Aku memiliki seorang istri yang sakit-sakitan sudah satu tahun lama nya, sakit lambung kronis yang di deritanya membuat tubuhnya kian hari kian kurus, membuat aku tak berselera melihatnya, hilang hasrat kelelakian ku terhadap dirinya.
Hadir nya seorang pembantu muda di rumah kami seringkali membuat aku meneguk saliva melihat bodinya yang bahenol.
Dan pada akhirnya dengan berbagai macam rayuan, aku dapat mencicipi tubuh nya tanpa sepengetahuan oleh istriku. Awalnya pembantu muda nan cantik itu menolak sentuhan yang aku berikan, tapi lama kelamaan ia menjadi ketagihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
"Ya sudah, ini . . . Siapa namanya?'' Mama berbicara meminta agar Bella mengambil alih menggendong Faiq.
''Bella namanya, Ma,'' sambung ku.
Karena Bella dari tadi hanya diam saja.
Bella lalu menggendong Faiq, membawa ke dalam dekapannya, dan seketika putra ku diam dalam dekapan Bella. Bella mengelus pelan punggung Faiq, dari atas kebawah tangannya bergerak pada punggung anakku yang tertutup kaos.
''Tuh, 'kan,'' Mama mencebik melihat Faiq yang terlihat anteng di dekapan Bella.
Akupun heran, cepat sekali Faiq merasa nyaman sama Bella, padahal Bella baru beberapa hari bekerja menjadi baby sitter nya.
''Aku permisi ke kamar Faiq dulu, sepertinya dia ngantuk,'' ucap Bella sopan. Dan, suaranya sama persis seperti suara Namira.
''Baiklah,'' jawab ku singkat. Lalu Namira berjalan meninggalkan ruang keluarga.
Setelah kepergian Bella, Mama bersuara.
''Emran, kenapa suara wanita itu mirip sekali sama suara Namira?'' tanya Mama, beliau menatap ku lekat.
''Iya,'' sambung Papa.
''Entahlah, Ma. Kebetulan saja mungkin. Maklum lah dunia ini luas, wajah manusia saja banyak yang mirip walaupun bukan saudara, apalagi suara,'' balas ku seraya melonggarkan dasi yang aku pakai.
Ayu sedang tidak ada di rumah, tadi dia sudah meminta izin, katanya ia pergi keluar ngumpul bersama teman-teman nya. Teman-teman barunya, dan yang aku tahu, istri ku baru bergabung bersama mereka, mereka mereka yang merupakan sebuah gang sosialita.
Aku tak melarang Ayu, karena katanya ia suka bosan di rumah terus, selain itu, selama gang pertemanannya masih di dalam batas wajar, maka suka-suka dia saja. Aku tidak ingin menjadi suami yang overprotektif.
''Apa dia tidak ribet menjaga Faiq tapi pakaian seperti itu? Mana pakai cadar pula,'' celetuk Mama lagi.
''Mungkin dia sudah nyaman berpakaian seperti itu, Ma. Biarkan sajalah, selama Faiq merasa nyaman dengan nya, ya ... Tidak ada yang perlu di permasalahkan,'' kata ku lagi, dan Mama mengangguk kecil.
''Awas saja kamu. Jangan sampai kamu tergoda sama perempuan itu hanya kerena suaranya mirip sama suara Namira, Mama tidak ingin pernikahan kamu dan Ayu hancur karena kehadiran orang ketiga. Kasihan Faiq,'' ucap Mama lagi.
''Apaan sih, Ma! Kok ngomong nya jadi ngaco begitu. Ya, tidak mungkin lah aku tergoda Bella,'' aku menggeleng kecil.
Lalu setelah itu Mama dan Papa pamit, mereka akan segera pulang. Karena kebetulan jarak rumah ku dan rumah mereka tidak terlalu jauh.
Setelah kepergian Mama dan Papa, aku naik ke lantai atas, aku akan melepaskan pakaian ku serta membersihkan diriku.
Saat melewati kamar Faiq, aku mendengar suara Bella yang sedang bersholawat, suaranya amat lah merdu. Dan lagi-lagi mengingatkan aku sama sosok Namira.
* * *
Malam hari, sekitar pukul tujuh.
Hidangan makan malam sudah tertata rapi di atas meja, tetapi Ayu belum juga pulang.
Aku sudah menghubungi nya, namun tak kunjung di angkat.
Akhir nya aku makan malam sendiri, berteman kan sepi.
Faiq seperti nya masih terlelap, begitu juga Bella, sedari tadi aku tidak melihat Bella.
Setelah selesai makan, aku memutuskan untuk melihat Faiq di kamar nya.
Dan setibanya aku di dalam kamar Faiq, aku melihat Bella tengah terlelap di sisi Faiq. Mereka tidur di atas kasur king size, kasur king size yang terdapat di dalam kamar Faiq.
Aku semakin mendekatkan diri ke arah mereka, Faiq terlihat begitu nyenyak tidurnya, begitu juga Bella.
Aku menatap lekat mata Bella yang tertutup, karena hanya bagian mata nya saja yang terlihat.
''Indah,'' gumam ku. Bulu matanya begitu lentik, dan lagi-lagi mengingatkan aku dengan sosok Namira yang memiliki bulu mata yang sama.
Bersambung.
bls dendam nya yang syantik gech thor,biar gereget baca nya.
maaf ya thor bukan enggak suka cerita nya tapi ini hanya masukan aja 😊
jangan mau jadi perusak rumah tangga org mir..
tunggu saatnya kalo memang dia jodoh mu dia akan kembali,tp jangan jadikan kamu wanita rendahan,kamu harus berkelas