Kiss My Heart

Sesuai keinginan Keira, Zayn hendak menemui dokter untuk melakukan tes DNA. Sebelum melakukan tes DNA, Zayn berniat meminta penjelasan soal tes DNA pada dokter ahlinya, agar tidak salah melakukan tes. Karena nyatanya, tes DNA itu tidak hanya satu jenis, tapi ada beberapa jenis tes DNA.

Keira mengernyitkan keningnya saat melihat seorang perawat masuk ke dalam ruangan itu seraya membawa kursi roda.

"Untuk apa kursi roda itu?" tanya Keira.

"Untuk kamu," sahut Zayn hendak mengangkat tubuh Keira untuk dipindahkan ke atas kursi roda.

"Ti..tidak perlu. Aku bisa jalan sendiri," tolak Keira seraya mendorong tubuh Zayn pelan agar menjauh darinya.

"Nggak boleh. Tubuh kamu belum terlalu fit. Jika kamu nggak mau pakai kursi roda, aku akan menggendong kamu," ucap Zayn membuat Keira membulat matanya.

Sebenarnya Keira merasa tidak percaya diri saat ada orang yang mendekati dirinya, apalagi orang itu adalah Zayn. Jujur, dari bercinta dengan Zayn semalam, Keira belum sempat mandi. Jangankan mandi, bahkan cuci muka pun Keira tidak sempat.

Saat bangun tadi pagi dirinya langsung muntah-muntah, setelah itu langsung di bawa ke rumah sakit. Walaupun saat ini dirinya sudah berganti pakaian pasien, tapi dirinya belum mandi. Bahkan saat ini Keira tidak memakai kain segi tiga untuk membalut daerah intinya, karena Zayn yang brutal semalam telah merobeknya.

Saat perutnya sakit tadi, Keira tidak sempat memikirkan semua itu. Tapi sekarang setelah perutnya tidak sakit lagi, Keira jadi merasa tidak percaya diri dengan keadaan tubuhnya saat ini.

"Mau pilih naik kursi roda, apa mau aku gendong?" tanya Zayn seraya memberi isyarat pada perawat yang mengantarkan kursi roda itu agar keluar dari ruangan itu. Perawat itu pun menunduk hormat pada Zayn, lalu keluar dari ruangan itu.

"Kursi roda saja," ucap Keira hendak bangun dari tempatnya berbaring.

"Jangan banyak gerak. Biar aku gendong," ucap Zayn hendak mengangkat tubuh Keira untuk di dudukkan di kursi roda.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri," tolak Keira menepis pelan tangan Zayn.

"Kenapa kamu seperti enggan berdekatan dengan aku?" tanya Zayn yang merasa tidak senang dengan penolakan Keira.

"Bu..bukan seperti itu. Aku..aku belum mandi," sahut Keira seraya memalingkan wajahnya yang bersemu merah karena malu.

Mendengar jawaban Keira dan melihat wajah Keira yang bersemu merah itu membuat Zayn mengulum senyum. Entah mengapa Zayn merasa gemas saat melihat Keira seperti ini.

"Aku juga belum mandi. Apa perlu kita mandi bersama sebelum melakukan tes DNA?" tanya Zayn tersenyum penuh arti.

"Enggak perlu," tolak Keira cepat yang wajahnya semakin memerah dan membuat Zayn semakin gemas.

"Okey. Tunggu di sini sebentar," ucap Zayn tersenyum tipis, lalu keluar dari ruangan itu.

Tak lama kemudian Zayn sudah kembali dengan membawa sebuah paper bag. Keira nampak mengernyitkan keningnya menatap paper bag yang di bawa Zayn itu. Pemuda itu mengunci pintu ruangan itu, lalu meletakkan paper bag yang di bawanya di atas ranjang.

"Eh.." Keira terkejut saat tiba-tiba Zayn mengangkat tubuhnya.

"Kita mandi bersama," bisik Zayn tersenyum nakal.

"Nggak mau," tolak Keira berusaha turun dari gendongan Zayn.

"Jangan banyak bergerak! Tidak baik bagi anak kita," ucap Zayn memperingati, membuat Keira berhenti meronta.

Tanpa bisa melawan, mau tak mau Keira mandi bersama Zayn. Tidak bisa dibayangkan betapa malunya Keira saat mandi bersama Zayn. Tapi Zayn terlihat biasa saja. Bahkan dengan lembut dan telaten Zayn membantu Keira menggosok tubuh Keira.

Baik Zayn maupun Keira merasa apa yang mereka lakukan saat ini terasa familiar. Namun keduanya tidak bisa mengingat apapun.

Usai membersihkan diri bersama, Zayn membantu Keira memakai pakaian. Walaupun Keira sudah menolaknya, tapi Zayn tetap membantu Keira memakai pakaiannya.

Ternyata paper bag yang dibawa Zayn adalah pakaian ganti mereka. Walaupun pakaian ganti Keira tetap pakaian pasien, namun sekarang Keira merasa lebih nyaman karena sudah mandi. Apalagi Zayn juga membawakan pakaian dalam yang baru untuknya.

Namun Keira merasa heran, karena pakaian dalam yang diberikan Zayn ukurannya cocok dengan dirinya.

"Kenapa dia bisa tahu ukuran pakaian dalam ku? Dia juga sama sekali tidak malu padaku saat tubuhnya polos tanpa sehelai benang. Dia nampak biasa saja memakai pakaian di depan ku. Jangan-jangan.. dia seorang Casanova," gumam Keira dalam hati penuh kecurigaan.

Zayn yang sedang memakai pakaian nampak mengintip ekspresi wajah Keira yang duduk di tepi ranjang membelakangi dirinya.

"Ada apa? Kenapa kamu seperti sedang berpikir keras?" tanya Zayn yang baru selesai memakai celana panjangnya.

"Dari..dari mana kamu tahu ukuran pakaianku?" tanya Keira. Sebenarnya Keira malu untuk menanyakan hal itu, tapi rasa penasaran di hatinya membuat Keira memberanikan diri untuk bertanya.

"Aku bertanya pada perawat yang menggantikan pakaian kamu tadi. Apa kamu nggak nyaman memakainya?" tanya Zayn seraya berjongkok di depan Keira seraya menggenggam jemari tangan Keira. Pemuda itu belum memakai baju, hingga dada bidang dan perut sixpack-nya terpampang jelas di depan mata Keira.

"Pa..pakai baju kamu!" pinta Keira seraya memalingkan wajahnya.

"Kenapa? Kamu tidak suka melihat tubuh ku yang seksi ini?" tanya Zayn penuh percaya diri. Senyuman samar nampak menyungging di bibirnya.

"A..apa kamu sudah biasa tidak memakai pakaian di depan wanita?" tanya Keira tanpa menjawab pertanyaan Zayn.

"Tentu saja tidak. Seingat ku, hanya kamu yang pernah melihat dan menyentuh tubuhku. Aku bukan Casanova yang tubuhnya bisa di sentuh sembarang wanita. Aku tidak akan sembarangan memperlihatkan tubuh ku pada orang lain. Kamu yang akan menjadi istri ku. Jadi, hanya kamu yang boleh melihat dan menyentuh tubuhku," ucap Zayn seraya menempelkan tangan Keira di dadanya yang bidang dan berotot.

"Pa..pakai baju kamu," pinta Keira seraya menarik tangannya dengan wajah yang bersemu merah. Sungguh, sebenarnya Keira merasa senang saat menyentuh dada bidang dan berotot Zayn itu, tapi Keira merasa malu.

"Ha..ha..ha. .kamu menggemaskan sekali," ucap Zayn tertawa seraya mencubit gemas hidung Keira. Hatinya benar-benar terasa hangat saat bersama Keira.

Setelah memakai pakaian rapi, Zayn mendorong kursi roda Keira menuju ruangan seorang dokter, hingga..

"Kak, tunggu! Kita harus melakukan tes DNA untuk membuktikannya," ucap seorang wanita yang mengejar seorang pria yang baru saja melewati Keira dan Zayn.

"Untuk apa kamu meminta aku melakukan tes DNA? Sudah jelas-jelas anak itu bukan anakku," ucap pria berambut cepak yang di kejar wanita berambut panjang itu dengan lantang.

"Kak, janin dalam kandungan ku ini adalah darah daging mu. Kenapa kamu tidak percaya?" ucap wanita berambut panjang sambil menangis meraih tangan pria berambut cepak itu menghentikan pria itu.

"Jangan sentuh aku!" bentak pria itu seraya mendorong wanita berambut panjang itu.

"Akkhh!" pekik wanita itu yang hampir saja terjatuh menimpa Keira yang duduk di kursi roda yang di dorong Zayn. Untung saja Zayn sigap dan langsung menangkap tubuh wanita itu hingga tidak terjatuh menimpa Keira.

"Hei, jangan kasar pada wanita!" sergah Zayn yang jadi emosi dengan sikap kasar pria itu. Apalagi wanita yang didorong pria itu hampir jatuh menimpa Keira.

"Siapa yang mau percaya? Kita baru dua minggu melakukan hubungan suami-istri, tapi kamu malah sudah hamil satu bulan. Jadi, tidak mungkin anak itu adalah anakku," sergah pria berambut cepak itu tanpa memedulikan Zayn.

"Aku hanya melakukannya dengan kamu, kak. Kamu adalah satu-satunya pria yang menyentuh aku," ucap wanita berambut panjang itu seraya menghapus air mata yang terus membasahi pipinya.

Pertengkaran dua orang itu pun membuat orang-orang yang ada di sekitar tempat itu berdatangan dan berkerumun melihat keduanya. Dan hal itu membuat Zayn dan Keira terjebak di tempat itu.

"Omong kosong! Kamu sudah tidak perawan lagi saat malam pertama kita. Tidak ada darah yang keluar saat kita melakukannya pertama kali. Aku masih memaafkan kamu dan masih mau menerima kamu walaupun tahu mahkota mu sudah kamu berikan pada pria lain. Tapi sekarang kamu malah mengandung benih pria lain. Kenapa orang yang makan nangkanya, tapi aku yang harus kena getahnya?" sarkas pria berambut cepak itu tidak peduli saat ini sedang di tonton banyak orang.

"Dasar orang bodoh!" gumam Zayn menghela napas panjang.

Sedangkan Keira yang mendengarkan perdebatan sepasang suami-isteri itu nampak tertunduk. Keira merasa tersindir dengan ucapan pria berambut cepak itu, karena saat pertama kali melakukan hubungan intim dengan Zayn, Keira juga tidak mengeluarkan darah dan juga tidak sakit. Hingga saat ini, pertanyaan siapa yang telah mengambil kesuciannya selalu menggangu pikiran Keira

"Ada apa ini? Kenapa membuat keributan di sini?"

...🌸❤️🌸...

To be continued