Ncheck, seorang protagonis kuat dengan tingkat kekuatan yang tinggi, tiba-tiba terseret ke dalam The Great Universe. Dia harus bergabung dengan karakter-karakter dari novel dan anime lainnya untuk melawan End Bringer yang jahat dan menguasai dunia The Great Universe. Meski semua skill yang sudah didapatkannya di reset, Ncheck telah mempertahankan levelnya sehingga ia menjadi salah satu pejuang terkuat dalam pertarungan menghadapi The End Bringer tersebut. Dalam perjalanan Ncheck menemui ujian demi ujian yang tidak mudah dan bahkan bertemu dengan beberapa antagonis kuat, yang bertujuan untuk mengambil alih Universe terakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yellow street elite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Bernada Meriam
Dalam kegelapan malam yang gelap, suara gemuruh meriam menggelegar di langit. Sinyal serangan dimulai, dan pasukan musuh mulai menyerang dengan berbagai macam senjata dan strategi. Bentrokan antara pasukan Eden Gate dan pasukan musuh menjadi semakin intens di tengah gemuruh perang. Denis, dengan keberanian dan kepemimpinan yang kuat, mengatur pertahanan dan memberikan perintah kepada pasukannya untuk bertahan dengan gigih. Mereka berjuang sekuat tenaga, berpegang pada harapan bahwa mereka dapat menghalau serangan musuh dan menjaga wilayah mereka tetap aman.
Dalam serangan pasukan berkuda dari tentara 7 Diamond yang maha kuat, Denis dengan cepat merespons dengan perintahnya yang cermat. Dia memerintahkan anak buahnya untuk mengisi langit dengan ribuan anak panah, meluncurkan hujan besi menuju pasukan musuh yang maju. Anak panah itu meluncur dengan kecepatan mematikan, menyapu pasukan musuh dengan kehancuran yang menghantam tanah di mana mereka berdiri. Saat langit menjadi gelap dengan anak panah yang terbang, Denis dan pasukannya menghadapi gelombang serangan musuh dengan keberanian yang luar biasa, bertekad untuk melindungi wilayah mereka dan mengusir penyerang dengan semua kekuatan yang mereka miliki.
Pasukan 7 Diamond tidak puas hanya dengan hujan panah, mereka segera mengarahkan tentara guardian ke garis depan pertempuran. Dengan baju besi yang kokoh dan terlindungi, para prajurit itu menjadi benteng hidup yang tak tergoyahkan di hadapan hujan panah yang menghujani mereka. Anak panah yang dilepaskan oleh pasukan musuh hanya bisa memantul dari pertahanan mereka yang kuat, tidak mampu menembus lapisan baju besi yang melindungi prajurit 7 Diamond. Dengan keberanian dan keteguhan hati, tentara guardian itu maju ke depan, siap untuk menghancurkan segala yang menghalangi.
Denis, pemimpin Phantom yang bijaksana, tidak kehabisan akal. Dia segera memerintahkan untuk menyalakan minyak panas, menciptakan pagar api yang membara di sekeliling benteng. Pagar api itu menjadi rintangan nyata bagi pasukan guardian, menghalangi mereka untuk mendekati benteng lebih jauh. Dengan strategi yang cermat, Denis berhasil menciptakan zona aman di sekitar benteng, memberikan pasukan Phantom waktu dan kesempatan untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam pertempuran yang sengit itu.
Sementara api membara dan menghalangi pasukan guardian, beberapa prajurit terjebak dalam kobaran api yang ganas. Teriakan-teriakan menyakitkan menggema di antara gemuruh pertempuran, menciptakan suasana yang penuh keputusasaan di antara pasukan yang terjebak dalam kekacauan itu. Meskipun terbakar dan dilanda rasa sakit, mereka tetap berjuang, mempertaruhkan segalanya demi tugas dan kewajiban mereka sebagai pelindung benteng.
Dengan mantap, pasukan 7 Diamond melancarkan serangan jarak jauh, melemparkan batu-batu besar dengan kekuatan yang menghancurkan. Batu-batu itu menerjang benteng dengan kekuatan yang dahsyat, merobohkan dinding-dinding pertahanan yang telah dibangun dengan susah payah oleh pasukan Eden Gate. Gemuruh ledakan dan reruntuhan menggema di sekitar benteng, menciptakan kekacauan yang semakin memuncak di tengah-tengah pertempuran yang sedang berlangsung.
Dengan kekuatan yang mengagumkan, pasukan 7 Diamond berhasil menjebol pintu gerbang benteng Eden Gate. Dengan dentuman yang menggema, pintu gerbang itu runtuh, membuka jalan bagi pasukan penyerang untuk menyerbu masuk ke dalam benteng. Dari celah yang terbuka itu, pasukan musuh membanjiri ke dalam benteng, siap menghadapi pasukan pertahanan yang berada di dalam. Suasana pun semakin tegang, pertempuran pun mencapai puncaknya saat kedua belah pihak saling berhadapan dalam pertarungan yang sengit.
"Kuatkan diri kalian,kita harus mempertahankan tempat kelahiran kita." Ucap Denis berteriak.
Denis berdiri tegak di tengah kekacauan pertempuran, suaranya bergema di antara gemuruh peperangan. Dengan penuh semangat, dia memanggil pasukannya untuk menguatkan diri dan mempertahankan benteng mereka. Teriakannya menjadi semangat bagi para prajurit Phantom yang bertempur demi melindungi tempat kelahiran mereka dari serbuan musuh yang mengganas. Keberaniannya membakar semangat mereka untuk bertahan sekuat tenaga.
Di medan perang yang luas, bentrokan antara pasukan Phantom dan tentara 7 Diamond menjadi semakin mematikan. Darah yang tumpah dan teriakan peperangan mengisi udara, menciptakan pemandangan yang menakutkan bagi yang menyaksikannya. Setiap langkah yang diambil, setiap serangan yang dilancarkan, membawa konsekuensi yang berat bagi kedua belah pihak. Tidak ada tempat untuk yang lemah di medan pertempuran ini, di mana setiap gerakan dapat menentukan nasib seluruh pertempuran.
Dalam keadaan genting seperti itu, Denis menyadari bahwa pasukannya tidak akan mampu bertahan dalam jangka panjang melawan kekuatan yang lebih besar. Meskipun semangat perlawanan yang kuat, namun keterbatasan jumlah dan sumber daya membuat situasi semakin sulit bagi mereka. Denis mulai merencanakan strategi terakhir untuk mencoba membalikkan keadaan, mencari celah di antara barisan musuh yang terus menyerang. Dalam keputusasaan, dia bertekad untuk tidak menyerah tanpa perlawanan yang gigih.
Dalam kegelapan malam yang terusik oleh gemuruh peperangan, Denis berdiri di tengah-tengah kekacauan, mengucapkan doa-doa dalam hati untuk keselamatan Ncheck. Dengan penuh harap, dia menanti kembalinya pemimpin mereka, yang dianggap sebagai harapan terakhir dalam pertempuran melawan musuh yang mengepung.
Selanjutnya pasukan 7 Diamond terus menggempur pertahanan Eden Gate. Para penyihir yang masih ada di luar, menciptakan sebuah formasi besar untuk membuat hujan api.
Hujan api yang diciptakan oleh para penyihir 7 Diamond membara membasahi langit, menjatuhkan kehancuran kepada pertahanan Eden Gate. Setiap tetes api yang menyentuh tanah memicu kobaran nyala yang melahap segala yang ada di sekitarnya. Dalam keputusasaan, para pejuang Phantom berjuang keras untuk menahan serangan, namun kekuatan musuh terlalu besar, dan benteng itu terancam runtuh.
Dalam kegelapan malam, langit terbakar oleh nyala api yang merah membara, menciptakan pemandangan yang menakutkan dan mengancam. Setiap gelegar dan sorotan api memperlihatkan betapa dahsyatnya pertarungan yang sedang berlangsung, sementara roh pertempuran menghiasi udara dengan aroma kepahitan dan ketegangan yang menggigit.
Dengan penuh kebiadaban, pasukan 7 Diamond yang telah berhasil menembus pertahanan Eden Gate melancarkan serangan tanpa ampun, memotong habis setiap nyawa yang mereka temui di hadapan mereka. Mereka bergerak dengan kejam dan tanpa belas kasihan, memenuhi setiap sudut dengan kehancuran dan kematian. Suara teriakan dan jeritan memenuhi udara, menciptakan lanskap yang penuh dengan rasa sakit dan putus asa.
Dalam kegelapan malam yang terbakar, bentangan tanah Eden Gate seolah menjadi lautan api yang melahap segalanya dengan ganasnya. Bangunan-bangunan terbakar menjadi bara yang menjilat langit, menyisakan puing-puing hitam yang bersembunyi di balik asap tebal. Suasana itu dipenuhi dengan gemuruh kobaran api yang menari-nari, menciptakan bayangan kehancuran yang menggema di setiap sudut kota. Di antara suara gemuruh api, terdengar juga jeritan-jeritan putus asa yang meminta pertolongan, tapi sia-sia saja di tengah neraka yang melanda.
Dengan langkah-langkah yang tergesa-gesa, Ncheck melangkah keluar dari ruang kultivasinya. Namun saat langkahnya menginjak tanah, pandangannya terhenti pada pemandangan yang menyayat hati. Kota yang pernah dibangunnya dengan susah payah, kini terhampar hancur berantakan di hadapannya. Bangunan-bangunan yang sebelumnya megah kini tinggal puing-puing runtuh yang terbakar. Dia bisa merasakan kehangatan api yang masih membara, mengingatkannya pada kehancuran yang baru saja terjadi. Hatinya terasa berat, seolah dunia yang pernah dia kenal tadi telah berubah menjadi padang yang tandus dan sunyi.
JANGAN LUPA MAMPIR YA, KITA SALING DUKUNG