NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:160.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Luka Cakar

Baru selesai mandi, terdengar pintu kamar kosannya ada yang mengetuk. Dengan handuk yang ada di atas kepala, Aqis menuju pintu. Matanya melebar ketika melihat siapa yang datang.

"Kak Iyo kenapa?"

Refleks Aqis menangkup wajah Rio yang banyak terdapat luka cakaran. Dia juga menaikkan lengan jaket Rio dan di tangannya terdapat bekas gigitan.

"Kak Iyo berantem sama kucing?"

Bukannya menjawab, Rio malah menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan Aqis. Pura-pura lemah. Sontak tangan Aqis memeluk erat tubuh Rio.

"Perih," ucapnya dengan begitu manja.

Rio tak berkedip ketika melihat Aqis yang begitu serius mengobati luka yang ada di wajahnya. Kelembutannya dapat dia rasakan.

"Kak Iyo dicakar kucing?" tanya Aqis masih penasaran.

Rio tidak menjawab. Dia malah membuka jaketnya dan di tangannya pun terdapat beberapa luka yang sama dan cukup banyak.

"Ya ampun," ucap Aqis.

Aqis kembali fokus pada luka yang ada di tangan Rio. Mengobatinya dengan penuh kehati-hatian serta kelembutan.

"Makasih, Jambul. Ternyata Siksaan lu membawa kebahagiaan."

Rio tersenyum bahagia di dalam hati. Benar kata pepatah mengatakan, setelah hujan pasti akan ada pelangi.

"Masih perih?" Aqis menatap Rio dengan tatapan berbeda.

Rio pun mengangguk dan menunjukkan wajah memelas. Aqis pun iba. Dia tak tega melihat wajah Rio.

"Jangan berantem lagi," punya Aqis.

"Jangan pergi, temani gua."

Begitu tak nyambung, tapi mampu membuat Aqis terdiam.

"Bolos dulu hari ini. Gua butuh lu di sini buat rawat gua. Luka cakarnya dalam banget," lanjut Rio dengan nada sedih.

Aqis ingin menolak, tapi dia tidak tega. Dia melihat wajah tampan Rio ternoda oleh cakaran. Dia juga melihat Rio nampak keperihan ketika dia mengobati wajah dan tangan.

"Mau kan?" Rio memastikan.

Aqis pun mengangguk. Senyum melengkung indah di wajah Rio. Sungguh pagi ini dia sangat bahagia.

Tangan Aqis dia tahan ketika Aqis hendak beranjak dari duduknya. Aqis menatap Rio dengan begitu dalam. Lalu, tersenyum ke arah Rio. Senyum yang tak pernah Rio lihat sebelumnya.

"Aqis naruh obat dulu."

Perlahan tangan Rio pun melepaskan cekalannya. Namun, matanya terus mengikuti ke mana Aqis pergi.

"Mau susu hangat?" Rio pun menggeleng dan malah menepuk lantai di mana dia duduk.

"Gua hanya butuh lu."

Aqis terheran-heran, duda karatan es balok pagi ini begitu manis. Bagai anak kucing yang begitu lucu. Aqis pun menghampiri Rio dan duduk di samping pria itu. Mata Aqis melebar ketika Rio mulai merebahkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di pangkuan Aqis.

Jantung Aqis berdebar cukup kencang. Dia dapat melihat dari dekat wajah tampan Rio. Hidung yang begitu mancung membuat Aqis terpesona. Apalagi wajahnya penuh kharisma membuat senyum Aqis melengkung indah.

"Masa sih duda ganteng begini gak ada yang mau? Tampan maksimal, kaya tujuh turunan kurang apa coba? Definisi duren sawit sungguhan."

Jari Aqis mulai nakal, menjelajahi wajah tampan Rio. Lengkungan senyum semakin lebar ketika jarinya bisa berselancar di pipi mulus nan putih. Hingga, jari itu berhenti di bibir Rio. Aqis gak berhenti memandangi bibir Rio yang begitu mengesankan untuknya.

"Mau coba?"

Suara Rio membuat Aqis terkejut dan seketika jarinya turun dari bibir Rio. Mata Rio pun sudah terbuka. Kini, wajah Aqis yang seperti kepiting rebus. Tanpa aba, Aqis berdiri dan kabur. Terdengar suara yang begitu nyaring di mana kepala belakang Rio menyentuh lantai dengan renyah.

"Ini kepala, Qis! Bukan kelapa!"

.

Aqis begitu malu. Dia membuang napas untuk menghilangkan rasa malunya.

"Begoo!" umpatnya pada diri sendiri.

Aqis menunduk malu dengan kepala menggeleng pelan. Tubuh Aqis menegang ketika sepasang tangan melingkar di perutnya.

"Jangan ke mana-mana," bisik Rio di telinga Aqis, dan membuat bulu kuduk Aqis meremang.

Tak ada jawaban, Rio melepaskan pelukannya dari belakang. Memutar tubuh Aqis dan menatapnya dengan begitu lekat. Tangan Rio menarik tangan Aqis dengan lembut dan membawanya masuk kembali ke dalam kosan.

Mata Aqis melebar ketika melihat pintu kosan Rio kunci, dan kuncinya dimasukkan ke dalam saku celana.

"Kak Iyo--"

"Gua gak mau lu pergi. Temani gua untuk hari ini."

.

Luka cakaran yang Rio derita adalah ulah dari pemilik harta dan tahta keluarga Wiguna.

#Flashback.

Ketika Rio hendak pulang, Tuan menahan dengan kencang. Sang kakek yang mengerti akan gelagat cucunya memberitahu Rio apa yang diinginkan Tuan.

"Dia ingin main bareng lu."

Duarr!!

Bukannya main, tapi menyiksa. Rio sudah khatam dengan tingkah Tuan yang terkadang di luar nalar. Reksa saja hampir putus asa menghadapi Tuan karena kelakuan dan tingkah ajaibnya.

"Om, mau langsung pulang. Soalnya rumah Om ja--"

Rio yang belum menyelesaikan ucapannya mengerang kesakitan ketika Tuan sudah menggigit tangannya hingga berbekas. Bukannya membantu, Daddy Aksa malah tertawa.

"Taklukkan cucu gua, niscaya semua restu bakalan lu dapet."

Bermain bersama Tuan seperti bermain dengan anak singa. Salah sedikit tantrum dan Rio habis dicakar atau digigit. Sungguh ini ujian terberat yang pernah Rio dapatkan. Padahal, hanya menaklukkan seorang balita.

Sedikit tertawa dan banyak marahnya. Tenaga Tuan ketika marah amatlah besar hingga Rio yang akan merasakan kesakitan. Hingga suara sang ayah menggema dan balita jambul itu bagai anak kucing.

"Bobo udah malam."

Balita itu berlari meninggalkan tempat khususnya bermain menuju kamar di mana sang ibu sudah menantinya. Sedangkan Agha sudah menatap Rio dengan kedua tangan yang dilipat.

"Masih penasaran juga ternyata pengen jadi adik ipar gua," ejek Agha.

"Najis!!"

Ya, begitulah jika Rio bertemu dengan Agha. Tidak akan ada kata akur. Pasti akan beradu mulut tanpa henti.

#off.

.

Tangan Rio terus melingkar di perut Aqis, dan tak ada penolakan dari adik Ahlam itu. Dia merasa kasihan ternyata luka cakar yang Rio derita begitu banyak.

"Kak, ini perih gak?"

Aqis menyentuh luka cakar di leher Rio. Ada juga bekas gigitan kecil di sana. Rio membuka mata dan menatap Aqis dengan seksama.

"Lebih perih kalau lu gak ada di samping gua."

Bukannya tersipu, Aqis malah memukul lengan Rio hingga dia tertawa. Mata Aqis tak bisa berdusta, ada sedikit kebahagiaan karena bisa berjumpa lagi dengan Rio.

.

Di Barad kafe, seorang laki-laki sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Di mana dia ingin mengungkapkan perasaannya kepada supervisor kafe tersebut. Dia sudah dibantu oleh karyawan Barad kafe untuk menyiapkan semuanya. Namun, supervisor itu malah tak masuk. Dihubungi pun ponselnya mati.

"Saya juga udah coba untuk hubungi Bu Aqis, tapi nomornya gak dapat dihubungi."

"Gak biasanya sih Bu Aqis gak masuk," ujar karyawan yang lain.

Hembusan napas kasar keluar dari mulut Faza. Wajah penuh frustasi terlihat begitu jelas. Semua yang sudah dia siapkan dengan begitu matang harus berakhir menyedihkan

"Saya akan tunggu sampai siang di sini. Jika, dia tetap tidak datang kalian bereskan semuanya."

...***To Be Continue***...

Boleh minta komennya? Kencengin ya komennya ...

1
Purnama Pasedu
hahaha
AZLAN Hidayat
🤣🤣🤣🤣 ya ampun gagal deh,,,,,
pasti Agha sengaja nidurin tuan d kamar pengantin🤭
Lusi Hariyani
ya ampun td si tuan d amankn bpk y dmn kty dh tidur mlh mlipir k kmr pengantin gagal dech si rio mnm cucu
DozkyCrazy
lhooo ko bisaa yaa???
Kasih Sklhqu
wwkkkkkk jambul keramat 🤣🤣🤣🤣🤣
Medy Jmb
😀😀😀😀kak Fie knp selalu usil ya😀😀😀
Yus Nita
ggal dech daki gunung soo soo 😃😃😃
Anna Mutia Feranita
Tuannnn ngapain kamu nyasar ke kamar mandi penganten? 😅😂😂
diajeng3476
ya ampun koq bisa masuk kamar pengantin sih
Yus Nita
surprise...
Lusia
tambah kk
Yus Nita
ternyata oh ternyata.
mereka yg menjDi dalNg ny
aisya
ngakak teguling guling.... astaga Tuannnnnn kok bsa nyasar dsitu.... dobel up yuk thor....
Yus Nita
jalang oh jalang..
saat terdesak d ke susahan kembali ingin berbuat ulah...
Vie moi
pasti kerjaan agha 😄😄😄😄 biar Tuan ganggu MP Aqis sm Rio
ellyana imutz
ank ny Agha biang rusuh biang drama duuchh c jambul keramat ko bs lolos dr pawang ny ...
Nuraeni Crb
lagiiii
Dyah Lestari
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ria sufi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
❤BadranayaShankara0509
buset anak Agha gitu amat yah 😂🤣😂 . Kasian Tante nya gagal MP .Ampunnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!