NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:30.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Hari ini, setelah berhari-hari menanti kesempatan, Sena akhirnya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Reina. Melihat Reina yang sedang duduk sendirian di bawah pohon mangga besar di halaman belakang sekolah, ia memberanikan diri mendekat. Untungnya, Baim tidak masuk sekolah hari ini. Sejenak, Sena merasa keberuntungan berpihak padanya.

Melihat kedatangan orang yang tak diharapkannya, Reina mendengus kesal lalu berniat untuk pergi.

"Rei, tunggu! Jangan pergi dulu!" Ia berusaha meraih tangan Reina yang baru saja berdiri, namun Reina menepisnya dengan dingin.

Reina menatapnya datar, tangannya tetap bersedekap. "Ada apa lagi? Kita tidak ada urusan." Suaranya dingin, tanpa sedikitpun kelembutan. Sena merasakan sesak di dadanya. Ke mana tatapan memuja yang dulu dipersembahkan Gadis itu untuknya.

Sena menghela napas, "Aku ingin meminta maaf. Aku salah. Aku telah memanfaatkanmu..." Ia ragu sejenak, kemudian melanjutkan dengan suara yang sedikit gemetar, "...tapi adakah kesempatan untukku? Bukankah kau juga memiliki perasaan untukku?" Matanya memohon.

Reina diam tak menjawab, selain tatapannya yang tetap datar tanpa ekspresi.

“Mari kita lupakan masa lalu dan memulai lagi. Ini bukan soal pelajaran atau uang yang pernah kuberikan. Aku sudah melupakan semuanya. Ini tentang perasaanku. Aku terlambat menyadari bahwa aku menyukaimu. Berikan aku satu kesempatan saja. Aku akan berubah. Aku akan belajar sungguh-sungguh, tidak lagi bergantung padamu. Aku berjanji akan sukses dan layak berdiri di sampingmu

Seulas senyum sinis muncul di bibir Reina. "Sayangnya, aku tidak tertarik," katanya dengan nada sumbang.

"Ke mana saja kau selama itu, saat aku mencurahkan perasaanku hanya padamu?” Reina berjalan pelan memutari Sena yang berdiri menanti jawaban.

“Kau sama sekali tidak membalasnya, bahkan dengan kejam kau membuatku menjadi bahan bulian. Sekarang, setelah aku menemukan seseorang yang jauh lebih baik darimu, tiba-tiba kau datang. Kenapa? Karena sekarang aku Putri Adiguna, atau karena melihat aku berubah, tidak lagi culun dan kumal seperti dulu? Atau mungkin karena sekarang ada seseorang yang berdiri di sampingku. Seseorang yang lebih di atas segalanya darimu. Apa harga dirimu terluka?" Reina menatap Sena dengan tatapan yang menyiratkan rasa jijik dan kekecewaan.

Sena terdiam, pemuda itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kata-kata Reina menusuk hatinya seperti ribuan jarum.

“Aku tahu aku sudah keterlaluan,” ucapnya kemudian. “... dan aku menyadarinya sekarang. Tapi aku benar-benar sudah berubah. Yang berdiri di hadapanmu sekarang adalah Sena yang memiliki perasaan tulus padamu. Aku mohon berikan aku kesempatan!”

Reina menatap tajam Sena, senyum sinis menghiasi bibirnya. "Terlambat,” satu kata yang sungguh tajam menghujam ulu hati Sena.

“Perasaanku padamu sudah kadaluarsa, sudah berubah menjadi racun yang mematikan. Perasaan itu sudah menguap habis, tak berbekas. Sekarang, yang tersisa untukmu hanya kebencian."

Raina melangkah pergi setelah melemparkan kalimat tajam, bahkan sengaja menyenggol bahu Sena, hingga cowok itu sedikit terhuyung.

Sena terpaku di tempat, tak mampu berucap sepatah kata pun. “Apakah kamu juga merasakan sakit seperti ini, saat aku menolakmu dulu?”

Sekilas segala sikap buruknya pada Rena di masa lalu berputar di depan mata. Gelombang penyesalan yang kuat menerjangnya. Andai dulu dia tak sekejam itu. Kini ia hanya bisa melihat kemarahan dan kebencian di mata Reina.

Di balik sebatang pohon akasia, Starla menyaksikan adegan di hadapannya dengan mata yang menyala-nyala. Kecemburuan dan amarah memenuhi hatinya. Kepalan tangannya mengeras, gigi-gigi gerahamnya beradu hingga menimbulkan suara berderak. "Kenapa? Kenapa semua orang menyukainya?" desisnya, suaranya tertahan oleh emosi yang menggelegak. "Apa istimewanya gadis gembel itu?"

Ia tak mampu menerima kenyataan. Sena, yang dulu hanya memanfaatkan Reina, kini malah terlihat berusaha untuk mengejar Reina. Dan yang lebih membuatnya marah, Tuan Muda Ibrahim, putra konglomerat kaya raya, pujaan semua wanita, juga memilih berdiri di sisi Reina, memberikan perhatian dan dukungan. Semua itu bagaikan tamparan keras bagi Starla.

Kebencian itu semakin menyala, mengingat ini dia tak lagi bisa bergerak sebebas dulu. Dulu, ia adalah ratu di sekolah, bisa seenaknya membully siapa pun. Sekarang, teman-teman dari kalangan beasiswa yang dulunya menunduk hormat padanya tak lagi merasa takut sedikit pun.

Teman-teman satu gengnya perlahan menjauh karena ia tak lagi mampu bersikap royal seperti sebelumnya. Tuan Adiguna, papanya, kini membatasi uang sakunya, hura-hura tak lagi mungkin.

Nyonya Sumitra, yang dulu penuh kasih sayang padanya, kini kasih sayang itu telah berpindah pemilik. Semua telah menjadi milik Reina. Reina yang dulu ia hina, kini berdiri di atasnya. Reina telah mengambil alih semua darinya. Kasih sayang, perhatian, ketenaran, rasa hormat, dan harta.

Starla merasakan dunia yang dulu ia kendalikan, kini berbalik melawannya. Kehilangan kekuasaan dan kemewahan membuatnya rapuh. Ia seperti ular yang tak memiliki bisa.

***

Starla pulang sekolah dengan perasaan kesal. Kini semua tak ada yang sesuai keinginannya.

“Baru pulang, Nak Starla? Reina mana? Apa kalian tidak pulang bersama?”

Dan orang yang muncul membukakan pintu membuatnya lebih kesal lagi. Bu Marni, wanita tua yang selama ini merawat Reina. Kalau saja wanita tua itu tidak memungut Reina dari tempat sampah, dan merawatnya hingga besar, pasti Reina tidak akan berada di tempat ini sekarang. Kenapa dulu wanita tua ini tidak membiarkan Reina mati saja, dengan begitu tidak akan ada yang merebut posisinya.

“Panggil aku Nona! Aku bukan anakmu!”

Bu Marni mengangguk menundukkan kepala. “Maaf, Non,” ucapnya

“Buatkan aku minum!” Perintah Starla. Ini adalah kesempatan. Mumpung Reina belum pulang, dia akan mengerjai wanita tua itu. Seenaknya saja wanita itu masuk ke rumah ini dan mendapatkan kehormatan. Ia takkan membiarkannya.

Bu Marni yang dasarnya memang berhati lembut, mengangguk dan tersenyum lalu berjalan ke belakang untuk melakukan apa yang diminta oleh Starla.

“Sayang, kau baru pulang?” Nyonya Wulan yang sedang duduk di sofa sambil melihat siaran televisi melambaikan tangannya.

Starla tersenyum dan mendekat, “Iya, Oma. Lala capek sekali hari ini.” Starla duduk di sofa di samping Omanya dan bergelagut manja. Dalam hatinya membenci wanita tua ini, karena secara tidak langsung menyebabkan kematian ibu kandungnya. Akan tetapi ia tidak memiliki pilihan selain tetap menjilat. Karena wanita tua ini satu-satunya yang masih bisa dijadikan sekutu.

“Ini minumnya, Non.” Bu Marni datang dengan nampan di tangan. Segelas segelas jus jeruk disuguhkan ke hadapan Starla.

“Siapa yang menyuruhmu membuat jus jeruk? Apa tidak tahu kalau aku memiliki asam lambung? Apa kau sengaja ingin membunuhku?” Secara kilat, Starla mengambil gelas itu dan melemparkan isinya ke wajah Bu Marni.

Wanita tua itu gelagapan sambil menghapus wajahnya yang basah. Tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu dari saudara tiri Reina.

“Buatkan lagi yang lain! Sekarang!” Bentak Starla. Nyonya Wulan yang berada di samping Starla hanya tersenyum sinis. Dia juga membenci Bu Marni. Baguslah kalau Starla bisa membantu melampiaskan kebenciannya.

Tidak berani membantah, Bu Marni hanya mengangguk dan kembali berjalan menuju dapur. Dan beberapa saat kemudian kembali dengan segelas jus alpukat.

“Kenapa manis sekali?” Baru satu kali teguk Starla kembali membentak. “Apa kau sengaja ingin membuat aku diabetes?” Dan lagi-lagi jus itu mengenai wajah Bu Marni.

Bu Marni benar-benar syok. Baru saja tangannya ingin menjadikan wajah, bentakan Starla menghentikannya.

“Biarkan itu kering dengan sendirinya! Jangan berani-berani untuk menghapusnya.” Di depan wajah Bu Marni Starla berdiri sambil berkacak pinggang.

“Bersihkan lantai itu dengan bajumu! Cepat!!”

“LANCANG KAU!!”

1
🌞MentariSenja🌞
teman ada guna??? apa ini??
🌞MentariSenja🌞
kok aku jd begidik ngeri bayanginya... astaghfir
kalea rizuky
hahaha anak hasil jebakan tuh kelakuan kek jalang
sabil abdullah
luar biasa novel mu torrr sangat keren 👏👏👏
sabil abdullah
lha ini masih penasaran aku torrr
siapa mereka torrr
〈⎳ FT. Zira
masih bocah padahal.. tapi ngancemnyaa...🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
0ak??/CoolGuy/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: burem/Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/
total 2 replies
sabil abdullah
pohon akasia ikut tampil 🤣🤣🤣
sabil abdullah: laku di jual kalo harum torrr
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ha ha , habisnya gak tahu mau pilih pohon apa. yg ada sekitar rumah itu, ya itu lah yg aku ingat/Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Tiah Fais
baru kapok dah starla lagian jahat si jadi manusia
Diyah Pamungkas Sari
lg tor lg...!! ❤️❤️💪💪
yanah
memang sopir nggak laporan kalau rena di cilik, kok semua santai di rumah
🌞MentariSenja🌞
8tu???
🌞MentariSenja🌞
mrmbangunkan
🌞MentariSenja🌞
ponsel ponsel baim???
sabil abdullah
memang ngeri yang namanya wulan
sabil abdullah
mewek aku torrrr
sabil abdullah: terbaik /Good//Good//Good/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ehh, aduh. aku gak punya tisyuu...
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
tendang 🐍nyaaa/Awkward/
〈⎳ FT. Zira
Syarat rubah kecil ini ke atas ranjang... errrr
syarat... /Drowsy//Drowsy//Drowsy/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: seretttttt/Smug//Smug//Smug/
total 2 replies
sabil abdullah
keren👏👏👏
sabil abdullah
wah bersekutu bener kah tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!