Menikahi Calon Adik Ipar
PLAK!!!
Sebuah tamparan keras melayang ke wajah seorang laki-laki tampan yang kini berdiri di depan Bianca. Tamparan itu membuat beberapa pengunjung cafe mengalihkan perhatian pada sepasang kekasih yang tengah berdiri berhadapan dengan mata saling menatap tajam.
Wanita yang baru saja menampar kekasihnya itu nampak sangat terkejut sekaligus marah. Terlihat dari raut wajahnya yang merah padam, mata penuh dengan genangan air mata yang siap keluar, hingga kedua telapak tangan yang mengepal kuat.
Bianca tidak menyangka, bahwa apa yang baru saja ia dengar dari laki-laki yang akan segera menjadi suaminya itu adalah sebuah fakta, fakta yang sangat tak terduga.
"Pernikahan kita digelar dua hari lagi, dan kau memutuskan untuk membatalkannya begitu saja? Apa kau sudah gila!" hardik Bianca emosi.
"Aku tidak bisa melakukannya. Maaf," ucap laki-laki bertubuh gagah itu. Ia adalah Darren Evano, kekasih sekaligus calon suami Bianca.
Seketika, Bianca merogoh sesuatu dari dalam tasnya. Ia melempar sebuah alat tes kehamilan tepat di wajah Darren, membuat laki-laki itu melotot.
"Apa ini? Apa yang kau lakukan?" tanya Darren panik. Ia segera memungut alat tes kehamilan yang jatuh di samping sepatunya, lalu melihat hasilnya.
"Aku tidak mengerti!" seru Darren.
"Aku hamil, ini anakmu!" ucap Bianca gemetar. Wanita itu menggertakkan gigi, matanya menatap tajam dengan sorot mata mengerikan.
"Ba-bagaimana bisa?" Darren bertanya dengan terbata-bata. Mulut laki-laki itu sedikit terbuka, tidak menyangka jika sesuatu terjadi diluar kehendaknya.
"Bagaimana bisa? Sudah jelas kita pernah melakukannya, apa kau lupa?"
"Bianca, kau yakin ini anakku? Bukankah kita hanya melakukannya sekali?" Darren bertanya seperti orang bodoh, membuat Bianca semakin tak terkendali.
PLAK!!!
Sekali lagi, tamparan keras melayang ke wajah Darren. Laki-laki itu meringis, ia merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.
"Aku datang menemuimu untuk menyiapkan kejutan ini, untuk mengatakan bahwa aku tengah hamil dan mengandung anakmu. Tapi apa kau bilang? Membatalkan pernikahan kita? Saat hari pernikahan tinggal dua hari lagi?" Bianca berucap berapi-api.
"Ini diluar perkiraanku, aku tidak bisa melakukannya!" seru Darren. Ia bersikeras membatalkan pernikahan meskipun ia tahu bahwa calon istrinya sedang mengandung buah cinta mereka.
"Lalu bagaimana dengan anak ini, Darren? Apa yang kau pikirkan, hah? Kau sudah gila?"
"Benar, ya, benar! Aku gila!" bentak Darren. Laki-laki itu mulai emosi. Ia merasa sedang dipermalukan, saat semua pengunjung cafe mulai menatapnya dengan pandangan mencibir.
"Berikan aku satu alasan kenapa kau melakukannya," pinta Bianca. Wanita itu menahan sesak di dada, napasnya pun naik turun dengan cepat.
"Aku mencintai wanita lain. Kami sudah menjalin hubungan hampir satu tahun, dan aku akan menikahinya," jawab Darren. Tanpa rasa bersalah dan tanpa rasa kasihan, ia memberikan sebuah jawaban yang menyayat hati.
"Wanita lain?" ulang Bianca. Ia menatap tak berkedip pada Darren, raut wajahnya berubah datar.
"Maafkan aku, Bianca. Kau tidak lagi ada di hatiku, sudah cukup aku memaksakan diri untuk berusaha mencintaimu seperti dulu, tapi aku tidak bisa!" jelas Darren.
"Kau memang baji*ngan!" seru Bianca.
Dengan langkah cepat diiringi tatapan kasihan dari semua pengunjung cafe yang menyaksikan pertengkaran mereka, Bianca meninggalkan tempat itu.
Tidak ada hujan tidak ada angin, hari ini Bianca merasa bagai disambar petir. Masa depannya hancur, harga dirinya beserta keluarganya pun akan hancur.
Ia merasa bersalah karena terlalu mempercayai Darren. Ia merasa sangat bodoh karena dengan suka rela menyerahkan tubuhnya pada laki-laki yang belum tentu mau bertanggungjawab untuknya.
Pernikahan impian yang akan digelar dua hari lagi pun hanya tinggal angan. Semua sudah sangat terlambat, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Bianca selain mengambil keputusan. Pantang baginya mengemis belas kasih dari laki-laki yang sudah mencampakkannya dengan kejam.
***
Sepulang dari cafe, Bianca mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia terus menangis sepanjang jalan, merutuki kebodohannya selama ini. Bagaimana bisa ia tidak menyadari jika laki-laki yang ia cintai telah meduakan dirinya selama ini?
Bianca dan Darren telah menjalin hubungan asmara sejak mereka masih berada di bangku kuliah. Mereka berpacaran selama empat tahun, dan memutuskan menikah tahun ini meski keduanya sama-sama masih muda.
Siapa sangka jika laki-laki sebaik dan seperhatian Darren berselingkuh selama hampir satu tahun lamanya? Bianca pun tidak pernah menduga.
Selama ini, Darren tidak pernah bersikap aneh. Ia selalu perhatian dan penuh kasih sayang seperti biasa. Bahkan beberapa bulan terakhir, mereka sering bersama karena disibukkan dengan persiapan pesta pernikahan yang akan diselenggarakan dia hari lagi.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Yoona
hallo pecinta novel saya izin mempromosikan novel baru saya yang berjudul "Hanya Penonton" jangan lupa mampir ya saya tunggu kehadiran nya 😇😇
2024-12-09
0
Teh Yen
baru mampir Thor ,,dan baru part 1 udh bikin tahan nafas OMG 😤😤
2024-11-16
2
Yaser Levi
makanya penting jd wanita mahal..klu murahan itu lag akibatnya
2024-12-01
0