NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:41.1k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menenangkan diri

Hose terus mengikuti gerak langkah Edward dengan tatapan tajam matanya.

Dadanya bergemuruh ketika melihat laki laki itu berjalan begitu tenang menapaki setiap tangga hingga kemudian tubuh kekar dan atletisnya menghilang masuk ke dalam kamar Rysta.

Sungguh....andai bisa di lihat.

Ada kobaran api yang begitu besar menyala di ubun ubun laki laki itu ketika melihat Edward masuk dengan begitu tenang ke dalam kamar Rysta.

Hose memegang keningnya dan mengusapnya sedikit kasar.

Kepalanya tiba tiba terasa sakit.

Apa yang sebenarnya telah terjadi.

Sejak kapan Rysta dan Edward menjadi begitu dekat.

Ya....hampir empat tahun memang dirinya tak berinteraksi secara intens dengan wanita itu.

Hanya sesekali mereka berkirim salam, atau lebih jelasnya ia yang selalu aktif mengirim pesan kepada wanita itu meski jarang langsung mendapat balasan.

Hal itu karena dirinya yang di tugaskan memegang rumah sakit Tang Healthy Hospytal yang berada di Indonesia selama hampir dua tahun yang lalu.

Sementara Rysta di kirim oleh nyonya Tang ke Dubai sejak hampir empat tahun lalu.

Dan baru satu tahun belakangan ia kembali berusaha keras mendekati wanita itu.

Tanpa meminta izin, Hose melangkah masuk dan mendekat kepada Rysta.

Tatapan pria itu begitu dalam kepada wajah cantik di hadapannya itu.

" Rys...bisa kau jelaskan ini padaku ?! apa yang sebenarnya sudah terjadi ?!

apakah dia yang menjadi alasanmu hingga kau tak bisa menerima diriku ? " tanya Hose kemudian dengan suara bergetar dan wajah yang begitu sendu.

Cintanya kepada sosok wanita di hadapannya itu begitu besar dan tulus, hingga untuk sekedar bersuara keras atau membentak ia tak bisa.

Apalagi marah......

Yang bisa ia lakukan hanyalah ini, mencoba mencari kejelasan dengan meminta penjelasan secara baik baik.

" duduklah tuan Khan, rasanya tidak baik jika kita harus bicara dengan berdiri " kata Rysta kemudian melangkah ke arah sofa di ruangan itu.

Hose pun mengikutinya.

Kini mereka berdua duduk berhadapan.

Tanpa mereka sadari,seseorang di atas sana turut memperhatikan mereka berdua dengan dada yang bergemuruh dan sesak.

Cukup lama Hose dan Rysta berada dalam kebisuan.

Rysta tertunduk menatap lantai.

Ia benar benar menyesali dirinya. Baru kali ini ia benar benar merasa tak berkutik dan begitu rendah di hadapan orang lain.

Hingga membuatnya terasa tak pantas meski hanya sekedar mengangkat kepalanya saja.

Sementara Hose,

Pria itu masih menatap begitu dalam wajah tertunduk di hadapannya itu.

Wajah yang selalu menghiasi mimpi dan angan angannya.

" maaf....." terdengar suara Rysta begitu pelan menyapa gendang telinga Hose.

Dan detik itu juga, laki laki itu merasakan tubuhnya lemas tak bertulang.

Maaf.....

Satu kata yang keluar dari bibir Rysta seolah mampu merontokkan seluruh tulang tulang juga persendian dalam tubuhnya.

Ia tahu persis bagaimana karakter wanita di hadapannya itu.

Tegas, keras dan kharismatik.

Namun kini..

Wanita itu terlihat menunduk dan begitu tak berdaya.

Satu kata yang terlontar dari bibir Rysta berikut dengan kondisinya saat ini seolah bisa menyampaikan apa yang telah terjadi.

Dengan susah payah Hose menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya dengan pelan.

" aku tahu, mungkin sulit bagimu mengatakan yang sejujurnya kepadaku.

tapi aku juga tahu ini bukan dirimu...

Pasti telah terjadi sesuatu hingga bisa membuat dirimu bersikap seperti ini.

Kembalilah kepadaku jika urusanmu telah selesai.

Percayalah, aku akan setia menunggumu sampai saat itu tiba " kata Hose kemudian dan sukses membuat Rysta mengangkat wajahnya kembali.

Perlahan wanita itu menggelengkan kepalanya, matanya telah nampak memerah.

Menangis...?!

Ya, ia hampir tak bisa menahan sesutu yang bersifat cair yang seolah telah siap meleleh sejak tadi dari pelupuk matanya.

Sesuatu yang paling tak mungkin Rysta lakukan meski sekeras dan seberat apa beban yang harus ia tanggung.

Namun kini....

Sesuatu itu meluncur begitu saja melewati pipinya.

Hose bangkit dan maju mendekat kepada Rysta,

Ia bersimpuh di hadapan wanita itu.

Tangan kirinya menyentuh jemari Rysta yang berada di atas pangkuan wanita itu, sementara tangan kanannya mengusap lembut bulir bulir bening di pipinya.

" aku mencintaimu dengan seluruh hatiku.

Aku siap menunggu sampai kau kembali kepadaku " kata pria itu kemudian.

Usai mengatakan itu Hose bangkit dan berdiri.

Di tatapnya wanita yang masih tetap terduduk di tempatnya itu.

Kemudian pria itu berbalik dan hendak berlalu meninggalkan tempat itu.

" sampaikan salamku kepada ibumu, semoga ia mendapatkan menantu seperti yang ia harapkan.

Dan juga sampaikan rasa terimakasihku karena sudah mau menerima aku berikut dengan kekuranganku.

Maaf ..aku tak pantas untukmu " kata kata Rysta sontak membuat Hose menghentikan langkahnya dan kembali berbalik menatapnya.

Suara yang terdengar amat sangat pelan itu membuat kening laki laki berwajah tampan itu berkerut menatapnya.

" jangan menungguku, aku tetap dengan pendirianku meski urusanku telah selesai... " lanjut Rysta lagi masih dengan lirih.

Namun sungguh kata kata itu masih bisa di dengar dengan jelas oleh Hose dan sekali sukses membuat tubuh laki laki itu kembali lunglai.

Untuk kesekin kalinya, wanita itu kembali menolaknya dan tetap pada perdiriannya semula.

Sendiri....

" Rys ..." panggil Hose

" pergilah, lupakan aku...lanjutkan hidupmu. Kau berhak mendapat kehidupanmu yang lebih baik.

Termasuk seseorang yang bisa menerima dan membalas cintamu " kata Rysta,

ia bangkit dan berdiri kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Hose yang masih terpaku di sana menatapnya.

keputusannya sudah bulat kini.

melepaskan Hose.

meski tak ia pungkiri hatinya sakit.

Tapi setidaknya ia terlepas dari ketulusan pria itu kepadanya.

Selanjutnya ia akan hanya terfokus pada hubungannya dengan Edward hingga saatnya tiba nanti.

Edward....

Rysta teringat pria itu, dan tanpa ia sadari ia sedikit mempercepat langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Di mana menurutnya pria itu kini tengah berada.

Dan ketika ia hendak memutar handle pintu kamarnya, pintu kamar itu telah terbuka lebih dulu dan menampilkan seraut wajah muram pria tampan yang menatapnya penuh arti namun sama sekali tak bisa di artikan oleh Rysta.

Sungguh berhadapan dengan Edward ia tiba tiba menjadi sosok yang bodoh dan tolol.

Jantung Rysta tiba tiba berdetak kencang, darahnya seolah berhenti mengalir. Tubuhnya tiba tiba serasa membeku ketika pria itu terus menatapnya tajam.

Ia seolah tak punya keberanian membalas tatapan Edward kepadanya.

Berkali kali ia merutuk dalam hati,

Kenapa ia seperti merasa bersalah kepada pria di hadapannya itu.

Tanpa sepatah kata Edward melewati Rysta begitu saja setelah cukup lama ia menatap wajah wanita itu yang sedikit tertunduk.

Dengan langkah lebar Edward terus melangkah kemudian menuruni anak tangga.

Tak berapa lama

Bruakkk.....

Rysta hingga memejamkan matanya sejenak ketika ia mendengar pintu tertutup dengan kasar.

Rysta menghela nafas.

" kau yang melarangku pergi, tapi justru sekarang kau yang pergi...." omel Rysta dalam hati.

Kemudian ia memutuskan tak mau ambil pusing,

Ia masuk ke dalam kamar.

Sekali lagi wanita itu terdebgar menghela nafas ketika ia menatap tempat tidurnya.

Bayang bayang perlakuan panas Edward pada dirinya semalam kembali berputar di ingatannya.

Hingga tanpa sadar membuat tubuhnya merinding.

" shitt ...."

1
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Tuti Tyastuti
happy end ya bwt ed sm rysta🤗🤗🤗
Sabaku No Gaara
ahh...bayik tau lok khitara pasti buat happy end
Nani Rahayu
happy buat tuan muda ed nona rysta......🤗🤗🤗
Al Fatih
sudah tamat kak....,, beneran ini🤔
Tuti Tyastuti
lanjut thor😢😢
Tuti Tyastuti
ya allah rysta km pasti bisa bertahan km kuat ayo semangat😭😭😭😭
sizuka
semoga selamat semuanya..kok aku sedih yaa😭😭
anah raditya
pokony 22ny hrs selmt ya Thor...
Wanah Sahwanah
thoor bikin mewek
Lanjut
Nanik Normaidah
semoga selamat ketiganya
Nur Adam
lnjjt
Al Fatih
yaa Allah,, pagi2 sdh harus berurusan dgn bawang😭😭😭,, semoga ibu dan debay kembar bisa selamat semuanya.... aamiin
Siti Nurhasanah: ya Author yg pengasih dan penulis...selamatkanlah Rysta dan si kembar, aamiin...
total 1 replies
Ninik
ikut deg deg kan jadinya
Wanah Sahwanah
selamat kan semuanya thoor...
aku Yg tegang
Tuti Tyastuti
usahakan dokter dua"nya selamat😭😭😭
Mugiyati
Rista dan bayinya selamat ya thor...
Sabaku No Gaara
no khitara...noooo
selamatkan ketigax
Al Fatih
kenapa harus ad kondisi seperti ini😭😭😭,, Edward pasti dilema bngt,, tolong selamatkan mereka bertiga yaa
Nur Adam
lnjjt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!