Saga, Kira Dan Luna adalah tiga bersaudara yang bisa melihat hantu. satu persatu arwah datang untuk meminta pertolongan. Kematian kedua orang tua yang misteriuspun masih menjadi misteri Dan mereka berusaha mengungkapkan siapa dalang di balik pembunuhan kedua orang tuanya. Dapatkah Saga, Kira Dan Luna mengungkap siapa dalang do balik pembunuhan Itu Dan dapatkan mereka menyelesaikan semua maslah para arwah gentayangan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirei39, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saudara Kembar Bab 8
Saga kembali ke dirinya saat tangan nya dan tangan Ziyyan terlepas. Saga mengerti sekarang kenapa sebab Ziyyan meninggal dunia.
"Jadi itu yang ingin kau sampaikan padaku? Lalu apa yang bisa aku lakukan sekarang? " tanya Saga.
Saga yang hanya punya kemampuan melihat masa lalu arwah tak mengerti apa yang di katakan para arwah karena dia tidak punya kemampuan berkomunikasi seperti Kira.
Akhirnya Ziyyan melambaikan tangan agar Saga mengikutinya. Saga mengambil kunci mobil lalu memacu mobilnya mengikuti bayangan Ziyyan yang ingin menunjukan sesuatu.
****
Kira baru saja selesai kuliah dan hari sudah mulai gelap. Dia memacu mobilnya dengan cepat dan di pertigaan jalan, tak sengaja bertemu dengan Doni dosennya.
Kira langsung turun saat Pak Doni menghentikan mobilnya di depan Kira.
"Ada apa, Pak? Istri bapak baik baik saja? " pikiran Kira langsung tertuju pada Istri Doni yang masih di ICU.
"Kira, kau bisa menolongku? " tanya Pak Doni.
"Tolong apa, Pak? " Kira melihat Doni begitu gugup.
"Tolong carikan anak Bapak, Zayyan. Aku harus menemukannya sekarang juga. " jawab Doni.
"Memangnya ada apa dengan Zayyan? " Kira masih belum mengerti apa yang terjadi.
"Ternyata selama inisiatif yang sudah memberikan racun pada istriku, Mira bukan ingin bunuh diri tapi Zayyan yang mencoba membunuhnya" Doni muali bercerita.
"Apa? Kenapa bisa seperti itu? " Kira benar benar tak menyangka.
"Sepertinya rasa iri di hatinya yang membuatnya nekad melakukan hal seperti itu. " Doni terlihat menyesal dengan keadaan anaknya.
"Lalu sekarang dimana dia? " tanya Kira.
"Aku pun tidak tau, dia tidak ada dirumah . Tapi saat aku ke kamarnya tadi, aku menemukan banyak foto gadis ini di kamarnya dan tulisan di dinding 'Kita akan mati bersama' " Doni menunjukan sebuah foto.
Mata Kira terbelalak karena foto yang di berikan Pak Doni adalah Foto Luna!.
"Luna? Dia.. Dia adik Saya, Pak. " ucap Kira.
"Apa? Jadi dia adikmu? " Doni sama terkejutnya dengan Kira.
"Kalau begitu mungkin adikmu dalam bahaya sekarang. " kata Pak Doni.
"Dimana adikmu sekarang? "
Tanpa menjawab apapun, Kira langsung mengeluarkan ponselnya dan mencoba menelpon Luna namun tak ada jawaban. Beberapa kali mencoba tetap tak ada jawaban.
Kira beralih menelpon Saga, dan Saga mengangkatnya.
"Kak, apa Luna ada dirumah? " tanya Kira, suaranya terdengar sangat panik.
"Luna belum pulang, ada apa? Kau terdengar cemas. " tanya Saga.
"Sekarang kau dimana? Cepat datang kemari, aku akan kirim lokasi nya sekarang. Cepat, Kak. " Kira langsung menutup telpon sebelum kakaknya menjawab apapun.
Lokasi dikirim dan beberapa menit kemudian Saga pun datang.
"Ada apa, Kira? Aku menelpon Luna tapi tak ada jawaban. " tanya Saga.
Kira mulai menjelaskan kronologinya dan Saga sungguh terkejut.
"Aku tau dari awal ada hal yang tidak beres dengan anak itu. " kata Saga.
"Dimana anak itu?! " gumam Saga sambil celingukan mencari keberadaan arwah Ziyyan yang tak terlihat lagi.
"Coba telpon Ryu, mungkin dia tau diaman Luna. " ucap Saga.
Kira langsung menelpon Ryu, satu kali tak ada jawaban namun kedua kali Ryu pun menjawab.
"Kak! "
"Ryu kau tau dimana Luna? " tanya Kira.
"Ya, kak. Luna di culik! Aku sedang membuntutinta dan sekarang sampai di sebuah rumah. Aku akan kirim lokasinya. " Ryu langsung menutup telpon dan mengirim lokasi dimana dia sekarang berada.
"Bagaimana? " Saga penasaran begitupun Pak Doni.
"Ryu bilang Luna di culik, dia akan kirim lokasi karena Ryu membututi Luna. "
Saga mengusap kasar wajahnya.
"Aku tau akan seperti ini. "
Bukk
Saga terlihat marah dan memukul pohon yanga ada di dekatnya. Kira selalu melihat kakaknya seperti itu jika berhubungan dengan keselamatan Luna.
Saga akan menjadi pribadi yang buruk dan pemarah jika ada yang menyakiti Luna.
Ting..
Lokasi sudah dikirim oleh Ryu.
"Kak, aku sudah dapat lokasinya. " Kira langsung mencari dan menemukan lokasi yang akurat.
Pak Doni menyadari jika alamat yang dikirim adalah alamat rumahnya.
"Ini rumahku, apa Zayyan yang menculik Adikmu?! " Kata Pak Doni.
"Kurang ajar," Saga langsung masuk ke mobil begitupun Kira naik ke motornya dan Pak Doni ke mobilnya.
Sementara itu, Zayyan membopong Luna menaiki lantai paling atas yaitu lantai tiga rumahnya.
Kira naik ke atas lantai tiga dimana disana adalah atap tempat berkumpul keluarga.
Ada kursi kursi untuk berkumpul serta tembok yang menghalangi pinggir lantainya.
Zayyan membawa Luna ke pinggir bangunan dan membuat Luna duduk di atas tembok dengan dia duduk di samping Luna.
Jika melihat ke bawah bangunan, lantai tiga cukup tinggi dan ngeri jika melihat dari atas. Namun dengan santainya Zayyan duduk bersama dengan Luna yang masih belum sadarkan diri dan tertidur di pundak Zayyan.
"Kau akan jadi milikku selamanya, Luna. Kita akan pergi ke surga bersama sama. " ucapnya sambil mengusap usap kepala Luna.
"Zayyan!! " Doni, Saga , Kira dan Ryu sudah berada di belakang Zayyan.
Zayyan sama sekali tak terkejut malah dia tersenyum melihat kepanikan orang orang itu.
"Zayyan jangan lakukan itu! " teriak Doni.
"Kenapa? Apa maslahmu? Bukankah aku hidup atau matipun kau tak peduli. " ada nada ksediuan dalam suara Zayyan.
"Turunlah, aku akan memaafkan semua kesalahanmu. " kata Doni.
"Salahku? Apa salahku? Keslahanku adalah terlahir di keluarga ini. " Zayyan bicara tanpa melihat ke arah belakang.
"Kau jangan bawa bawa Luna, dia tidak ada hubungannya dengan kita. Kalau kau mau hum saja aku. " Doni mencoba bernegosiasi.
"Tidak! Aku akan mati bersamanya karena dia adlah cinta sejatiku. " Zayyan kembali mengelus kepala Luna yang masih belum sadar.
"JANGAN BERCANDA!!! " Teriakan Saga mengejutkan semua orang disana.
"Jika sedikit saja kau melukai adikku, aku akan membuatmu menyesal telah melakukannya. " Saga terlihat sangat marah
"Jika kau mendekat, aku akan langsung melompat sekarang dan kau tak akan sempat bertemu dengan Luna lagi. " bukannya takut Zayyan malah semakin menjadi..
Saga hampir saja maju untuk menarik Zayyan namun Kira mencegahnya.
"Hati hati, Kak. Kita jangan ceroboh mengahadapi orang seperti dia. " kata Kira.
Saga pun akhirnya menrrah dan diam.
"Ziyyan, dia tau semua yang kau rencanakan untuknya. " ucapan Saga mengalihkan pandangan Zayyan.
"Apa maksudmu? " Zayyan bergeming mendengar nama Ziyyan.
"Dia tau apa yang kau rasakan dan kau rencanakan sejak awal, makanya dia menurut saat kau ajak dia ke tempat ini. " Saga mulai mengintimidasi.
Kira dan Pak Doni tak mengerti ucapan Saga dan hanya melihat saja.
"Dia sengaja membiarkanmu mendorongnya dri sini. Kau tau kenapa? Karena dia peduli padamu dan menyayangimu" kata Saga.
"Tidak mungkin. Kau bohong! Tau darimana kau?! " Zayyan mulai goyah.
"Aku juga tau sebenarnya kau menyayanginya juga. Hanya rasa iri telah membutakan dirimu. Dan Aku tau kau menyesali semuanya. " Saga semakin gencr mengintimidasi.
"Tidak! Aku tidak pernah menyayanginya. Tapi aku membencinya! " teriak Zayyan namun terdengar nada sedih dari suaranya.
"Apa? Jadi selama ini kau yang sudah mendorong Ziyyan? " Pak Doni tak mampu menerima kenyataan ini.
"Ziyyan begitu menyayangimu, apapun yang di berikan padanya dia selalu menolak jika kau tak di berikan juga. Kenapa kau iri padanya, padahal dia begitu menyayangimu. " Doni mulai menangis.
"Hentikan omong kosong kalian!! " Zayyan mulai terpengaruh.
"Ziyyan, dia ada disini dan melihatmu dengan sedih. " Ucap Saga.
"Hentikan! Jangan katakan apapun lagi!!! " Zayyan semakin rapuh.
Saat itulah Kira melihat kesempatan, dia memberi kode pada Ryu dan mereka berdua pun langsung berlari dan berhasil menarik Luna dari atas!
Luna jatuh dia atas tubuh Kira dan Ryu. Saga mendekati mereka dan mengangkat Luna yang masih tak sadarkan diri.
"Zayyan! " Doni berteriak memanggil Anaknya namun matanya erbelalak saat melihat arwah Ziyyan ada di depan Zayyan.
Ziyyan menyentuh kedua pipi Zayyan dan sepertinya Zayyan hanya bisa menatap adik di depannya itu.
"Ziyyan, maafkan aku. " ucapnya.
"Tak apa, Kak. Aku mengerti. " jawab Ziyyan sambil tersenyum.
"Aku akan selalu menyayangimu dan kau akan selalu bersamamu, makan dari itu ikutlah denganku. "
Ziyyan menari tangan Zayyan perlahan, semua yang melihat langsung panik dan berusaha menolong saat Ziyyan menarik Zayyan yang melompat langsung dari lantai Tiga hingga tubuhnya jatuh dengan menrnaskan.
Semua hanya bisa memejamkan mata sementara Pak Doni menangis sesenggukan karena harus k|hilangan keduaa maknya karna kesalahan pahaman yang tak berarti.
Saga, Kira dan Ryu pun membawa Luna kerumah sakit kerana efek chloroform yang begitu banyak membuatnya pingsan lebih lama.
Saat Luna sadar, tak ada siapapun yang mengatakan kejadian sebenarnya, meraka hanya mengatakan Luna pingsan karena ketakutan dan hrus di rawat.
Pak Doni pun mengubur kan Zayyan di samping Ziyyan dan di tengah mereka terukir pusara bernama Mira!!!
