Aron Wengler, pemuda berusia 26 tahun itu selalu bermimpi hal yang aneh di setiap malamnya. Tapi dia merasa hal itu bukan hanya sekedar mimpi. Dia beranggapan mungkin itu adalah kehidupan pertamanya.
" Bunuh! Bunuh! Bunuh!"
Teriakan keras dan tatapan penuh nafsu para penonton selalu membuat Aron terintimidasi. Dia tidak punya pilihan lain selain bertarung demi nyawa yang menempel di raganya.
Akankah di masa sekarang dia juga bisa bertahan hidup di kerasnya arena pertarungan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
Buku dengan judul Tigre Asesino Subterráneo yang memiliki arti harimau pembunuh dari bawah tanah itu akhirnya dipinjam oleh Aron untuk dia baca di rumah. Setelah Grethe pulang, ia langsung segera masuk ke kamar untuk membuka buku itu.
Awalnya memang buku itu menjelaskan mengenai seekor harimau, dimana harimau merupakan binatang suci pada masa dulu yang digunakan sebagai simbol kerajaan.
Mata kuning bergaris kehitaman menjadi ciri khas harimau itu. Taring dan kukunya yang tajam menjadikannya pemburu dan pembunuh hebat nomor satu. Dan julukan itu pula lah yang diberikan kepada Aron Perseus.
Bukan hanya sekedar julukan, Aron Perseus menjadi simbol kerajaan sehingga patung dirinya dibuat di depan istana. Meskipun dia dari kalangan rakyat biasa namun keahliannya mampu mengangkat nama dan derajatnya. Bahkan sampai memiliki gelar terhormat.
Bluk!
" Apakah maksud semua ini? Apakah mimpiku itu benar-benar kehidupan lama ku?"
Aron menutup buku tersebut setelah selesai membacanya. Ya, dia menghabiskan malam dengan membaca buku itu dan informasi yang ia dapatkan semuanya seperti dongeng yang diceritakan Jose.
" Sepertinya aku harus bertanya kepada Pak Marcus mengenai hal ini. Dia memintaku menutupi bola mataku. Pasti dia punya alasan tersendiri."
Hanya itu yang terpikir dalam kepala Aron. Jelas mata nya memiliki warna dengan mata milik si legenda petarung pada masa itu. Aron tentu tidak bisa melihat dirinya sendiri ketika berada dalam mimpi. Tapi semua ciri-ciri yang disebutkan di buku itu adalah benar adanya.
Sebulan berlalu dan hari dimana turnamen besar dimulai. Selama waktu itu Aron juga belum bisa mendapatkan jawaban dari Marcus. Selain karena Marcus tengah sibuk menangani kasus, sepertinya pria paruh baya itu tidak ingin berbicara mengenai hal tersebut.
" Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh. aku memintamu memakai lensa kontak karena matamu unik dan tentu saja akan menarik perhatian. Itu akan membuat Oliver dengan mudah mencari mu." Seperti itulah penjelasan Marcus saat Aron bertanya. Itu pun setelah ia tidak henti menanyakan hal yang sama mengenai penggunaan lensa kontak.
" Aron, apakah kau sudah siap?" tanya Felipe.
" Sudah Tuan, saya akan melakukan yabg terbaik. Saya tidak akan mengecewakan Tuan," jawab Aron yakin. Saat ini mereka sudah ada di gedung tempat turnamen itu diadakan.
Felipe menepuk punggung Aron, sungguh dia tidak berharap terllau tinggi kepada Aron. Meksipun Aron menunjukkan kemampuannya saat berlatih, tapi turnamen jelas berbeda. Dalam turnamen akan muncul para lawan yang hebat.
Semua itu tentu karena Felipe tidak tahu latar belakang Aron yang merupakan petarung nomor satu Pelea De Lobos. Pertarungan ilegal namun skalanya tentu besar dan tidak kalah dari turnamen legal yang saat ini diadakan.
Gran Turneo De Lucha atau Turnamen Pertarungan Besar merupakan turnamen tahunan. Dimana semua club di seluruh negara S mengikutinya, dan hanya club yang resmi yang boleh ikut.
" Arooon, kami juga datang untuk melihat pertandingan perdanamu!" teriak Jose. Dia bersama Marcus dan Grethe hadir di tempat itu. Mereka melambaikan tangan ke arah Aron yang hendak masuk ke ruang tunggu untuk para petarung.
Di babak penyisihan ini, 50 peserta akan dibagi menjadi 2 grup dengan diundi. Setelah itu meraka akan melawan satu lawan satu hingga menyisakan satu orang pemenang.
" Turnamen petarung bebas dimulai. Semua diharap mematuhi aturan yang berlaku!" Tang ... tang ... tang ...
Pertarungan demi pertarungan di mulai. Aron yang masih di ruang tunggu melihat pola pertarungan mereka melalui layar monitor yang ada di sana. Seperti serang juri dan pengamat, dia benar-benar melihat dan mempelajari apa yang ditampilkan oleh para petarung.
" Semua teknik dan cara itu, aku mengetahuinya. Padahal aku di LL Club aku tidak mempelajarinya, tapi gerakan mereka semua terbaca olehku," gumam Aron lirih.
Awalnya ia merasa gerakan yang familier itu karena latihannya di LL tapi setelah mengamati beberapa petarung di atas arena dia semakin yakin bahwa di LL tidak semua dipelajari. Dengan kata lain setiap club memiliki rahasia pola serangan yang akan jadi jurus rahasia. Namun bagi Aton semua itu sudah ia ketahui, entah bagaimana cara dia tahu.
" Apakah ini akan mudah? Tapi jika aku terlihat bisa mengunakan semuanya, bukankah itu akan menimbulkan pertanyaan?"
TBC
yes Aron berhasil