Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketemu
Ya, tanpa sepengetahuan celin ternyata perusahaan tempat dia magang saat ini adalah perusahaan milik haidar.
"nona,ini saya mau nyerahin laporan dari kak fara untuk pak direktur"kata celin
"ohh...panggil gue kak atau selena aja jangan nona...oo ya udah di benerin ini...bilangin sama temen kamu itu kalo bikin laporan sebelum nyampai ke tangan pak direktur suruh cek ulang ad yang kelupaan enggak...jangn sampai kejadian ini terulang lagi"kata selena pada celin.
"baik kak"jawab celin.
Setelah itu Celin pun keluar dari ruangan itu.
Saat dia keluar dari ruangan selena tanpa sengaja dia berpapaaan dengan haidar
"kamu"kata mereka berdua saling tunjuk.
ngapaiin kamu disini?"tanya haidar.
"kerja kak...kakak ngapain disini?"tanya balik celin.
Haidar sedikit terkejut mendengar jawaban celin namun kemudian dia menepisnya dan memilih pergi meninggalkan celin.
"selalu saja begitu,apakah selamanya pernikahan ini akan seperti ini tuhan?"gumam celin dalam hatinya tiba tiba merasakan sedih mwngingat sikap haidar yang selalu dingin padanya.
"sejak kapan dia bekerja di disini"gumam haidar yang berlalu pergi meninggalkan celin.
Celin dan haidar kini telah berada di mansion miliknya.
"kak aku mau bicara sama kakak"kata celin ketika melihat haidar.
"hemm"haidar mwnunggu apa yang akan dibicarakan celin.
"aku udah nggak ada uang buat jajan, apa boleh aku minta uang sama kakak... tapi kalo kakak nggak boleh juga nggak papa... aku akan meminta pada papah sebelum aku menerima gajiku nanti"kata celin.
"hahh....kenapa nggak pernah terlintas di fikiran gue kalo dia sekarang tanggung jawab gue... apa segitu nggak punya uangnya dia sampai minta ke gue gini...dimana sugar Daddy nya"gumam haidar yang tersadar bahwa selama ini dia tidak menafkahi celin.
"ini...pakai...paswordnya ******.... jangan sekali kali kamu minta uang pada papahmu....jangan merendahkan harga diriku sebagai laki laki....aku masih sanggup menghidupimu"kata haidar menyerahkan satu kartu miliknya.
"segitu cintanya dia sama kakak,sampai paswordny aja tanggal lahir kakak"gumam celin sedikit sedih mengingat posisinya.
"iya maaf...makasih kak"jawab celin menerima kartu dari haidar.
"ya"jawab haidar.
"ohh ya sejak kapan kamu mulai bekerja?" tanya haidar.
"baru dua hari kak"jawab celin.
"ohh"kata haidar singkat.
"udah gitu aja...niatnya apa coba...ohh ya kak haidar tadi ngapain ya disana... terus kerjaan kak haidar itu sebenarnya apa?"gumam celin dengan berbagai pertanyaan yang terlintas di fikirannya.
"kakak kerja di sana juga?"tanya celin
"hemm"jawab haidar dingin
"bukannya dia udah tau kalo itu perusahaan milik aku...pake sok sokan polos nggak tau gitu... aku juga tau niat awal kamu mau nikah sama aku karna tau aku itu kaya kan...bahkan kekayaanku ngelebihin orang tua kamu...maknannya kamu mau pas vika maksa kita buat nikah hari itu....jangan kamu fikir aku ini bodoh... aku sudah banyak bertemu dengan rubah betina sepertimu"gumam haidar dalm hati yang kesal pada celin.
Sebenarnya celin memang bener bener nggak tau menau tentang pekerjaan haidar.Bahkan setelah haidar mengaku bekerja disana pun celin masih belum paham bahwa direktur utamanya adalah haidar suaminya saat ini.
Hari berikutnya mereka sudah bersiap ke kantor.
"tuan...mobilnya sudah siap"kata pak sopir yang biasa mengantarkan haidar.
"baik"jawab haidar.
Haidar berpapasan dengan celin yang juga akan berangkat ke kantor namun dia sama sekali tidak menawarkan tumpangan untuk celin melainkan acuh dan membiarkan istrinya itu pergi dengan taxi.
"tuan,apa tidak sebaiknya memberi tumpanagn pada nyonya"kata pak sopir yang merasa kasian pada nyonyanya itu karna setiap hari harus pergi menggunakan taxi.
"apa kamu sudah bosen kerja sama aku"bentak haidar.
"ehh anu tuan...maaf"kata sopir itu ketakutan
"jadi bingung sama jalan fikiran orang kaya... punya istri secantik itu kok ditelantarin... apa nggak takut direbut sama laki laki lain... heran aku jadinya"gumam pak sopir dalam hatinya.
**Trimakasih buat yang sudah mampir ke novel ini. Jangan lupa tinggalkan like, komen serta vote kalian di sini ya. Dukungan kalian menjadi motivasi author untuk terus mengembangkan imajinasi khayalan author**