Haaaaiiii... ini karyaku yang ke 12, menceritakan kelanjutan kisah keluarga Zandra. Nggak kerasa ya, udah season 5 aja.
Di cerita ini, menceritakan keturunan dari Al, Flo, Za, Ar dan Fre.
Karena kemampuan mereka yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan "Mereka", sehingga banyak temannya yang meminta bantuannya.
Selain itu, mereka juga sering kali menjumpai kasus-kasus berbau horor. Seperti anggota keluarganya yang lain, di sini... mereka menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Zandra.
Jangan berharap anggota keluarga Zandra yang lain, akan selalu hadir ya. Karena ini adalah kisah KEMBARA KEMBAR 10
Mau tau kisahnya??
Kuy... kita baca kisahnya, semoga menarik dan tidak membosankan ya🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlibur ke Lombok Utara
Setelah kejadian menegangkan di Yogya, waktu berlalu dengan cepat. Sekolah kini mengadakan pensi, untuk semua angkatan dan untuk melepas murid kelas XII.
Acara yang di adakan sejak pagi tadi, masih belum selesai sampai sekarang sudah melewati Isa. Acara puncak yang memang di khusus kan malam, untuk anak-anak muda.
"Kapan pulangnya, cape. Pengen tiduran aku tuh" rengek Anin, padahal ia datang ke sekolah saja setelah maghrib tadi.
"Nin, bawa lu mah bener-bener udah kaya bawa bocah ke mall. Giliran udah dapet apa yang di mau, rewel minta balik. Lu udah kenyang jajan di Bazar, ribut minta pulang." cerocos Anisa, memarahi Anin. Anin memanyunkan bibirnya
"Ya habis kalo udah kenyang mau ngapain lagi? Emang bintang tamunya siapa? Komikus? Novelis? Bukankan?" balas Anin
"Lu pikir di sekolah ini, isinya lo semua? Yang doyan baca komik sama novel, di sini mah anak-anaknya normal suka penyanyi atau aktor dan aktris." ucap Yas
"Lahhh... ga sadar kalo mereka juga sama-sama ga normal berarti, sama-sama ngidolain orang ga di kenal kan? Emang yang di idolain kenal mereka? Nggak kan? Mikir lo kalo ngomong, mikirnya pake otak lo, bukan pake otaknya si udang." jawab Anin kesal
"AKU KESAAAAALLLL" teriak Anin
Tiba-tiba terdengar suara teriakan para penonton, karena bintang tamunya naik ke atas panggung. Membuat Anin merasa pengang dan semakin kesal, dia benar-benar ingin pulang dan berbaring di atas ranjangnya.
"Ya Allah, boleh ga sih aku hancurin acara hari ini." gumam Anin pelan
Alunan lagu pun mulai di putar, Sampai Jumpa- Endank Soekmati. Angkatan XII saling merangkul, dan ikut bernyanyi. Anin pun terdiam, ia mulai mengingat kenangan yang terjadi di sekolah. Tanpa sadar, ia ikut merangkul ke sembilan saudaranya.
Tidak banyak memang, karena hampir 50% kegiatan di sekolah. Anin isi dengan tidur dan diam di perpustakaan, hanya untuk baca buku tanpa ada gangguan. Dan kenangan mereka ber sepuluh adalah, membantu teman-temannya. Walau tidak terlalu dekat dengan teman sekelasnya, namun mereka tidak ada masalah sama sekali. Ahhh... masalah terakhir adalah dimana identitas mereka terbongkar.
Acara berlangsung dengan lancar, para murid yang pernah di tolong oleh kembara kembar sepuluh. Berdatangan dan mengucapkan terima kasih pada mereka, bahkan Nur memberikan sebuah kenang-kenangan berupa Syal rajut buatannya sendiri.
"Mmmm... mungkin ini memang tidak seberapa, tapi aku membuatnya khusus untuk kalian. Terima kasih, karena bantuan kalian kini aku bisa menjalani hidupku lebih ringan. Walau terlihat sederhana, aku mohon kalian mau menerimanya." ucap Nur, ia pun memberikan satu orang, satu kotak pada ke sepuluh orang tersebut.
"Boleh aku buka sekarang?" tanya Anisa dan Anin senang, Nur mengangguk
"Waaaahhh... ini keren banget, kamu pasti begadang kan buat ini?" tanya Amira kagum, Nur hanya tersenyum
"Semoga kalian menyukainya" ucap Nur
"Sangat, kami sangat menyukainya." ucap Kalila, di angguki yang lainnya
"Terima kasih, padahal kamu tidak perlu sampai seperti ini." ucap Anin
"Tidak apa-apa, di bandingkan dengan apa yang sudah kalian lakukan untukku. Ini semua tidak ada apa-apanya, sekali lagi aku ucapkan terima kasih." jawab Nur, Anin dan yang lain pun mengangguk. Nur berpamitan untuk pulang, karena kekasihnya sudah menunggu.
"Keren banget, lihat lihat... ada inisial nama kita." ucap Anisa, Adikirana tersenyum. Karena Nur tau warna favoritnya, yaitu warna putih.
Ya... Nur membuatnya sepasang-sepasang, sesuai kembaran mereka masing-masing.
Anin dan Yas, di buatkan syal warna merah dan ada inisial nama mereka di ujung syal. Haidar dan Haidir berwarna coklat, Anisa dan Amira berwarna kuning mustard, Adicandra dan Adikirana berwarna putih, sedangkan Kama dan Kalila berwarna biru.
"Cantik" gumam mereka
Pasti banyak yang nanya Harun ya, aman dia mah. Sebelum semua orang kembali pulang, Harun menemui Yas dan yang lain. Ia menceritakan apa yang ia alami, Anin menghembuskan nafas pelan. Mereka pun membantu Harun, untuk terlepas dari penunggu gunung. Sejak itu, Harun bisa menjalani hari-harinya seperti biasa.
Meski ia hidup masih sama seperti dulu, tanpa ada kehadiran orang tuanya. Namun, ia bersyukur masih ada teman-temannya yang mau menemani dia di kala sudah dan senang. Dan Harun juga sempat mengirim sepuluh jam tangan, untuk mereka.
Bukan hanya Nur dan Harun, beberapa temannya pun mengirimkan hadiah untuk mereka.
.
.
Karena kesepuluh saudara itu kini sedang masa liburan, maka keluarga besar mengadakan liburan ke luar kota. Namun hanya khusus mereka bers epuluh saja, sedangkan yang lain hanya ikut mengantar sampai bandara.
"Memang kita mau kemana sih obu?" tanya Anin, yang lebih memilih satu kendaraan dengan Yumi. Karena sedang malas berdebat dengan saudara kembarnya, yang menyebalkan itu.
Apalagi semalam Yas sudah membuat dia menangis, seperti biasanya. Yas menyembunyikan buku novel dan komik, yang baru saja Anin beli. Anin yang mencarinya, sampai membuat kamar seperti kamar pecah. Semua ia bongkar dan ia berantakan, namun ternyata Yas menyembunyikan kedua buku itu di bawah ranjang. Lebih tepatnya, Yas mengisolasi buku itu pada kayu ranjang.
Tangisan Anin menggelegar, membuat orang satu rumah berlari ke kamarnya. Yas pun langsung kena omel oleh sang bunda dan juga Yumi, sampai Anin pun memilih tidur dengan kedua orang tuanya.
"Kalian akan berlibur ke provinsi Sumatera, tepatnya ke Lombok sayang." jawab Yumi
"Memang di sana kita ngapain obu? Kenapa ga di rumah aja sih, Anin males sama Yas." protes Anin
"Justru ini juga salah satu ide bunda kamu sayang, karena di antara sodara kamu. Cuma kamu yang ga pernah mau, kalo di ajak kemana-mana. Senengnya diem di kamar, kalo di sekolah katanya kamu lebih seneng main di perpustakaan." ucap Yumi
"Ya terus kalo keluar mau ngapain sih obu, cuma buang-buang tenaga. Mendingan tidurlah, rebahan, baca novel atau komik, sambil ngemil. Itu udah nikmat banget." jawab Anin, Rendra tertawa mendengar jawaban cicitnya tersebut
"Di antara semua anggota keluarga, kamu dan Yas sangat berbeda." ucapnya, Anin menghembuskan nafasnya pelan. Ia memilih diam dan menurut, di sana juga bisa tidur kan?
"Ingat pesan obu, di sana. Jangan pecicilan, jaga sikap kalian. Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Setiap daerah, memiliki tradisi mereka masing-masing. Nanti di sana juga sudah di sediakan villa dan juga orang yang akan mengurus dan bantu-bantu kalian." ucap Yumi
"Iya obu" jawab Anin, ia pun melanjutkan membaca komik. Setelah beberapa saat, mereka pun sampai di bandara. Setelah melepas kembara kembar sepuluh, anggota keluarga pun kembali pulang. Anin masih enggan dekat dengan Yas, sehingga Haidar yang mengalah duduk menemani kakak sepupunya tersebut.
Setelah 2 jam lebih sedikit, mereka sudah sampai di Bandara Lombok Internasional. Di sana mereka sudah di jemput oleh 2 mobil, untuk lanjut ke Villa yang sudah di sediakan.
"Not bad" ucap mereka, setelah sampai di tempat
"Kalau begitu nona dan tuan muda, silahkan beristirahat terlebih dahulu." ucap asisten yang akan mengurus mereka, selama di sana.
...****************...
Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰
...Happy Reading all💓💓💓...
mbak kangen daubel up lg mbak hehe
🥰🥰🥰
sedih karna anak kecil.
itu bisa selamet ga nanti?
penasaran