NovelToon NovelToon
Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:78.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sheena Sheeila

calon suamiku tidak datang di hari pernikahan kami,sementara keluarga pamanku mendesak agar aku mencari pengantin penganti agar mereka merasa tidak di permalukan.terpaksa,aku meminta supir truk yang ku anggap tengil untuk menikahiku,tapi di luar dugaanku, suami penganti ya aku sepelehkan banyak orang itu...... bukan orang sembarang bagaaiman bisa begitu dia berkuasa dan sangat menakutkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheena Sheeila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ditinggal kerja

Ibuku sudah balik ke kampung sehari yang lalu dan rumah kembali terasa sepi. Rizal juga sudah berangkat kerja. Seperti biasa rutinitas ku sehari-hari adalah membereskan rumah. Memasak itupun klau ada Rizal blang akan makan di rumah.

Menghindari rebahan kadang aku menyibukkan diri atau olahraga tipis-tipis di rumah. Klau sudah semua, biasanya pilihan terakhir mengusik kejenuhan hanyalah menonton televisi.

Nantinya aku meminta Rizal mengizinkan ku cari kerja. Tidak enak hanya nganggur di rumah.

Saat melihat televisi, tiba-tiba aku jadi terusik dengan kabar masalah Rani dengan Alex. Entah bagaimana kelanjutan kasus itu. Dengar-dengar, Rani sudah tidak muncul lagi di media sosial sejak kejadian itu.

Rizal sudah memberiku saran agar tidak memperdulikannya. Paman juga tidak mengusik ku lagi setelah Rizal memintanya utuk tidak menggangguku dengan masalah yang sudah diciptakan istri dan keponakan nya itu. Jadinya aku ikut saran Rizal saja dengan tidak kepo mencari tahu berita itu di dunia maya.

Teriakan tukang sayur membuatku berjingkat. Aku ingat harus membeli sesuatu karna tadi Rizal bilang akan pulang cepat. Aku akan memasakan makanan favoritnya. Dia bilang suka sekali dengan sup iga buatanku beberapa hari yang lalu.

"Mba, pernah lihat postingan influencer Rani Ratu Sajagad tidak?" tanya tetangga depan rumahku saat kami barengan berbelanja di tukang sayur keliling itu.

"Yang punya masalah dengan Alex Go itu lho?" tambahnya.

Aku sedikit terkejut mendengar nama-nama itu disebut. Sudah tidak enak saja jangan sampai mereka mengkait-kaitkan denganku lalu menjadi pajangan cerita.

Aku tidak suka menjadi bahan perbincangan di komplek perumahan ini. Sudah cukup di kampus saja, jangan disini. Aku baru merasakan mendapatkan kenyamanan di lingkungan ini.

"Enggak tahu juga, kak. Jarang buka ponsel dan nonton Tv. Maklum ibu rumah tangga, kerjanya hanya beberes rumah dan masak di dapur," ujarku memakai alasan itu.

Aku bahkan mengurungkan hendak berbelanja macam-macam agar lebih cepat bisa pergi dari ibu- ibu yang suka sekali bergosip itu.

"Emangnya kenapa, jeng?" tanya ibu yang lainnya.

"Itu, Nya. Wanita yang pakai kebaya milik Alex Go yang viral itu aku pikir mbak Risna ini. Abis wajahnya mirip. Mungkin klau tidak bermake Up, wajahnya persis mbak Risna kali, ya?" ujar tetangga depan rumahku itu. Aku baru mengingat-ingat, klau tidak salah namanya isa.

"Iya aku juga berfikir demikian. Dan pas aku mau buka lagi untuk memastikan, ternyata wajah wanita yang berkebaya itu sudah du samarkan."

Ku gunakan kesempatan ibu-ibu yang masih bergosip itu untuk membayar belanjaan dengan cepat, lalu segera pamit dengan alasan sedang menyalakan kompor untuk mempresto daging.

"Ibu-ibu saya duluan, soalnya sambil masak." aku berlaga seolah tergesa.

"Oh, baik, mbak Risna. Lain kali jangan ditinggal-tinggal lho klau nyalain kompornya. Bahaya itu." ujar tetanggaku itu mengingat kan ku yang sudah berjalan bali ke rumah.

Sesampainya di rumah aku langsung menutup pintu dan menghela napas panjang sambil bergumam, ' untung mereka tidak menyangka klau wanita itu sebenarnya aku.'

Ku Letakan belanjaan di meja dapur, dan karna penasaran aku membuka ponsel untuk mencari beritanya.

Ternyata berita itu sudah tidak terlalu viral. Rani juga sepertinya menghilang seperti di telan bumi. Ucapan ibu-ibu itu benar, bahwa wajahku yang sudah tersebar itu kini di samarkan.

Nantilah aku tanya Rizal tentang hal ini.

Saat baru kepikiran untuk bertanya pada Rizal, kulihat ada panggilan masuk darinya.

"Iya, Rizal?" sapaku terlebih dahulu.

"Risna, ini ada teman yang mendadak sakit dan tidak bisa antar barang ke luar kota. Jadinya aku yang gantikan. Kau tidak masalah ' kan klau aku pergi ke luar kota tiga atau empat hari ini?" tanya Rizal padaku.

"Oh, harus selama itu kah?" aku jadi sedih mendengarnya. Semenjak kami menikah, Rizal selalu pulang. Kami tidak pernah berpisah lama.

"Kenapa? Klau kau takut kucari kan ART saja ya biar bisa temani kamu."

Rizal malah menawarkan mencari kan ART untukku. Tentu saja aku menolak. Tidak ada ART saja aku lebih banyak menganggurnya apalagi ada ART. Bisa gemoy tubuhku lama-lama begini.

"Tidak takut, Rizal. Hanya belum pernah saja kamu tidak pulang selama itu. Gimana nanti klau aku kangen?" aku merajuk manja dan sedih mendengar suamiku akan pergi lama.

"Hanya tiga atau empat hari, sayang." Rizal mengingatkan bahwa tiga atau empat hari itu bukan waktu yang lama.

"Bagiku itu lama, Rizal..." aku memprotes karna sepertinya Rizal tampak santai meninggalkanku sendiri.

"Baiklah, sepertinya kau keberatan, Ya? Klau begitu aku blang saja tidak bisa, biar dia cari orang lain untuk mengantikan." Rizal memancing reaksiku dengan mengatakan hal itu.

Aku jadi dilema. Tentu sikapku ini egois sekali. Padahal Rizal sudah blang temannya itu mendadak sakit. Itu keadaan yang di luar rencana. Siapapun tidak ingin sakit.

"Iya sudah, deh. Tidak apa juga. Sering-sering kasih kabar, ya?" ujarku pada akhirnya.

Ku letakan belanjaan yang tadi di lemari es karna tidak jadi masak. Masak untuk siapa coba?

Rizal langsung berangkat dengan alasan biar urusannya segera kelar dan bisa pulang lebih cepat. Sementara dulu aku bukan orang yang ribet dalam makanan. Makan buah, nyemil biskuit gandum, dan minum susu rendah kalori sudah cukup membuat perut kecilku penuh.

Untungnya tadi tidak belanja banyak.

Layar ponselku berkedip. Mengira Rizal yang menghubungiku, aku langsung menyambar benda pipih itu dan mengetuk tombol tanda terima tanpa melihat siapa yang memanggil.

"Hallo, bukan kau blang sedang di jalan? Jangan pegang ponsel klau sambil nyetir," tukas ku segera.

"Risna, apa kabar?"

Deg!

Suara itu terdengar familiar. Aku yang baru tersadar sontak melihat layar dan baru tahu itu bukan Rizal. tapi.....

"Risna, bisakah kita bertemu?"

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
N_ariya
klo sudah saatnya bertemu kembali dengan Rizal...ya hadapi aja Risna...
ayo semangat....buat si kembar...
🌜💖Wanda💕🌛
semoga pengajuan cerainya dl gagal/tdk sah.
Yana Phung
wah.. nggak sabar menanti bab selanjutnya
kira2 gimana perasaan rizal ternyata ada anak selama ini??
Nur Halida
apakah mereka akan bertemu lagi setelah sekian tahun?.. gimana ya perasaan rizal ke risna??
Nur Halida
semoga kehamilannya lancar dan tumbuh kembangnya baik walau tanpa rizal tapi untung ada ibu yg menemani
Reni Anjarwani
hamil tanpa ditemani rizal kasihan sekali risna , untung ada ibunya
Nur Halida
ceritanya seru .. maaf ya thor kalo ada komenku yg kasar karena aku terbawa suasana 😁
N_ariya
menguras emosi....
siap" tensi darah naik ..

itu tandanya sang pencipta sukses bikin alur ceritanya...👍👍👍
N_ariya
sudah... jalanin aja kehidupan mu di kampung ayahmu Risna ..biar hidup tenang... sembari instrospeksi diri..
klo masih jodoh dgn Rizal ... pasti akan bersatu....
Nur Halida
oh risna mungkin kalo aku jadi kamu aku akan melakukan hal seperti itu menjauh dan pergi walau aku tau aku yg salah ..
N_ariya
rasain tuh Risna .... orang lain aja melihat sikapmu pasti berprasangka seperti yg dikatakan Felix...
Nur Halida
kan kamu memang seperti itu risna walau bukan kau yg menggugat cerai dan mengirim pesan tapi dg kamu yg ikut genta dan juga mau di ajak pergi ke kafe dg alasan minta penjelasan itu sudah sangat salah .. yg rizal tau kamu sudah tidak mau hidup dengannya .. jadi kamu harus berjuang leilbih keras lagi
Nur Halida
semoga seperti harapanmu risna
Nur Halida
giaman apakah kamu mau jadi orang bodoh lagi?
Nur Halida
s3moga lancsr dan ksmu bisa di terima oleh rizal na
Siska Fatmawati
makin greget cepetan Thor Up nya yg bnyak...
Yana Phung
/Heart//Heart//Heart/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Yana Phung
saya suka ceritanya
semoga ceritanya tidak putus ditengah jln kak 🙃🙃🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!