NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelakor

Aku Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:865.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: devi oktavia_10

Brakkk.... Apa yang kalian lakukan...!! Bentak Bella melihat sang suami yang bernama Alex, tidur bersama sang Adik Arimbi dengan tidak memakai pakaian sehelai benang pun.


"Dasar kau Arimbi...! gaya mu saja yang memakai kerudung, nyatanya kau seorang ja**** tidak malu selingkuh dengan abang iparmu, aku tidak sudi menikah dengan kau, pernikahan kita batal." bentak Bian dengan wajah marahnya, bukan hanya kekasih dan kakaknya saja yang berada di sana, akan tetapi juga orang tua mereka.


"Cih.... Ja**** sialan rupanya kau ini, untung ketahuan sebelum hari pernikahan kalian, mama ngak mau punya menantu mu rahan seperti kau!" bentak calon mertuanya.


"Aku ngak melakukan apa pun, aku juga ngak tau kenapa ada di sini hiks.... hiks..." bela Arimbi, dia sama sekali kenapa bisa ada di kamar sang kakak, dan ada abang iparnya yang juga tidak memakai apa pun.


Mau tau selanjutnya, yuukkkk.... ikutin, jangan lupa like komen dan votenya ya😘😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Pagi menjelang, Nurin mama Bian sudah melakukan rutinitas setiap pagi, bebenah rumah dan memasak untuk anak anaknya, sementara menantu baru masih bergelung di bawah selimut tebal.

"Pagi Ma..." sapa Dion.

"Pagi sayang, tumben kamu sudah bangun." tanya sang mama.

"Tadi di suruh bangunin Dandi mah, katanya ada pr, belum di kerjain, jadi minta di bangunin." sahut sang anak.

"Ooo..." sahut sang mama ber o ria, setelah tau jawaban sang anak.

"Loh... Kamu ngapain?" tegur Bu Nurin melihat sang anak mengeluarkan cucian dari dalam mesin cuci.

"Mau bantuin mama, jemurin cucian, kasian dari subuh buta sudah gudak gidik, nyonya masih enak bobo cantik." sindir Dion.

"Suuuttt... Udah biarin aja, nanti mama ngomong sama abang mu." ujar Bu Nurin.

"Iya ma... huufff... sudah nikah, tapi cucian dia masih mama yang nyuci, masak masih mama yang masakin, trus fungsi dia nikah buat apa?" kesal Dion melihat baju abangnya ada dalam mesin cuci itu.

"Buat nemenin tidur." sahut Dandi yang sudah ikut nimbrung.

"Ck..." Dion berdecak kesal dengan jawaban sang adik.

"Lah, kan emang benar bang, ada yang salah, lihat beberes rumah mama, masak mama, nyuci juga mama, dan bang Bian masih tidur sama istrinya, benarkan," sahut jawab Dandi.

"Hmmm... Kasian sekali mama gue, sudah tua bukanya senang, malah makin sudah di buat anak." gumam Dion.

"Sudah, sudah, sana jemurin kain, katanya mau bantuin mama." lerai sang mama.

"Iya ma..." sahut Dion.

"Dandi bantu nyuci piring ya ma." pinta Dandi membantu sang mama.

"Duhhh.... Anak mama pada baik banget sih." seru Bu Nurin.

"Do'ain Dandi jadi orang sukses ya ma, trus dapat istri baik dan sholeha, dan bisa nerima mama ya." ujar Dandi sendu.

Bu Nurin tertegun mendengar ucapan sang anak, bahkan dia masih mengingat mantan calon menantunya yang baik hati dan sholeha itu, siapa lagi klau bukan Arimbi, yang sudah di harap harapkan menjadi menantunya, ehhh... malah anaknya menikah dengan Bella sang kakak yang jauh beda dengan Arimbi.

"Eehhh... Bocah gemblung, sekolah belum tamat, sudah mikirin nikah aja loe." pekik Dion sambil menggetok kepala sang adik, dia melihat wajah sang mama, pasti mengingat Arimbi calon kakak ipar ngak jadi.

"Heheh... Kan ber angan angan kak, ngak pa apa kali, bukan sekarang, klau sekarang gue kasih makan apa anak orang." kekeh Dandi.

"Sae loe, Tukijan." kekeh Dion.

"Ya iyalah Tukimin." balas Dandi sambil terkekeh.

Bu Nurin pun ikut terkekeh mendengar gurauan sang anak.

"Sudah sudah ayo sarapan." lerai sang mama.

"Siap komandan." ujar ke dua sang anak.

"Pagi semua..." ujar pengantin baru, yang baru datang dengan memakai baju kerja masing masing.

"Pagi.." jawab ketiganya.

"Sarapan Bian, setelah sarapan mama mau ngomong." tutur sang mam dengan lembut, sebenarnya dia tidak rela berpisah dengan sang anak, namun demi kewarasan dan biar anak dan menantunya tau arti berumah tangga, dan tau tanggung jawab orang berumah tangga, dia rela melepas anak laki lakinya, dia sudah beristri bukan lagi tanggung jawabnya mengirus sang anak.

"Wiiihhh.... Ada apa nih ma, serius amat, tentang bulanan ya, tenang ma, nanti pulang kerja Bian kasih seperti biasa." celetuk Bian santai.

"Apa apaan, ngak ada ya, sekarang aku sudah jadi istri kamu Bi, jadi masalah uang bukan lagi urusan mama, itu urusan aku, uang kamu kasih ke aku." ketus Bella.

"Itu uang untuk kebutuhan kita sehari hari Bell, biar mama yang atur, mama kan yang tau bahan bahan dapur, dan juga bulanan adik adik." ujar Bian.

"Ngak ada ya, ngak ada, sekarang kamu sudah menikah, dan ngak ada urusan kamu memberi gaji kamu kepada mama kamu itu, dan apa tadi, bulanan adik kamu, mereka sudah besar, biarkan mereka yang membiayai hidup mereka, kenapa harus kamu yang biayain, aku ngak mau." ujar Bella dengan ketus.

Bian mengerutkan dahinya tidak mengerti, padahal dia sudah membahas ini sebelumnya.

"Tapi ak...." ucapan Bian terpotong dengan kata kata Bella.

"Dulu... Iya dulu, saat kamu belum nikah Bi. sekarang kamu sudah nikah, aku ngak mau uang kamu di kasih ke mama kamu, dan adik adik kamu, uang kamu sekarang adalah uang aku." ketus Bella.

Dandi dan Dion, kesal setengah mati sama kakak iparnya yang belum ada tiga hari sudah mampu membuat keluarganya berantakan dan sang mama bersedih hati.

Sang mama pun hanya mampu mengelus dada.

"Benar kata istri kamu Bian," ujar sang mama.

"Tapi ma..." sahut Bian sedikit keberatan, walau bagaimana pun, Bian masih tau diri sebagai anak dan kakak tertua.

"Tuh, kan. Mama kamu aja ngak keberatan, kenapa kamu yang keberatan." seru Bella lagi.

"Tolong dengarin mama bicara sebentar." pinta sang mama.

Semua lansung diam dan mendengarkan ucapan sang mama

"Jadi gini nak, apa yang di bilang istri kamu memang benar nan, kamu sudah menikah, tidak seharusnya kamu kasihkan gaji kamu ke mama, itu hak istri kamu, dan adik adik kamu juga tau hal itu, dan mereka juga sudah bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, mereka tidak ingin membebani kamu, karena mereka tau kamu sudah menikah, dan pasti banyak kebutuhan, jadi mereka memilih untuk bekerja paruh waktu, selepas pulang sekolah dan kuliah." tutur sang mama.

Deg...

Hati Bian lansung tercubit mendengar ucapan sang mama, tidak pernah selama ini terpikir baginya, adik adiknya akan mencari kerja paruh waktu, bahkan dia semasa kuliah masih mamanya yang membiayai kuliahnya, walau mamanya seorang janda, dia tidak membiarkan Bian untuk kerja paruh waktu, lalu apa ini, bahkan sekarang adiknya yang masih sekolah SMA aja sudah mulai bekerja, gara gara dia menikah dengan orang yang salah, mulai ada penyesalan dalam diri Bian, andai dia menikah dengan Arimbi, pasti tidak akan seperti ini jadinya, bahkan saat masih pacaran aja Arimbi sering membantu sang mama, baik materi maupun tenang, namun menikah dengan Bella tidak sedikitpun Bella membatu sang mama.

"Tapi..."

"Ngak usah tapi tapian Bi, mama kamu tau akan hal itu, sekarang ngak usah protes lagi" Sela Bella.

"Iya Bian, oleh sebab itu, karena kalian sudah menikah, dan kalian juga harus bertanggung jawab dengan keluarga kalian, dan mulai membina rumah tangga sebagaimana mestinya, jadi kalian mama saran kan untuk mencari kontrakan, agar bisa mandiri." ucap sang mama dengan tersenyum tipis, namun yakin lah, hatinya teriris harus bicara seperti itu, mengusir sang anak dengan halus dari rumahnya.

"Mama... Mengusir aku?' tanya Bian tidak percaya dengan pendengarannya.

"Bukan mengusir nak, tapi belajar mandiri untuk keluarga sendiri," tutur sang mama.

"Ck, sudah lah Bi, ngontrak ya ngontrak apa susahnya sih, tapi ingat ya ma. Jangan pernah minta uang Bian." ketus Bella.

"Iya mama tau itu." sahut sang mama.

Bian rasanya tidak rela harus meninggalkan rumah itu, harus meninggalkan mama yang sangat dia cintai.

"Huu... Benar benar jauh sekali sifatnya sama kak Arimbi, jadi kangen sama kak Arimbi." gumam Dion.

"Kakak gue buta, gara gara di sodorin ********* jadi bego." gumam Dandi.

Bersambung....

1
Trial Ajah
Dasar Bian Bela 2B Baxxxxxx😬
Safa Almira
yey suka
Maria Ulfa
mantap 👍👍👍👍👍
Abdulharis Middini
Luar biasa
Susilo Brama Yumbara Esbeye
ada gitu ya cerita macam sinetron indosiar bgitu?? mkin ksini mkin aneh cerita nya...kira kira ada kh kelakuan g msuk akal di dunia nyata bgitu ya??
Nur Aeni
Luar biasa
Srianni Ritonga
50 rebu sebulan ??? istri manapun ya pasti gak bahagia ... padahal dijodohkan kan? ...hidup realita bukan halu...50 rebu sebulan bisa buat apa ya...jadi mikir keras saya....kalo 50 rebu sehari ...itu masih mending kan?
Liany Aprilia: 50 prharii
total 1 replies
Karlina Sugiharti
buat cerita untuk abang saga dong tor,kih jodoh sm dokter Dian sahabat arimbi.buat dokter arimbi bahagia sm babang saga,kasian liat kisahnya yg bgitu memilukan🙏🙏
Karlina Sugiharti: maksutku buat dokter diana bahagia sm babang saga.
total 1 replies
Nunung Chaniago
Luar biasa
Zieya🖤
mungkin arimbi anak angkat..
kimiatie
cerita yang asyikkkk
kimiatie
mesti lah arimbi mahu dipegang Alex...kan dah halal...bodohnya bian
kimiatie
mahu balik lagi sama Alex ingat macam tukar baju kah...dah mengandung anak bian lagi... perempuan bengang😂😂
kimiatie
nasib arimbi lepas dari lelaki seperti bian
Dwi Hallina
cerita d awal pernikahan bella minta cerai tp gak d kasih bian d karenakan bella lg hamil kok sekang gak ada menyingung masalah kehamilannya, terus si anaknya kmn
Chiing Charlyne
iih... SWEeeeet BANGEeeeet Bian & Bella👍🥰🙏
Chiing Charlyne
TERHARU BANGEeeeeeet DGN MaMa & SMUAaaaa KELUARGA BiAN😿😍🥰🙏🙏SMOGAaa HARMONiiiSss BAHAHiAaaaa SLALUuuuu🙏🥰🙏
rinny
AQ tuh pas baca di awal bayanganku Arimbi itu gadis lugu dan lembut dalam bertutur tapi makin kesini bahasa yg digunakan bahasa gaul dan agak absurd.
Serena Oficall
*nona*
Serena Oficall
*bantal*
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!