NovelToon NovelToon
Benih Peninggalan Perampok

Benih Peninggalan Perampok

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Nina Melani merupakan seorang wanita yang ditinggalkan oleh suaminya untuk merantau ke negeri seberang.
Beberapa bulan setelah ditinggalkan suami untuk bekerja di luar negeri, Nina tampak hidup sendiri disebuah rumah yang jauh dari penduduk.
Suatu ketika, Terjadi perampokan dirumah Nina. Salah satu dari perampok itu tidak hanya menguras harta Nina, Namun juga merenggut kehormatan Nina.
Akibat dari kejadian itu, Tumbuh benih sang perampok itu dirahim Nina. Lalu, Hal tersebut sampai di telinga sang suaminya sampai Nina diceraikan oleh suaminya itu.
Setelah Nina resmi bercerai dengan suaminya itu, Nina dipertemukan kembali dengan pria yang merenggut kehormatannya itu dalam kondisi yang berbeda.
Bagaimana kisah Nina selanjutnya!
Baca kelanjutannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

"Haris sudah tahu semuanya! Apa kamu mau Haris merebut isterimu!" Ungkap Kinan palsu alias Hesti.

"Baguslah kalau dia tahu, Jadi Nina bisa segera meminta haknya!"

"Apa maksudmu bicara begitu?"

"Asal kamu tahu saja, Nina itu sebenarnya Kinan yang asli! Jadi yang sebenarnya berhak memiliki sebagian harta warisan almarhum Esti adalah dia!" Ungkap Evan.

"Apa? Jadi Nina itu adalah Kinan!" Hesti tampak terkejut.

"Iya, Secepatnya aku akan temui Ardi untuk meminta hak Kinan!" Ucap Evan.

Meski Hesti tak setuju keinginan Evan untuk meminta hak untuk Nina, Namun Hesti tak bisa berbuat apa-apa karena sandiwaranya telah terbongkar.

Setelah mengobrol lama dengan Evan, Wanita sexi itu akhirnya meninggalkan rumah Evan. Begitu Hesti pergi, Evan pun hendak masuk kembali ke dalam rumanya namun seseorang tampak menghentikan langkahnya.

"Tunggu!" Ucap seseorang itu.

"Kamu mau ngapain kesini?" Tanya Evan dengan suara keras.

"Aku mau bertemu Nina, Aku perlu bicara dengannya!" Ucap seseorang yang tak lain adalah Haris itu.

"Ada urusan apa kamu dengan isteriku! Kamu enggak bisa seenaknya bertemu dengan isteriku!" Evan terlihat kesal.

"Sekarang kamu memang suami syahnya Nina, Tapi anak dalam rahim Nina itu anakku!" Ucap Haris tiba-tiba.

"Meski anak dalam rahim Nina itu anakmu, Tapi tetap saja kalau Nina sekarang adalah isteriku!" Ucap Evan yang tampak terpancing emosi.

"Aku enggak perduli, Aku tetap harus ketemu dengan Nina!"

Meski Evan berusaha melarang Haris untuk bertemu dengan Nina, Namun pria yang memiliki tubuh tegap dengan lekuk dibagian tubuhnya itu tetap bersikeras ingin bertemu dengan Nina.

Sementara Nina yang mendengar keributan dari arah luar itu langsung bergegas menuju luar.

"Mas Haris!" Ucap Nina yang melihat Haris berada disana.

"Nina, Aku perlu bicara denganmu!" Ucap Haris.

"Mas, Sekarang aku sudah menjadi isteri mas Evan jadi tolong hargai itu!" Ucap Nina.

"Nin, Tolong kasih aku bicara sebentar saja! Setelah ini aku janji akan pergi!" Pinta Haris.

"Baiklah mas, Kita bicara di taman depan!" Ucap Nina.

Lalu keduanya pun tampak berjalan ke arah taman depan untuk berbicara disana. Sesampainya mereka ditaman depan, Keduanya tampak mengobrol disana.

"Mas Haris mau bicara apa?"

"Mas sudah tahu kalau anak dirahim kamu itu bukan anaknya Evan! Kenapa kamu harus tutupi semua ini dariku!" Ungkap Haris.

"Maaf mas, Tapi enggak seharusnya kita bahas masalah itu! Lupakan semua itu mas, Sekarang aku sudah menikah! Aku juga sangat bahagia dengan pernikahanku!" Ungkap Nina.

"Apa kamu mencintai Evan?"

"Tentu saja mas, Kalau aku enggak mencintai mas Evan aku enggak akan mungkin mau menikah dengannya!" Ucap Nina.

"Semoga bahagia dan langgeng sama Evan ya! Kalau begitu aku pergi dulu!"

Setelah itu, Haris pun tampak pergi dari tempat tersebut dengan raut wajah kecewa. Haris yang awalnya berniat untuk membawa Nina kembali padanya, Akhirnya merasa harapannya telah pupus dengan jawaban Nina. Haris benar-benar tak menyangka jika Nina ternyata mencintai Evan.

Karena merasa tak ada harapan lagi untuk mendapatkan hati Nina, Haris pun akhirnya meninggalkan Nina disana.

Sementara itu, Seusai Nina mengobrol dengan Haris. Wanita yang tengah mengandung itu langsung bergegas untuk pulang.

Sesampainya dirumah, Evan tengah berdiri menunggunya disana dengan menatap tajam ke arah Nina.

"Enak ya....Bisa mengobrol lama dengan kekasihmu itu!" Ungkap Evan.

"Mas Haris itu bukan kekasihku mas, Aku hanya merasa berhutang budi padanya! Dia sudah memberiku tumpangan rumah waktu itu!" Jelas Nina.

"Iya dia memang bukan kekasihmu, Tapi dia mencintaimu!" Ucap Evan dengan suara keras.

"Tapi aku enggak mencintai mas Haris!" Ucap Nina.

"Jangan berbohong, Kamu sebenarnya juga cinta kan sama Haris!"

"Enggak mas,"

"Kalau memang ucapanmu itu benar, Layani aku sekarang!" Perintah Evan.

"Maaf mas, Tapi aku belum siap!"

Ucapan Nina itu membuat Evan terlihat sangat marah. Evan dengan segera menarik rambut Nina dengan keras, Kemudian menganiaya wanita yang tengah mengandung itu. Perbuatan Evan itu membuat Nina meringis kesakitan.

"Mas sakit, Tolong jangan siksa aku begini!" Pekik Nina.

"Kalau tak menuruti permintaanku, Maka aku akan menyiksamu lebih dari ini!" Gertak Evan.

"Mas hentikan! Perutku terasa sakit!" Nina tampak meringis kesakitan.

Meski Nina terus meringis kesakitan, Evan seakan tak perduli dengannya. Pria itu terus saja menyiksa Nina, Hingga terlihat noda darah dari rok wanita yang tengah mengandung itu.

"Mas Evan, Tolong aku! Bawa aku kerumah sakit mas!" Ucap Nina yang terdengar meminta tolong pada Evan.

Meski Nina terus terdengar meminta tolong pada Evan, Namun pria yang merupakan suami Nina itu tak perduli sedikit pun padanya. Evan terus menyiksa Nina, Hingga akhirnya wanita yang tengah mengandung itu tak sadarkan diri.

"Bruk........." Terdengar tubuh Nina jatuh ke lantai.

Evan yang melihat isterinya itu tak sadarkan diri bukannya menolongnya, Malah pria itu membiarkannya tergeletak di lantai begitu saja. Lalu pria yang merupakan suami Nina itu, Tampak pergi meninggalkannya tanpa perduli dengan isterinya yang belum sadarkan diri.

Beberapa saat kemudian, Terlihat seorang wanita yang datang kerumah Evan. Wanita itu tampak kaget ketika melihat Nina tergeletak tak sadarkan diri di lantai itu.

"Siapa wanita ini? Apa yang dia lakukan disini!"Ucap wanita yang datang itu.

Melihat Nina tergeletak tak sadarkan diri dilantai itu, Wanita itu segera mengangkat tubuh Nina kemudian dibaringkannya di sofa dirumah tersebut.

"Sepertinya wanita ini sedang mengandung! Aku harus segera bawa dia ke rumah sakit!" Ucap wanita itu.

Dengan segera wanita itu langsung mengangkat tubuh Nina kemudian dibawanya masuk kedalam mobilnya. Setelah itu, Wanita itu tampak membawa Nina ke rumah sakit.

Beberapa saat setelah itu, Mobil yang dikemudikan wanita itu telah sampai dirumah sakit. Sesampainya disana, Wanita itu segera membawa Nina masuk ke dalam rumah sakit tersebut.

"Perawat, Tolong bawa pasien ini masuk ke UGD!" Perintah wanita yang membawa Nina itu.

"Baik dokter,"

Setelah itu, Perawat itu tampak membawa Nina masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan unit gawat darurat. Setelah berada di ruang yang bertuliskan UGD itu, Wanita yang merupakan dokter itu tampak menangani Nina disana.

"Beruntung pasien ini segera ditangani, Sehingga bayinya bisa kita selamatkan!" Ucap dokter bernama Fira itu.

"Dokter kenal sama pasien ini!" Ucap perawat itu.

"Enggak sus, Tadi aku menemukannya tergeletak dirumah mas Evan!" Ucap Fira.

"Evan suami bu Fira itu!" Ucap perawat tersebut.

"Iya sus, Aku juga enggak tahu hubungan wanita ini dengan mas Evan!" Ucap sang dokter itu.

Beberapa saat kemudian, Terlihat Nina membuka kelopak matanya dengan perlahan-lahan. Dokter Fira yang melihat itu langsung mendekat ke arah Nina.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!