NovelToon NovelToon
Sistem Menjadi Miliarder

Sistem Menjadi Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Action / Romantis / Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Balas Dendam
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Suatu hari, Rian, seorang pengantar pizza, melakukan pengantaran di siang hari yang terik.

Namun entah kenapa, ada perasaan aneh yang membuat langkahnya terasa berat saat menuju tujuan terakhirnya.

Begitu sampai di depan pintu apartemen lokasi pengantaran itu, suara tangis pelan terdengar dari dalam di ikuti suara kursi terguling.

Tanpa berpikir panjang, Rian mendobrak pintu dan menyelamatkan seorang gadis berseragam SMA di detik terakhir.

Ia tidak tahu, tindakan nurani itu akan menjadi titik balik dalam hidupnya.

Sistem memberi imbalan besar atas pencapaiannya.

Namun seiring waktu, Rian mulai menyadari
semakin besar sesuatu yang ia terima, semakin besar pula harga yang harus dibayar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 - 2x kelipatan

♡ : 36 » 31

"Lah, Kok turun lagi?!" Gumam Rian.

Yuna lanjut berbicara “Oh iya kak… kakak… kesini terus ya kan?”

Rian membeku sebentar untuk mikir, dan ia pun mengerti.

" Sepertinya Dia takut di tinggal…

Takut sendiri lagi dan lagi"

Ia menaruh mie cup di meja yang tersisa hanya kuah, dan menyentuh bahu Yuna.

“Enggak kok, Yuna.”

Suaranya lembut, tegas, tanpa keraguan.

“Kakak akan ke sini terus.”

Yuna mengangkat wajah perlahan, seperti memastikan.

Rian melanjutkan, kali ini lebih jelas :

“Bahkan… kalau Yuna mau… ikut kakak ke rumah juga boleh. Ada ibu kakak juga kok. Kamu gak perlu sendirian lagi.”

Seketika itu juga tanpa jeda, Angka love berubah

♡ : 31 » 45 » 60 » 78 » 95

Angkanya melonjak drastis, sampai simbol hatinya berkedip terang sekali, hampir seperti lampu kecil di atas kepala Yuna.

Dan gadis itu…

Wajah putihnya langsung berseri-seri.

Senyumnya pecah, manis, polos, campur lega yang selama sebulan penuh dia gak pernah rasain.

“B-beneran kak…? Aku… boleh ikut?”

Suaranya bergetar sedikit, tapi kali ini bukan karena takut.

Karena harapan, akhirnya ada seseorang yang bilang “kamu boleh ikut” tanpa syarat apa pun.

Dan Rian cuma bisa membalas dengan anggukan pelan.

“Beneran.”

Yuna tersenyum kecil, senyum yang akhirnya keliatan kayak senyum anak SMA pada umumnya, bukan senyum kecil yang di paksa.

“Makasih kak…”

Tanpa banyak mikir, ia maju dua langkah dan langsung memeluk Rian.

Refleks, Rian ikut membalas.

Pelukan itu cuma sebentar, ringan, tapi kerasa hangat… kayak pelukan seseorang yang baru nemu tempat aman setelah lama di landa hujan badai.

Yuna melepaskan pelukan itu dengan canggung kecil, tapi hangat.

“A-aku… beresin koper dulu ya, kak!”

Yuna buru-buru menghapus sisa air matanya lalu berjongkok lagi di sisi koper kecil itu, mulai menyusun baju - baju lama nya.

“Iya, beresin aja. Kakak tunggu kok.”

Rian kembali menyandarkan punggung ke dinding, senyumnya muncul tanpa sadar.

Tapi belum sempat dia tarik napas panjang,

[Ding!]

Panel biru langsung muncul di depan wajahnya.

[Ding!]

[Selamat! Host berhasil meningkatkan Tingkat ♡ di atas 90!]

[Reward : Detail ♡ kini akan tampil lebih jelas!]

[Reward Bonus : Rp. 2.000.000]

[*Reward Bonus hanya diberikan satu kali untuk orang dan misi yang sama!*]

Rian langsung nyaris keselek udara.

“Huh?! Dua juta lagi?!”

Ia otomatis merogoh saku celana, ngecek HP kalau-kalau ada notifikasi masuk lagi.

"Instan Bank

Berhasil Isi Saldo Rp.2.000.000 ke rekening 79xxxxxx9. Saldo Total : Rp.17.300.000"

“Wah, mantap… beneran masuk,” ujar Rian sambil nyengir kecil melihat notifikasi di ponsel nya.

Begitu ia ngelirik lagi, angka di layar berubah lebih jelas:

♡ : 95 - “Yey… aku gak sendirian lagi,”

Lalu ia menyipitkan mata,

“Wah keren… ini kayak tulisan dari pikiran nya yuna sendiri yang muncul di sini, ya?” Gumam rian merasa keren.

Rian mengangguk mengerti dan beberapa saat panel biru muncul kembali.

[Ding!]

[Misi Baru Diberikan]

[Detail : Berikan kehidupan layak kepada Yuna & keluargamu]

[Reward : 2x kelipatan dari hasil perbelanjaan & Misi Baru]

Rian melongo.

“…HAH? Dua kali lipat dari hasil belanja?!”

Tangannya otomatis naik, mau nyentuh panel itu, padahal jelas-jelas hologram.

"Kalo aku beli seratus ribu… dibalikin jadi dua ratus?

"Kalo gue belanja satu juta… balik dua juta?

"Kalo… gue belanja lima juta…? Dibalikin sepuluh juta gitu? Wah gilaa.."

Rian sampai harus meremas rambutnya sendiri.

"Padahal tanpa misi pun mau aku beliin yuna dan keluargaku baju baru, makanan enak, sama perbaikin tempat tinggal ku…” Pikir Rian.

Ia belum sempat lanjut mikir lebih jauh ketika suara gesekan koper pelan terdengar.

Yuna berdiri sambil memegang koper kecilnya, wajahnya masih sedikit pucat tapi jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Rambut hitamnya yang panjang agak berantakan, tapi sorot matanya… sudah tidak sekelam tadi.

Rian reflek ikut berdiri.

“Oh, udah beres?”

Yuna mengangguk kecil.

Rian menepuk celananya, bersiap, lalu berjalan ke arah pintu.

Ia membuka pintu itu setengah, lalu menoleh ke belakang sambil nunjuk jam di ponselnya.

“Yuk kita turun. Udah mau malam, lihat nih … udah jam 17.30.”

Yuna mendekat, menunduk sedikit sambil menggenggam pegangan koper, lalu mengangguk lagi kali ini lebih mantap.

Ia mengikuti Rian dari belakang, langkahnya kecil tapi pasti, dan untuk pertama kalinya sejak mereka ketemu… tidak ada lagi getaran ketakutan di bahunya.

Panel hati di atas kepalanya sempat berkedip

[♡ : 95 » 96] - "Udah lama banget ga diperhatiin gini"

Rian tak sengaja melihat langsung mengerutkan kening.

“Lah… kok naik? Gue cuma ngasih tau jam doang. Masa hal sesimpel gitu bikin hati naik?”

“Ah… udahlah." Pikir Rian bodoh amat.

Dup dup dup… langkah kaki mereka sampai di basement parkir. Rian menekan remote motornya, lampu sein kanan kedip dua kali.

“Nah, ayo naik, Yuna,” katanya sambil menaikkan standar dan memiringkan motor sedikit biar lebih gampang dinaiki.

“Iya kak…” Yuna naik perlahan, kedua tangan nya otomatis memegang bagian belakang jok… tapi ragu.

Rian menoleh sedikit.

“Pegang kakak aja, nanti goyang takut jatuh,” ucapnya santai.

Panel hati langsung muncul berkedip tanpa di sadari rian.

[♡ : 96 » 97]

Yuna buru-buru memegang ujung bajunya, tapi tetap nempel sedikit.

“G-gini aja ya…”

Rian hanya senyum kecil. “Oke, Sip.”

Mereka pun melaju keluar dari apartemen, angin sore yang mulai dingin menerpa.

Sempat lewat jalan tikus karena jalan utama macet, Rian dengan lincah menghindari lubang kecil dan terlihat rombongan ojek yang mangkal.

Beberapa menit kemudian, ia menepi di depan deretan ruko biasa yang lampunya sudah mulai dinyalakan.

“Turun sini aja ya,” kata Rian sambil matiin mesin motor. “Ke mall jauh dan juga mahal, haha. Lagian di sini juga banyak yang bagus.”

Yuna turun pelan, merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena angin.

“Toko baju ya, kak?”

“Iya. Kita pilih yang nyaman buat kamu.”

Yuna sempat membuka mulut buat nolak.

“Eh… ga usah kak, aku–”

“Udah, masuk aja,” potong Rian sambil mendorong pelan punggung Yuna.

Yuna akhirnya cuma bisa pasrah, mukanya makin merah tapi langkah nya ikut.

Diikutin dengan bar love naik 1.

[♡ : 97 » 98]

1
ALAN
lanjut Thor 😍💪
Gege
mantul
Gege
lepaskan semua thorr 10k katanya.. jangan di cicil cicil... gassss
ALAN: bener tuh thorr
total 1 replies
Gege
lanjooottt thorr💪
Raihan alfi Priatno
lanjutin updatenya sampai tamat
Eli: Okeii syap
total 1 replies
ALAN
lumayan /Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!