Seorang jenderal wanita yang berasal dari benua Padang Utara, harus mati konyol setelah ia dikhianati oleh semua bawahannya yang membunuhnya pada malam setelah mereka memenangkan perang.
Tetapi, setelah kematiannya, dia kembali terbangun dalam tubuh seorang gadis buruk rupa yang merupakan gadis terlemah di Benua Padang Selatan.
Begitu menyadari dirinya yang masuk ke tubuh seorang gadis lemah, maka dia bertekad untuk mengubah jalan hidupnya dan membalaskan dendamnya terhadap orang-orang di benua Padang Utara.
Bagaimanakah perjalanannya menjadi kuat?
Apakah dia akan berhasil membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya dengan mulai membaca bab 1 pada novel ini..!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Hendak melarikan diri
Namun, baru sedikit jendela itu terbuka ketika sebuah kekuatan besar menarik jendelanya lalu dengan cepat seorang pria berpakaian serba hitam melompat ke dalam rumah.
Pria itu dengan cepat mendorong Adelia ke dinding dan mencekik leher Adelia hingga Adelia merasa sesak untuk bernafas.
Ketika Adelia berusaha untuk menghirup oksigen sebanyak mungkin yang ia bisa, maka pria bertopeng dan berpakaian serba hitam itu tiba-tiba berbicara dengan suara yang berat.
"Tetap patuh padaku atau aku akan membunuhmu!!!" Ancam pria itu diiringi sebuah gedoran pintu dari depan rumah.
Sang pria kemudian mengintip ke arah pintu depan rumah lalu kembali menatap Adelia.
"Pergi buka pintunya dan katakan pada mereka bahwa tidak ada siapapun di sini!!! Kalau kau berani dan mantap maka kau adalah orang pertama yang akan kubunuh sebelum mereka!!!" Ancam pria itu langsung diangguki oleh Adelia.
Maka dengan segera Adelia dilepaskan lalu perempuan itu mengambil selendang dan menutup lehernya yang telah memerah karena cakalan pria bertopeng itu.
Clek!
"Ada apa?" Tanya Adelia dengan suara yang tenang menatap para penduduk desa yang berdiri di depan rumahnya.
"Seorang perampok telah kabur, Apakah ada yang datang membuka pintu di sini?" Tanya salah seorang pria yang tidak berani bersikap buruk terhadap Adelia.
Bagaimanapun, tuan besar mereka sudah memerintahkan mereka untuk memperlakukan Adelia dengan baik karena Adelia adalah calon istrinya pada 4 tahun akan mendatang.
Jadi mereka tidak berani bertindak sembarangan sebab takut bila nanti mereka dilaporkan pada Tuan besar hingga mereka mendapat hukuman.
"Tidak ada siapapun di sini, hanya ada aku dan para pelayanku. Kami mengunci semua pintu dan jendela jadi tidak ada yang masuk kemari." Kata Adelia langsung membuat semua orang-orang pergi meninggalkan tempat itu.
Meski mereka meninggalkan tempat itu, namun beberapa diantara mereka masih memeriksa sekitar rumah Adelia jadi Adelia mengincar rapat pintunya dan kembali masuk menemui pria bertopeng yang masih berada di dalam rumahnya.
"Apa kau datang sendiri ke mari?" Tanya Adelia sembari melirik pria bertopeng yang sudah duduk di kursi.
Pria bertopeng memperhatikan Adelia yang kini berjalan menjauhinya dan membuat minuman.
"Aku sendirian," jawab pria itu terus memperhatikan gerak-gerik Adelia.
Setelah beberapa saat Adelia selesai membuat dua gelas minuman lalu dia membawanya ke meja.
Satu gelas diberikan pada pria bertopeng sementara satu gelas lainnya untuk dirinya sendiri.
"Minumlah," ucap Adelia sembari duduk kursi dengan tetapan tertuju pada pria bertopeng di depannya.
Pria bertopeng itu memperhatikan Adelia yang tampak tenang di depannya, tidak ada sedikitpun ketakutan di mata perempuan itu, hingga membuat pria bertopeng merasa bahwa gadis di depannya bukanlah gadis biasa-biasa saja.
"Apakah kau berniat untuk melarikan diri dari tempat ini?" Tanya Adelia setelah beberapa saat telah terjadi keheningan.
Sang pria bertopeng menatap Adelia lalu menganggukkan kepalanya sembari mengambil minuman yang diberikan oleh Adelia.
Meski dia mengambil minuman itu, tetapi dia tidak meminumnya dan hanya menatapnya saja.
Hal itu membuat Adelia tersenyum lalu dia meneguk minuman pada gelas yang ada di depannya, "kau tenang saja, aku tidak menaruh sedikitpun racun di situ. Tapi kalau kau hendak meninggalkan tempat ini, maka aku bisa membantumu," ucap Adelia langsung menarik perhatian pria bertopeng.
"Membantuku?" Tanya Pria bertopeng melihat perempuan di depannya yang tampak begitu menawan di dalam ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya remang-remang.
"Ya,, aku juga adalah orang yang diculik di sini dan tuan besar pemilik tempat ini hendak menjadikanku istrinya dalam 4 tahun kedepan." Ucap Adelia.