NovelToon NovelToon
Aku Bukan Siapa-Siapa

Aku Bukan Siapa-Siapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Ketidaksengajaan serta pengorbanan dalam sebuah kecelakaan membuat Alena langsung meninggal dan malah mengantarkan nyawa gadis itu dengan bertransmigrasi ke dalam salah satu novel favoritnya. Alena hanya menjadi adik dari salah satu teman protagonis pria—figuran. Dia hanya seorang siswi sekolah biasa, tanpa keterlibatan novel, dan tanpa peran.

Tapi, plotnya hancur karena suatu alasan, hidupnya tidak semulus yang dia bayangkan. Dia membantu masalah semua tokoh, namun di tengah itu, hidupnya tidak aman, ada orang yang selalu ingin mencelakainya.

____

"Aku memang bukan siapa-siapa di sini, tapi bukan berarti aku akan membiarkan mereka menderita seperti alurnya."—Alena.

~•~
note:
- author 'I Am A Nobody' di wp dan di sini sama

- Tokoh utama cerita ini menye-menye, lebay, dan letoy. Jadi, ga disarankan dibaca oleh org yg suka karakter kuat dan ga disarankan untuk org dewasa 20+ membacanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu tak Terduga

Alena dengan tergesa berlari ke kamarnya untuk menghindari 'tamu' yang baru saja berkenalan dengannya. Setelah masuk kamar, Alena langsung duduk di tepi kasur, mencoba menenangkan detak jantungnya. Entah karena takut, atau yang lain.

Alena mencoba untuk mengingat semuanya.

Zaidan Allaver Anderson. Dia adalah tokoh penting yang tidak sempat Alena ingat, namun saat mendengar namanya, Alena langsung teringat semuanya.

Zaidan merupakan tokoh antagonis pria yang akan muncul sebelum akhir cerita. Dia juga tokoh yang misterius, merupakan orang terkaya yang tidak termasuk urutan, tapi di suatu waktu, dia mampu menjatuhkan semua keluarga pemeran pria. Termasuk keluarga Andreas—Ramatha.

Jika keluarga nomor satu terkaya bisa dijatuhkan, lalu seberapa kaya dia? Alena berpikir takjub. Alasan itulah mengapa dia menjadi tokoh penting.

Zaidan merupakan tokoh antagonis yang tidak termasuk kisah cinta protagonis wanita. Justru saat dia muncul, bukannya cinta, namun malah kebencian kepada Latasha—sebagai tokoh utama wanita.

Di novel itu, bagian Zaidan muncul merupakan sudah menjadi ketenangan semua protagonis. Audrey sudah meninggal, Christa sudah tidak muncul, namun karena kesalahan konyol membuat semuanya hampir hancur berantakan.

Latasha, yang saat itu belajar mengendarai mobil, tidak bisa mengendalikannya. Lalu berakhir menabrak gadis kecil berumur 5 tahun yang merupakan adik perempuan satu-satunya Zaidan.

Kedua orang tua Zaidan meninggal karena kecelakaan pesawat saat akan berbisnis dengan perusahaan luar negeri. Saat itu, umur Zaidan masih 15 tahun. Dia terpaksa mengurusi perusahaan ayahnya di usia yang masih sangat muda, karena sejak kecil dia sudah diajarkan ayahnya dengan keras untuk menjadi penerus. 

Dengan IQ tinggi, Zaidan berhasil mengendalikan perusahaan itu, yang seharusnya duduk di bangku SMA. Dia sangat menyayangi adik perempuannya, yang saat itu masih berusia dua tahun. Ketika dia kerja, Ada seorang baby sister yang akan mengurusnya, tapi ketika pulang ke rumah, Zaidan lebih banyak menghabiskan waktu bersama adiknya.

Adiknya, yang bernama Zara Aracelly Anderson, yang sudah menginjak umur 5 tahun, mengalami kecelakaan saat bermain di taman tanpa pengawasan Zaidan. Gadis malang itu langsung dibawa ke rumah sakit. Zara dalam keadaan kritis, karena mobil yang di kendarai Latasha dalam kecepatan tinggi saat menabraknya. Gadis kecil itu berakhir koma penuh darah dan luka. Tetapi, Latasha sendiri hanya luka ringan.

Zaidan menjadi sangat marah saat orang yang paling dia sayangi, satu-satunya keluarga yang dia miliki, satu-satunya harapan dia hidup, mengalami kecelakaan parah. Selama Zara koma, Zaidan membalas dendam. Dia tidak menerima tanggung jawab yang diberikan ketiga pria protagonis yang menanggung kesalahan Latasha, dia malah menjatuhkan ketiga keluarga itu. Yaitu keluarga Andreas—Ramatha, Keluarga Deva—Aldwin, Dan Rafka—Erlian.

Namun, sebelum ketiga keluarga itu berada di titik kehancuran, Zaidan menjadi lebih hancur saat mendengar kabar adiknya yang sebulan koma, meninggal. Zaidan sangat depresi, sehingga dia bunuh diri karena terlalu banyak meminum-minuman beralkohol.

Itulah akhir sangat tragis dan menyedihkan dari tokoh Zaidan.

Alena menjadi tenang dan tidak takut lagi saat mengingat Akhir yang dia miliki, namun dia merasa sangat sedih dan simpati padanya.

Kisah Zaidan hampir sama dengan Audrey yang kehilangan adiknya, namun dia lebih menyedihkan karena tidak mempunyai anggota keluarga yang lain.

Alena menghela nafas dan merebahkan tubuhnya sambil menatap langit-langit kamar. 

Walaupun plotnya emang udah rusak dan melenceng, tapi kenapa dia ada di rumah aku?! Sangat aneh emang.

Tok tok!

"Alena! Ayo makan malam dulu."

Ketukan dan teriakan Berliana di luar pintu, membuat Alena langsung terduduk. 

"Iya, Mah! Nanti Alena nyusul!"

"Ditunggu, ya! Cepetan, jangan lama-lama!"

"Iyah!"

"Huh, Mamah bawel banget," gumamnya saat merasakan Berliana sudah pergi.

Alena menenangkan diri terlebih dahulu sebelum bertemu Zaidan kembali. Momen beberapa saat yang sangat memalukan, persis seperti pertama kali bertemu Andreas. Alena berniat bersikap baik padanya. Zaidan juga sangat sopan saat Alena melihat sikapnya. Mungkin saja, kematian orang yang dia sayangi membuatnya menjadi antagonis.

Memikirkan itu, kegugupan Alena sedikit hilang.

Lalu, Alena mulai keluar kamar menuju ruang makan. Ravael sedang tidak ada di rumah. Walaupun jarang, kebetulan malam ini Ravael menginap di rumah salah-satu temannya.

Saat sudah sampai, Alena melihat tiga orang yang sudah siap. Sepertinya aku kelamaan?

"Aku kelamaan, ya?" tanya Alena membuat ketiga orang di meja makan itu menoleh.

Dengan bersamaan, mereka tersenyum dan menggeleng. Alena ikut tersenyum dan melangkah menghampiri kursi kosong yang biasa Alena duduki. Zaidan duduk di tempat biasa Ravael duduk, jadi Alena dan Zaidan berdampingan

"Maaf kalo hidangan kami gak sesuai selera Anda, Tuan Zaidan." Devian membuka suara sebelum makan dimulai.

Zaidan menggeleng dengan senyum santai. "Nggak. Justru aku sangat senang bisa makan malam di sini. Hidangannya juga sangat sesuai, dan ... tolong panggil aku Zaidan aja."

Berliana dan Devian terlihat canggung, sepertinya karena kalimat terakhir.

"Apa gak pa-pa?" tanya Berliana terlihat sedikit tidak enak.

"Gak pa-pa, kok. Mungkin nanti kita bisa lebih akrab tanpa nada formal."

Berliana dan Devian merasa lega. Alena hanya diam dan tidak berniat ikut berbicara.

"Kalo gitu, mari kita mulai makan malamnya."

Semua orang mengangguk mendengar ajakan Devian. Mereka mulai makan malam dengan tenang. Sesekali Zaidan mengambilkan makanan untuk Alena. 

Di sisi lain, Alena sangat heran dengan tindakannya. Mereka baru kenal, tapi kenapa Zaidan terasa sangat akrab dan santai dengannya? Alena mengangkat kepala untuk melihat reaksi papah dan mamahnya, tapi suami-istri itu terlihat santai. Terkadang melirik ke arah dua sejoli di depannya.

Alena menghela pelan, mencoba untuk tidak peduli.

Mereka menyelesaikan makan malam, saat jam menunjukan 20.36 malam.

Zaidan terlihat sudah bersiap untuk pulang, lalu mereka mengantarnya sampai halaman di mana mobil Zaidan berada. Alena bingung ketika melihat Zaidan yang terlihat enggan pergi.

"Apa boleh aku berkunjung ke rumah ini lagi lain kali?" 

Wajah Devian terlihat sangat cerah menyilaukan, menjawab dengan sedikit bercanda. "Tentu, Tu—Ah! Maksud saya, Zaidan. Rumah kami akan selalu terbuka buat Anda."

"Iya, benar, Zaidan. Kamu bisa datang kapan aja." Berliana ikut nimbrung, dengan wajah tak kalah cerah.

"Bagaimana menurut kamu, Alena?"

Hah? Kenapa dia nanya sama aku? 

Alena dengan cepat langsung tersenyum sedikit canggung. "I-ya ... tentu boleh."

Zaidan terlihat sangat senang. 

Kenapa dia? Pas papah dan mamah ngebolehin, wajahnya kelihatan biasa aja, batin Alena seraya berkedip bingung.

"Terus ... kalo aku datang khusus dan pribadi ke kamu, apa gak pa-pa?" 

"Ha ... ?" sahut Alena pelan.

Ia menoleh ke arah Devian dan Berliana. Kedua orang tuanya itu memberi kode untuk mengangguk. Walaupun tidak mengerti, Alena menuruti mereka dengan mengangguk kaku kepada Zaidan.

Ekspresi wajah Zaidan semakin cerah. Di sini, Alena merasa seperti kegelapan ketika melihat ketiga orang yang tersenyum sangat cerah di hadapannya.

"Oke. Sampai jumpa kembali, Tuan Alvarendra, Nyonya Alvarendra," pamit Zaidan seraya mengulurkan tangan menjabat bergantian tangan Devian dan Berliana.

Lalu, Zaidan menoleh ke arah Alena dan mendekat membuat Alena berdiri kaku tanpa bisa mundur.

"... dan sampai ketemu lagi, Alena." Zaidan menepuk tiga kali puncak kepala Alena.

Alena berkedip lucu. Gadis itu membeku dengan apa yang Zaidan lakukan. Apalagi, melihat senyum tampannya yang hangat. Tidak lupa setelah menepuk kepala Alena, Zaidan sedikit mengusap rambutnya membuat Alena membatu, tapi tanpa sadar pipinya memanas.

Zaidan yang melihatnya tertawa geli. Lelaki itu langsung berbalik, melangkah menuju mobilnya. 

Setelah masuk dan duduk, Zaidan sempat membuka jendela mobil untuk melambaikan tangan dengan senyum tampannya mengarah ke gadis itu.

Alena membalas senyumannya dengan kaku tanpa membalas lambaian tangan Zaidan.

Setelah mobilnya menjauh, Alena melirik ke arah kedua orang tuanya yang tengah senyum-senyum tidak jelas sambil menatap Alena. Pipnya kembali panas.

"Ngapain Papah sama Mamah liatin Alena gitu?!" Alena berkacak pinggang dengan wajah garang.

Bukannya takut, mereka langsung tertawa lepas membuat Alena semakin dongkol. Alena melirik mereka cemberut sebelum memasuki rumah dengan kaki dihentakan.

Suara tawa kedua orang tuanya di luar masih bisa Alena dengar. Alena menutupi kedua telinga dan pergi ke kamar.

Entah kenapa Alena sangat malu saat Ini. 

Pasti gara-gara si Zaidan itu, awas aja! Aku gak mau ketemu lagi sama dia!

1
Puspa Dewi
lama kali lanjutanya
Yizhan
next next next next next
Gedang Raja
sangat baik, bagus sesuai dengan deskripsi nya semangat untuk terus berkarya dan jangan menyerah 💪🤗
Viona Syafazea
nahhh beneran kan penjahatnya mama tiri si Andrea ma saudara PPB nya, tapi apa papa Andreas juga terlibat.. 🤔 dan siapa juga ni cowok apa pemeran tambahan karena efek Alena yg masuk dalam cerita, moga aja lebih berkuasa dari keluarga Andreas agar bisa lindungi Alena.. baru ketemu sekali aja udah klaim Alena miliknya lagi.. 🤦‍♀️
Viona Syafazea
lahhh kenapa dikasih tau si kalo Alena adik rava, padahal biarin aja mereka gk tau biar kayak orang bego bin oon.. /Slight/
Viona Syafazea
pasti mereka ibu dan anak yg ada di rumah si Andreas alias si ppb yg katanya protagonis cw itu. siapa tuh namanya lupa aku.. /Facepalm/
Viona Syafazea
kelas X thor bukan XI
sakura
d ....
Fitri Apriyani
bagus banget kk cuma ap nya kuma satu bab jadi aku lama nunguin nya mana dah ngak sabar lagi aku harap jangan gantung ya ceritanya harus sampai tamat oke kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!