NovelToon NovelToon
Bukan Bujang Desa Biasa

Bukan Bujang Desa Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:61.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Kim99

“Menikahlah denganku, Kang!”

“Apa untungnya untukku?”

“Kegadisanku, aku dengar Kang Saga suka 'perawan' kan? Akang bisa dapatkan itu, tapi syaratnya kita nikah dulu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ganti Mempelai

“Ibu jangan sampe tumpah, iya itu. Yang itu taro di sana aja.” meski dengan semua rasa sakit yang Bu Windi rasakan, dia tetap terlihat ceria saat memberikan instruksi pada beberapa orang yang rewangan di tempatnya.

Bu Windi tentu sangat bahagia, Dia tidak memiliki apa-apa, dan saat anaknya akan dinikahi oleh cucu juragan di kampung itu jelas jadi sangat bahagia dan bangga. Banyak dari saudara-saudaranya yang mengasingkan Bu Windi karena suaminya, Jadi jika suatu hari nanti terjadi sesuatu kepadanya, jika anaknya berada di tempat yang tepat Bu Windi tidak harus mengkhawatirkan apapun lagi.

“Udah di situ aja, Mang Asep. Iya kursinya enggak usah banyak-banyak, yang ada di bawah tenda aja.”

Lihat, bahkan acara yang harusnya sangat sederhana, setelah beberapa kali gagal kini malah dibuat lebih dari sebelumnya.

Namun, di tengah kesibukan itu, kamar Naura justru menjadi ruang yang paling sunyi di seluruh rumah. Tirainya tertutup rapat, lampu redup, dan hawa di dalam kamar terasa dingin seperti hati pemiliknya.

Naura duduk di depan cermin, menatap wajahnya sendiri yang tanpa ekspresi. Di atas ranjang, tergeletak kebaya warna hijau Sage yang disiapkan ibunya.

Sebenarnya kebaya itu indah, bermanik halus dan berenda lembut di leher, tapi di mata Naura, kain itu tak ubahnya tali yang siap menjerat lehernya.

Dia tersenyum kecut saat membayangkan Satya yang melakukan hubungan intim dengan wanita lain, bahkan dengan kalimatnya yang bilang kalau Satya tidak mencintainya. Lalu, untuk apa mereka menikah?

Dari luar kamar, terdengar suara orang-orang yang sedang bergosip dengan semangat.

“Nanda teh cantik pisan, ya. Sopan deui,” kata salah satu tetangga.

“Iya, kayaknya mah turun ti ibuna, ya. Tapi geulis pisan, euy. Naura teh kalah kayaknya,” sahut yang lain dengan nada pelan, takut-takut tapi cukup untuk terdengar sampai ke dalam kamar.

“Eh kata siapa? Ceu Esih mah bisa bilang kayak gitu gara-gara baru ketemu Neng Nanda atuh, kalau kata saya, masih cantikan Neng Naura, dia mah tinggi, terus ramah lagi, pokoknya belum ada yang bisa ngalahin Neng Naura.”

“Iya sih, tapi Neng Nanda juga baik, ramah, mana suka nyapa lagi. Kalau saya punya anak cowok, mau da jadi mertua Neng Nanda.”

Di dalam kamar, Naura menarik napas panjang, menahan diri agar tidak bangkit dan keluar hanya untuk menyuruh mereka diam. Matanya menatap tajam ke arah kebaya di atas ranjang.

“Hari ini bukan hari bahagiaku,” gumamnya lirih. Dia kemudian mengirimkan pesan pada seseorang. “Aku tunggu, jangan sampai telat.”

Beberapa jam berlalu. Dari arah pintu terdengar ketukan pelan.

“Teh Naura… Teh, udah jam sembilan. Ibu nyuruh siap-siap, teh,” ucap Nanda mengingatkan.

Naura tidak menjawab. Ia hanya menatap refleksi dirinya di cermin, rambut yang belum disisir sempurna, wajah yang tampak letih karena semalaman tidak tidur.

Nanda mengetuk sekali lagi, kali ini lebih pelan.

“Teh, aku titip pesan dari Ibu, ya. Katanya jangan lupa pakai kebayanya, Ibu udah nyiapin selendang sama perhiasannya juga. Jangan lupa dipake.”

Naura menutup matanya sebentar, lalu tersenyum menyeringai. Suara itu terlalu manis, terlalu lembut untuk hati yang menyimpan luka seperti dirinya.

“Aku lagi ganti baju, Nanda. Nanti aku keluar,” sahutnya datar.

“Iya, Teh, Aku tunggu di ruang tamu, ya.”

Langkah kaki itu perlahan menjauh, dan suara rumah kembali riuh.

“Mari kita lihat, siapa kamu sebenarnya, Nanda!” Naura tersenyum menyeringai.

... ...

Setengah jam kemudian. Nanda kembali mencari Bu Windi di dapur, tidak se antusias tadi, kini wajahnya terlihat cemas.

“Bu, Teh Naura nggak ada di kamarnya. Aku udah panggil-panggil, tapi nggak dijawab. Aku buka pintu tapi kamarnya juga kosong, Bu. Teh Naura ilang.”

“Apa?” Bu Windi menoleh dengan wajah pucat. “Nggak mungkin. Dari tadi kan Ibu lihat lampunya nyala.”

“Aku udah cek, Bu, cuma ada kebaya, selendang , perhiasan sama kerudungnya aja di atas ranjang.”

Tidak ingin banyak basa-basi, Bu Windi buru-buru mematikannya. Ia menatap ke arah Raka yang sedang membantu di luar.

“Raka! Cepet ke kamar Teh Naura! Cepet!”

“Apa sih.” Raka berlari dengan wajah kebingungan. Ia membuka kamar kakaknya dan agak terkejut juga karena tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya ada kebaya yang menjuntai rapi di atas ranjang.

“Ya Allah Naura,” bisik Bu Windi, tangannya gemetar menutup mulut.

“Bu, Ibu tenang dulu,” kata Raka. ”Aku cari ke belakang, mungkin aja dia iseng.”

“Cepat, Nak! Semua orang udah datang. Keluarga Pak Mustafa udah di depan! Gimana ini… ya Allah, malu pisan atuh kalau mereka tahu calon menantunya kabur!”

Bukan hanya Raka, tapi Nanda juga berlari ke halaman, mencari ke dapur belakang, ke pekarangan, tapi tak ada tanda-tanda Naura.

Sampai akhirnya, di tengah kepanikan itu, mereka kembali berkumpul di kamar Naura.

“Aku nggak nemuin apa-apa Bu,” kata Raka dengan napas terengah-engah.

“Aku juga,” sahut Nanda. “Aku udah cari ke mana-mana tapi Teh Naura enggak ada.”

Seketika Bu Windi langsung terdiam, tubuhnya oleng dan dia terduduk di tepian ranjang. Kedua tangannya gemetar dan matanya mulai berkaca-kaca.

“Ya Allah, Teh. Kamu ke mana atuh, kenapa harus ilang segela, kalau ada yang lahiran kan bisa bilang, ini malah enggak ada kabar.”

Semua orang tampak sangat gelisah, termasuk Raka yang kini mulai menatap kebaya kemudian menatap ke arah Nanda.

“Bu,” katanya pelan. “Gimana kalau Teh Nanda aja yang gantiin Teh Naura?” tanyanya hati-hati. “Daripada keluarga Pak Mustafa marah kan? Teh Nanda juga cantik kok.”

“Raka, kamu ngomong apa? Ini bukan waktunya main-main!” Bu Windi menatap putranya seperti baru saja mendengar hal paling gila.

“Tapi, Bu.” Raka menunduk sedikit, dia kembali bersuara dengan nada yang lebih meyakinkan, “kalau Teh Naura nggak balik, keluarga Pak Mustafa bisa marah. Bisa malu besar, Bu. Nama keluarga kita bisa rusak. Sekarang cuma Teh Nanda yang bisa nyelametin semua ini.”

Awalnya mereka semua diam sampai akhirnya Nanda yang sejak tadi berdiri di belakang angkat bicara.

“Bu,” katanya pelan, matanya menatap ke lantai untuk beberapa saat lalu menatap Bu Windi sedih. “Kalau memang ini bisa menyelamatkan nama keluarga… aku ikhlas, Bu. Aku ridho. Toh, semua ini juga buat kebaikan Teh Naura.”

Mendengar itu, Raka langsung menatap Nanda dengan senyum tipis, sebuah senyum yang entah berarti simpati atau kemenangan.

“Lihat, Bu. Nanda aja rela.”

Bu Windi menatap wajah anak tirinya itu lama sekali, lalu menutup mata. “Raka, panggil Satya. Bilang… Ibu mau bicara soal pergantian mempelai.”

1
Nurlaila Elahsb
yang sabar atu neng jangan cepat berburuk sangka dulu,, coba deh di tanyain baik baik sama kang saga,bakal di jelasin kok😊
Ayesha Almira
ni kpn g slh paham trs
neny
perlahan mulai terkuak apa yg selama ini di terka2,,kang saga sudah menyukai neng nau dr dl,,dan mungkin krn janji nya sm almh makanya dia menjalani hubungan dng tiffany,dan dia melakukan jg krn ingin menyelamatkan cinta nya dr orang2 yg berniat buruk sm neng nau nau,,kitu meureun nya kak othor🤭🤭,,lanjut ah❤️💪
IbuNa RaKean
kan kan salah paham lagiiiiii,😤😤
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Naura salah faham lagi🥹🥹
erviana erastus
salah paham nggak kelar2
Attaya Zahro
Nah...salah paham lagi 🙄🙄
Kapan sih Sagara berterus terang n terbuka ma Naura..kayak main petak umpet mulu ga kelar²
iqha_24
up lagi kak Kim
iqha_24
ga paham sama Sagara, ditanya Naura gantung, ditanya Tifanny gantung ga kasih jawaban yg pasti jd gemes bacanya
Eka ELissa
penasaran abh bilang apa yaa ke fany lok segara cinta nya ke Nau...
truus Nau jgn mrh dulu tu saga lgi jujur tu ma gundik nya lok dia GK cinta fany
Eka ELissa
Nex....Mak.....🌹🌹😘
IbuNa RaKean
suami siaga cenah kang saga tuh😍😍
apiii
kapan mereka bucinnya
Eka ELissa
kng saga bkln bntuin ibu itu Nau dia sbnarnya baik cumn songong klihtan nya krna ada drama trauma yg GK bisa dia lupkn....tau ...
Eka ELissa
kocak cie beruang 🐻🐻🐻 kutub tkut jarum suntik 🤣🤣🤣🤣🤭kocak..
Eka ELissa
ic-clik....apaaan Mak aku GK ngerti tau.....apaan Nau...🤣🤣🤣🤣🤭
Nurlaila Elahsb
gaas keun lah kak
neny
wkwkwk,,aya aya wae neng nau nau mah,,nanti baper geura kang saga na gara2 berlindung di punggung kang saga🤭,,lanjut akak😘
Hary Nengsih
ada2 aja naura
Ayesha Almira
kenapa g jahilin tifani sih nau...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!