NovelToon NovelToon
The Misogynist

The Misogynist

Status: tamat
Genre:Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa / Tamat
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siskaindah Sari

Halooo ini novel thriller perdanaku disini.

Selamat Membaca semuanya.


Dalam misi mengungkap pembunuh kakaknya, Marcella seorang polisi wanita harus dihadapkan pada kasus pembunuhan berantai dan pertemuannya dengan seorang pemuda bernama Ryan membuatnya menjadi sosok yang paling ia curigai. Dapatkah Marcella mengungkap siapa sebenarnya pembunh berantai tersebut? Benarkah Ryan adalah seorang pembunuh yang ia cari. Baca novel ini hingga akhir untuk menemukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siskaindah Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 -Marcella Diculik

Marcella dengan santai mengendarai mobil kesayangannya membelah jalanan yang tampak renggang di malam itu. Perlahan gerimis mulai turun ia pun lebih berkonsenterasi agar tak terjadi hal yang diinginkan. Mendekati sebuah jalanan yang amat sunyi tak ada perumahan disana tiba-tiba dia melihat ada orang yang menyeberang di depannya. Marcella pun segera mengerem mobilnya. Lantas ia turun dari mobilnya dan mendekati orang itu.

"Anda baik-baik saja?" Tanyanya.

Pemuda yang menutup dirinya dengan jaket hitam itu jongkok menghadap ke jalanan. Namun ia tak menjawab pertanyaan Marcella. Marcella merasa ada yang tak beres.

"Maaf anda?"

Tiba-tiba orang itu menengadah kearahnya, ia mengenakan topeng kulit dan hanya matanya yang terlihat.

"Aku tak baik-baik saja nona manis," ucapnya dengan suara yang telah ia palsukan dan tawanya yang menggelegar.

"Kamu?" Marcella tahu bahwa ia dalam bahaya. Akhirnya Marcella berhadapan jua dengan orang itu. Ia melihat ke mobil pistolnya ada disana. Marcella mengarahkan pukulan kearah orang itu, namun berhasil ditangkis. Marcella dan orang itu yang saling beradu pukulan. Beberapa pukulan Marcella mengenainya namun karena sebuah telepon perhatian Marcella terdistorsi dan orang itu berhasil memukul kepala Marcella. Setelahnya orang itu mengikat tangan dan kaki Marcella dan lantas membopongnya pergi dari tempat itu. Marcella pun ia lumpuhkan dan masukkan ke mobil lantas ia membawanya ke suatu tempat.

...****...

Marcella sendiri baru terjaga keesokan paginya. Ia berada disebuah ruangan cukup luas dan tentunya tak ia kenali, ada beberapa ban tua mobil bekas disana.

Mungkinkah ini bengkel tua yang tak lagi digunakan. Ini ada dimana? Pikir Marcella.

Dari jauh orang itu tampak masuk dan berjalan mendekatinya. Marcella bisa melihat dengan jelas jam dan sepatu yang ia kenakan dan sepertinya ia mengenalinya.

Orang itu membuka mulutnya. "Kau sudah sadar rupanya," ucapnya.

Marcella meludahi orang itu, dan sosok itu tertawa sambil mengelap bekas ludah Marcella yang mengenai topengnya.

Lantas sosok itu menjambak rambut Marcella.

"Sudah dalam posisi begini kau masih juga sombong."

"Lepaskan rambutku dasar psikopat gila," bentak Marcella. Ia berusaha memberontak.

"Haha, aku bahkan amat sulit membawamu kemari dan kau mau aku melepaskanmu? Kau pasti terlalu lama pingsan," ejek orang itu.

"Kau pembunuh, jika aku bebas aku kupastikan kau mendekam di balik jeruji besi seumur sisa hidupmu."

"Gadis sombong," ucap sosok itu sembari menaruh belati di pipi Marcella. "Kalau aku membunuhmu sekarang takkan mengasyikkan, haha."

Lantas sosok itu berjalan menjauhi Marcella.

"Kau pembunuh kakakku dan lainnya bukan?" Teriak Marcella keras.

Sosok itu berbalik dan tertawa. "Aku sangat puas mencabut jantung kakakmu itu."

"Sialan. Beraninya kau! Pembunuh! Aku akan menghabisimu!" Pekik Marcella penuh emosi. Orang itu pun kembali mendekati Marcella dan menutup mulutnya dengan lakban.

"Kau sangat cerewet, tapi aku sangat suka bermain denganmu, haha."

Marcella menatapnya dengan kebencian. Ia menendang orang itu hingga orang itu terjatuh, namun sosok itu malah tertawa.

"Kakakmu tahu sesuatu yang semestinya ia tahu. Ia terlalu ikut campur, kalau saja ia diam. Kau pasti masih bisa melihat wajah polosnya, haha."

Kini Marcella tahu kakaknya sejak dulu sangat baik pada orang dan tampaknya ia salah memilih teman dan akhirnya dihabisi.

Aku akan membalaskan dendammu Kak, pasti. Batin Marcella.

"Kenapa? Kau mau membunuhku? Kau takkan bisa, bahkan kakakmu pun aku habisi dan semua yang menghalangi jalanku," ucap orang itu dengan mata yang menunjukkan ia bukan orang normal.

"Dasar gila!!"

Psikopat. Pikir Marcella.

...****...

Sementara ayah Marcella yang tak tahu keberadaan putrinya bergegas ke kantor dimana Marcella bekerja.

"Ia tak pulang Om?" Tanya Anto.

Lelaki itu menjawab.

"Sebentar aku telepon Alex."

Anto menelepon Alex namun tak ada jawaban. Lima menit kemudian barulah Alex mengabarkan ia tak tahu keberadaan Marcella.

Akhirnya Anto, ayah Marcella dan beberapa rekan lain mencari gadis itu.

"Sebentar itu mobil Marcella."

"Benar," ucap Anto. Lantas mereka berhenti dan mengecek mobil itu.

"Hp dan pistolnya disini, tapi dimana dia?" Ayahnya mulai cemas dan mereka memanggil nama gadis itu.

"Anto lihat ini jejak darah," ucap rekan Marcella.

Anto melihat dan menyentuh dan menciumnya. "Mungkinkah Marcella dalam bahaya."

"Lalu apa yang bisa kita lakukan?" Tanya ayahnya.

"Kami akan mencari jejaknya Om, om tunggulah di rumah."

...****...

"Kalian belum temukan jejaknya?"

"Belum Tuan Muda, kami kehilangannya karena hujan semalam."

"Apa yang akan dia lakukan pada gadis itu," ucap Ryan kemudian.

"Mungkinkah ia akan menghabisinya?"

"Aku merasakan hal yang tak baik. Panggil paman Gu."

"Baik Tuan Muda."

Tak lama paman Gu pun segera tiba.

"Aku rasa aku adalah target selanjutnya. Paman, Pak Brom jika sesuatu terjadi padaku dan mama serta papa dalam bahaya kalian harus segera melapor ke polisi. Paham," ucap Ryan.

"Firasat anda jarang meleset tuan muda."

"Aku takut badai besar itu tak bisa lagi terus aku hindari, dan ceritakan ini kepada Nek Diyah."

Pak Brom tangan kanannya pun mengangguk.

"Kalian boleh pergi."

Lantas keduanya pergi.

"Apa rencana Alex kali ini? Apakah ia tak pernah mencintai Marcella sedikitpun lantas mengapa ia mendekati gadis itu?"

Ia amat mencemaskan keadaan Marcella saat ini.

1
Anik Setyowati
q sudah feeling diantara 3 laki2 anggota elang yg masih hidup,kalo teguh nggak mungkin,kalo Ryan meskipun dia misterius tp jelas disini bukan dia dan Alex dia benar2 misterius dan penuh rahasia,q lebih condong ke dia,untuk jabatannya yg polisi,itu hanya pengalihan aja supaya nggak ada yg curiga tp pulisi jg manusia yg punya dendam dan sakit hati
Siskaindah Sari: yuk pantengi hingga akhir 🤭
total 1 replies
Anik Setyowati
penasaran Thor,jangan pembunuh itu salah satu anggota geng elang yg sekarang masih hidup
Mary Bella
cerita yg menegangkan...lanjut lah
☆White Cygnus☆
mulai mampir.
Siskaindah Sari: makasih
total 1 replies
Nde Nina
Luar biasa
Siskaindah Sari: terima kasih
total 1 replies
Siskaindah Sari
ditunggu ya
Budi Setiawan
lanjut thor
Firefox piw
semangatttt
Firefox piw
wowww,, ceritanya seruu kakak. terus lanjutin semangat thorrr
Siskaindah Sari: makasih
total 1 replies
Budi Setiawan
Nek Diyah mengejutkan 😂
Budi Setiawan
ditunggu thor kelanjutannya
Budi Setiawan
Marcella memang gak mudah dikasih tahu
Siskaindah Sari: ya begitu sifatnya
total 1 replies
Budi Setiawan
Waahh ternyata Alex orangnya
Siskaindah Sari: iya benar sekali
total 1 replies
Budi Setiawan
Akhirnya ketauan sifat asli Alex
Budi Setiawan
Alex mencurigakan
Budi Setiawan
semakin seru
ChaManda
Prolog nya🔥
Budi Setiawan
ditunggu kelanjutannya
Budi Setiawan
ditunggu updatenya
Siskaindah Sari: baik ditunggu ya
total 1 replies
Budi Setiawan
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!