Gadis berparas ayu itu menatap langit penuh hampa, dia bimbang bahkan jika boleh memilih dia tak ingin ada didalam keadaan seperti saat ini.
Nazia tak pernah mengeluh atas semua kesulitan nya selama ini, tapi kali ini Nazia benar-benar dilema..
"Kak..." panggil sang Ayah, Nazia menoleh ke sumber suara tapi kembali menatap langit lagi
"Ayah tidak pernah memaksa, Ayah selalu ingin yang terbaik, Ayah juga akan selalu mendukung apapun pilihan anak-anak Ayah..."
"Apakah Ayah mengenal nya? Yah.. kakak bukan ingin pilih-pilih.. tapi pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama, tapi hidup bersama.. Zia belum terfikir untuk itu, apalagi Zia bahkan tidak mengenal nya..."
...
Ya... Pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama tapi hidup bersama.. Tapi Nazia harus di hadapan oleh keadaan yang membuat nya bimbang karna ada seorang Ayah yang melamar Nazia untuk anak lelakinya, tapi bahkan mereka tidak saling mengenal.
Apakah Nazia mampu menjawab dan menjalani nya??
Siapa Lelaki itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ajeng Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Niat hati ingin ke kamar mandi, tapi Nazia melihat sang Ayah yang sedang duduk di kursi sendiri.
Nazia pun menghampiri sang ayah. Nazia duduk di samping sang ayah lalu bergelayut manja dengan sang Ayah.
"Ayah kok belum tidur??"
"Kebangun, pas mau mau tidur lagi malah gak biasa.."
"Kak, Ayah boleh tahu kenapa kakak pilih Fatih?" Tanya Ayah
Nazia pun melihat wajah sang Ayah
"Ayah ingat gak waktu Zia pernah bilang ada orang di depan pintu pas di sepertiga malam?"
"Yang ayah bilang kalau ada keperluan pasti datang lagi, itu??"
"Iya yah.."
Nazia pun menceritakan apa yang terjadi malam itu, suara Fatih yang begitu familiar, bahkan punggung yang Nazia lihat malam itu sama persis dengan punggung Fatih saat meninggal rumah mereka.
Kejadian malam itu begitu nyata untuk Nazia, wajah pria itu memang tidak jelas tapi suara dan tadi saat Nazia melihat Fatih berjalan meninggal rumah Nazia itu sama seperti saat malam itu.
"Masyaallah, semoga ini adalah petunjuk dari Allah, dan keputusan yang anak ayah ambil hari ini sesuai rencana Allah, karna Allah sebaik-baiknya perencana "
"Bas gimana?? Kakak udah punya cara untuk memberi tahu tentang ini semua?"
"Hmmm, jujur kakak juga bingung ya, tapi bagaimanapun kakak harus kasih jawaban ke mas Bas.."
"Baskara sering hubungi kakak?"
"Jarang kok yah, lagian mas Bas selama di KL susah untuk menghubungi nya, lagi fokus dengan mama nya"
"Mama nya sakit?"
"kakak juga kurang paham ya, mas Bas gak pernah cerita detail soal mama nya"
"Apa ini salah satu yang buat kakak lebih condong ke Fatih...?"
"Kakak juga gak tahu yah, jujur kakak sendiri masih bingung dengan semua ini. Tapi kakak akui hati ini lebih condong ke mas Fatih.."
"Yah..."
"Kenapa??"
"saat ayah ketemu pertama kali dengan mas Fatih gimana sih orang nya, kenapa kakak ngerasa mas Fatih kurang-"
"Kurang apa?? Kurang setuju?? Kalau menurut ayah mungkin saat ini keadaan kalian, perasaan kalian itu sama, sama-sama masih bingung, sama-sama dalam proses, tapi apapun itu ayah akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kakak.."
Nazia tak membalas ucapan sang ayah, Nazia malam menyandarkan kepalanya di pundak sang ayah, sang ayah pun menyandarkan kepalanya di kepala Nazia.
Ayah paham dengan apa yang Nazia rasakan, memang dalam pinangan ini tidak ada istilah di jodohkan karna keputusan kembali pada jawaban Nazia, tapi tetap tidak bisa di pungkiri, masih ada yang mengganjal di hati mereka saat ini.
🌹
Sore ini Nazia sudah sampai di rumah selepas pulang dari Word Coffe, terlihat sebuah mobil terparkir di depan rumah Nazia, bahkan ada beberapa kendaraan roda dua juga.
Ternyata keluarga Fatih dan juga beberapa kerabat sudah berkumpul di rumah Nazia.
Nampak sedang ada yang di diskusikan.
Nazia melihat ke sekeliling mencari seseorang, tapi sosok yang dia cari ternyata tidak terlihat.
"Nazia udah pulang.." Sapa calon ibu mertua
"Alhamdulillah udah tante, kerjaan udah selesai" Jawab Nazia sembari mencium takzim tangan calon mama mertua
"Tante udah lama??"
"lumayan, lagi diskusi untuk perencanaan pernikahan kalian, oh ya maaf ya Fatih gak bisa hadir tadi masih ada kerjaan, tapi dia udah percayakan semua sama kita.."
"Oh ya gak papa tan, pantes gak nampak.."
"Hmmm, Zia ijin ke kamar dulu ya tant.."
"boleh Tante ikut, sekalian ada yg mau Tante tunjukkan.."
"Boleh, tapi Zia mau mandi dulu" Balas Nazia dan sang calon mama mertua membalas dengan anggukan.
Tak berselang lama Nazia pun selesai mandi, Nazia keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian lengkap dan jilbab nya.
Nazia pun mengajak calon mama mertua nya masuk ke kamar dan di ikuti oleh 2 orang wanita.
"Maaf tant kamar nya kecil.."
"Kenapa harus minta maaf? Bukan soal besar atau kecil, tapi lebih ke rasa syukur "
Nazia membalas ucapan Bu Gendis dengan senyuman bahagia karna Bu Gendis menerima keadaan Nazia apa ada nya.Nazia mempersilahkan Bu Gendis untuk duduk di tepi ranjang nya.
Bu Gendis memperkenalkan 2 wanita yang ada di belakang nya, dia adalah Retno dan Nilam. Pemilik butik gaun pernikahan dan toko perhiasan.
Bu Gendis meminta Nazia untuk memilih gaun pernikahan dan juga perhiasan.
"Tapi tant, bukankah tadi malam Zia minta-"
"Zia, Tante paham keinginan kamu, kita tetap akan mengadakan ijab qobul nya di masjid, tapi malam nya om mau menjamu kerabat, rekan-rekan bisnis om.."
"Bagaimanapun om harus tetap mengadakan acara jamuan, apa kata mereka kalau kita punya kabar bahagia tapi di sembunyikan "
Bu Gendis menjelaskan situasi nya, karna memang tidak memungkinkan jika acara besar seperti ini tidak di umumkan, apalagi relasi dari keluarga pak Hermawan cukup lah banyak.
Nazia pun mau tidak mau mengikuti apa yang sudah di atur oleh kedua belah pihak keluarga.
"Dan tadi hasil diskusi dua keluarga menetapkan cara nya akan di adakan pekan depan.." Ujar Bu Gendis lagi
"Pekan depan??" Tanya Nazia kaget
"Kenapa kelamaan ya??"
"Bukan tant, apa gak malah terlalu cepat ya..??"
"Hal baik itu harus di segerakan, om tadi malam minta nya 3 hari lagi"
Mendengar itu membuat Nazia menelan saliva nya sendiri. Tidak menyangka jika acara nya akan di langsung dalam pekan ini juga.
Permasalahan nya dengan Baskara saja belum selesai, tapi hari pernikahan nya dengan Fatih sudah di tentukan. Tapi apa daya Nazia hanya bisa mengikuti apa yang sudah di rencanakan.
Nazia telah menerima khitbah itu, berarti Nazia juga harus siap kapan saja acara sakral itu akan di langsungkan. Apalagi jika sang Ayah sudah menyetujui nya.
"Tenang aja mbak, gaun, perhiasan semua sudah ready, mbak nya tinggal tunjuk..." Ujar Retno
"Hehehe..." Nazia tertawa kecut
Siap tidak siap Nazia memang harus siap, tapi tiba-tiba Nazia merasa belum sanggup harus meninggalkan rumah ini, meninggalkan sang Ayah dan kedua adik nya. Apalagi waktu nya tinggal di rumah ini tinggal menghitung hari.
🌹
Malam ini Nazia berulang kali menatap handphone nya.
Ingin menghubungi Baskara, tapi bingung memulainya dari mana, apalagi Baskara juga beberapa hari ini belum ada menghubungi nya.
Nazia sedang berperang antara hati dan pikiran, Nazia pun sedang mengumpulkan keberanian untuk menghubungi Baskara, karna ini semua sudah tidak bisa di tunda lagi
Nazia berulang kami membuang napas panjang untuk menetralisir kegugupan nya.
Dengan mengucap Basmallah Nazia pun meraih handphone yang ada di hadapannya.
Nazia pun membuka aplikasi pesan singkat nya, mencari kontak Baskara.
📱 Mas Baskara Word
✉️ Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh mas Bas
✉️ Gimana kabar Tante dan mas Bas? Semoga selalu dalam keadaan sehat.
✉️Mas maaf Zia ganggu waktunya, tapi ini penting, ada yang harus Zia sampaikan.
✉️ Sebenarnya Zia ingin menyampaikan secara langsung. Qadarullah sesuai pesan mas bas , jika ada yang ingin di bicarakan melalui chat saja.
✉️ Mas... sebelum Zia ingin minta maaf, benar-benar minta maaf🙏🙏🙏
✉️ Seharusnya Zia katakan ini sejak awal, tapi maaf Zia baru bisa mengatakan nya.
✉️ Mas maaf, Zia gak bisa menerima perasaan mas untuk Zia🙏🙏🙏
✉️ Mas Bas adalah laki-laki baik, Zia yakin di luar sana ada wanita baik yang tepat untuk menjadi pendamping hidup mas.
✉️ Sekali lagi Zia minta maaf🙏
✉️ Zia berharap, jawaban Zia ini gak akan mempengaruhi pertemanan kita selama ini.
✉️ Maafkan Zia sudah memberikan luka di hati mas, semoga luka ini bisa segera sembuh, dan semoga mas bisa segera menemukan seseorang yang bisa menjadi obat nya.
Panjang lebar Nazia mengirimkan Baskara pesan singkat, tapi semua masih ceklis satu.
Nazia pasrah dengan semua yang akan terjadi. Bagaimana kedepannya Nazia cuma bisa berharap semua akan baik-baik saja. Luka itu pasti ada, tapi harapan Nazia luka itu bisa segera menemukan obat nya.
🌹🌹🌹
Lanjut...???
Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰
Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya
Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.
Karna....
Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an
Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90
bikin cepat masuk...
lanjut kak ajeng, cepat buat fatih memilih nazia daripada icha🙏🙏
semoga fatih tersentuh ya dan segera sadar..
sehat dan semangat kak ajeng...
sabar Zia... janji Allah "Allah bersama orang2 yang sabar"
sukses selalu kak Ajeng....