Rania Mauren terlahir dari keluarga Dokter. Ayah dan Ibu nya bekerja di sebuah rumah sakit milik pemerintah di pusat kota. Ibu nya adalah seorang dokter Obgyn alis dokter kandungan, sedang ayah nya adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Gadis berusia 22 tahun itu di kenal sebagai seorang pendengar yang baik, pemberi solusi dari setiap masalah orang orang di sekeliling nya dan juga menjadi anak kesayangan di keluarga nya.
Namun, ada rahasia di balik senyum nya yang selama ini selalu dia perlihatkan pada teman teman dan juga orang orang di sekitarnya..
Rahasia apa yang Rania sembunyikan...???
🌿
Welcome to Novel Otor ratu_halu yang ke-5..
Menerima kritik dan saran (dengan kalimat yang sopan)
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 22
"Sekarang lebih baik kamu pergi, Bila!!" usir bunda eliza sekali lagi. Setelah memastikan adik nya sudah membawa rania pergi yang entah kemana, bunda langsung meminta mantan calon adik ipar nya itu untuk segera meninggalkan kediaman nya.
"Ck!! Kalian yang menarik ku lagi ke rumah ini dan sekarang kalian juga mengusir ku lagi!!" Salsabila berkacak pinggang, seluruh badan nya terasa sakit karena tadi sempat di tarik paksa oleh bunda dan eliza..
"Kenapa ?? Mau ngajak duel, iya ? Ayo, siapa takut..." Eliza menyingsing lengan baju nya sampai sebatas siku, mengarahkan tinju nya ke arah salsabila..
"Aku datang kesini dengan niat yang baik, kenapa kalian malah memperlakukan ku seperti ini ??" terlihat kegusaran di wajah wanita itu
Bunda tersenyum merendahkan, kemudian berkata dengan nada dingin dan sinis.. "Keluarga kami tidak butuh niat baik mu, simpan saja niat baik mu itu untuk membodohi pria lain!! Sekarang cepat pergi atau aku akan menyeret mu keluar seperti tadi..."
Wajah salsabila sudah merah padam, rahang nya mengeras pertanda wanita itu benar benar marah karena di permalukan. "Aku yakin aldo masih sangat mencintai ku. Aku bersumpah akan membuktikan nya pada kalian!!" ucap salsabila dengan penuh penekanan. Dia pergi dengan menghentakkan kaki nya sampai terdengar bunyi langkah yang lumayan keras.
"DASAR CEWE GILA!!" Teriak eliza di depan pintu rumah mengiringi langkah salsabila yang semakin jauh. Entah dimana dia memarkirkan kendaraan nya.
🌿
Kendaraan om aldo sudah masuk kembali ke pelataran rumah nya. Karena hanya dua bersaudara, bunda sebagai kakak dari om aldo meminta nya untuk tinggal bersama selama adik nya itu belum berumah tangga. Lagi pula ayah nya eliza pun tidak pernah ada di rumah karena tuntutan pekerjaan nya yang mengharuskan dia berada di lautan lepas selama berbulan bulan lama nya.
Menjadi seorang Kapten Kapal alias Nakhoda. Pekerjaan itu membuat ayah eliza juga sama seperti om nya. Hanya pulang beberapa bulan dalam setahun.
Om aldo membukakan pintu mobil untuk rania.
"Ran..??" Eliza yang sudah menunggu di teras rumah langsung menghampiri saat rania sudah turun sempurna dari kendaraan tersebut..
"Lo nggak apa apa, kan ??" tanya eliza yang terlihat cemas..
"El, ajak masuk rania nya. Sudah malam.." Bunda bicara di ambang pintu.
"Ayo, ran.."
Eliza dan rania berjalan di depan, sementara om aldo di belakang membawakan ransel milik gadis itu...
Bunda meminta eliza untuk langsung membawa rania ke kamar. Sementara om aldo harus menjelaskan dulu kronologi yang terjadi tadi..
"Kamu baru seminggu di kalimantan, kenapa udah balik lagi ??" pertanyaan pertama menandakan telah di mulai nya sesi interogasi oleh bunda...
"Kangen!!" jawab om aldo singkat, padat tapi tidak jelas...
"Kangen sama siapa ?? Awas ya, do. Jangan bilang kamu kangen sama s pengkhianat itu!! Mbak nggak ridho dunia akhirat kalau sampai kamu balikan sama dia!!" ucap Bunda menggebu gebu..
"Hahaha... Aldo masih waras, mbak!! Ada berlian di depan mata ngapain mau sama batu kali.. Mana batu kali nya udah di pake orang lagi!!" ucap om aldo santai tapi sambil bergidik ngeri. Membayangkan jika wanita itu sudah berhubungan badan dengan sahabatnya sendiri membuat om aldo jijik, meski status mereka sudah sah, suami istri.
Selama berpacaran dengan salsabila, om aldo selalu menjaga gadis itu sebaik mungkin. Tak pernah terpikir untuk menodai nya sebelum halal di mata agama, meski pun pacaran mereka juga tak sepenuhnya murni, karena sebatas k*ssing dan berpelukan mesra memang sering mereka lakukan untuk mengungkapkan rasa sayang masing masing.
Bunda memicingkan mata nya, menatap curiga.. "Berlian ?? Berlian siapa maksud kamu ??" meski sudah tau jawaban nya, tapi bunda ingin mendengar langsung dari mulut adik nya sendiri.
"Yaelah, mbak pasti udah tau!! Udah ah, aldo mau mandi dulu. Biar ganteng ketemu calon..." ucap nya sebelum berlalu pergi sambil menyeret koper.
🌿
"Ran, lo nggak apa apa, kan ? Wajah lo pucet banget..." Eliza semakin khawatir karena kini rania terlihat tidak sehat. Wajah nya pucat dan dia terus tertunduk duduk di bibir ranjang sambil meringis memegangi perut bagian atas nya...
"A-ambilin obat gue, el.. D-di tas..."
Eliza dengan cepat membuka restleting tas rania lalu mencari obat yang di maksud sahabat nya itu..
"Ran, hidung lo berdarah.." Kepanikan eliza berkali lipat saat melihat darah yang keluar dari hidung rania begitu banyak.
"Ssstt... Jangan berisik, el!! Jangan sampai om aldo dan bunda lo tau.." ucap Rania seraya mendongakkan kepala nya ke atas, tidak mau sampai darah nya menetes mengotori seprai eliza.
Sebelum memberikan obat, eliza membantu membersihkan darah segar itu. Dengan gemetar, perlahan eliza mengelap telapak tangan rania yang tadi dia gunakan untuk menadah darah nya...
"Thank you, el.." Ucap rania setelah meminum obat nya. Dia memang sudah terlambat beberapa jam meminum obat tersebut, seharusnya obat itu di minum pukul 7 malam seperti biasa, tapi sampai hampir tengah malam rania belum juga meminum nya...
Dua bola mata eliza menatap rania lekat. Ada rasa sedih, bingung, khawatir yang menjadi satu..
"Jangan lihat gue dengan tatapan seperti itu, el. Gue nggak suka.." protes rania sambil memalingkan wajah nya. Rania tidak mau di kasihani. Cukup sudah di masa lalu tatapan orang selalu seperti itu pada nya.
"Sorry.." ucap Eliza yang kemudian dengan cepat menghapus air mata nya yang hampir jatuh.
"Yaudah, gue mandi duluan, ya. Nanti gue siapin lo air anget.."
Rania berjalan menuju balkon kamar eliza, ternyata di luar gerimis. Gadis itu menadahkan tangan nya ke atas, menikmati tetesan air yang jatuh dari langit mulai membasahi telapak tangan nya.
Rania tersenyum getir.
"Di ratusan anak gerimis yang menyiram tanah, ada rindu milik ku yang tak terucap. Bagaimana aku akan menjawab nya, sedang aku saja tak tau cara menyampaikan perasaan ini. Miris, bukan ??"
Lama melamun di sana, eliza datang dengan handuk kimono yang membalut tubuh nya sampai sebatas lutut.
"Air nya sudah siap, ran. Handuk dan peralatan mandi buat lo udah gue siapin juga.." kata nya lagi sambil mengacak acak rambut nya yang masih basah dengan handuk kecil.
Rania tersenyum, "Okey, el. Makasih, ya. Gue mandi dulu.." rania menepuk bahu eliza kemudian melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi.
Setelah memastikan rania sudah masuk ke kamar mandi nya, eliza buru buru mengambil ponsel untuk mencari tau sesuatu..
Mata nya membulat sempurna saat layar itu menampilkan sesuatu yang membuat nya terkejut...
"Pencangkokan hati ??"
Eliza menutup mulutnya tak percaya. Ingatan nya kembali saat rania menceritakan tentang penyakitnya. Harapan hidup nya sedikit jika tidak segera mendapatkan pendonor hati.
Ya, pencangkokan hati atau transplantasi hati adalah pilihan terakhir ketika obat dan perawatan sari dokter tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.
"Rania harus mendapatkan donor hati dengan segera!! Aku harus membantu nya.."
🌿
🌿
🌿
Jangan lupa tinggalkan jejak nya dengan Like, Komentar dan Vote nya 💜
Jaga kesehatan dan selamat berpuasa 🤗😇
🌹🌹🌹🌹🌹
☕☕☕☕☕
🌟🌟🌟🌟🌟
🌿
Jangan lupa juga buat mampir 👇
Rania adl tante sekaligus ade ipar eliza, itu artinya eliza nanti dipanggil oleh rania kaka ipar atau ponakan ? wkwkwk...
muter muluk sich thooor🙏
ini sinetron banget..semoga langsubg happy ending,ga berlarut" larut kisah mrk
Biar keburu dijahitnya nih😄
sekali scroll..dah habis🙁