NovelToon NovelToon
Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Status: tamat
Genre:Fantasi / TimeTravel / Tamat
Popularitas:638.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Budiari

Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.

namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.

tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?

" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekuatan?

" Peony ayo ikut Ayah sebentar... " ucap Duke Leon setelah selesai makan.

" Baik Ayah.. " balas Peony...

Kedua Ayah dan Anak itu berjalan beriringan memasuki lorong lorong Mansion yang besar itu.

" Apa kita akan menemui Mochi dan Meri? " tanya Peony dalam keheningan.

" iya nak.. ayak akan membawa mu ke mereka.. "

" apakah kondisi mereka sangat parah ayah? " tanya peony menatap ayahnya.

" kau bisa melihat nya nanti.. " ucap Duke Leon yang membuat Peony penasaran.

Setelah beberapa menit berjalan, tibalah mereka di sebuah ruangan..

Saat memasuki nya, ruangan itu terlihat kosong.

baru saja peony ingin bertanya, ayahnya langsung menekan sebuah tombol yang ada di gelang yang di pakai nya.

Dan tepat setelah itu tiba tiba tembok di depan mereka terbelah menjadi dua

mata peony seketika membelalak melihat tembok itu terbelah dengan sendirinya dan ada ruangan lain di dalamnya.

" wow! seperti di film film.. " lirih Peony..

" apa maksudnya nak? " tanya Duke Leon yang mendengar ucapan peony..

" ah tidak... aku hanya asal bicara... oh iya, ini ruangan apa? aku tak pernah tau ada ruangan seperti ini di sini.. " tanya Peony penasaran, karena memang di ingatan Peony yang dulu ia tak menemukan ada ruangan seperti ini.

" kau akan tau segera nak, tapi sebelum itu ayo kita masuk.. " ucap Duke Leon yang mulai melangkah masuk duluan.

Peony pun dengan ragu mengikuti ayahnya itu.

saat memasuki ruangan, mata peony terbelalak melihat begitu banyak buku buku di sana. dan ada tubuh meri dan mochi yang tengah terbaring di kasur yang ada di tengah tengah ruangan.

" meri.. mochi... " lirih peony langsung menghampiri tubuh dua orang itu.

" meri... mochi... kalian tak apa apa??.. sadarlah... " lirih peony langsung menggenggam tangan dingin mochi.

" ayah... mereka.. mereka baik baik saja kan?.. kenapa mereka belum sadar..." tanpa sadar air mata peony menetes melihat dua orang itu yang masih tak sadarkan diri.

" mereka sedang koma nak.. luka luka mereka cukup parah,, tabib hanya bisa menolong mereka dari luar.. tapi tubuh dalam mereka benar benar terluka parah.. "

Peony semakin menangis mendengar itu, jujur ia mulai menyayangi mochi dan meri, mereka sudah di anggap keluarga oleh peony, jadi tentu saja mereka sangat berharga bagi nya..

Apalagi mereka begini karena menyelamatkan dirinya..

" apa yang harus kita lakukan ayah.. aku tak ingin kehilangan mereka.. " tanya peony berlinang menatap ayahnya.

" para tabib hanya bisa melakukan pengobatan dari luar, yang bisa menyembuhkan tubuh dalam mereka adalah sihir..."

" sihir? apa itu ada di dunia ini? "

" tentu saja... kemari lah nak.. "

mendengar itu peony langsung berdiri dan mendekati ayahnya.

Duke Leon mengangkat pergelangan tangan anaknya itu dan menatap mata putrinya.

" nak,, ada hal yang harus kau tau tentang dirimu, mungkin kau akan cukup sulit menerimanya tapi hanya kau yang bisa menyelamatkan mereka. "

" apa? aku? " peony menunjuk diri nya sendiri.

" betul nak, hanya kau yang bisa menyelamatkan mereka. kau punya kekuatan sihir itu. " ucap Duke Leon yakin.

" apa? ayah serius?? "

" iya nak, kekuatan itu ada dalam darah mu. namun seperti darah yang tidak terlihat dari luar, begitu juga dengan kekuatan itu."

peony memandang tangan nya sendiri sebelum menatap ayahnya kembali. ini masih agak sulit ia percaya namun ayahnya tidak mungkin bohong padanya.

" lalu apa yang harus ku lakukan untuk menolong mereka? "

" gunakanlah insting mu nak... kendalikan kekuatan itu karena ayah yakin bahwa kekuatan itu sudah pernah keluar dari tubuhmu. " ucap Duke Leon yakin.

peony semakin bingung, kapan kekuatannya keluar? Peony berusaha mengingat ingat kapan ia mengeluarkan kekuatannya.

Terakhir kali yang ia ingat adalah pada saat penyerangan..

Tunggu??

Penyerangan?? apakah pada saat itu kekuatannya keluar?

" tapi ayah.. aku sungguh tak tau cara mengeluarkan kekuatan ku.. " ucap peony tak yakin

" kau bisa nak.. cobalah.. Ayah yakin kau bisa... "

mendengar ucapan ayahnya, peony langsung memejamkan matanya sebentar sebelum akhirnya menghela nafas panjang.

" huh... baik.. akan ku coba.. "

Dengan penuh keraguan peony berjalan mendekat ke ranjang mochi dan meri.

gadis itu menggenggam tangan meri dan mochi dan mulai memejamkan matanya, peony berusaha untuk fokus. ia mencoba mengeluarkan kekuatan itu, namun gagal.

Tak menyerah, gadis itu kembali mencoba nya lagi, dan gagal lagi.

beberapa kali ia terus mencoba tetap kekuatan itu tak muncul dan tak terjadi apa apa.

" ayah.. aku tak bisa.. " lirih peony..

" kau bisa nak.. hanya kau yang bisa menolong mereka, mereka akan tiada jika tidak segera di tolong. "

Mendengar ucapan ayahnya, mata peony seketika membelalak.

Tidak! ia tak akan membiarkan itu terjadi.

Kembali ia melanjutkan fokus nya dan memejamkan mata nya.

namun kali ini ia merasakan akan ada keluar dari tubuhnya.

dengan penuh konsentrasi dan fokus dengan keinginan yang besar untuk menyelamatkan mereka.

Sebuah cahaya putih yang begitu cerah dan menyilaukan menerangi ruangan itu.

Bahkan Duke Leon sampai menutup matanya karena cahaya itu begitu silau.

" ayah... tubuh ku... tubuh ku bercahaya!! "

Dan itu adalah perkataan terakhir Peony sebelum gadis itu tak sadarkan diri.

.

.

.

.

.

.

.

Sementara itu di istana kerajaan..

Terlihat baginda raja dan anak sulungnya putra mahkota Alex sedang duduk sembari meminum teh mereka.

" Kudengar putri pertama Duke Leon, yaitu peony sudah di temukan.. kau tak ingin menjenguk nya? " tanya baginda raja memandang wajah anaknya itu.

" maaf Ayahanda, namun aku sepertinya tak berniat menjenguk putri jahat itu. "

" apa kau masih mencintai anak angkat Duke Leon itu? "

" tentu saja, aku akan menikahinya.. "

" kau tak lupakan akan statusnya? "

" tentu ayah handa, semua sudah ku pikirkan. "

" Mm.. jangan lupakan semua yang kita bicarakan.. "

Mendengar itu putra mahkota Alex hanya mengangguk saja.

saat mereka tengah terdiam dengan pikiran masing masing, datang seorang laki laki paruh baya.

laki laki itu memberi salam hormat sembari menunduk.

" ada apa yustof? " ucap Raja tanpa mengalihkan pandangan.

" Maaf menganggu waktu istirahat anda yang mulia, tetapi saya ingin memberi tahu sesuatu, pangeran Aaron sudah sadar.. "

Perkataan itu seketika membuat raja langsung berdiri dari kursinya.

" apa?? Aaron sudah sadar?? "

" benar baginda.... "

Mendengar itu tanpa mengatakan apa apa raja langsung pergi dari tempat itu.

Putra mahkota Alex dan pria yang bernama Yustof itu pun mengikuti Raja dari belakang.

Mereka berjalan melewati lorong lorong istana yang megah.

siapa pun yang di lewati oleh raja, mereka akan seketika menunduk dan memberi salam hormat.

Dan seperti biasa, raja tidak akan menghiraukan nya.

Dan pada akhirnya sampailah mereka di depan ruangan tempat di mana Aaron istirahat.

PRANGGGKK!!!

" Astaga pangeran, kau baru saja sembuh tolong jangan bergerak dulu.. "

" PERGI!! AAKKHHH! AKU TAK BUTUH KALIAN.. "

baru saja raja sampai di depan kamar, raja sudah mendengar suara itu dari dalam kamar.

para prajurit terlihat ketakutan dan menunduk, raja yang mendengar suara itu pun segera masuk diikuti Putra mahkota Alex dan Yustof.

hal pertama yang mereka lihat adalah Aaron yang berdiri dengan tangan yang memegang perut. sedangkan para pelayan berusaha memapah tubuh pria itu.

" Kau sudah bangun nak? " tanya Raja namun dengan wajah yang datar.

" cih... kau buta? " decih Aaron sembari mendorong pelayan di samping nya.

Sringg!!

setelah ucapan itu keluar dari mulut Aaron, sebilah pedang langsung berada di depan Leher pria itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

1
Note 2
licik jg kau peony/Grin//Grin/
WiasMika Ardianti
Luar biasa
Risma Tantina
Sakiti saja fisik lily,tapi jika harua berhubungan badan sungguh biadab..
Note 2
keteknya apa ndk bau kecut peony
Note 2
tertegun typo lagi
Note 2
terkesima,terbengong
Note 2
tertawa keras
Note 2
menyakiti
Note 2
/Grin//Grin//Grin//Grin/
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
jumirah slavina
siapa laki² bejat nan bengis ini
jumirah slavina
kau yg buta...
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
jumirah slavina
Aku rasa buta nih putri mahkota
jumirah slavina
betul Poni...
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
jumirah slavina
hhmmm...
Putra Mahkota konon...
jumirah slavina
ck... tanpa Otor sadari Jumi juga melihat itu...

buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃✌️✌️✌️
jumirah slavina
berkhayal lah terosssss Pangeran kodok
jumirah slavina
jan terlalu PD Pangeran...
klo jatuh sakit....

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪
jumirah slavina
astogehhhhh... jangan rebutan...

angkat Aku jd Adik kalian biar kalian tidak rebutan lg...

buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
jumirah slavina
Aku hadir d'sini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!