NovelToon NovelToon
Bukan Bujang Desa Biasa

Bukan Bujang Desa Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

“Menikahlah denganku, Kang!”

“Apa untungnya untukku?”

“Kegadisanku, aku dengar Kang Saga suka 'perawan' kan? Akang bisa dapatkan itu, tapi syaratnya kita nikah dulu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ganti Mempelai

“Ibu jangan sampe tumpah, iya itu. Yang itu taro di sana aja.” meski dengan semua rasa sakit yang Bu Windi rasakan, dia tetap terlihat ceria saat memberikan instruksi pada beberapa orang yang rewangan di tempatnya.

Bu Windi tentu sangat bahagia, Dia tidak memiliki apa-apa, dan saat anaknya akan dinikahi oleh cucu juragan di kampung itu jelas jadi sangat bahagia dan bangga. Banyak dari saudara-saudaranya yang mengasingkan Bu Windi karena suaminya, Jadi jika suatu hari nanti terjadi sesuatu kepadanya, jika anaknya berada di tempat yang tepat Bu Windi tidak harus mengkhawatirkan apapun lagi.

“Udah di situ aja, Mang Asep. Iya kursinya enggak usah banyak-banyak, yang ada di bawah tenda aja.”

Lihat, bahkan acara yang harusnya sangat sederhana, setelah beberapa kali gagal kini malah dibuat lebih dari sebelumnya.

Namun, di tengah kesibukan itu, kamar Naura justru menjadi ruang yang paling sunyi di seluruh rumah. Tirainya tertutup rapat, lampu redup, dan hawa di dalam kamar terasa dingin seperti hati pemiliknya.

Naura duduk di depan cermin, menatap wajahnya sendiri yang tanpa ekspresi. Di atas ranjang, tergeletak kebaya warna hijau Sage yang disiapkan ibunya.

Sebenarnya kebaya itu indah, bermanik halus dan berenda lembut di leher, tapi di mata Naura, kain itu tak ubahnya tali yang siap menjerat lehernya.

Dia tersenyum kecut saat membayangkan Satya yang melakukan hubungan intim dengan wanita lain, bahkan dengan kalimatnya yang bilang kalau Satya tidak mencintainya. Lalu, untuk apa mereka menikah?

Dari luar kamar, terdengar suara orang-orang yang sedang bergosip dengan semangat.

“Nanda teh cantik pisan, ya. Sopan deui,” kata salah satu tetangga.

“Iya, kayaknya mah turun ti ibuna, ya. Tapi geulis pisan, euy. Naura teh kalah kayaknya,” sahut yang lain dengan nada pelan, takut-takut tapi cukup untuk terdengar sampai ke dalam kamar.

“Eh kata siapa? Ceu Esih mah bisa bilang kayak gitu gara-gara baru ketemu Neng Nanda atuh, kalau kata saya, masih cantikan Neng Naura, dia mah tinggi, terus ramah lagi, pokoknya belum ada yang bisa ngalahin Neng Naura.”

“Iya sih, tapi Neng Nanda juga baik, ramah, mana suka nyapa lagi. Kalau saya punya anak cowok, mau da jadi mertua Neng Nanda.”

Di dalam kamar, Naura menarik napas panjang, menahan diri agar tidak bangkit dan keluar hanya untuk menyuruh mereka diam. Matanya menatap tajam ke arah kebaya di atas ranjang.

“Hari ini bukan hari bahagiaku,” gumamnya lirih. Dia kemudian mengirimkan pesan pada seseorang. “Aku tunggu, jangan sampai telat.”

Beberapa jam berlalu. Dari arah pintu terdengar ketukan pelan.

“Teh Naura… Teh, udah jam sembilan. Ibu nyuruh siap-siap, teh,” ucap Nanda mengingatkan.

Naura tidak menjawab. Ia hanya menatap refleksi dirinya di cermin, rambut yang belum disisir sempurna, wajah yang tampak letih karena semalaman tidak tidur.

Nanda mengetuk sekali lagi, kali ini lebih pelan.

“Teh, aku titip pesan dari Ibu, ya. Katanya jangan lupa pakai kebayanya, Ibu udah nyiapin selendang sama perhiasannya juga. Jangan lupa dipake.”

Naura menutup matanya sebentar, lalu tersenyum menyeringai. Suara itu terlalu manis, terlalu lembut untuk hati yang menyimpan luka seperti dirinya.

“Aku lagi ganti baju, Nanda. Nanti aku keluar,” sahutnya datar.

“Iya, Teh, Aku tunggu di ruang tamu, ya.”

Langkah kaki itu perlahan menjauh, dan suara rumah kembali riuh.

“Mari kita lihat, siapa kamu sebenarnya, Nanda!” Naura tersenyum menyeringai.

... ...

Setengah jam kemudian. Nanda kembali mencari Bu Windi di dapur, tidak se antusias tadi, kini wajahnya terlihat cemas.

“Bu, Teh Naura nggak ada di kamarnya. Aku udah panggil-panggil, tapi nggak dijawab. Aku buka pintu tapi kamarnya juga kosong, Bu. Teh Naura ilang.”

“Apa?” Bu Windi menoleh dengan wajah pucat. “Nggak mungkin. Dari tadi kan Ibu lihat lampunya nyala.”

“Aku udah cek, Bu, cuma ada kebaya, selendang , perhiasan sama kerudungnya aja di atas ranjang.”

Tidak ingin banyak basa-basi, Bu Windi buru-buru mematikannya. Ia menatap ke arah Raka yang sedang membantu di luar.

“Raka! Cepet ke kamar Teh Naura! Cepet!”

“Apa sih.” Raka berlari dengan wajah kebingungan. Ia membuka kamar kakaknya dan agak terkejut juga karena tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya ada kebaya yang menjuntai rapi di atas ranjang.

“Ya Allah Naura,” bisik Bu Windi, tangannya gemetar menutup mulut.

“Bu, Ibu tenang dulu,” kata Raka. ”Aku cari ke belakang, mungkin aja dia iseng.”

“Cepat, Nak! Semua orang udah datang. Keluarga Pak Mustafa udah di depan! Gimana ini… ya Allah, malu pisan atuh kalau mereka tahu calon menantunya kabur!”

Bukan hanya Raka, tapi Nanda juga berlari ke halaman, mencari ke dapur belakang, ke pekarangan, tapi tak ada tanda-tanda Naura.

Sampai akhirnya, di tengah kepanikan itu, mereka kembali berkumpul di kamar Naura.

“Aku nggak nemuin apa-apa Bu,” kata Raka dengan napas terengah-engah.

“Aku juga,” sahut Nanda. “Aku udah cari ke mana-mana tapi Teh Naura enggak ada.”

Seketika Bu Windi langsung terdiam, tubuhnya oleng dan dia terduduk di tepian ranjang. Kedua tangannya gemetar dan matanya mulai berkaca-kaca.

“Ya Allah, Teh. Kamu ke mana atuh, kenapa harus ilang segela, kalau ada yang lahiran kan bisa bilang, ini malah enggak ada kabar.”

Semua orang tampak sangat gelisah, termasuk Raka yang kini mulai menatap kebaya kemudian menatap ke arah Nanda.

“Bu,” katanya pelan. “Gimana kalau Teh Nanda aja yang gantiin Teh Naura?” tanyanya hati-hati. “Daripada keluarga Pak Mustafa marah kan? Teh Nanda juga cantik kok.”

“Raka, kamu ngomong apa? Ini bukan waktunya main-main!” Bu Windi menatap putranya seperti baru saja mendengar hal paling gila.

“Tapi, Bu.” Raka menunduk sedikit, dia kembali bersuara dengan nada yang lebih meyakinkan, “kalau Teh Naura nggak balik, keluarga Pak Mustafa bisa marah. Bisa malu besar, Bu. Nama keluarga kita bisa rusak. Sekarang cuma Teh Nanda yang bisa nyelametin semua ini.”

Awalnya mereka semua diam sampai akhirnya Nanda yang sejak tadi berdiri di belakang angkat bicara.

“Bu,” katanya pelan, matanya menatap ke lantai untuk beberapa saat lalu menatap Bu Windi sedih. “Kalau memang ini bisa menyelamatkan nama keluarga… aku ikhlas, Bu. Aku ridho. Toh, semua ini juga buat kebaikan Teh Naura.”

Mendengar itu, Raka langsung menatap Nanda dengan senyum tipis, sebuah senyum yang entah berarti simpati atau kemenangan.

“Lihat, Bu. Nanda aja rela.”

Bu Windi menatap wajah anak tirinya itu lama sekali, lalu menutup mata. “Raka, panggil Satya. Bilang… Ibu mau bicara soal pergantian mempelai.”

1
Attaya Zahro
pengantin wanitanya ganti lagi..bukan Nanda tapi Laras..
juwita
thor bu windi jgn ky bu azizah yg lbh sayang sm anak tiri dr pd anak kandung
Meliandriyani Sumardi
pasti laras mau minta tanggung jawabnya satya...nanda gigit jari nih🤭...lanjut kak
iqha_24
gagal niih
neny
aduuhh nau,,eta knp orang teh ngegosipin km kyk gtu,,kurang gawean jiga na nyak🤣🤣
lanjut lah kak othor,,💪🥰
Piet Mayong
wah pamor Bu bidan jelek ya di kampungnya, trus ngapain selama ini kamu nebar kebaikan terus nau????
resiko anak cantik ya Nau JD gerak dikit JD tontonan...
😄😄😄🤭
Eka ELissa
aduh ksian kmu Nau moga GK kbur Nau cumn lgi beresin mslh aj
Eka ELissa
TPI lok yg bunuh Nanda jht bgt dia ..😡😡😡😡
Attaya Zahro
Perasaan sedang sedih malah ditambah ada kompor mbleduk 😅😅😅
iqha_24
up lg dong kk, kurang bacanya
Ayesha Almira
siap2 Naura ngeluarin tanduk
Nurlaila Elahsb
yah sedih lagi kan si enau!!kira kira siapa ya yang bakalan jadi sasaran kemarahan si Eneng nau??
Eka ELissa
yg bunuh spa Nau...
Nanda kah... entah lah hanya emk yg tau ..
neny
nah loch,,jno c mochi dan mocha mati,,siapa yg membunuh nya,,lanjut akak💪🥰
iqha_24
waduuh siap2 nii Nau ngamuk
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kasihan😥😥😥
neny
wkwkwk,,nau eta sagara dibere lamotan km,,eeh meuni kacidaa🤣🤣,,
neny: wkwkwk,,leureus eta kak,,jampe na nya eta🤣🤣
total 3 replies
Kaylaa
siapa lagi itu..
teman apa lawan 🤔
juwita
Dirga saha thor🤣🤣
juwita
jorok ih Naura masa kang saga di bere urut di lamotan🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!