GAIRAH LIAR

Di salah satu kantor polisi akhirnya Ahsan ditetapkan sebagai tersangka, pria itu tidak bisa berkutik lagi karena dia harus merasakan hasil dari perbuatannya. dalam persidangan itu asam dihukum selama 3 tahun atas pelecehan yang dia lakukan terhadap seorang gadis muda. nasib sudah menjadi bubur, Ahsan harus menerima ketirnya pahit di penjara. pria itu masih belum mengetahui kalau Nara sudah keluar dari penjara. Dia mengira kalau Nara masih berada di penjara dan akan membusuk selama beberapa tahun.

BRAKK!!!

BRAKK!!!

"Pak sipir!!!"

Ahsan terus berteriak dan menggebrak sel penjara, pria itu bisa dikatakan seperti pria gila yang sudah mulai meratapi nasibnya.

"Diam kamu!!" teriak para narapidana yang lain.

"Kalian yang seharusnya diam, aku tidak mau berada di tempat ini!" seru Ahsan dengan suara yang begitu keras.

Para penghuni sel penjara yang tinggal satu sel dengan Ahsan, tentu saja mereka benar-benar sangat terganggu dengan Ahsan yang terus berteriak seperti seorang odgj.

"Dasar pria gila, kalau kamu tidak mau diam kami akan mengeroyokmu secara bersama-sama!!" bentak beberapa pria yang ada di sel tersebut.

Baru masuk ke kantor polisi sudah dihajar oleh seorang pria, sekarang ketika dia sudah di dalam penjara apakah dia masih mau dihajar habis-habisan oleh para penghuni sel yang lain.

"Jika kalian berani melakukan sesuatu padaku, aku akan melapor kepada para penjaga penjara!!" teriak Ahsan.

"Lapor saja, kamu kira kami takut." ucap salah satu napi.

"Kalian ini benar-benar manusia gila, pantas saja kalian ada di tempat ini." Ahsan yang terus-menerus menghina teman-temannya yang tinggal satu sel.

ZDUKK..

BUGG..

BUGG..

Ahsan terus dipukuli oleh beberapa orang yang dari tadi terganggu oleh Apa yang dilakukan oleh pria itu.

"Ampun, ampun!!" teriak Ahsan ketika tubuhnya sudah babak belur.

"Mana nyalimu, tadi teriak-teriak. siapa kamu kalian mau apa berani sekali, sekarang kalau sudah dihajar seperti ini bilang ampun-ampun." salah satu narapidana langsung menendang kepala Ahsan dengan sangat keras.

"Pria seperti ini pantasnya dijadikan waria, kalau dia jadi waria pasti ngomongnya itu agak ke cewek-cewekan. tapi kalau dia sok-sokan seperti tadi kita hajar massal aja lagi." bentak beberapa pria kembali.

Wajah yang sudah bapak belur, mulut yang sedikit sobek dengan mata yang sangat memar.

"Apa Dari tadi kamu lihat-lihat, kamu mau matamu itu aku congkel!!" bentak salah satu pria yang mungkin dia adalah pimpinan para pria yang ada di sel penjara.

"Aku tidak ingin apa-apa kok." jawab Ahsan sambil menggelengkan kepalanya.

"Jadi orang itu jangan sok-sok an, kalau sudah babak belur begini baru ampun-ampun." si pria kemudian mendorong kepala Aksan dan meninggalkannya.

Sakit, itulah yang dirasakan oleh Ahsan. "Brengsek, kenapa aku harus berada di tempat ini. seharusnya aku tidak ada di sini." Ahsan yang terus mengeluh.

"Cepat kemari, pijat kami. jika tidak mau aku akan melemparmu ke dinding berulang kali!!" teriak si pria.

"Kamu harus mau jika tidak Bos akan membantingmu sampai mati." ucap salah satu pria yang kemudian mendorong Ahsan.

"Lihat saja kalau aku bisa keluar dari sini dan aku akan segera keluar dari sini. setelah itu aku akan membuat kalian membusuk di penjara, berani sekali kalian melakukan hal ini padaku. berani sekali kalian menghinaku." guman Ahsan dalam hati yang kemudian terpaksa memijat salah satu pria yang menjadi satu sel dengannya.

"Apa yang kamu lakukan hingga kamu masuk ke penjara?" tanya salah satu pria.

"Aku dijebak." jawab Ahsan.

"Di jebak, Kenapa?" tanya si pria kembali.

"Aku dijebak dengan tuduhan melecehkan seorang wanita" jawab Ahsan.

"Memangnya kenapa kamu tidak bisa menghindar?" tanya si pria.

"Aku berusaha menghindar, namun sayangnya mereka menangkapku." jawab Ahsan.

"Pasti kamu melakukan tuduhan itu kan? tidak mungkin polisi langsung menangkapmu tanpa bukti-bukti?" tanya salah satu pria kembali.

"Aku hanya mencoba untuk mengajaknya melakukan sesuatu yang menyenangkan. tapi dia langsung membuatku masuk penjara." jawab Ahsan.

"Memangnya Apa yang kamu lakukan?" tanya si pria kembali.

"Aku mengajak salah satu gadis yang ada di sana untuk tidur denganku." jawab Ahsan.

Empat pria yang ada di sel itu langsung menatap satu sama lain.

"Jadi kamu pria brengsek yang selalu menghancurkan kehidupan wanita ya?" tanya salah satu pria dengan raut wajah yang sudah marah.

"Aku hanya mengajak mereka, kalau mereka mau ya sudah." jawab santai Ahsan yang membuat beberapa napi yang lain langsung marah.

"Aku ini seorang penjahat, aku pencuri tapi aku bukan pria brengsek yang suka menghancurkan kehidupan seorang wanita." ucap salah satu pria yang kemudian berdiri sembari menatap Ahsan.

"Mulai sekarang kamu akan menderita di sini, aku tidak akan membiarkanmu keluar dari tempat ini. akan kujamin kamu akan membusuk di sini." ancam si pria yang kemudian menarik kerah baju Ahsan.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Asan yang sudah ketakutan dengan pria bertubuh tinggi besar.

"Aku masuk ke penjara karena aku sudah membunuh orang-orang yang sudah memperkosa adikku. Aku membunuh mereka tanpa tersisa, kepalanya aku penggal dan tubuhnya aku mutilasi." jawab pria dengan menatap Ahsan.

DEG.

Ahsan sangat terkejut luar biasa dengan kata-kata yang diucapkan pria berpawakan besar itu. "Jadi dia membunuh orang-orang yang sudah memperkosa adiknya, lalu apa yang akan dia lakukan kepadaku. dia membenci orang-orang brengsek sepertiku." guman Ahsan dalam hati.

* Bersambung *

Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊

- Mawar berduri

- Terlempar ke dunia sang kaisar

- karena cinta

- Gairah liar