Squel dari putri perawan milik daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benar-benar membuat nya gila
Katakan bagaimana rasanya ketika bangun tidur dia mendapati seseorang memeluk tubuh dengan erat, bergeser kesana-kemari se enak hati, menciptakan sentuhan kulit bertemu kulit, dan tiba-tiba membangun kan sesuatu dibawah sana dengan cara Yang berbeda meskipun realita nya dibawah sana memang biasa terbangun dipagi harus.
Oh shi..t
what the hell????? Apa anak ini gila?
Secepat kilat Edo mencoba melepaskan dirinya dari gadis itu, menetralisir otak nya agar menjadi waras dan sadar, Edo fikir lama-lama dia benar-benar bisa kehilangan akal warasnya cepat atau lambat.
"Vio"
Nada suara Edo seketika meninggi, dia menggeser tubuh nya dengan gerakan reflek, secepat kilat mencoba melarikan diri dari gadis itu.
"Hmmmmmm uncle"
Dan yang di teriaki tampak berusaha membuka matanya secara perlahan, mencoba mengucek-ucek matanya sejenak lantas melebarkan senyumannya seperti tanpa dosa.
"Kenapa kamu ikut tidur di atas kursi?"
Tanya Edo dongkol.
"Aku takut tidur sendirian, jadi pindah saja ke atas kursi, tidur dengan uncle. Jika ada hantu nya akan lebih aman, hantu nya pasti takut berhadapan dengan uncle"
Jawab Vio sambil menguap.
Bola mata Edo jelas melotot ingin keluar menatap ekspresi Vio yang biasa-biasa saja, bicara seenak jidat nya saja.
"What? hantu?"
Vio mengangguk cepat.
"Come Vio... bicara dan berfikir lah lebih masuk akal, oke? tidak ada hantu di sini, jadi berhenti membual tidak jelas"
Sungut Edo lantas berusaha untuk terus menjauh dari hadapan Vio.
"Mulai makan ini kembali ke kamar mu dan jangan coba-coba menempel dengan ku lagi"
Ancam Edo cepat, laki-laki itu berbalik dan berniat untuk pergi.
"Ahhhh....Siapa bilang tidak ada? aku pernah melihat hantu kok, jadi pokoknya aku tidak mau tidur sendirian uncle"
Vio secepat kilat menarik pinggang Edo, merapatkan tubuhnya pada punggung Edo, gadis itu memeluk nya dengan erat sambil menempelkan wajahnya di punggung Edo.
Oh god.
Secepat kilat Edo menarik tangan Vio, melepaskan pelukan gadis itu lantas berbalik dengan cepat, laki-laki itu menyentuh kedua belah bahu Vio dengan posisi sedikit menjongkok sebab tubuh Vio jelas jauh lebih kecil dari dirinya, lantas Edo memejamkan bola matanya sejenak kemudian dia membuka cepat bola matanya lantas berkata.
"Dengar Vio, apa kau tahu? antara hantu dan diri ku jelas aku yang paling mengerikan, aku jelas lebih menakutkan dari hantu dan kamu harus lebih mewaspadai uncle dari para hantu yang kamu takuti itu, oke?"
Edo mencoba untuk mewanti-wanti Vio, dia cukup kesulitan untuk menjabarkan maksud dari ucapannya, sedikit Sulit menjelaskan persoalan sensitif yang bukan pada posisi nya pada gadis itu.
Vio jelas mengerutkan keningnya, dia tidak paham arah pembicaraan uncle nya itu.
"Wajah Uncle memang cukup menakutkan seperti hantu, tapi aku fikir uncle tidak berbahaya seperti hantu kok"
Ucap Vio pelan.
Edo mencoba menghela kasar nafasnya.
"Begini maksud uncle, kamu sudah dewasa, uncle sudah dewasa... ah bukan maksud nya uncle sudah cukup tua, jadi memiliki sesuatu yang berbaya jika terus didekati, seperti misalnya..."
akhhhhh aku bisa gila menjelaskan nya.
Pekik Edo dalam hati.
"Misal nya begini, aku bisa saja menjadi marah, tidak terkendali, melakukan sesuatu yang buruk dan akan terjadi sesuatu yang salah di antara kita, oke?"
Come ocehan ku benar-benar tidak jelas ke arah mana.
Oceh Edo kesal pada dirinya sendiri.
Vio tampak bingung dengan ucapan uncle nya, hanya mengedip kan bola mata nya beberapa kali sambil terus memperhatikan wajah Uncle nya itu.
Tiba-tiba kedua tangan Vio menyentuh wajah Edo, laki-laki itu tampak terkejut.
Alih-alih peduli ocehan sang uncle, Vio malah berkata.
"Wajah Uncle kalau dilihat lebih dekat ternyata begitu tampan"
"What?"
Edo jelas melongok.
"hmmm aku tidak paham uncle bicara apa, aku akan mandi lalu kesekolah"
Setelah berkata begitu, Vio langsung mencium pelan pipi Edo, lantas gadis itu membalikkan tubuhnya dengan cepat dengan perasaan bahagia, melombat kesana-kemari menuju ke kamar mandi sambil terus bernyanyi.
Edo sejenak membeku dalam beberapa waktu, kemudian seolah-olah kesadaran nya kembali secepat kilat laki-laki itu mengacak-acak rambut nya dengan perasaan kesal.
Grrrhhhhhhh ini gila,ini gila.
Pekik nya kesal dalam hati.