I Love You Om Edo

I Love You Om Edo

Jangan menangis Zha

Hari ini, terlihat seorang gadis kecil tengah meringkuk dan merenung didepan peti jenazah ayahnya. Ia diam, air matanya seakan sudah terlalu kering untuk kembali menangis. Tenaganya juga sudah habis untuk meraung meratapi kepergian sang ayah tercinta yang begitu mendadak baginya. Sang ayah bahkan masih bisa tersenyum padanya ketika ia bangun dan membuatkan sarapan.

ini semua seperti mimpi. Dan andai bisa, Ia ingin kembali disaat pagi ia membuka mata untuk kembali melihat senyum ayahnya. Ia tak akan pergi saat itu, dan tetap dirumah bahkan tak pernah memperbolehkan ayah pergi dari sisinya meski sebentar saja.

Namanya Zhavira Anastasya. Dia baru berusia 17 tahun saat itu, dan bahkan ia masih mengenyam pendidikan dibangku SMA. Ia masih disekolah dan berlajar seperti biasa ketika seorang pria bertubuh tegap datang dan memberi kabar atas kematian sang ayah padanya.

"Zha, ada yang cari kamu." Panggil sang guru padanya ketika jam pelajaran masih berlangsung.

Dengan penuh tanya, gadis itu menuruti panggilan itu dan berjalan menuju ke kantor kepala sekolah. Ia melihat mereka semua disana dengan penuh tanya, untuk apa mereka memanggil zha saat itu. Hingga sang guru memintanya duduk dan mengelus pundaknya seakan berusaha menenangkan padahal ia sendiri takt ahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Kau Zhavira, anak Seto?" tanya pria itu padanya.

"Ya, itu Ayah zha. Om siapa ya?" tanya zha padanya. Ia sama sekali belum pernah melihat pria itu, apalagi dalam daftar sahabat ayahnya.

"Ikut aku pulag. Ayahmu baru saja meninggal siang tadi karena sebuah insiden kecelakaan," terangnya tanpa bas abasi pada gadis kecil itu. Andai bisa sedikit lebih lembut, pasti zha tak akan syok mendengar semua berita mendadak mengenai ayahnya.

"Engga mana mungkin ayah zha meninggal. Om bohong kan? Om mau culik zha, ya? Om jahat kan? Hayo ngaku," Zha tampak masih meremehkan semua berita yang mendadak terdengar ditelinganya saat ini. Ia menolak semua kabar itu dan dari hati kecilnya sama sekali tak ingin percaya pada mereka semua yang ada disana.

"Kau fikir, aku akan menculik seorang siswa disekolah dan meminta izin pada gurunya? Itu konyol,"

Deggg!! Dunia gadis kecil itu terasa gelap seketika. Matanya meremang dan kakinya gemetaran. Ia ingin berdiri, tapi sayangnya terjatuh lagi dan lagi. Ia terus memperhatikan wajah mereka semua disana, tampak memang sangat serius dan tak sedang ingin mengajaknya bercanda.

"Engga, Om bohong. Om siapa sebenarnya, sok kenal sama ayah?" tangis gadis itu mulai membuncah mengisi ruangan yang cukup ramai disana, karena pria itu saja membawa beberapa kaki tangannya.

"Aku... Aku bosnya diperusahaan tempatnya bekerja," jujurnya dengan tatapan datar tanpa menundukkan kepala.

"Ayaaah!!! Ngga mungkin ayah meninggal. Engga!! Zha ngga mau ayah meninggal secepat ini." Penolaka demi penolakan dikatakan oleh gadis itu dengan air mata yang terus berderai. Beberapa sahabat ikut masuk, menenangkan dan bahkan beberapa kali memeluk zha dengan kasih sayang mereka semua.

Tangis zha pecah sejadi-jadinya. Ia masih saja tak terima dengan semua kabar yang ada dan datang padanya. Hingga pria itu membawa zha ke Rumah sakit dan melihat sendiri tubuh kaku ayahnya yang penuh luka.

Zha akhirnya diam. Ia bersimpuh disamping brankar sang ayah dan Kembali menangis disana. Ia terisak, air matanya begitu banyak keluar hingga menetes kelantai yang saat itu ia duduki. "Ayaaaah," panggil zha pada ayahnya. Berharap saat itu sang ayah masih bisa bangun dan memeluknya untuk yang terakhir kali.

Namun itu semua tak mungkin. Bahkan mereka sudah menutup mata ayahnya dengan kasa dan membuat surat keterangan kematian untuknya. Zha hanay bisa meratap, suaranya hilang setelah semalaman menangis disana hingga waktunya jenazah sang ayah dibawa pulang. Tapi karena rumah asli zha begitu kecil, mereka membawa mereka ke Gedung persemayaman., dan disana semua rekan datang untuk mengucapkan bela sungkawa mereka untuknya.

***

Suara Langkah terdengar. Pria itu datang lagi untuk menemui sahabatnya untuk yang terakhir kali. Zha segera berdiri, ia membungkukkan tubuhnya memberi hormat pada pria yang Bernama Edo Lazuardo itu, karena saat ia pulang sebentar, ia melihat sebuah foto sang ayah bersama pria itu dengan begitu akrab bahkan berpelukan. Tak seperti seorang pegawai dan bos pada umumnya. Mereka justru tampak seperti seorang kakak dan adik karena begitu akrab dengan senyum mereka.

"Zhavira," panggil edo dengan suara baritonnya. Begitu dalam, tegas dan penuh karisma. Zha hanya tertunduk menjawab panggilan itu, dan begitu segan untuk membalasnya.

"Usai ayahmu dimakamkan, kau akan ikut kerumahku. Kau, tanggung jawabku sejak saat ini."

Zha tercengang mendengarnya. Kenapa dan bagaimana bisa sang ayah memberikan zha pada sahabatnya, padahal zha sebenarnya masih memiliki mama. Meski, sang mama sama sekali tak pernah tampak hanya sekedar untuk menjenguknya.

"Zha, nunggu mama, Om. Mendengar berita ini, pasti mama akan datang jemput zha."

"Kau yakin? Bahkan suaminya meninggal saja dia tak datang. Atau bahkan, ia sudah memiliki keluarga sendiri dan Bahagia saat ini. Ingat, dia bahkan meninggalkanmu sejak bayi," balas edo dengan cerutu diantara kedua tangannya. Ia bahkan begitu santai menghisapnya deadpan jenazah sang sahabat, tanpa rasa sungkan sama sekali bahkan pada zha yang terganggu dengan asapnya saat itu.

Ia terdengar tak perduli, bahkan ketika zha teerbatuk dan sesak akibat cerutu yang ia hisap di mulutnya. Yang bahkan ketika ia menghisapnya, rahang itu menegang memperlihatkan ketegasan dirinya bersama sisi dewasa yang ada.

Pria itu telah berusia 30 tahun dan masih lajang hingga saat ini, ia begitu selektif terhadap wanita yang mendekatinya. Ia seorang pengusaha yang memiliki bisnis property dimana-mana, dan ayah zha adalah salah seorang kaki tangannya.

Mereka memakamkan jenazah itu sesuai keinginan terakhir sang ayang yang ingin tubuhnya berbaur dengan tanah. Saat itu zha menyaksikan semuanya dari awal hingga akhir semua proses hingga sang ayah benar-benar tak Nampak lagi dihadapannya.

"Jangan menangis, zha. Ayah selalu bilang, jika kamu harus menjadi gadis yang kuat dan tak mudah goyah dalam kondisi apapun. Jangan menangis," ucap zha menguatkan dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

Yuliani Latif

Yuliani Latif

episode 1, nampak best cerita ini...

2023-08-06

0

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

ngintip dimari
semoga ceritanya bikin betah

2023-06-17

0

Erina Situmeang

Erina Situmeang

baru awal Sdh mewek Thor😭😭

2023-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Jangan menangis Zha
2 Ayah, dinginkah?
3 Dia hanya anak kecil.
4 Apakah, zha adalah penebus hutang?
5 Aku tahu semua tentangmu
6 Lagi-lagi menangis
7 Zha dapat teman baru
8 Kesayangan Om Yan
9 Kalian ngapain?
10 Om Edo yang tak terbantahkan.
11 Ketangkap basah
12 Om Jahat!!
13 Tanggung jawabku besar padamu
14 Sekolah baru Zha
15 Zhavan
16 Ada apa dengan Om Edo?
17 Balikin hp Zha, Om.
18 Hari pertama masuk sekolah baru.
19 Dia mirip seperti mamanya
20 Aaa... Ganteeeng!
21 Zha ingin bertemu mama.
22 Kau suka pria lemah?
23 Di kompres, bukan di rendem.
24 Perhatian Van pada zha.
25 Bukan tidak, tapi belum
26 Diam tapi masih perhatian
27 Simpenan om om!
28 Apakah kita kencan?
29 Memaafkan, tapi tak lupa
30 Diam tapi perhatian
31 Insiden disekolah
32 Van tentang Dinda
33 Firasat
34 Sudah bisa tertawa?
35 Trauma Van pada perempuan
36 Alah Emboh!
37 Antara Dinda dan Zavan
38 Aku bukan orang tua Zha
39 Dia masih bisa memilih
40 Zha belum milik siapapun
41 Zha Tantrum
42 Prom night
43 Kalian kenapa sih?
44 Janji Om Yan
45 Astaga, semarah itu kah?
46 Dijilat dulu, baru dimasukin
47 Aku ingin membahagiakanmu
48 Zha pengen punya pacar!
49 Kau sudah lama di bully?
50 Aku titip zha padamu,
51 Kepergok
52 Izin ke prom night.
53 Zha, Van dan Dinda
54 Serakah!
55 Tak mau mendengarkan penjelasan
56 Om ngga percaya sama zha?
57 Penjelasan Van dan siapa dinda.
58 Dinda oh Dinda
59 Zhavira Vs Dinda
60 Om Edo, bukanlah Om Yan
61 I Love You Om edo
62 Aku mencintaimu, Zha.
63 Kenapa dia datang?
64 Aku mau Dia!
65 Resmi pacaran
66 Malam minggu
67 Kepergok pacaran
68 My first kiss
69 Kita putus!
70 Wedding Om yan dan Wika
71 Rebutan hak atas Zhavira
72 Aku juga ingin membuatmu bahagia
73 Maafin zha,
74 Kencan dengan Om Om
75 Papa Bear
76 Van dan Janji mama ana
77 Harusnya kita sekutu
78 Mama ana yang tak pernah menyerah
79 Astaga, Mama!!
80 Pertarungan dimulai.
81 Zha bukan anak kecil!!
82 Ikut Mama
83 Rumah baru untuk zha
84 Zha vs Mama
85 Papa Sambodo
86 Kenapa berbeda, Zha?
87 Tak akan rela
88 Pertemuan, mukbang
89 Berusaha menepis kenyataan
90 Larangan, adalah alasan untuk pergi
91 Zha, Aku kakakmu!
92 Singkat tapi nikmat
93 Kabur dari kencan
94 Maafkan Aku, Zha.
95 Wajah asli mama ana
96 Membawa Zha
97 Aku tak mau menjadi kakakmu
98 Siapa Kau?
99 Taktik om edo dan Lidya.
100 Aku menginginkanmu.
101 Janji Lidya
102 Honey moon
103 Mencari Zavan
104 Mama ana vs Lidya
105 Kedatangan Van
106 Permintaan maaf Van
107 Satu tahun kemudian
108 Welcome Lidya
109 Bye sayang
110 Demit!
111 Pemberhentian darurat
112 Nethink
113 Belum kapok, Ma?
114 Will You Marrie Me?
115 Full service
116 Firasat buruk
117 Kenapa sih?
118 Jadi suami serba salah
119 Perhatian semua orang
120 Sebelum pergi ke pesta
121 Dimana Dia?
122 Mama Ana dan Vina
123 Zha menjadi sandera mama
124 Anak Syurga
125 Janji bahagia untuk zha
126 Terima kasih
127 Ngidam bau suami
128 Manjanya bumil
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Jangan menangis Zha
2
Ayah, dinginkah?
3
Dia hanya anak kecil.
4
Apakah, zha adalah penebus hutang?
5
Aku tahu semua tentangmu
6
Lagi-lagi menangis
7
Zha dapat teman baru
8
Kesayangan Om Yan
9
Kalian ngapain?
10
Om Edo yang tak terbantahkan.
11
Ketangkap basah
12
Om Jahat!!
13
Tanggung jawabku besar padamu
14
Sekolah baru Zha
15
Zhavan
16
Ada apa dengan Om Edo?
17
Balikin hp Zha, Om.
18
Hari pertama masuk sekolah baru.
19
Dia mirip seperti mamanya
20
Aaa... Ganteeeng!
21
Zha ingin bertemu mama.
22
Kau suka pria lemah?
23
Di kompres, bukan di rendem.
24
Perhatian Van pada zha.
25
Bukan tidak, tapi belum
26
Diam tapi masih perhatian
27
Simpenan om om!
28
Apakah kita kencan?
29
Memaafkan, tapi tak lupa
30
Diam tapi perhatian
31
Insiden disekolah
32
Van tentang Dinda
33
Firasat
34
Sudah bisa tertawa?
35
Trauma Van pada perempuan
36
Alah Emboh!
37
Antara Dinda dan Zavan
38
Aku bukan orang tua Zha
39
Dia masih bisa memilih
40
Zha belum milik siapapun
41
Zha Tantrum
42
Prom night
43
Kalian kenapa sih?
44
Janji Om Yan
45
Astaga, semarah itu kah?
46
Dijilat dulu, baru dimasukin
47
Aku ingin membahagiakanmu
48
Zha pengen punya pacar!
49
Kau sudah lama di bully?
50
Aku titip zha padamu,
51
Kepergok
52
Izin ke prom night.
53
Zha, Van dan Dinda
54
Serakah!
55
Tak mau mendengarkan penjelasan
56
Om ngga percaya sama zha?
57
Penjelasan Van dan siapa dinda.
58
Dinda oh Dinda
59
Zhavira Vs Dinda
60
Om Edo, bukanlah Om Yan
61
I Love You Om edo
62
Aku mencintaimu, Zha.
63
Kenapa dia datang?
64
Aku mau Dia!
65
Resmi pacaran
66
Malam minggu
67
Kepergok pacaran
68
My first kiss
69
Kita putus!
70
Wedding Om yan dan Wika
71
Rebutan hak atas Zhavira
72
Aku juga ingin membuatmu bahagia
73
Maafin zha,
74
Kencan dengan Om Om
75
Papa Bear
76
Van dan Janji mama ana
77
Harusnya kita sekutu
78
Mama ana yang tak pernah menyerah
79
Astaga, Mama!!
80
Pertarungan dimulai.
81
Zha bukan anak kecil!!
82
Ikut Mama
83
Rumah baru untuk zha
84
Zha vs Mama
85
Papa Sambodo
86
Kenapa berbeda, Zha?
87
Tak akan rela
88
Pertemuan, mukbang
89
Berusaha menepis kenyataan
90
Larangan, adalah alasan untuk pergi
91
Zha, Aku kakakmu!
92
Singkat tapi nikmat
93
Kabur dari kencan
94
Maafkan Aku, Zha.
95
Wajah asli mama ana
96
Membawa Zha
97
Aku tak mau menjadi kakakmu
98
Siapa Kau?
99
Taktik om edo dan Lidya.
100
Aku menginginkanmu.
101
Janji Lidya
102
Honey moon
103
Mencari Zavan
104
Mama ana vs Lidya
105
Kedatangan Van
106
Permintaan maaf Van
107
Satu tahun kemudian
108
Welcome Lidya
109
Bye sayang
110
Demit!
111
Pemberhentian darurat
112
Nethink
113
Belum kapok, Ma?
114
Will You Marrie Me?
115
Full service
116
Firasat buruk
117
Kenapa sih?
118
Jadi suami serba salah
119
Perhatian semua orang
120
Sebelum pergi ke pesta
121
Dimana Dia?
122
Mama Ana dan Vina
123
Zha menjadi sandera mama
124
Anak Syurga
125
Janji bahagia untuk zha
126
Terima kasih
127
Ngidam bau suami
128
Manjanya bumil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!