NovelToon NovelToon
Married To A Complete Stranger

Married To A Complete Stranger

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

Riana, seorang fresh graduate yang diterima bekerja menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan pengembang game yang cukup ternama, Gameflix. Riana tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan di hari pertamanya bekerja. CEO perusahaan tempat dia bekerja melamarnya di hari pertamanya bekerja! Bagaimana kisah Riana selanjutnya? Simak kisah serunya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Siang Bolong

Hari ini terasa panjang bagi Riana. Riana masih teringat bagaimana Barra mengatakan sesuatu yang tak pernah Riana pikirkan akan dikatakan oleh Barra.

'Aneh. Jangan-jangan dia kerasukan hantu di pemakaman tadi? Bicaranya jadi ngelantur,' pikir Riana sambil bergidik ngeri.

Riana tak pernah berpikir bahwa apa yang dikatakan Barra adalah hal yang benar-benar dirasakan Barra. Riana masih sulit mencerna apakah yang dikatakan Barra adalah lelucon atau bukan.

'Tatapannya aneh. Jangan-jangan dia serius?' lagi-lagi Riana menggeleng-gelengkan kepalanya.

'Tidak. Tidak. Si Gunung Es itu mana bisa jatuh cinta?' Riana terus menyangkal bahwa apa yang Barra katakan hanya lelucon.

Barra merasa sedikit lega telah mengatakan apa yang ada di dalam hatinya. Meskipun masih ada hal yang mengganjal, mengingat reaksi Riana tadi.

"Tuan tidak kerasukan hantu pemakaman kan? Kok saya jadi merinding semua," kata Riana saat mendengar kata-kata Barra yang diutarakan dengan mengumpulkan segenap keberanian yang ada pada dirinya.

Barra menghela nafas panjang. Tak tahu harus bagaimana lagi menjelaskannya karena menurutnya apa yang dia katakan sudah sangat jelas.

'Sudahlah. Biarkan saja seperti ini,'

"Tok... Tok..." pintu kamar Barra diketuk. Barra membuka pintu. Rei membawa tablet laporan.

"Game milik tim Nona Riana tidak disetujui klien. Klien lebih memilih game milik tim Randi, lebih ramah anak dan lebih banyak fitur pembelajaran," kata Rei sambil menyodorkan tabletnya.

"Terimakasih. Kamu boleh istirahat," kata Barra.

"Terimakasih, Tuan," ucap Rei lalu berlalu pergi.

Barra melihat tablet laporan milik Rei, memeriksa game buatan Riana dan kawan-kawannya. Ada sebuah karakter lucu yang jadi icon game tersebut. Saat presentasi beberapa hari yang lalu, Barra memang merasa ada sesuatu yang kurang dalam game tersebut, meski desain dan lain-lain cukup bagus. Ternyata fitur pembelajarannya kurang banyak.

'Masih butuh banyak pengalaman,'

Barra meletakkan tabletnya. Melihat keluar jendela kamar. Malam mulai merayap. Sepi kembali menjadi teman setia Barra. Sejak dia bertemu Riana, sepi selalu terasa begitu menyiksa. Bersama Riana, meski hanya saling duduk bersebelahan dalam diam, Barra merasa tak sepi. Hatinya riuh bergemuruh.

'Apa ini yang orang sebut dengan rindu?'

***

Waktu bergulir cepat. Serangkaian persiapan pernikahan satu per satu sudah dilalui. Seperti melihat gedung resepsi, memilih menu sajian resepsi, memilih dekorasi, dan tentunya memilih gaun pengantin. Tak lupa juga kartu undangan sudah selesai dicetak, tinggal dibagikan kepada karyawan dan beberapa rekan bisnis Barra dan ayahnya. Berkat kesigapan Rei, semua beres dalam waktu dua minggu.

Hanya tinggal menunggu waktu yang tak lama lagi dan status Riana akan berubah. Riana masih tak percaya dengan perubahan hidupnya yang tiba-tiba. Baru sekitar beberapa minggu yang lalu dia merasa tak sabar menjadi bagian dari Gameflix, perusahaan yang selama ini diimpikannya. Dan beberapa hari lagi dia akan menjadi isteri CEO perusahaan impiannya itu. Cinderella!

"Ngelamunin apa siang bolong gini?" sapa Raga yang melihat Riana tengah menikmati kopi di ruang istirahat kantor sambil melihat jauh ke luar jendela yang memancarkan terik matahari.

"Eh, nggak apa-apa. Yang lain mana?" tanya Riana sambil celingukan mencari sosok Leo dan Dinda yang selalu riuh.

"Leo ada janji makan di luar sama temen katanya. Dinda... Nggak tau tuh, tau-tau nggak ada," kata Raga sambil duduk di kursi di samping Riana. Riana tersenyum.

"Nggak ada mereka sepi ya?" kata Riana.

"Mereka itu lucunya alami, jadi asik," kata Raga. Raga menatap Riana yang masih khusyuk menatap keluar jendela.

"Jadi... Tinggal seminggu lagi?" tanya Raga yang cukup terkejut menerima surat undangan pernikahan dari Riana, bukan surat undangan pertunangan.

"Hmm? Oh... Haha... Iya... Harusnya aku dipingit ya nggak boleh kemana-mana. Mama ku udah cerewet banget suruh aku ambil cuti. Padahal calon suami juga masih sibuk aja, jadi nggak enak kalo mau cuti sendirian. Bosen juga kalo cuti, mau ngapain," kata Riana sedikit gugup.

"Biasanya ada acara pra-nikah gitu. Pengajian, siraman, semacam itu laaah," kata Raga.

"Tuan Barra mana mengenal kek gitu, Raga. Waktu ditanya WOnya aja, dia bilang, cukup acara akad sama resepsi aja, nggak perlu acara lain-lain," kata Riana.

"Yah, seems like him. Kalo nggak gitu keknya bukan Tuan Barra," kata Raga.

"Ya kaaan..."

Keduanya tersenyum. Lalu sama-sama menatap keluar jendela.

"Coba saja aku ketemu kamu lebih dulu," kata Raga tiba-tiba.

'Eh? Kok Raga jadi mode aku kamu?'

Riana menoleh ke arah Raga yang masih melihat langit biru dan sedikit awan putih yang berarak perlahan.

"Sepertinya aku sudah sangat terlambat," lanjut Raga yang membuat Riana semakin tak mengerti arah percakapan ini.

'Wait. Jangan bilang Raga...'

"Aku..."

"Nana?" sebuah suara wanita memotong kalimat Raga. Riana menoleh ke arah suara yang datang dari samping Raga. Riana mengerutkan alis, mencoba mengingat sosok yang kini menghampirinya.

"Nana kan? Yang dulu sempet di panti asuhan Bunga Kasih?" tanya wanita itu.

"Iya... Kamu siapa ya?" tanya Riana akhirnya yang tak mampu mengingat siapa wanita yang mengenalnya itu.

"Aku Rara. Inget? Kita sering main bareng," kata wanita itu.

"Rara? Oh, Rara! Hei, apa kabar?" tanya Riana ketika sudah mengingat Rara, teman masa kecilnya ketika tinggal di panti asuhan.

"Baik. Baik. Kamu?"

"Baik juga, alhamdulillah,"

"Ih, seneng deh liat kamu lagi. Sedih dulu pisah. Trus kamu nggak ada kabar lagi, nggak main-main ke panti juga," kata Rara mengingat masa lalu mereka.

"Maaf ya, mama papa takut kalo aku main ke panti lagi, aku nggak mau pulang sama mereka," kata Riana menjelaskan situasinya.

"Syukurlah, kalo mereka sayang banget sama kamu," kata Rara.

"Kamu udah lama kerja disini? Kok Raga nggak pernah cerita?" tanya Rara yang tentunya langsung membuat Riana dan Raga bingung.

"Eh? Raga ini...?" tanya Riana ragu-ragu.

"Iya, ini Raga, adek ku itu," kata Rara mengingatkan.

"Oh ya? Raga yang dulu malu-malu itu?" tanya Riana memastikan ingatannya tidak salah. Rara mengangguk antusias.

"Aku sama sekali pangling. Nggak tau kalo dia Raga yang dulu itu," kata Riana sambil tertawa kecil.

"Dulu Raga nggak mau ikut main sama kamu, katanya kamu masih anak kecil. Padahal umurnya cuma dua tahun lebih tua dari kamu. Lucu dia. Tapi dia suka curi-curi pandang ke kamu dulu, Na," kata Rara bernostalgia.

"Oh ya? Lucu ya, anak-anak," komentar Riana.

"Heh. Kenapa kamu diem aja, Ga?" tanya Rara yang sadar sedari tadi adiknya hanya diam terpaku, mencerna keadaan.

Raga tak menyangka, Riana yang selama ini ada di depan matanya adalah Nana, gadis cilik yang dulu diam-diam dia sukai. Raga tak pernah tahu nama lengkap Riana, dia hanya tahu, bahwa cinta pertamanya bernama Nana, gadis cilik yang kuat.

'Ternyata... Aku kenal kamu lebih dulu... Nana...'

***

1
Sriza Juniarti
good..terus berkarya 💕🥰👍
Sriza Juniarti
suuka,s3mangat💪💪👍👍🥰💕
Ai-chan
Udah tamat aja thor 🥲🥲 tapi suka sama endingnya 🫰🫰 semangat terus thor!!
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Umi Nur Qasamah
akhirnya....
Umi Nur Qasamah
yess..semoga arka cepat sembuh
..
Ai-chan
kok aku merinding ya baca part ini /Sob//Sob/
Umi Nur Qasamah
kutunggu peranmu Riana ...sebagai pencair suasana....
Ai-chan
nangis bombaynya bukan karena cerita MC nya
Umi Nur Qasamah
saking nyaman sm istri...sampai tuan Barra tertidur
Umi Nur Qasamah
kasihan amat arka thor.../Sob//Sob//Sob/
Hana Agustina
peluk jauh utk arka... kamu kuat n bisa melalui ini semua
Umi Nur Qasamah
uwis jan ...modus Leo ah...
Hana Agustina
kesempatan utk bertahta di hati kamuuu Dinda.. eaaaa eaaaaa
Hana Agustina
ku baca marathon Thor.. g terasa udh di sini... semangat terus Thor berkarya.. ditunggu ya up selanjutnya
Hana Agustina: dg hati senang Kaka... semangat trus berkarya yaaa...
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir dan menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏 terimakasih juga atas like dan komennya 😊😊 nantikan update kisahnya setiap hari setelah pukul 17.00 😊😊
total 2 replies
Hana Agustina
bukan na... Tapi jelmaan barudak bucin...
Ai-chan
wah... keren nih... di awal2 fokus sama barra dan riana... kirain abis klimak masalah tabrak lari, udah... ternyata ganti sama arka... keren... keren... lanjut thor!! makin penasaran sama kisah mereka
Umi Nur Qasamah
waduh arka blm sembuh total itu berarti..kasihan/Sob//Sob//Sob/
dwi ka
Kyk alter ego ya.. Pny 2 kepribadian
Purnamanisa: kepribadian ganda kak... bisa disebabkan kenangan buruk masa lalu...

terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏😊😊
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
walah hrs menunggu lgi tho
Purnamanisa: sabar ya kak 😊😊 terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!