NovelToon NovelToon
I Love You Om Edo

I Love You Om Edo

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:938.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Erna Surliandari

Zhavira adalah seorang gadis yang manja. Dibesarkan oleh ayahnya seorang diri setelah mamanya pergi entah kemana.

Kehidupan zha berubah total ketika ayahnya meninggal, terutama setelah seorang pria datang dan mengambilnya atas wasiat sang ayah. Pria bernama Edo Lazuardo itu mengemban amanat untuk mengurus zha setidaknya hingga ia dewasa.

Zha merasa hidupnya terkekang bersama Om bekunya, dan selalu saja ada masalah diantara mereka berdua. Apalagi dengan jarak usia yang cukup jauh untuk saling mengerti satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau suka pria lemah?

"Om ngga usah takut kalau zha balik ke mama. Zha juga akan jaga amanat ayah kok, agar zha tetep disini,"

Tapi masalah tak semudah yang zha ucapkan saat ini. Mereka tak ingin ada masalah lain yang timbul ketika zha bertemu dengan ibu kandungnya, dan itu akan membuat semuanya akan rumit dan tak semudah yang zha perkirakan.

"Om?"

"Tunggu zha lulus sekolah, dan setidaknya zha sudah sedikit dewasa dan lebih matang dalam berfikir," terang om yan, kemudian mengusap rambutnya. Ia tak mau menjelaskan semua kemungkinan yang ada, karena bagi gadis belia seusia zha, mungkin belum akan berfikir jauh hingga kesana. Beda dengan orang dewasa yang ada disekitarnya saat ini.

Hari sudah semakin petang, dan om yan meminta agar zha segera membersihkan dirinya karena om edo sebentar lagi akan pulang. Kadang om yan seprti tengah membiasakan diri zha agar semakin terbiasa dan dekat dengan om edonya, tapi zha sendiri memang belum mengerti maksud semua perlakuan mereka padanya.

Om yan lantas keluar dan kembali ke kamarnya yang ada dibawah, membiarkan zha mempersiapkan diri untuk kepulangan om edo kerumah besar itu. Ia mandi, bersih cantik dan wangi saat ini dan kemudian keluar untuk menikmati sore hari dengan drakor yang tayang di tv. Ia duduk dengan tenang menghayati drama yang tengah diputar didepan matanya.

Mobil om edo terdengar memasuki halaman rumah. Zha saat itu masih begitu fokus menghayati adegan sedih hingga air matanya mengalir, hingga ia lupa untuk menyambutnya. Om edo masuk sendiri, dan saat itu berdiri dibelakang zha dengan diam tanpa sapaan darinya.

"Zha?" panggil om yan, menegurnya.

"Apa, Om? Ini zha lagi menghayati drakornya, sedih banget. Masa sad ending dan mereka harus terpisah dengan cara seperti ini. Sakit hati zha, Om..." ucapnya yang berderaian air mata. Bahkan beberapa kali membuang ingus dengan tisu yang ia pangku diatas bantalnya saat itu.

"Zha lupa apa yang om bilang tadi?" tanya om yan lagi.

"Inget, tapi kan om bekunya belum pulang. Huhu... Andaikan om beku sehangat cowok dalam drakor itu, pasti cakep. Baik, pengertian, dan pasti jadi idaman para Wanita. Ngga seperti sekarang, udah beku, tukang marah, ngeselin_." Curhat zha yang masih larut dalam drama. Ia baper, membayangkan bagaimana sebuah cinta yang manis menurutnya, hingga rasanya tak terima jika apa yang ia nikmati saat itu berakhir tak sesuai keinginannya.

"Zha_" tegur om yan padanya.

"Apa, Om?" Akhirnya zha menoleh pada om yan nya. Saat itu om yan memberi kode agar zha sedikit menengok kebelakang, dan meski lama akhirnya zha menoleh sesuai perintah.

Zha terlonjak. Bahkan ia nyaris jatuh dari sofa akibat kaget ketika orang yang ia bicarakana ada dibelakangnya saat ini. Ia tengah bersedekap, menatapnya dengan mata yang begitu tajam seakan mata elang yang siap menerkamnya kapan saja.

"Om... Udah daritadi?" tanya zha dalam kagetnya, yang bahkan ia menggigiti bibir karena mengingat ulahnya sendiri barusan. Zha kemudian tertunduk, memainkan jari jemarinya memelintir kaos oblong oversize yang ia pakai. Seperti ia tengah memakai kaos oblong milik ayahnya saat itu.

Om edo melirik sedikit apa yang tengah zha tonton saat itu,"Pria lemah seperti itu yang kau suka?" cibir om edo pada pelakon yang ada disana, yang memang tengah menangisi kepergian kekasihnya.

"Dia nangis gitu kan, karena dia cinta. Emang om ngga akan nangis, kalau yang om cintai pergi?"

"Itu fiksi, jangan terlalu percaya." Tatap datar om edo padanya.

Zha kemudian memanyunkan bibirnya, tapi ia tetap mengulurkan tangan pada om edo lalu mengecup tangannya. "Bahkan kau mengeluarkan air mata sebanyak itu hanya karena acting mereka? konyol," cibir om edo padanya.

Zha yang kesal lantas spontan menggerak-gerakkan bibir atasnya. "Seperti pria yang tak punya perasaan. Tapi memang sih, seperti hati dan bagian organ dalamnya kosong. Apa karena sudah lama tak berpenghuni?"

"Bicara apa kau?" sergah om edo tak kalah sengitnya.

"Engga... Zha ngga ngomong apa-apa. Hanya saja disini hawanya terlalu dingin, seperti tanpa kehangatan sama sekali. Zha takut, lama-kelamaan akan menjadi beku sangking dinginnya disini."

Om yan tersedak tawa melihat kelakuan berdua. Tapi, ia menahan tawa ketika om edo langsung melirik tajam padanya. "Sudahlah, kalian taka da fungsinya terus bertengkar. Ganti, dan mandi, karena sebentar lagi waktunya makan malam." Om yan berusah menjadi penengah antara mereka berdua.

Zha kemudian menghampiri wika untuk mempersiapkan makan malam mereka semua. Begitu menggiurkan santapan yang tersedia disana, hingga serasa tak sabar untuk zha mencicipinya. Ia bahkan meminta sebuah piring kecil untuk mecicipi beberapa menu yang ada disana tanpa nasi didekatnya.

"Nanti kekenyangan," tegur wika, tapi zha tak mengindahkannya. Ia hanya tersenyum dengan mulut penuh, hingga terasa cukup dan menyudahi semuanya.

Hingga om edo terdengar melangkah turun dari tangga, dan zha langsung duduk manis ketika om edo sampai disana. Bahkan, zha melayani mereka dengan baik mengambilkan nasi dan lauk seperti yang sering ia lihat dari wika.

"Pinter," puji wika yang mengacungkan jempol padanya.

"Rasanya kayak zha jadi istri yang baik, ya?" celetuk zha.

"Uhuuuk!! Uhuukkk!!!" Om edo langsung tersedak mendengarnya. Batuk itu begitu dalam, membuat tenggorokannya perih hingga mengeluarkan airmata.

"Om edo kenapa ih?" Zha segera memberikan segelar air dan menepuk bahunya. Ia spontan seperti itu karena posisinya yang terdekat dengan om edo dari yang lainnya.

Om edo mengangkat tangan, pertanda meminta zha untuk berhenti menepuk bahunya saat itu. Zha menurut, dan kembali duduk dikursinya dengan tenang meski dipenuhi berbagai tanda tanya. Pria dihadapannya terlihat aneh, tapi tetap dengan wajah datar seolah tak ada apapun dan merasakan apapun saat ini.

Hingga mereka semua makan malam bersama. Begitu tenang tanpa suara, selain sendok dan garpu yang saling beradu diatas piring masing-masing. Peraturan om edo di dalam rumah itu, memang melarang mereka bicara diatas meja makan. Apalagi terjadi drama disana. Dan mereka semua patuh, hingga taka da satupun yang memulai pembicaraan hingga ritual makan malam itu selesai.

"Bagaimana tambang?" tanya om edo yang memulai pembicaraan pada om yan saat itu.

"Aman, mereka semua bekerja dengan baik disana. Sesekali aku akan keluar kota untuk mengecek yang lain, terutama anak cabang itu." Om yan menatap sahabatnya ketika membahas anak cabang yang sempat dikuasi mantan kekasih dan keluarganya itu.

"Masih ada sisa orang itu disana? Jika iya, keluarkan..." titah om edo padanya. Ia sama sekali tak ingin ada yang tertinggal dari semua kenangan buruk itu. Tak pernah ingin menyisakan sebuah kemarahan dari kenangan lama yang sudah susah payah ia buang selama ini.

"Aaaa... Kak wika, badan zha gatel semua." Zha memekik, ketika tubuhnya dipenuhi bentol dan gatal. Mereka semua yang ada disana seketika cemas, apalagi ruam itu sudah sampai ke wajah zha hingga nyaris bengkak karenanya. Dengan sigap, Om edo langsung membopong zha dan membawa gadis itu ke kamarnya.

"Kau makan apa, Zha?" tanya Om edo yang kemudian menurunkan tubuh mungil itu diranjangnya.

1
Hoca Fahmi
itu tembok apa papan/Grin/
Mariana Frutty
✅✔️✅
Marmi Febriani
suka dengan alur ceritanya
L A
Biasa
Lies Atikah
om edo mah garing boro 2 gereget
Lies Atikah
visual nya kerenan javan dari pada edo japan ganteng laki banget kala edo kurang laki itu menurut ku thor lanjut
Matthias Von Herhardt
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️😘😘😘😘
Ibrahim Efendi
ceritanya lumayan menarik. gambaran manjanya gadis yg msh belia dan dewasanya pria yg sudah pada usia matang. lika-liku ceritanya jg lumayan bagus dan tidak monoton.
Ibrahim Efendi
seru!!!... 🙂🙂🙂
Ibrahim Efendi
i like this scene...🙂
Ibrahim Efendi
😁😁😁
Ibrahim Efendi
😜😜😜😜
Ibrahim Efendi
😄😄😄😄😄😄
Audrey Aulia
thor mana lanjutanny masa menggantung bgni crta ny endingny klo bs happy ending y tbor 💪💪💪💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Ragil Tia
😅😅🤣🤣🤣🤣ya Allah om Yan
Indah Setyorini
Luar biasa
Jana
apakah Dinda terlibat??
zena zena
extra part dong
zena zena
tamat y
zena zena
sedih tamat gk ada extra part y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!