, suhu, tekanan, volume, dan katalis." Hazel duduk santai, menyandarkan punggungnya pada kursi belajar, mata fokus pada layar laptop.

Tiba-tiba, ada panggilan masuk di handphone-nya. Hazel melirik layar dan melihat nama Tania muncul. Dia menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan.

"Lo lagi ngapain?" tanya Tania dengan suara santainya, memecah kesunyian.

"Lagi belajar dan liat tutor yang lo rekomendasiin," jawab Hazel sembari mempause videonya.

Suara dari laptop terhenti, dan Hazel mengalihkan perhatiannya pada percakapan dengan Tania yang terdengar serius.

"Zel, gue ingetin lo untuk serius belajar. Jangan fokus sama hal-hal yang nggak penting," saran Tania dengan nada serius namun penuh perhatian.

Hazel hanya diam, menundukkan kepala sambil terus menulis catatan di buku yang ada di mejanya. Meja belajarnya penuh dengan buku dan catatan, menunjukkan betapa seriusnya dia dalam mempersiapkan diri. Mata Hazel beralih dari satu catatan ke catatan lainnya

Tania melanjutkan, "Gue bakalan minta izin ke kakak lo supaya lo nginep tempat gue supaya gue bisa ngawasin lo belajar."

Mendengar itu, Hazel meletakkan pena di atas bukunya dan bersandar pada kursi. Dia mulai memutar-mutar kursinya pelan dengan gerakan santai, memandang langit-langit kamar sambil tersenyum tipis.

"Kalau gue menang, lo bakalan kasih gue apa?" tanya Hazel, mencoba memancing reaksi dari Tania dengan nada yang sedikit menantang.

Hening sejenak, tak ada respon dari Tania. Hazel bisa mendengar tarikan napas dari seberang telepon, dan menunggu jawaban yang mungkin akan mengejutkannya. Tania berpikir sejenak, Hazel bisa merasakan ketegangan yang membangun. Hazel menggigit bibirnya dengan pelan, matanya terpaku pada jendela di sampingnya yang memantulkan bayangan malam.

"Gue bakal...." tawaran dari Tania membuat Hazel terkejut, alisnya terangkat dan matanya membesar.

"Gue pasti menang, lo nggak perlu khawatir," jelas Hazel dengan penuh keyakinan, senyum kecil terlukis di wajahnya.

Setelah itu, sambungan telepon terputus. Hazel meletakkan handphone-nya ke meja dengan hati-hati, kemudian menggenggam erat penanya.

1
Amazing Grace
semangat terus ya Thor,semoga sehat selalu dan makin sukses novel nya
Atika Norma Yanti: makasih doanya, lope-lope lah pokoknya
total 1 replies
Amazing Grace
makin seru up lagi Thor, please😭😭🙏🙏
Nova Lpg
novel nya keren ,,bikin penasaran
semangat terus author update nya ..😉
Atika Norma Yanti: makasih banyak udah mau mampir 😂
total 1 replies
Amazing Grace
semangat author 🤗
Atika Norma Yanti: makasih dukunganku, bakalan di usahakan untuk tetep up cerita 😂
total 1 replies
Ning28
akhirnya up juga soalnya lgi seru² banget sumpah😅😘
Atika Norma Yanti: iya, tapi gak bisa up banyak kayak sebelumnya. soalnya nih mata malah kegoda sama Drakor 😂
total 1 replies
Ning28
kenapa kok ga up ka pdhal lg seru tahu😭😅
Atika Norma Yanti: lagi maraton Drakor, judulnya Night Has Come, nyesel baru nonton sekarang 😭🤣
total 1 replies
Amazing Grace
semangat kak,alurnya makin seruu🤗🤗
Kanian June
mampir ya Thor ...
_no name_
up thor
Amazing Grace
semangat kak,pliss makin seru aja nih novel, penasaran banget hazel endingnya gimana🤗
Ning28
tuhkan nambah seru lagi apalagi up nya banyak makin seneng deh🥰😭
Amazing Grace
next author,seru bangett
Bening Hijau
jahat banget teman nya liliana
Atika Norma Yanti: terkadang teman bisa mengubah cara pandang kita terhadap orang lain
total 1 replies
Bening Hijau
penasaran dengan sosok rania yang sebenarnya
Ning28
sumpah klo udh diakhir tuh bikin kepo sendiri aja soalnya seru banget😍🤣
Ning28: iya wajib nonton sampe ending itumah😭😅
Atika Norma Yanti: wah🤣🤣... kalau udah nonton Drakor psikopat, suka lupa waktu
total 4 replies
Amazing Grace
semangat author,dari sekian banyak novel,novel Lo yang paling bagus menurut gw dan realita, karakternya juga ga terlalu berlebihan,ga sempurna ga menye menye juga🥰🥰 biasanya di novel lain tuh drama banget,kalo novel Lo langsung ngena dan alurnya juga bagus banget
Atika Norma Yanti: makasih banyak ya, komentar Lo bikin gue semangat buat lanjutin cerita ini. Yang awalnya gue kira gak akan ada yang baca. pokoknya makasih atas komentar positifnya
total 1 replies
Alfatih Cell
lanjut thor...
Atika Norma Yanti: ceritanya bakalan berlanjut karena otak masih jalan untuk buat alurnya 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!