Juara 1 event anak Genius S4 🥇
________
Keadaan memisahkan mereka berdua, maka takdir jua yang mempertemukan mereka kembali. Aisyah dan Lucas bertemu kembali setelah enam tahun lamanya. Tetapi, dengan kondisi yang berbeda. Lucas tak mengenali Aisyah, karena dia hilang ingatan pasca kecelakaan pada enam tahun yang lalu. Dia melupakan semua momen manisnya bersama dengan Aisyah. Dia malah mengingat jika dirinya belum pernah menikah.
Akan tetapi, Aisyah sangat mengenal sosok pria yang bernama Lucas itu, yang menjadi pria asing yang datang ke Indonesia untuk membuka cabang perusahaannya. Aisyah, yakin jika sang CEO adalah ayah dari anak-anaknya.
Bagaimana cara Aisyah membuktikan jika pria itu adalah suami dan Ayah dari anak-anaknya? Yuk, simak kisah mereka di Kembar Genius Milik Mantan Mafia!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembar Genius 22
"Apa maksudmu dengan datang ke sini bersama dengan Galih? Kamu mencoba untuk merayu adikku setelah kamu tak berhasil merayuku?"Lucas berbicara dengan suara yang tinggi kepada Aisyah. Bahkan menekan tubuh wanita itu ke mobil Jeep milik Galih.
"Tuan, Anda salah paham. Aku tak melakukan itu, aku tak menggoda Galih!"Aisyah mendorong tubuh Lucas agar sedikit menjauh darinya.
"Tadi malam kita telah membicarakan semua hal tentang Reza dan Rezi. Jika memang Anda ragu dengan mereka berdua. Anda tak perlu bersusah payah untuk mendekati mereka, Saya tahu Anda mendekati mereka hanya ingin merebut mereka dari Saya bukan?" Lucas terdiam ketika mendengar suara Aisyah yang juga lebih tinggi dari suaranya.
"Tuan, Galih itu adalah adik ipar Saya. Jika Anda tak percaya Anda bisa menanyakan hal itu kepadanya,"ujar Aisyah. Lucas menaikan satu alisnya lalu kembali bertanya.
"Adik ipar? Yang artinya kau menikah dengan kakaknya?"
"Em,"singkat Aisyah tak ingin melihat ke arah Lucas yang kini sedang bingung dengan pertanyaannya sendiri.
"Maksudmu apa? Aku kakaknya tidak mungkin kau menikah dengan Elliot bukan?" Lucas kembali bertanya dan kini mencengkram kuat lengan Aisyah sehingga wanita itu merasakan sakit pada lengannya.
"Katakan!"Lucas memaksa Aisyah untuk mengatakan dengan siapa dia menikah. Aisyah mulai jenuh dengan pertanyaan yang tak masuk akal dari Lucas. Padahal Lucas tahu dengan siapa dia menikah tetapi masih saja bertanya.
Dugh! Dugh!
"Akh!" Lucas terjatuh hingga berlutut di depan Aisyah. Reza sengaja menendang ke dua kaki Lucas dari belakang sehingga membuat pria tangguh itu kini berlutut di depan Aisyah.
"Anda menindas Bundaku, Tuan?"tanya Reza dengan begitu formal kepada Lucas, yang membuat Galih membulatkan matanya. Galih bersama dengan Rezi melihat hal itu dari jauh begitu juga dengan Elliot. Aisyah sampai menutup mulut karena terkejut yang tiba-tiba Lucas berlutut di depannya.
"Reza,"Aisyah menarik Reza agar berdiri di sampingnya. Aisyah tak ingin Reza berselisih dengan Lucas apalagi Reza sampai membenci ayah kandungnya sendiri. Aisyah, tak mengharapkan akan hal itu.
"Apa ini yang anak kecil pelajari? Apakah seseorang mengajarinya bersikap tak sopan kepada orang tua?"Lucas bertanya dengan raut wajah yang marah.
"Reza, ayo minta maaf sama ...."Aisyah menggantungkan ucapannya. Lucas menatap Aisyah sehingga membuat wanita ini tak berani melanjutkan ucapannya.
"Reza, dia Daddymu ayo minta maaf! Nanti Om belikan es krim untukmu,"bujuk Galih. Aisyah semakin tak percaya dengan ucapan Galih. Rezi sampai menepuk jidatnya mendengar bujukan konyol dari Galih.
"Apa?"Galih melihat ke arah semua orang lalu menggaruk tekuknya yang tak gatal sembari tertawa kecil.
"Aku bukan anak kecil begitu dirayu dengan es krim langsung mau, minimal kalau mau mendekati kami itu punya helikopter, rumah besar serta uang banyak,"ujar Reza santai.
'Sejak kapan anakku menjadi matrealistis?'batin Aisyah sembari mengusap dadanya syok melihat kelakuan sang anak.
"Nggak jauh beda dari Bundamu yang matrealistis,"ucap Lucas. Aisyah langsung menatap Lucas tak percaya Lucas bisa mengatakan itu. Bukannya marah, Aisyah malah tersenyum mendengar hal itu karena dulu Lucas pernah mengatakan kata-kata itu untuk Aisyah yang artinya tanpa Lucas sadari dia mulai mengingat masa lalunya meskipun tak bisa mengingat yang lain.
"Hidup butuh uang, kalau nggak ada uang mau bagaimana hidup?"ketus Reza lalu menarik tangan Aisyah dan membawa Aisyah pergi dari sana.
"Om kami pulang dulu,"ucap Rezi kepada Lucas yang masih mematung melihat kepergian Reza dan Aisyah.
Galih menepuk pelan bahu sang kakak sembari berkata,"anak kecil itu tak suka ada orang yang menindas orang yang mereka sayangi. Jadi, bersikap baiklah kepada ibunya maka Kakak akan bisa mendekati mereka,"saran Galih. Lucas langsung memberikan tatapan maut untuk Galih.
"Owh, kenapa kakak melihat ku begitu? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"lanjut Galih mengangkat dua tangan di dadanya.
"Katakan, apa yang kamu ketahui tentang hubunganku dan wanita itu!"
"Tentu aku tahu, dia kakak iparku. Itu artinya dia istrimu! Kenapa itu saja kakak tak bisa mengingatnya. Lihatlah, Reza begitu mirip denganmu judes, cuek dan dingin. Yang lebih parah, anak itu punya sifat pelindung. Dia selalu bersikap keras kepada orang yang menindas ibunya,"ujar Galih. Lucas tercengang mendengar ucapan dari Galih.
"Jika kakak tak mau kehilangan mereka perjuangkan mereka. Jika kakak tak mau, aku yang akan menjadi Daddy mereka kelak,"setelah mengatakan itu Galih pergi meninggalkan Lucas yang dalam keadaan bingung. Elliot datang mendekat ketika melihat Lucas yang tak baik-baik saja.
"Tuan, Anda baik-baik saja?"Elliot bertanya tetapi Lucas tak menjawab dia memegang kepala yang terasa berdenyut.
"Kepalaku sakit,"
"Kita ke rumah sakit,"
Elliot membawa Lucas pergi dari sana menuju rumah sakit. Sedangkan, Galih kini berada di dalam mobil yang sama dengan Aisyah dan kedua ponakannya.
"Apa kalian mau makan es krim?"tawar Galih tetapi tak ada yang menjawab sampai Aisyah menoleh ke arah anaknya yang pada sibuk dengan iPad masing-masing.
"Zazi, Om tanya. Apa kalian mau es krim?"
"Owh, jadi panggilan kalian Zazi. Lucu juga,"ucap Galih yang di pelototi oleh Reza dari spion depan membuat Galih menahan tawanya.
"Kami masih kenyang, Bun. Kita pulang saja, lagian kenapa sih Bunda bisa sama orang aneh ini?"tunjuk Reza.
"Orang aneh,"ucap Galih menunjuk dirinya sendiri. Aisyah hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Sayang, ini adiknya Daddy Lucas yang jelas ini Om kalian. Sama Om sendiri nggak boleh begitu,"ucap Aisyah memeringati sang anak.
"Oh, pantes saja. Sama-sama orang aneh,"sahut Reza. Aisyah hanya bisa menghela napas setiap kali mendengar ucapan Reza.
"Ada dendam apa sih Reza sama Kak Lucas?"tanya Galih dengan suara yang pelan tetapi masih bisa didengar oleh Reza.
"Dendam pribadi, Om nggak akan tahu!"Reza berkata dengan tegas. Aisyah hanya bisa menghela napas kasarnya. Lalu, mencoba menjelaskannya kepada Galih bagaimana dendam itu bermula.
"Jadi, di hari pertama Kak Lucas datang ke sini sudah mempersulit kamu? Lalu, bocah ini membantu kamu?"
Dugh!
Reza menendang kursi kemudi Galih yang membuat Galih terkejut dan hampir saja oleng.
"Panggil nama orang itu yang benar main bocah-bocah saja."Ketus Reza. Galih hanya bisa diam lelah menghadapi sifat kerasnya Reza.
'Tidak jauh beda dari Daddynya,'batin Galih yang kembali fokus pada jalan.
Jangan lupa like+koment. Di tunggu hadiah dan Vote nya ♥️